Puan Riau Bersyariah

  • Home
  • Puan Riau Bersyariah

Puan Riau Bersyariah Menyampaikan informasi terkait Islam secara umum & Riau secara khusus dengan sudut pandang yang khas

 / Astaga! Pajak PBB Pekanbaru Ternyata sudah Naik 300%, Kalahkan Pati.. /  - Kebijakan naiknya Tarif Pajak Bumi dan Ban...
17/08/2025



/ Astaga! Pajak PBB Pekanbaru Ternyata sudah Naik 300%, Kalahkan Pati.. /

- Kebijakan naiknya Tarif Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) Perdesaan dan Perkotaan (PBB-P2) di Kabupaten Pati, Jawa Tengah mencapai 250 % (persen), ditolak masyarakat dan berujung rusuh. Di kota Pekanbaru sendiri, ternyata tarif PBB sudah naik 300% mengalahkan Kabupaten Pati.

"Tarif Pajak PBB-P2 di Pekanbaru sejak tahun 2024 lalu sudah naik hingga 300%," ungkap Direktur LSM Benang Merah, Idris, Kamis, 14 Agustus 2025.

Dijelaskannya, imbas viralnya kasus Pati, pihak LSM Benang Merah Keadilan mendapat pengaduan dari masyarakat Pekanbaru dimana uangnya tidak cukup untuk membayar Pembayaran PBB rumah keluarganya yang naik hingga 300%. Warga itu, pada Mei 2025 lalu, berniat membayar Pajak PBB rumah peninggalan kakeknya untuk periode 1 tahun yaitu tahun 2023 - 2024.

Dari Surat Pemberitahuan Pajak Terhutang (SPPT) yang jatuh tempo pada September 2024 yang diperoleh, warga tersebut kaget bukan main. PPB rumah Kakeknya melonjak naik menjadi Rp2.938.728, dari sebesar Rp979.576 tahun 2023. Artinya, kenaikannya sebesar 300 %.

Warga tersebut mengaku, pihak Bapenda Kota Pekanbaru sering kali mengelak ketika ditanya kenapa naik drastis. Akibatnya, hingga kini Ia masih terhutang karena belum mampu membayar besarnya biaya tersebut.

"Berangkat dari keluhan warga tersebut, kami menganalisa dan mempelajari, bahwa benar telah terjadi kenaikan tarif di Pekanbaru sebesar 300%, berdasarkan Peraturan Daerah (Perda) Kota Pekanbaru Nomor 1 Tahun 2024 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah yang mulai berlaku sejak 4 Januari 2024," kata Idris.

Perda tersebut, mencabut Perda sebelumnya Nomor 8 tahun 2011 tentang Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan (PP-P2). Hasil kajian LSM Benang Merah mendapati terjadi kenaikan tarif, dimana besaran Tarif pengali Nilai Jual Objek Pajak (NJOP) sebagai Dasar Pengenaan PBB, dari sebelumnya 0,1 menjadi 0,3.

"Pada Perda 8 tahun 2011 Pasal 4 angka (4) mengatur Tarif PBB-P2 sebesar 0,1% untuk NJOP dibawah Rp1 Milar dan 0,2% untuk NJOP diatas Rp1 Miliar. Nah, pada Perda 1 tahun 2024, Pasal 8 huruf (1), Tarif PBB-P2 sebesar 0,3% dan huruf (2) menyebutkan Tarif untuk objek berupa lahan produksi pangan dan ternak sebesar 0,2%," papar Idris.

Menurut Idris, besaran tarif dari 0,1% ke 0,3 persen itu merupakan 'ledakan dahsyat' tanpa memperhitungkan lagi besaran kelas NJOP.

"Pasal 8 huruf (1) itu jadi pasal 'sapu jagat', karena tidak peduli, mau NJOPnya puluhan juta atau puluhan milyar, tetap naik 300%. Mau lahan dan bangunan rumah tipe 21 di pinggir kota hingga lahan dan bangunan rumah mirip Istana di tengah kota, pukul rata naik 300%," sebutnya.

Anehnya lagi, sambung Idris, Pasal 8 huruf (2) itu menyebutkan, untuk lahan produksi pangan dan ternak tarif PBB sebesar 0,2%. "Lha, ini Kotamadya, bukan Kabupaten. Lebih banyak bangunan rumah daripada lahan produksi pangan dan ternak. Ekonomi Pekanbaru lebih banyak dari hasil perdagangan bukan bertani atau beternak," jelas Idris.

Lebih lanjut, kata Idris, Perda Nomor 1 Tahun 2024 tersebut bukan hanya mengatur PBB-P2 namun merubah pajak dan retribusi lainnya. "Jadi, Peraturan-Peraturan lama dicabut dan digantikan dengan Perda 1 tahun 2024 yang diparipurnakan oleh DPRD, saat itu Pj Walikota dijabat oleh Muflihun," sebut Idris.

Soal sosialisasi, LSM Benang Merah mengatakan, bahwa Pemko Pekanbaru cukup cerdik. "Dari monitoring media yang kami telusuri dan pelajari, bahwa sosialisasi Perda 1 tahun 2024 lalu, 'dibungkus' dengan kata-kata 'penyesuaian tarif' dengan hanya menyebut perubahan bilangan '0,2 atau 03'. Tidak menyebut ada kenaikan sebesar 300%," ungkapnya.

Sebagai bentuk pengawasan, Idris mengatakan bahwa potensi korupsi dari pengelolaan Pendapatan Daerah dari Pajak-Pajak ini adalah dari Faktor Pengurangan atau Kebijakan Pembetulan.

"Jadi Pajak Terhutang itu dikurangi oleh Bapenda Pekanbaru dengan Ketetapan. Nah, pengurangan-pengurangan ini 'dimainkan' dengan modus pembetulan PBB-P2. Pembetulan normal itu sebenarnya diatur dalam Peraturan Walikota Pekanbaru Nomor 53 tahun 2016 tentang Juklak Pemungutan PBB-P2, namun dimainkan oleh oknum dengan modus yang sudah lama diketahui. Ini tahun lalu sudah menjadi temuan. Akan kita ulas dan bongkar secara gamblang berikutnya," jelas Idris.

Sumber: beritariau[dot]com







—————————
Silakan bagikan dengan mencantumkan sumber Puan Riau Bersyariah - Saatnya Muslimah Cerdas Politik
——————————
Follow kami di
Facebook:
Instagram:
Channel Telegram:
https://t.me/puanriaubersyariah
Saluran Whatsapp:
https://whatsapp.com/channel/0029VaigCsf3wtbFPeJ7fL1C
—————————

 / Menyempurnakan Kemerdekaan dengan Ideologi Islam /  - Sejak Proklamasi 17 Agustus 1945, usia kemerdekaan Indonesia sa...
16/08/2025



/ Menyempurnakan Kemerdekaan dengan Ideologi Islam /

- Sejak Proklamasi 17 Agustus 1945, usia kemerdekaan Indonesia saat ini telah memasuki 80 tahun. Semestinya, dengan usia kemerdekaan yang hampir satu abad, negeri ini telah mencapai kemajuan, kemakmuran, kesejahteraan dan keadilan. Namun sayang, yang terjadi justru negeri ini didera oleh berbagai persoalan.

- Hakikat Penjajahan -

Al-’Allamah asy-Syaikh al-Imam al-Qadhi Taqiyudin an-Nabhani, pendiri Hizbut Tahrir, menjelaskan bahwa penjajahan (al-isti’mâr) bukan hanya fenomena masa lampau, tetapi merupakan metode standar (metode baku) yang digunakan oleh negara-negara kapitalis Barat, terutama Amerika Serikat saat ini, untuk menguasai negara-negara lain. Syaikh Taqi melihat penjajahan modern ini mewujud dalam bentuk kontrol secara menyeluruh di bidang ideologi, ekonomi, politik, budaya, hukum hingga pertahanan. Tujuannya untuk mengeksploitasi negara yang menjadi sasaran penjajahan.

Indonesia adalah salah satu contoh dari korban penjajahan modern. Memang benar, Indonesia merayakan kemerdekaannya setiap tahun. Namun, di bidang ekonomi, misalnya, sumber daya alam negeri ini—seperti tambang emas, minyak, gas—telah lama dieksploitasi oleh banyak perusahaan asing seperti Freeport, Exxon Mobile dan Newmont, dll. Celakanya, keberadaan perusahaan-perusahaan asing yang mengeruk kekayaan alam negeri ini justru dilegalkan melalui undang-undang.

- Penjajahan Ideologi -

Sesungguhnya setelah lepas dari penjajahan fisik, negeri ini masuk ke dalam perangkap penjajahan ideologi yang lebih berbahaya. Sebabnya, berbagai macam masalah yang kini mendera negeri ini adalah akibat dari penjajahan ideologi, yakni ideologi Kapitalisme yang berakar pada sekularisme. Namun, karena tidak secara langsung memakan korban jiwa, penjajahan ideologi ini terkesan tidak setragis dan sedramatis penjajahan fisik. Padahal penjajahan ideologi dalam wujud dominasi Kapitalisme global ini juga telah menimbulkan penderitaan yang luar biasa, khususnya bagi bangsa ini dan umumnya bagi umat manusia di dunia ini. Anehnya, pemikiran dan cara pandang penjajah itu tetap dipertahankan, terutama oleh para penguasa dan elit-elit politiknya.

Dengan adanya penjajahan ideologi Kapitalisme-sekuler, maka cita-cita para pejuang agar Indonesia benar-benar terlepas dari pengaruh penjajah tak dapat diwujudkan sepenuhnya. Jejak para penjajah justru masih kuat mencengkeram negeri ini.

Pertama, bidang hukum dan perundang-undangan. Hukum yang berlaku di Indonesia masih sekuler. Penjajah Belanda diusir, namun sebagian hukumnya tetap dipakai dan dilestarikan. Pembuatan perundang-undangan juga tidak lepas dari campur tangan asing.

Kedua, bidang ekonomi. Negeri ini dijerat oleh beban utang, khususnya utang luar negeri, dan bunganya yang saat ini telah mencapai ribuan triliun rupiah. Sumber daya alamnya juga dikuasai asing dan aseng.

Ketiga, bidang sosial dan bidang budaya. Berbagai kerusakan budaya dan perilaku telah menjadi fenomena sosial akibat masuknya budaya asing yang sekuler-liberal. Banyak kasus yang menandai kerusakan ini seperti: seks bebas (zina), penyimpangan seksual seperti LGBT, pornografi, korupsi, judi online, aneka kekerasan, dll.

Keempat, bidang politik. Negeri ini masih menerapkan sistem demokrasi-sekuler yang sangat rentan disusupi oleh agenda kepentingan asing melalui para kompradornya. Akibatnya, banyak undang-undang yang dibuat oleh DPR dan peraturan yang dibuat oleh Pemerintah lebih pro-asing daripada berpihak pada kepentingan rakyat negeri ini.

- Hakikat Kemerdekaan -

Dalam pandangan Islam, kemerdekaan hakiki bermakna keterbebasan manusia dari penghambaan kepada manusia menuju penghambaan hanya kepada Allah SWT, Tuhan yang menciptakan manusia dan seluruh alam semesta. Karena itu bagi umat Islam, kemerdekaan bukan sekadar hak yang harus diperjuangkan, tetapi menjadi misi utama risalah Islam itu sendiri.

Jika masih ada manusia menjadi hamba manusia lain maka mereka belumlah dikatakan merdeka. Jika kaum Muslim masih menjadi hamba dari ideologi dan hukum buatan manusia maka mereka masih dalam keterjajahan. Pertanyaannya: Apa itu penghambaan?

Berkaitan dengan pertanyaan tersebut, Allah SWT berfirman:

ٱتَّخَذُوٓاْ أَحۡبَارَهُمۡ وَرُهۡبَٰنَهُمۡ أَرۡبَابًا مِنْ دُونِ ٱللَّهِ

Mereka (Yahudi dan Nasrani) telah menjadikan para pendeta mereka dan para rahib mereka sebagai tuhan-tuhan selain Allah (TQS at-Taubah [9]: 31).

Ayat ini ditafsirkan oleh Rasulullah saw. sendiri saat membacakan ayat tersebut kepada Adi bin Hatim, yang saat itu masih beragama Nasrani. Mengomentari ayat tersebut, Adi bin Hatim berkata, ”Wahai Rasulullah, kami tidaklah menghambakan diri kepada mereka.” Namun, Rasulullah saw. bersabda,”Bukankah mereka telah mengharamkan apa saja yang telah Allah halalkan, lalu kalian pun mengharamkannya. Mereka pun telah menghalalkan apa saja yang telah Allah haramkan, lalu kalian juga menghalalkannya?” Adi bin Hatim berkata, ”Benar.” Lalu Rasulullah saw. bersabda, ”Itulah bentuk penghambaan Yahudi dan Nasrani (kepada para pendeta dan rahib mereka).” (Ath-Thabari, Jâmi’ al-Bayân fî Tafsîr al-Qur’ân, 11/417).

Hakikat penghambaan juga tampak jelas dalam sabda Rasulullah saw. yang dituliskan dalam sebuah surat untuk penduduk Najran, yang sebagian isinya sebagai berikut:

أَمّا بَعْدُ فَإِنيّ أَدْعُوكُمْ إلَى عِبَادَةِ الله مِنْ عِبَادَةِ الْعِبَاد وَأَدْعُوكُم إلَى وِلاَيَةِ اللهِ مِنْ وِلاَيَةِ الْعِبَادِ

Amma ba’du. Aku menyeru kalian untuk menghambakan diri kepada Allah dan meninggalkan penghambaan kepada sesama hamba (manusia). Aku pun menyeru kalian agar berada dalam kekuasaan Allah dan membebaskan diri kalian dari penguasaan oleh sesama hamba (manusia) (Ibnu Katsir, Al-Bidâyah wa an-Nihâyah, 5/64).

Misi Islam untuk mewujudkan kemerdekaan hakiki bagi seluruh umat manusia itulah yang menjadi pengobar semangat juang dan pemantik keberanian para pejuang Islam sekalipun berhadapan dengan musuh yang kuat. Demikian sebagaimana dicontohkan dalam sebuah fragmen dialog antara Jenderal Rustum dari Persia dengan Mughirah bin Syu’bah yang diutus oleh Panglima Saad bin Abi Waqash ra. Pernyataan misi tersebut diulang lagi dalam dialog Jenderal Rustum dengan Rab’i bin ‘Amir ats-Tsaqafi, utusan Panglima Saad bin Abi Waqash ra. Ia diutus setelah Mughirah bin Syu’bah dalam Perang Qadisiyah untuk membebaskan Persia. Jenderal Rustum bertanya kepada Rab’i bin ‘Amir, “Apa yang kalian bawa?” Rab’i bin ‘Amir menjawab, sebagaimana ungkapan di bawah ini:

الله ابْتَعَثْنَا لِنُخْرِجَ مَنْ شَاءَ مِنْ عِبَادَة الْعِبَادِ إِلَى عِبَادَةِ اللهِ، وَمِنْ ضِيقِ الدُّنْيَا إِلَى سِعَتِهَا، وَمِنْ جَوْرِ الْأَدْيَانِ إِلَى عَدْلِ الْإِسْلَامِ...

Allah telah mengutus kami untuk mengeluarkan siapa saja yang Dia kehendaki dari penghambaan kepada sesama manusia menuju penghambaan hanya kepada Tuhan manusia; dari dunia yang sempit menuju akhirat yang luas; dan dari kezaliman agama-agama yang ada menuju keadilan Islam... (Ath-Thabari, Târîkh al-Umam wa al-Mulûk, 2/401).

- Mewujudkan Kemerdekaan Hakiki -

Momentum tahunan peringatan kemerdekaan negeri ini semestinya bukan sebatas seremonial belaka. Momentum ini sudah saatnya dijadikan sebagai renungan ideologis. Kita harus segera menyadari bahwa negeri ini belum benar-benar merdeka. Negeri ini masih terjajah oleh intervensi ideologi Kapitalisme-sekuler yang telah terbukti menambah masalah dan makin menyusahkan kehidupan rakyat.

Jelas, negeri ini harus melepaskan diri dari ideologi Kapitalisme-sekuler ini. Caranya adalah dengan memperkuat landasan ideologi Islam dan membuang ideologi Kapitalisme sekuler. Islam adalah agama sekaligus ideologi yang akan membawa misi tauhid, yakni misi terbesar agar manusia menghamba hanya kepada Allah SWT semata. Negara yang berlandaskan ideologi Islam juga akan menjadi negara merdeka dan berdaulat karena hanya tunduk dan patuh pada perintah Allah SWT semata, serta menjauhi seluruh larangan-Nya. Itulah takwa.

Allah SWT telah berjanji bahwa keberkahan akan diturunkan jika negeri ini beriman dan bertakwa. Demikian sebagaimana ditegaskan dalam firman-Nya:

وَلَوۡ أَنَّ أَهۡلَ ٱلۡقُرَىٰٓ ءَامَنُواْ وَٱتَّقَوۡاْ لَفَتَحۡنَا عَلَيۡهِم بَرَكَٰتٍ مِّنَ ٱلسَّمَآءِ وَٱلۡأَرۡضِ وَلَٰكِن كَذَّبُواْ فَأَخَذۡنَٰهُم بِمَا كَانُواْ يَكۡسِبُونَ

Jika penduduk negeri-negeri beriman dan bertakwa, pasti Kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi. Akan tetapi, mereka mendustakan (ayat-ayat Kami) itu. Karena itu Kami menyiksa mereka disebabkan perbuatan mereka tersebut (TQS al-A’raf [7]: 96).

Sebaliknya, selama ideologi yang bersumber dari akal dan hawa nafsu manusia, seperti ideologi Kapitalisme-sekuler, terus diterapkan dan dipertahankan, maka selama itu p**a akan terus terjadi penjajahan, kesempitan kehidupan di dunia dan maraknya tindak kezaliman. Demikian sebagaimana ditegaskan dalam firman-Nya:

وَمَنۡ أَعۡرَضَ عَن ذِكۡرِي فَإِنَّ لَهُۥ مَعِيشَةً ضَنكًا وَنَحۡشُرُهُۥ يَوۡمَ ٱلۡقِيَٰمَةِ أَعۡمَىٰ

Siapa saja yang berpaling dari peringatan-Ku (al-Quran), sungguh bagi dia kehidupan yang sempit dan Kami akan mengumpulkan dirinya pada Hari Kiamat dalam keadaan buta (TQS Thaha [20]: 124).

Karena itu negeri ini harus segera kembali pada hukum-hukum Allah SWT. Tentu dengan menerapkan syariah Islam secara kâffah dalam seluruh aspek kehidupan. Penerapan syariah Islam secara kâffah ini membutuhkan institusi politik Islam. Itulah Khilafah. Keberadaan Khilafah yang mengikuti metode kenabian (Khilafah ‘alâ minhâj an-nubuwwah) akan mewujudkan kemerdekaan hakiki bagi umat Islam, bukan hanya di Indonesia, namun juga di seluruh dunia.

WalLâhu a’lam bi ash-shawâb. []

---*---

Hikmah:

Allah SWT berfirman:

كُنتُمۡ خَيۡرَ أُمَّةٍ أُخۡرِجَتۡ لِلنَّاسِ تَأۡمُرُونَ بِٱلۡمَعۡرُوفِ وَتَنۡهَوۡنَ عَنِ ٱلۡمُنكَرِ وَتُؤۡمِنُونَ بِٱللَّهِۗ وَلَوۡ ءَامَنَ أَهۡلُ ٱلۡكِتَٰبِ لَكَانَ خَيۡرًا لَّهُمۚ مِّنۡهُمُ ٱلۡمُؤۡمِنُونَ وَأَكۡثَرُهُمُ ٱلۡفَٰسِقُونَ

Kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia, melakukan amar makruf nahi mungkar dan beriman kepada Allah. Sekiranya Ahlul Kitab beriman, tentulah itu lebih baik bagi mereka. Di antara mereka ada yang beriman dan kebanyakan mereka adalah orang-orang yang fasik. (QS Ali Imran [3]: 110)

---*---

1108 UPDATE GAZA DAN TIMUR TENGAH

JANGAN LUPAKAN GENOSIDA GAZA

1. Entitas Penjajah Yahudi Setujui Rencana Serbu Gaza

Kabinet keamanan Penjajah Yahudi menyetujui rencana untuk mengendalikan Kota Gaza, menurut kantor Perdana Menteri Benjamin Netanyahu.
Sebelumnya, Netanyahu menyatakan niatnya untuk menguasai seluruh Gaza, namun rencana yang disetujui kali ini fokus pada Gaza City—kota terbesar di Jalur Gaza yang dihuni ratusan ribu orang.
BBC Indonesia /10 Agustus 2025

2. Sidang Darurat DK PBB Bahas Rencana Penjajah Yahudi di Gaza City

Dewan Keamanan PBB (DK PBB) menggelar sidang darurat untuk membahas rencana Penjajah Yahudi merebut dan menduduki Gaza City.
Sidang diminta oleh Denmark, Prancis, Yunani, Inggris, dan Slovenia. Banyak negara, termasuk Jerman, Inggris, Italia, Selandia Baru, dan Australia, mengecam rencana tersebut. Sekjen PBB António Guterres menyebutnya “eskalasi berbahaya.”
Al Jazeera/10 Agustus 2025

3. Kematian akibat Kelaparan di Gaza Capai 212 Jiwa

Sejak perang Penjajah Yahudi di Gaza dimulai, jumlah korban tewas akibat kelaparan naik menjadi 212 orang, termasuk 98 anak.
Sumber: Al Jazeera/10 Agustus 2025

4. 200.000 Anak di Gaza Alami Malnutrisi Parah

Menurut Amjad Shawa, Kepala Jaringan LSM di Gaza, setidaknya 200.000 anak Palestina di Jalur Gaza menderita malnutrisi parah. WHO mencatat hampir 12.000 anak

 / Melucuti Gaza Adalah Malapetaka /  — Untuk pertama kalinya negara-negara Arab mengecam kelompok militan Palestina, Ha...
15/08/2025



/ Melucuti Gaza Adalah Malapetaka /

— Untuk pertama kalinya negara-negara Arab mengecam kelompok militan Palestina, Hamas. Negara-negara dengan mayoritas penduduk beragama Islam itu mengutuk serangan Hamas ke Israel pada 7 Oktober 2023. Negara-negara Arab yang dimaksud meliputi Arab Saudi, Qatar, Mesir, Yordania, dan Turki.

Negara-negara Arab itu menandatangani deklarasi bersama dan menyerukan Hamas untuk melucuti persenjataannya, membebaskan semua sandera yang ditawan, dan mengakhiri kekuasaannya di Gaza. Mereka juga mendesak Hamas untuk melucuti senjata dan menyerahkan kekuasaan atas Jalur Gaza kepada Otoritas Palestina (PA). Seruan tersebut disampaikan dalam deklarasi bersama yang diumumkan dalam konferensi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) di New York pada Selasa (29-7-2025).

Pada saat yang sama, Prancis, Inggris, dan Kanada telah mengumumkan rencana mereka untuk mengakui negara Palestina pada September mendatang, meski Presiden AS Donald Trump tidak senang. Trump meyakini bahwa hal itu sama saja dengan memberi penghargaan kepada Hamas pada saat Hamas menjadi penghalang nyata bagi gencatan senjata dan pembebasan semua sandera.

- Buta dan Tuli -

Pernyataan bersama yang disebut “Deklarasi New York” itu ditandatangani oleh 22 negara anggota Liga Arab, seluruh Uni Eropa, serta 17 negara lainnya. Ini juga dianggap sebagai sinyal perubahan signifikan dalam sikap dunia Arab terhadap kelompok militan Hamas yang telah menguasai Gaza sejak 2007.

Deklarasi tersebut menetapkan rencana bertahap untuk mengakhiri konflik entitas Zion*s Yahudi-Palestina yang telah berlangsung hampir delapan dekade dan juga perang yang sedang berlangsung di Gaza. Rencana tersebut akan berpuncak pada cita-cita menuju Palestina yang merdeka, hidup berdampingan secara damai dengan entitas Zion*s Yahudi, dan pada akhirnya terwujudlah integrasi mereka ke dalam kawasan Timur Tengah yang lebih luas. Namun, semua itu tentu saja omong kosong.

Sebaliknya, deklarasi tersebut menegaskan bahwa negara-negara Arab itu buta dan tuli, padahal borok Zion*s Yahudi begitu busuk dan nyata. Kejahatan Zion*s Yahudi kepada warga Gaza juga bukan adegan pura-pura. Sikap para penguasa Arab itu justru menampakkan seolah-olah tidak ada ikatan keimanan maupun persaudaraan antara mereka dengan muslim Gaza. Mereka juga begitu pengecut. Mereka tidak mengirim pasukan militer, tetapi Hamas sebagai benteng terakhir yang ingin mempertahankan tanah kaum muslim Gaza dari penjajahan Zion*s Yahudi malah hendak dilucuti.

Lebih miris lagi, otoritas Mesir telah menekan Imam Besar Al-Azhar Ahmed al-Tayeb untuk mencabut pernyataannya yang mengecam pengepungan oleh Zion*s Yahudi yang menyebabkan kelaparan massal penduduk Gaza, Palestina. Kelaparan massal ini telah memicu kemarahan dunia internasional. Sikap Mesir ini merupakan pengkhianatan yang nyata karena tampak sangat memihak entitas Zion*s Yahudi, padahal Mesir adalah negara yang berbatasan langsung dengan Gaza.

Masih kurang bukti apa lagi untuk menyatakan Zion*s Yahudi sebagai penjajah di tanah Palestina? Di mana-mana, penjajah semestinya diperangi, bukan malah diberi porsi atas tanah jajahan. Bahkan, penjajah memang harus diusir dari tanah tersebut. Jelas, dukungan terhadap solusi dua negara (two state solution) adalah melegalkan pendudukan Zion*s Yahudi di atas tanah suci umat Islam. Ini sama saja dengan penghinaan terhadap hukum Allah Taala dan umat Islam secara keseluruhan.

- Malapetaka -

Sikap para penguasa negeri muslim yang bersepakat untuk melucuti Hamas itu sungguh merupakan malapetaka, baik bagi muslim Gaza maupun dunia Islam pada umumnya. Solusi dua negara yang mereka gaungkan sejatinya merupakan fakta pahit bahwa mereka adalah para agen penyaji solusi palsu yang memihak penjajah dan mengabaikan saudara seakidah. Sikap mereka bahkan sangat berpotensi menghalangi pembebasan hakiki terhadap Palestina.

Terlebih lagi, sikap pengecut para penguasa muslim itu muncul saat AS jelas-jelas menopang kekuatan militer Zion*s Yahudi untuk membantai warga Gaza. Ini masih belum termasuk warga muslim Palestina di Tepi Barat yang mengalami kekerasan, penangkapan, dan intimidasi dari Zion*s. Menyadari sikap AS mendukung Zion*s, semestinya para penguasa Arab itu mampu bersikap tegas menekan AS agar menghentikan dukungan itu.

Namun, langkah tegas itu tidak mereka ambil. Mereka tetap saja menjalin hubungan bilateral dengan AS, bahkan melakukan normalisasi dengan Zion*s. Mereka juga tetap tunduk pada kepentingan AS/Barat dan mengamankan kepentingan nasional masing-masing. Kepentingan harta, jabatan, dan kekuasaan telah mematikan ukhuah islamiah dan menjerumuskan mereka pada kelemahan di hadapan musuh Allah Taala. Ini sekaligus menunjukkan bahwa secara tidak langsung para penguasa muslim itu juga terlibat dalam aksi genosida saudara seiman mereka di Gaza.

Sedangkan Allah Taala telah mengingatkan di dalam ayat,

وَقَاتِلُوا فِي سَبِيلِ اللَّهِ الَّذِينَ يُقَاتِلُونَكُمْ

“Perangilah di jalan Allah orang-orang yang memerangi kalian.” (QS Al-Baqarah [2]: 190).

Juga ayat,

وَإِنِ اسْتَنْصَرُوكُمْ فِي الدِّينِ فَعَلَيْكُمُ النَّصْرُ

“Jika mereka meminta pertolongan kepada kalian dalam (urusan pembelaan) agama, kalian wajib menolong mereka.”(QS Al-Anfal [8]: 72).

Demikian halnya Rasulullah saw. di dalam hadis,

مَثَلُ الْمُؤْمِنِينَ فِي تَوَادِّهِمْ وَتَرَاحُمِهِمْ وَتَعَاطُفِهِمْ مَثَلُ الْجَسَدِ إِذَا اشْتَكَى مِنْهُ عُضْوٌ تَدَاعَى لَهُ سَائِرُ الْجَسَدِ بِالسَّهَرِ وَالْحُمَّى

“Perumpamaan orang-orang mukmin dalam hal saling mencintai, menyayangi, dan mengasihi bagaikan satu tubuh. Apabila ada salah satu anggota tubuh yang sakit maka seluruh tubuhnya akan ikut terjaga (tidak bisa tidur) dan panas (turut merasakan sakitnya).” (HR Bukhari dan Muslim).

Hadis ini juga menjelaskan tentang pentingnya persaudaraan dan solidaritas di antara umat Islam karena umat Islam bagaikan satu tubuh. Jika satu anggota tubuh merasakan sakit, seluruh tubuh akan merasakan dampaknya. Begitu p**a dengan sesama muslim sehingga menunjukkan bahwa umat Islam adalah satu kesatuan yang tidak terpisahkan.

- Umat Terbaik -

Gaza adalah secuil potret kaum muslim yang teraniaya. Di belahan bumi lain, kaum muslim tidak kalah terpuruk. Kondisi itu sungguh jauh dari profil yang telah diberikan oleh Allah Taala kepada mereka, sebagaimana di dalam ayat,

كُنْتُمْ خَيْرَ أُمَّةٍ أُخْرِجَتْ لِلنَّاسِ تَأْمُرُونَ بِالْمَعْرُوفِ وَتَنْهَوْنَ عَنِ الْمُنْكَرِ وَتُؤْمِنُونَ بِاللَّهِ وَلَوْ آمَنَ أَهْلُ الْكِتابِ لَكانَ خَيْراً لَهُمْ مِنْهُمُ الْمُؤْمِنُونَ وَأَكْثَرُهُمُ الْفاسِقُونَ

“Kalian adalah umat terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada yang makruf, mencegah dari yang mungkar, dan beriman kepada Allah. Sekiranya ahlulkitab beriman, tentulah itu lebih baik bagi mereka, di antara mereka ada yang beriman, dan kebanyakan mereka adalah orang-orang yang fasik.” (QS Ali Imran [3]: 110).

Nasib buruk kaum muslim itu tidak terlepas dari ketiadaan benteng yang dapat memberikan perlindungan politik terhadap jiwa, harta, dan kehormatan mereka. Khilafah Islamiah, institusi penegak syariat kafah itu telah runtuh pada 1924 di tangan durjana kafir penjajah Barat. Kemudian Barat bersekongkol melaksanakan mandat keji Perjanjian Sykes-Picot yang memecah belah Khilafah menjadi wilayah-wilayah kecil bernama negara bangsa (nation state) seperti yang ada sekarang ini. Kekejian itu berlanjut dengan terbitnya Deklarasi Balfour yang merestui tegaknya negara Yahudi di tanah suci Palestina.

Di tengah gelombang perampasan wilayah yang terus-menerus terjadi di Palestina, sesungguhnya Gaza adalah benteng terakhir kaum muslim Palestina yang belum ternoda oleh tangan Zion*s yang senantiasa berlumuran darah kaum muslim. Namun, kita bisa membayangkan kondisi yang memburuk pada umat Rasulullah saw. ini jika sayap jihad di Gaza benar-benar berhasil dilucuti. Na’uzubillahi mindzalik.

Palestina pertama kali dibebaskan pada masa pemerintahan Khalifah Umar bin Khaththab ra. Kemudian Palestina dibebaskan untuk yang kedua kalinya oleh Shalahuddin al-Ayyubi. Sepanjang sejarah, Palestina tetap berada dalam kesatuan wilayah Khilafah hingga tetes darah penghabisan pada masa pemerintahan Sultan Abdul Hamid II yang melindunginya dari segala upaya busuk Zion*s yang ingin menguasainya. Tampak jelas bahwa kehormatan, kemuliaan, dan pembebasan Palestina hanya terwujud dengan tegaknya Khilafah.

Khilafah adalah janji Allah Taala yang senantiasa kita nantikan, sebagaimana di dalam ayat,

وَعَدَ اللَّهُ الَّذِينَ آمَنُوا مِنكُمْ وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ لَيَسْتَخْلِفَنَّهُمْ فِي الْأَرْضِ كَمَا اسْتَخْلَفَ الَّذِينَ مِن قَبْلِهِمْ وَلَيُمَكِّنَنَّ لَهُمْ دِينَهُمُ الَّذِي ارْتَضَىٰ لَهُمْ وَلَيُبَدِّلَنَّهُم مِّن بَعْدِ خَوْفِهِمْ أَمْنًا يَعْبُدُونَنِي لَا يُشْرِكُونَ بِي شَيْئًا وَمَن كَفَرَ بَعْدَ ذَٰلِكَ فَأُولَٰئِكَ هُمُ الْفَاسِقُونَ

“Dan Allah telah berjanji kepada orang-orang yang beriman di antara kamu dan mengerjakan amal-amal yang saleh bahwa Dia sungguh-sungguh akan menjadikan mereka berkuasa di muka bumi, sebagaimana Dia telah menjadikan orang-orang sebelum mereka berkuasa, dan sungguh Dia akan meneguhkan bagi mereka agama yang telah diridai-Nya untuk mereka, dan Dia benar-benar akan menukar (keadaan) mereka, sesudah mereka dalam ketakutan menjadi aman sentausa. Mereka tetap menyembah-Ku dengan tiada mempersekutukan sesuatu apa pun dengan Aku. Dan barang siapa yang (tetap) kafir sesudah (janji) itu maka mereka itulah orang-orang yang fasik.” (QS An-Nur [24]: 55).

Untuk itu, hendaklah kita berpegang teguh pada metode dakwah Rasulullah saw., juga mencontoh khulafaurasyidin dan khulafa sepanjang peradaban Islam yang mulia. Khilafah yang dijanjikan Allah itu sama dengan Khilafah pada masa pemerintahan Khalifah Al-Mu’tashim Billah yang pernah membela seorang muslimah yang dilecehkan oleh tentara Romawi di Kota Ammuriah. Peristiwa ini membuat sang khalifah menerjunkan puluhan ribu pasukannya untuk menyerbu Ammuriah selama lima bulan hingga berhasil membebaskan muslimah dan kota tersebut dari tangan Romawi.

Khilafah juga pernah bersikap tegas kepada pihak-pihak yang hendak merampas wilayahnya, sebagaimana sikap Sultan Abdul Hamid II saat Theodore Herzl, tokoh pendiri negara Zion*s Yahudi, meminta tanah Palestina untuk permukiman Yahudi. Permintaan itu ditolak mentah-mentah oleh Sultan Abdul Hamid II dengan perkataan yang diwakilkan kepada perdana menterinya, “Nasihati Herzl agar jangan meneruskan rencananya. Aku tidak akan melepaskan walaupun sejengkal tanah Palestina ini karena ia bukan milikku. Tanah itu adalah hak umat Islam. Umat Islam telah berjihad demi kepentingan Palestina. Mereka telah menyiraminya dengan darah mereka. Silakan Yahudi menyimpan harta mereka. Jika suatu saat kekhalifahan Turki Utsmani runtuh, kemungkinan besar mereka akan bisa mengambil Palestina tanpa membayar harganya. Akan tetapi, selama aku masih hidup, aku lebih rela menusukkan pedang ke tubuhku sendiri daripada melihat tanah Palestina dikhianati dan dipisahkan dari Khilafah Islamiah.”

- Terus Memperjuangkan Kemuliaan Umat -

Khalifah Umar bin Khaththab ra. pernah berkata, “Dahulu kita adalah kaum yang paling hina, tetapi Allah memuliakan kita dengan Islam. Kapan saja kita meminta kemuliaan selain dari apa yang telah dimuliakan Allah terhadap kita maka Allah akan menghinakan kita.”

Sungguh nyata, kemuliaan umat hanya akan diraih dengan Islam, yakni akidah yang tidak hanya diyakini, tetapi juga diterapkan secara kafah di dalam institusi Khilafah. Namun, tentu saja kemuliaan itu tidak bisa diperoleh secara instan. Demikian p**a tegaknya Khilafah harus diperjuangkan. Umat Islam harus memiliki kesadaran dan menumbuhkan kebutuhan terhadap perjuangan penegakan Khilafah itu. Langkah menuju tegaknya Khilafah ini membutuhkan kepemimpinan sebuah jemaah dakwah Islam ideologis yang tulus mengajak umat untuk berjuang.

Jemaah dakwah Islam ideologis ini adalah jemaah yang tulus memperjuangkan tegaknya syariat Islam secara kafah, sebagaimana kutlah (kelompok) dakwah yang dicontohkan oleh Rasulullah saw. saat menapaki aktivitas dakwah di Makkah hingga tegaknya Daulah Islam yang pertama di Madinah. Rasulullah saw. menempuh tiga tahapan (marhalah) dakwah.

Pertama, tahap pembinaan (tatsqif), yaitu tahapan ketika Rasulullah saw. membina para sahabat di Darul Arqam. Rasulullah saw. membangkitkan aktivitas berpikir di tengah-tengah para sahabat tentang ayat-ayat Allah. Beliau membina akal mereka dengan pemikiran dan pemahaman Islam. Beliau menjadikan mereka orang-orang yang sabar menghadapi penderitaan serta rida terhadap ketaatan dan kepemimpinan. Ketika tsaqafah mereka sudah matang, akal mereka telah terbentuk menjadi akal yang islami (akliah islamiah) dan jiwa mereka sudah menjadi jiwa yang islami (nafsiah islamiah). Kesadaran hubungan mereka dengan Allah tampak menonjol pengaruhnya dalam perilaku mereka.

Kedua, tahap interaksi dengan umat (tafa’ul ma’al ummah). Ini adalah momentum saat dakwah dilaksanakan secara terang-terangan. Dari tahap kontak dengan orang-orang yang simpati dan siap menerima dakwah, menuju tahap menyeru seluruh lapisan masyarakat. Pada saat itu akan terjadi benturan antara keimanan dan kekufuran, juga gesekan antara pemikiran yang benar dan rusak.

Ketiga, tahap pengambilalihan kekuasaan (tathbiq al-ahkam), yaitu dalam rangka mengemban dan melanjutkan tahapan dakwah kepada tahapan praktis berupa penerapan Islam dan pengembanan risalahnya dengan kekuatan negara dan penguasanya. Tahapan ini ditandai dengan peristiwa saat rombongan dari Madinah yang beranggotakan 75 orang membaiat Rasulullah saw. dalam momentum Baiat Aqabah II. Baiat ini tidak lagi sebatas komitmen dakwah dan kesabaran menghadapi kesengsaraan, tetapi juga mencakup kekuatan yang akan mampu membela dan melindungi kaum muslim dalam institusi negara. Orang-orang dari Madinah itu membaiat Rasulullah saw. dalam rangka melindungi beliau seperti mereka melindungi istri-istri dan anak-anak mereka.

- Khatimah -

Ini semua adalah bekal yang utama dan paling efektif dalam rangka membebaskan Palestina dari cengkeraman penjajah Zion*s Yahudi. Pembebasan Palestina akan terwujud secara tuntas ketika Khilafah tegak. Khilafah akan mengomando satu kesatuan pasukan jihad untuk membebaskan Palestina seutuhnya. Untuk itulah, umat harus terus diseru untuk memanfaatkan momentum ini sebagai titik tolak perjuangan mewujudkan kembali kemuliaan Islam dan kaum muslim. Wallahualam bissawab.

Sumber: muslimahnews[dot]net







—————————
Silakan bagikan dengan mencantumkan sumber Puan Riau Bersyariah - Saatnya Muslimah Cerdas Politik
——————————
Follow kami di
Facebook:
Instagram:
Channel Telegram:
https://t.me/puanriaubersyariah
Saluran Whatsapp:
https://whatsapp.com/channel/0029VaigCsf3wtbFPeJ7fL1C
—————————

Address


Website

Alerts

Be the first to know and let us send you an email when Puan Riau Bersyariah posts news and promotions. Your email address will not be used for any other purpose, and you can unsubscribe at any time.

Shortcuts

  • Address
  • Alerts
  • Claim ownership or report listing
  • Want your business to be the top-listed Media Company?

Share