HAI LOTIM

HAI LOTIM Part of
Pertama, terbesar & terpercaya untuk warganet Lotim! Est. 2020
WA Lapor 0812-3956-7640
Iklan 0812-3935-4288

Lombok Timur – Rencana pembangunan SMA Unggulan Garuda Nusantara di kawasan Kebun Raya Lemor, Kecamatan Suela, Kabupaten...
27/09/2025

Lombok Timur – Rencana pembangunan SMA Unggulan Garuda Nusantara di kawasan Kebun Raya Lemor, Kecamatan Suela, Kabupaten Lombok Timur, menuai gelombang penolakan dari masyarakat dan mahasiswa. Pada Kamis (25/9/2025), ratusan orang turun ke jalan dan mendatangi kantor DPRD Lombok Timur untuk menyuarakan keberatan mereka.

Aksi tersebut didominasi oleh massa dari Aliansi Mahasiswa Universitas Gunung Rinjani Menggugat. Mereka menilai lokasi pembangunan sekolah yang direncanakan pemerintah terlalu berisiko karena berada di kawasan vital yang menjadi sumber air dan pusat pertanian bagi masyarakat sekitar.

“Kami tidak menolak hadirnya sekolah unggulan, tetapi Lemor bukan tempat yang tepat. Kawasan ini sangat penting bagi kehidupan warga, mulai dari Suela hingga Pringgabaya,” ujar Wahyu salah satu koordinator aksi.

Para demonstran mendesak pemerintah daerah agar meninjau kembali keputusan pemanfaatan lahan Kebun Raya Lemor. Mereka khawatir, proyek tersebut akan mengganggu akses air bersih dan mengancam mata pencaharian ribuan warga yang bergantung pada sektor pertanian.

“Kami meminta pemerintah mencari lokasi alternatif yang tidak memiliki fungsi strategis seperti Lemor,” tegasnya.

Rencana pembangunan SMA Garuda Nusantara pertama kali terungkap setelah kunjungan Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi ke Lombok Timur pada 16 Agustus lalu. Dalam kunjungan itu, pemerintah pusat meninjau kesiapan dokumen dan lokasi pembangunan sekolah bertaraf nasional tersebut.

Sekretaris Daerah Lombok Timur, M. Juaini Taofik, menjelaskan bahwa pembangunan akan menggunakan 40 hektare lahan Kebun Raya Lemor, dengan 20 hektare di antaranya dialokasikan khusus untuk pembangunan sekolah. Sisanya akan tetap difungsikan sesuai peruntukan awal.

Menurut Juaini, survei lapangan dan pembahasan teknis telah dilakukan bersama sejumlah organisasi perangkat daerah untuk memastikan proyek tersebut berjalan sesuai regulasi.

Sekolah unggulan ini dirancang menjadi lembaga pendidikan nasional dengan pendanaan penuh dari pemerintah pusat. Meski berlokasi di Lombok Timur, SMA Garuda Nusantara nantinya akan menampung siswa dari berbagai daerah di Indonesia.

LOMBOK TIMUR – Kabupaten Lombok Timur dihebohkan serangkaian peristiwa kebakaran dalam satu hari pada Sabtu (27/9/2025)....
27/09/2025

LOMBOK TIMUR – Kabupaten Lombok Timur dihebohkan serangkaian peristiwa kebakaran dalam satu hari pada Sabtu (27/9/2025). Total lima kejadian dilaporkan terjadi di sejumlah wilayah berbeda dengan objek yang bervariasi, mulai dari oven tembakau, kebun bambu, hingga rumah warga.

Peristiwa kebakaran tersebut meski tidak menimbulkan korban jiwa, insiden-insiden tersebut mengakibatkan kerugian material yang cukup besar dan sempat mengancam permukiman warga di sekitarnya.

Peristiwa pertama terjadi sekitar pukul 04.57 WITA di Desa Toyang, Kecamatan Sakra Barat, saat oven tembakau milik Muh. Ali Gofar terbakar diduga akibat kelalaian saat proses pengeringan. Tim Damkarmat dari Pos WMK Keruak yang menerima laporan segera menuju lokasi dan berhasil memadamkan api sekitar pukul 05.48 WITA. Kerugian akibat kebakaran ini diperkirakan mencapai Rp75 juta.

Tak lama berselang, sekitar pukul 05.48 WITA, api kembali berkobar di Dusun Dasan Timuk, Desa Selagik. Kali ini, kebun bambu milik Soniliandi terbakar yang juga diduga akibat kelalaian. Petugas tiba di lokasi sekitar pukul 06.05 WITA dan langsung melakukan asesmen, pemadaman, dan pendinginan agar api tidak merembet ke permukiman. Api berhasil dikendalikan sekitar pukul 07.05 WITA.

Peristiwa ketiga terjadi pukul 11.15 WITA di Kampung Banjar Timur, Kecamatan Pringgabaya, saat rumah milik Hadi Zulmiardi terbakar akibat korsleting listrik. Tim Damkarmat dari Pos Pringgabaya tiba sekitar pukul 11.23 WITA dan berhasil memadamkan api pada pukul 12.15 WITA. Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini, namun kerugian material diperkirakan mencapai Rp60 juta.

Sementara itu, pada pukul 15.05 WITA, kebakaran kembali terjadi di Desa Rarang Selatan, Kecamatan Terara. Oven milik H.L.M Nur Amin terbakar dan merusak sebagian besar bangunan. Petugas dari Pos Terara Regu 1 Yudha bergerak cepat dan tiba di lokasi sekitar pukul 15.13 WITA. Api berhasil dikendalikan sekitar pukul 16.15 WITA dengan estimasi kerugian mencapai Rp50 juta.

Lanjutan di kolom komentar...👇🏻

Lombok Timur – Dunia pendidikan kembali tercoreng dengan tindakan tidak pantas yang diduga dilakukan oleh seorang oknum ...
27/09/2025

Lombok Timur – Dunia pendidikan kembali tercoreng dengan tindakan tidak pantas yang diduga dilakukan oleh seorang oknum Kepala Sekolah swasta tingkat kejuruan di wilayah Jerowaru, Kabupaten Lombok Timur. Oknum yang diketahui telah berstatus menikah itu diduga melakukan intimidasi terhadap seorang guru perempuan yang masih lajang dengan mengajaknya menikah. Ancaman dikeluarkan: jika ajakan itu ditolak, maka nama sang guru akan dihapus dari sistem Data Pokok Pendidikan (Dapodik).

Menurut keterangan keluarga korban, SY, peristiwa tersebut telah berlangsung sejak akhir Agustus lalu. Sang oknum kerap kali mengirim pesan berisi rayuan hingga ajakan menikah melalui aplikasi WhatsApp. Namun, tidak satu pun dari pesan tersebut ditanggapi oleh korban.

“Awalnya adik saya hanya menanyakan apakah namanya sudah bisa didaftarkan untuk PPG atau belum. Tapi balasan dari oknum kepala sekolah itu justru mengajak menikah supaya bisa mengurus sekolah bersama,” ungkap SY.

SY menambahkan, intimidasi tersebut semakin menjadi-jadi ketika sang guru tetap menolak ajakan tersebut. Oknum kepala sekolah diduga mengancam akan mencabut akses korban dari Dapodik sebagai bentuk tekanan. Benar saja, sejak sebulan terakhir, korban tidak lagi bisa mengakses akun GTK miliknya.

“Saya coba login info GTK, tapi sudah tidak bisa masuk. Kemungkinan besar password-nya sudah diganti oleh kepala sekolah karena akun Dapodik memang dikuasai penuh olehnya,” jelas SY.

Akibat tekanan dan ancaman tersebut, korban kini mengalami trauma berat dan memilih untuk tidak lagi masuk mengajar sejak satu bulan terakhir. Keluarga pun meminta pihak terkait untuk segera turun tangan menyelidiki kasus ini.

SY berharap UPTD Kecamatan Jerowaru, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi NTB, hingga aparat penegak hukum dapat bertindak tegas. Menurutnya, tindakan seperti ini mencederai dunia pendidikan dan bisa menimbulkan ancaman serupa bagi guru lain, bahkan terhadap siswi.

Lanjutan di kolom komentar...👇🏻

Staf Khusus Pariwisata Lombok Timur (Lotim), Ahmad Roji’, menolak aktivitas pengerukan di lereng Bukit Pergasingan, Keca...
27/09/2025

Staf Khusus Pariwisata Lombok Timur (Lotim), Ahmad Roji’, menolak aktivitas pengerukan di lereng Bukit Pergasingan, Kecamatan Sembalun, yang menuai penolakan warga dan Pemerintah Desa Sembalun Lawang. Ia menilai investor harus memperhatikan etika dan estetika dalam membangun kawasan wisata tanpa merusak alam.

Roji’ menyatakan mendukung investasi di sektor pariwisata, termasuk pembangunan hotel, penginapan, maupun fasilitas penunjang lain, selama tidak merusak lingkungan. Ia menegaskan pembangunan harus berlandaskan kultur lokal dan menjaga kelestarian alam Sembalun sebagai daya tarik wisata utama.

“Kalau kita ke Sembalun, sangat jelas terlihat dari atas ada aktivitas pengerukan, penggusuran, dan lainnya yang kedepannya bisa membahayakan masa depan pariwisata Sembalun dan warga di sana,” ujarnya, Sabtu (27/9/2025).

Ia meminta aktivitas tersebut dievaluasi menyeluruh dan investor berkoordinasi dengan pemerintah daerah sebelum melanjutkan pembangunan. Menurutnya, langkah sepihak sangat berdampak buruk bagi ekologi dan masyarakat setempat. “Jangan ujuk-ujuk mengeruk dan membangun, harus punya etika juga lah,” tegasnya.

Roji’ mengaku belum mengetahui pihak yang memberikan izin pembangunan villa di lereng bukit tersebut. Ia menyebut kemungkinan lahan berada di luar kawasan KPH Rinjani Timur atau BTNGR, atau di tanah dengan sertifikat hak milik. Pekan depan, ia bersama pemerintah daerah Lotim berencana meninjau lokasi bersama bupati dan pihak terkait.

“Kita minta pasang gambar rencana detailnya biar kita tahu rencana apa yang akan dibangun. Harus terbuka dan transparan agar kita dan masyarakat juga tahu, dan harus diingat jangan merusak alam Sembalun,” pungkasnya.

Lombok Timur – Penolakan keras kembali mencuat dari masyarakat dan Pemerintah Desa Sembalun Lawang terkait aktivitas pen...
27/09/2025

Lombok Timur – Penolakan keras kembali mencuat dari masyarakat dan Pemerintah Desa Sembalun Lawang terkait aktivitas pengerukan bukit yang terjadi di lereng Bukit Pergasingan, Kecamatan Sembalun, Lombok Timur. Aksi tersebut dinilai berisiko tinggi terhadap kelestarian lingkungan, keselamatan warga, hingga mengancam keberlanjutan pertanian di kawasan tersebut.

Kegiatan pengerukan yang berlangsung di perbatasan antara Desa Sembalun Lawang dan Desa Sembalun Timba Gading itu sebelumnya telah dikeluhkan masyarakat. Pasalnya, aktivitas serupa juga pernah terjadi di wilayah Desa Sembalun Bumbung tanpa izin yang jelas dan kini kembali terulang.

Plt Kepala Desa Sembalun Lawang, Burhanuddin, menyatakan pihaknya telah melakukan investigasi awal sekaligus berkoordinasi dengan instansi terkait, termasuk Dinas PUPR bidang Tata Ruang, untuk memastikan legalitas pengerukan tersebut.

“Kami sedang telusuri dasar pelaksanaan pengerukan ini sambil berkoordinasi soal perizinan. Terutama di bidang RTRW, apakah pengerukan di kawasan perbukitan memang diizinkan atau tidak,” tegas Burhanuddin.

Ia menambahkan, kondisi tanah di kawasan tersebut tergolong labil sehingga pengerukan berpotensi memicu longsor saat musim hujan. Dampaknya pun mulai dirasakan oleh petani yang lahan sawahnya berada di bawah bukit.

“Ini membahayakan masyarakat yang berada di bawah lokasi pengerukan. Dampaknya sudah terlihat, dan kami tidak bisa tinggal diam,” ujarnya.

Burhanuddin menegaskan, meski kegiatan tersebut memiliki izin, pemerintah desa tetap akan menyuarakan keberatan masyarakat kepada pemerintah daerah bahkan pusat agar dilakukan evaluasi ulang. Sejumlah petani diketahui telah mengadu ke kantor desa karena lahan mereka seluas sekitar 4 hektar terdampak pengerukan.

Pemerintah desa pun sempat turun langsung ke lokasi dan meminta penghentian sementara aktivitas tersebut. Namun, pihak pengelola tak menggubris dan tetap melanjutkan pengerukan keesokan harinya.

“Kami merasa dipermainkan. Kalau terus dibiarkan, pengerukan ini akan merusak ekosistem dan mengancam kearifan lokal masyarakat Sembalun,” tegasnya.

Lanjutan di kolom komentar...👇🏻

Gebyar hut annivesarry 2th     Yuk mau jadi reseller bisa Mau sewa iphone bisaLangsung gaskan ke ipro terdekat !
27/09/2025

Gebyar hut annivesarry 2th
Yuk mau jadi reseller bisa
Mau sewa iphone bisa
Langsung gaskan ke ipro terdekat !

  seorang oknum Kepala Sekolah Swasta tingkat kejuruan di wilayah Jerowaru, Lombok Timur yang berstatus sudah menikah  d...
27/09/2025

seorang oknum Kepala Sekolah Swasta tingkat kejuruan di wilayah Jerowaru, Lombok Timur yang berstatus sudah menikah diduga mengajak seorang guru di tempat yang sama untuk berselingkuh atau mengajaknya menikah. Bahkan jika tidak dituruti kemauannya, maka guru yang masih berstatus gadis itu diancam akan mengeluarkan namanya dari Dapodik.

Seorang keluarga dari guru tersebut, SY mengungkapkan bahwa oknum kepala sekolah itu sudah sering kali mengajak adiknya untuk menikah. Bahkan di pesan WhatsApp sering kali melontarkan kalimat rayuannya, namun tak pernah ada balasan satupun pesan dari oknum tersebut.

SY juga mengungkapkan bahwa ajakan menikah itu bermula pada 30 Agustus yang lalu, ketika guru tersebut menanyakan apakah namanya sudah bisa daftar PPG atau tidak dan malah balasannya bikin mencengangkan. Di mana oknum itu mengajaknya menikah agar bisa mengurus sekolah bersama-sama.

“Dan beberapa kali si oknum kepala sekolah ini merayu lewat chat namun tidak di respon sama adik saya (guru,red),” jelasnya.

Kondisi guru itu saat ini, kata SY dalam keadaan trauma dan tidak pernah masuk sekolah lagi untuk mengajar sejak satu bulan yang lalu. Bahkan namanya di Dapodik saat ini tak dapat diakses dan menduga nama guru itu telah dihapus dari Dapodik atau mengganti kata sandinya.

“Untuk pastinya saya blm tau, cuma pas saya coba login info GTK sudah ndk bisa masuk, mungkin password diganti sama Kepala Sekolahnya. Karena Kepala Sekolah dia semua yang pegang akun Dapodik,” jelasnya.

SY berharap supaya UPTD Kecamatan Jerowaru, Dikbud Provinsi NTB, Ketua Yayasan Penyelengara, Penegak Hukum, dapat menindak tegas oknum Kepala Sekolah tersebut agar dikeluarkan dari satuan pendidikan karena mencederai dunia pendidikan. Ia menegaskan jika oknum Kepala Sekolah seperti itu dibiarkan di lingkungan pendidikan, maka sunguh miris jika kedepanya guru-guru yang lain jadi korban seperti ini, bahkan juga bisa menimpa para siswi.

“Ini harus ditindak tegas, kami juga dari pihak keluarga sudah sepakat agar adik saya tidak mengajar lagi di sana,” pungkasnya.

Unit Reskrim Polsek Keruak berhasil menangkap seorang terduga pelaku penjambretan yang terjadi di jalan Montong Renggi, ...
27/09/2025

Unit Reskrim Polsek Keruak berhasil menangkap seorang terduga pelaku penjambretan yang terjadi di jalan Montong Renggi, Desa Montong Belae, Kecamatan Keruak, Kabupaten Lombok Timur (Lotim). Penangkapan berlangsung pada Kamis (25/9), sekitar pukul 11.30 Wita di Pasar Umum Tanjung Luar tanpa adanya perlawanan dari pelaku.

Kasi Humas Polres Lotim, IPTU Nikolas Osman, membenarkan penangkapan tersebut. Ia menjelaskan bahwa pelaku diketahui berinisial A alias K diduga terlibat dalam aksi penjambretan pada Selasa (23/9) sekitar pukul 17.00 Wita.

“Berdasarkan laporan korban dan hasil penyelidikan di lapangan, kami mendapatkan informasi dari masyarakat terkait keberadaan pelaku di Pasar Umum Tanjung Luar. Tim Reskrim Polsek Keruak yang dipimpin Kanit Reskrim IPDA Muh. Pahrurrozi, kemudian bergerak cepat dan berhasil mengamankan pelaku tanpa perlawanan,” ungkap IPTU Nikolas Osman, Jumat (26/9).

Peristiwa penjambretan itu terjadi saat korban tengah berkendara bersama temannya dari arah Keruak menuju Tanjung Luar. Saat berada di lokasi kejadian, pelaku bersama seorang rekannya yang belum diketahui identitasnya mendekati korban menggunakan sepeda motor Honda Beat warna hitam.

Rekan pelaku kemudian diketahui merampas satu unit Handphone merek Oppo A12 warna biru yang disimpan di kantong jok depan motor korban, lalu keduanya melarikan diri ke arah selatan. Akibat kejadian tersebut, korban mengalami kerugian sebesar Rp2.900.000. “Saat ini pelaku masih menjalani pemeriksaan intensif oleh penyidik Unit Reskrim Polsek Keruak,” tambah IPTU Nikolas Osman.

Polisi juga masih melakukan pengembangan untuk mengejar rekan pelaku yang saat ini masih dalam pengejaran. Ia mengimbau masyarakat untuk tetap waspada dan segera melapor ke pihak kepolisian jika menjadi korban kejahatan jalanan.

27/09/2025

Resmi, Muhammadiyah tetapkan 1 Ramadan 1447 H jatuh pada 18 Februari 2026. Semoga kita semua dipertemukan dengan bulan yang mulia ini lagi🙏

27/09/2025
26/09/2025

MinHai baru liat di fb infonya ada tabrakan di Narmada atas nama Dowenta Anugrah Ramadhan, dari Lenek Pesiraman Kec. Lenek. Mungkin bisa di share soalnya parah banget😭🙏🏽

Kasus kematian Brigadir Esco Faska Rely, anggota Polsek Sekotong, Lombok Barat, terus menyisakan misteri yang mengejutka...
26/09/2025

Kasus kematian Brigadir Esco Faska Rely, anggota Polsek Sekotong, Lombok Barat, terus menyisakan misteri yang mengejutkan publik. Korban ditemukan meninggal pada 24 Agustus 2025 di kebun belakang rumahnya dengan kondisi leher terjerat tali. Awalnya kematian Esco diduga akibat bunuh diri, namun hasil autopsi dan proses penyelidikan justru mengarah pada dugaan pembunuhan yang dilakukan oleh istrinya sendiri, Briptu Rizka Sintiyani, yang juga seorang anggota Polri.

Penetapan Rizka sebagai tersangka dilakukan setelah penyidik Polda NTB menggelar perkara pada Jumat (19/9/2025). Sejak itu, muncul berbagai spekulasi, mulai dari isu perselingkuhan hingga kejanggalan barang bukti di lokasi kejadian. Namun, di tengah semua dugaan tersebut, ayah Brigadir Esco, Samsul Herawadi, justru mengungkap hal yang jauh lebih mengerikan: adanya organ tubuh anaknya yang hilang.

Samsul menilai luka-luka pada tubuh Esco bukanlah luka biasa, melainkan menunjukkan adanya bagian tubuh yang hilang. “Ini bukan luka. Ini hilang organ tubuh. Bukan luka. Namanya luka itu bekas cuma tidak hilang. Jadi disitu luka itu hilang, bukan luka,” tegasnya. Ia bahkan menggambarkan kondisi anaknya saat pertama kali melihat jasad di ruang otopsi. “Buka pintu ruang otopsi baru ndak sampai 5-10 menit, cuma berapa detik saya udah ndak mampu. Muka sampai sekujur tubuh, bukan anak saya dalam hati kecil saya, ndak mampu lihat, lemas,” ujarnya dengan suara bergetar.

Menurut Samsul, keadaan jasad Esco membuatnya sulit mengenali putranya sendiri. Rambut dan kulit wajah sudah tidak ada, tubuh membengkak, dan bagian muka hanya menyisakan tengkorak. “Di depan muka itu tengkorak. Mata, hidung, mulut sudah tengkorak. Kulit sudah ndak ada, tengkorak. Itu yang bikin saya ndak tahan,” tambahnya.

Lanjut di kolom komentar...👇🏻

Address

Selong

Alerts

Be the first to know and let us send you an email when HAI LOTIM posts news and promotions. Your email address will not be used for any other purpose, and you can unsubscribe at any time.

Contact The Business

Send a message to HAI LOTIM:

Share