Berita & Foto Purworejo

02/06/2025

Keren, Santriwati Asal Purworejo Dapat Beasiswa Kuliah di Universitas Al-Azhar Mesir

PURWOREJO, Seorang santriwati asal Purworejo, Yasmin Fathaya Dzikrina (18) berhasil memperoleh beasiswa penuh dari perguruan tinggi ternama yakni Universitas Al-Azhar di Kairo, Mesir. Yasmin merupakan salah dari ribuan alumni Pondok Pesantren Gontor Putri 1 Mantingan Ngawi yang lulus tahun ini.

Dihubungi Purworejo News pada Sabtu (31/5/2025), Yasmin yang tinggal di RT 01/08 Kelurahan Baledono ini menuturkan, dirinya memperoleh beasiswa melalui jalur seleksi Kemenag RI berdasarkan nilai akademik. Yakni lulus dengan predikat Mumtaz atau istimewa.

“Karena nilainya mumtaz atau cumlaude, saya diberi kebebasan untuk ambil prodi apapun yang ada di Universitas Al-Azhar. Bisa Kedokteran, Ekonomi, Psikologi, Matematika dan Sain, Hukum, dan Ilmu Komunikasi di Al -Azhar,” ujar Yasmin yang mengambil jurusan Hukum sebagai pilihannya.

Ia pun menjelaskan proses keikutsertaaannya dalam program beasiswa tersebut. Pertama mengtikuti CBT. Setelah dinyatakan lulus iapun mengikuti proses selanjutnya yakni tes wawacara. Meliputi tes wawasan kebangsaan/ TWK, kemampuan Bahasa Arab, hafalan Al-Qur’an, serta pengetahuan umum dan agama.

“Semua tes dilakukan dengan menggunakan Bahasa Arab,” ujar putri bungsu pasangan Cholidy dan Siti Asiyah ini. Yasmin yang bercita-cita menjadi dosen dan ahli hukum Islam ini bersyukur keinginannya masuk ke Universitas Al-Azhar melalui program beasiswa meskipun tidak 100 persen, dapat terwujud.

“Terima kasih. Ini berkat do’a dan dukungan dari Abi dan Umi yang selalu mendoakan yang terbaik untuk saya,” ucap Yasmin. Baik Siti Aisyah maupun Cholidy pun menyatakan rasa syukur sekaligus bangga atas capaian prestasi putri bungsunya ini.

Mereka berharap Yasmin dapat meraih cita-citanya. Seperti disampaikan oleh Cholidy. Mantan Sekretaris KPU Kabupaten Purworejo ini berharap Yasmin dapat mandiri seperti kedua kakaknya yang juga menempuh studi di luar negeri yakni di Turki dan Maroko.

sumber Purworejonews.com

https://purworejonews.com/keren-santriwati-asal-purworejo-dapat-beasiswa-kuliah-di-universitas-al-azhar-mesir/

02/06/2025

Gagal Terbang ke Tanah Suci, Dua CJH Lansia Asal Purworejo Dipulangkan Karena Dimensia dan Ketergantungan Tinggi

SOROT dot CO – Harapan besar untuk menunaikan rukun Islam kelima harus tertunda bagi dua calon jemaah haji (CJH) asal Purworejo. Harjo Taruno Soemo (84) asal Kecamatan Pituruh dan Latifah Abdul Hamid (95) asal Kecamatan Purworejo, dipulangkan dari Asrama Haji Donohudan karena dinyatakan tidak layak terbang oleh tim medis.

Kabar ini tentu membawa kesedihan mendalam, terlebih bagi Latifah yang tercatat sebagai CJH tertua dari Kabupaten Purworejo tahun ini.

Berdasarkan hasil pemeriksaan Tim Kesehatan KKP Embarkasi Solo, keduanya mengalami dimensia serta tingkat ketergantungan yang tinggi. Dalam kondisi seperti itu, mereka tidak memenuhi ambang batas kemandirian untuk diberangkatkan,” jelas H. Herman Susilo, Kepala Seksi Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kemenag Purworejo, Kamis (29/5/2025).

PURWOREJO, (purworejo.sorot.co) – Harapan besar untuk menunaikan rukun Islam kelima harus tertunda bagi dua calon jemaah haji (CJH) asal Purworejo. Harjo Taruno Soemo (84) asal Kecamatan Pituruh dan Latifah Abdul Hamid (95) asal Kecamatan Purworejo, dipulangkan dari Asrama Haji Donohudan karena di...

22/05/2025

kumparan - Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Abdul Mu'ti menemui pendidik serta keluarga korban kecelakaan yang menimpa guru SD Islam Tahfidz Qur’an (ITQ) As-Syafi’iyah saat berkunjung ke Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, pada Rabu (21/5).

Kecelakaan tersebut terjadi pada (7/5), yang melibatkan angkot rombongan guru dan ustadzah SD ITQ As-Syafi'iyah dengan truk bermuatan pasir di wilayah Purworejo. Sebanyak 10 guru meninggal dunia, sedangkan 3 lainnya yang selamat mengalami luka-luka.

Mu'ti menyampaikan, rasa duka mendalam atas gugurnya para pahlawan pendidikan. Baginya, peristiwa yang terjadi ini menjadi pengingat bagi semua pihak bahwa musibah dapat terjadi di mana saja dan kapan saja. Ia meyakini, para guru tersebut meninggal dalam keadaan syahid.

”Kami tentu merasa sangat berduka dengan wafatnya para guru, karena para pendidik ini yang memiliki pengabdian dalam membantu kami mencerdaskan bangsa,” ucap Mu’ti dalam keterangannya, Kamis (22/5).

“Semoga seluruh almarhumah wafat dalam keadaan syahid karena mayoritas tahfidz Qur’an dan mereka semua Fiisabilillah, sedang melaksanakan kegiatan agama yakni bertakziah,” ujarnya.

Mendikdasmen Santuni 13 Keluarga Guru Korban Kecelakaan di Purworejo.