Cerita Kita

Cerita Kita kreator digital

“Hingga Hujan Berhenti”Hujan turun sejak pagi, membasahi halaman rumah kayu kecil di pinggir sawah. Di beranda, Rani dud...
02/12/2025

“Hingga Hujan Berhenti”

Hujan turun sejak pagi, membasahi halaman rumah kayu kecil di pinggir sawah. Di beranda, Rani duduk dengan selimut tipis, menatap jauh ke jalan tanah yang mengarah ke desa sebelah. Sudah tiga tahun Arga pergi merantau, dan sudah tiga tahun p**a ia setia menunggu tanpa tahu apakah lelaki itu akan kembali.

Setiap kali hujan turun, Rani teringat satu janji sederhana:
"Kalau hujan pertama setelah panen, aku p**ang. Apa pun yang terjadi."

Sayangnya, hujan tahun-tahun sebelumnya berlalu tanpa kabar apa pun.

Hari itu, ketika hujan makin deras, bayangan sebuah sepeda tua muncul dari balik kabut. Rani berdiri, dadanya berdebar, mencoba meyakinkan diri bahwa bayangan itu hanya halusinasi akibat rindu yang terlalu lama dipendam.

Namun langkah itu semakin dekat. Sepatu berlumpur. Jaket basah. Wajah yang ia hafal hingga ke garis senyumnya.

Arga benar-benar berdiri di depan beranda.

Rani menutup mulutnya, tak mampu berkata apa-apa. Arga tersenyum dengan mata yang basah bukan karena hujan.

“Aku p**ang, Ran,” katanya lirih. “Sekali pun dunia menahanku, aku tak mungkin lupa jalan p**ang kepadamu.”

Rani berlari memeluknya. Hangat, meski hujan mengaliri tubuh mereka. Tidak ada kata-kata yang perlu dijelaskan; rindu yang pecah memenuhi udara.

“Aku takut kamu lupa janji itu,” bisik Rani.

Arga menggeleng. “Janji yang diikat cinta tak pernah patah. Kadang hanya tertunda oleh waktu.”

Hujan akhirnya berhenti. Tapi pelukan itu tidak.

Di bawah langit sore yang mulai cerah, Rani sadar—cinta sejati bukan soal tak pernah pergi.
Cinta sejati adalah tentang siapa yang selalu menemukan jalan untuk kembali.


Di sebuah p**au misterius yang tersembunyi di tengah laut, ada sebuah kerajaan mimpi yang dipimpin oleh seorang ratu yan...
19/11/2025

Di sebuah p**au misterius yang tersembunyi di tengah laut, ada sebuah kerajaan mimpi yang dipimpin oleh seorang ratu yang bijak. Ratu itu memiliki kemampuan untuk memasuki mimpi orang-orang dan memberikan mereka hadiah berupa mimpi yang indah. Namun, suatu hari, p**au itu menghilang, dan ratu mimpi harus mencari cara untuk mendapatkannya kembali.

Rindang
09/11/2025

Rindang

🤖✨ Efek AI — kadang bisa bikin hasil edit makin keren, kadang juga bikin wajah jadi beda planet. 😂
23/09/2025

🤖✨ Efek AI — kadang bisa bikin hasil edit makin keren, kadang juga bikin wajah jadi beda planet. 😂

05/09/2025

sekadar upload foto atau status, tapi tentang kebebasan berekspresi.
Mau cerita bahagia, curhat receh, atau bagi motivasi—semua bisa jadi jejak digital yang nyambungin kita dengan banyak orang 🌍🙌

Karena di era sekarang, satu posting bisa jadi penghubung, pengingat, bahkan penyemangat.
Jadi jangan takut berkarya, teruslah posting tanpa batas ✨🔥

"Asem di Kilometer 203"Di sepanjang Jalan Daendels di Pantura, tepatnya di kilometer 203, berdiri sebatang pohon asem tu...
22/07/2025

"Asem di Kilometer 203"

Di sepanjang Jalan Daendels di Pantura, tepatnya di kilometer 203, berdiri sebatang pohon asem tua. Tak banyak yang berani menyentuhnya, apalagi menebangnya. Akar-akarnya menjalar ke aspal, seakan mengikat jalan. Banyak yang bilang, pohon itu bernapas di malam hari—daunnya bergetar meski angin tak berhembus.

Sudah sering terjadi kecelakaan tunggal di tikungan dekat pohon itu. Truk terguling, motor oleng, bahkan mobil masuk parit. Tapi yang aneh, para saksi selalu mengatakan hal yang sama:

“Tiba-tiba muncul bayangan wanita berdiri di bawah pohon... rambutnya panjang, matanya merah seperti bara...”
---
Legenda Mak Sari

Warga sekitar menyebut penunggu itu Mak Sari. Dahulu, dia adalah dukun bayi yang tinggal tak jauh dari pantai. Saat penjajahan, ia dianggap pemberontak karena membantu gerilyawan lewat jalur tersembunyi di balik rawa dan ladang. Ia ditangkap serdadu dan digantung di pohon asem itu. Tapi saat tubuhnya diturunkan, ia menghilang begitu saja. Konon, Mak Sari bersumpah:

“Sapa wae sing ngerusak asem iki, bakal ditarik nyawane menyang jagat peteng...”

(Siapa pun yang merusak pohon asem ini, akan ditarik nyawanya ke alam gelap...)
---
Tragedi Sopir Truk

Pada malam Jumat Kliwon, seorang sopir truk bernama Bowo nekat menabrak pohon asem itu karena merasa kesal jalan terhalang ranting. Ia membawa alat berat dan mencoba mendorong pohon itu agar tumbang. Begitu alat menyentuh batang pohon, mesin langsung mati, lampu padam, dan udara menjadi dingin luar biasa.

Bowo mengira itu masalah teknis, tapi saat ia turun, ia melihat sesuatu mengambang di udara: wajah wanita tua, melayang mendekatinya... dengan tubuh menjuntai seperti tergantung. Ia berteriak, berlari, tapi setiap kali menoleh, sosok itu semakin dekat...

Esok paginya, truk ditemukan menyala dengan pintu terbuka, tapi Bowo menghilang. Hanya topi dan sandal jepitnya yang tertinggal di dekat pohon.
---
Larangan Tak Tertulis

Kini, semua sopir tahu:
Jika melintas di KM 203 Jalan Daendels, jangan klakson dekat pohon asem,
jangan mengumpat,
dan jangan menoleh jika ada yang melambai dari bawah pohon.

Karena bisa jadi itu bukan orang... tapi Mak Sari menunggumu.
---
“Jalan Daendels panjang, tapi pohon asem cuma satu. Dan di sanalah batas dunia yang tak kasat mata.”
---

Address

Rembang
59219

Alerts

Be the first to know and let us send you an email when Cerita Kita posts news and promotions. Your email address will not be used for any other purpose, and you can unsubscribe at any time.

Share