05/05/2025
Petualangan Bima dan Ayam Goreng Misterius
Di sebuah warung makan kecil di pinggir jalan, Bima duduk dengan wajah lapar, menatap piring kosongnya. Ia baru saja pesan ayam goreng spesial yang katanya “rahasia keluarga” dari pemilik warung, Pak Tono. Setelah menunggu 15 menit, akhirnya ayam itu datang—berwarna cokelat kehitaman, harum, tapi bentuknya agak… aneh. Bima memandangnya curiga.“Pak, ini ayamnya kok kayak ada sayap tambahan?” tanya Bima, mengangkat potongan itu dengan garpu.Pak Tono cuma nyengir lebar. “Itu rahasia bumbunya, Nak! Tambahan khusus biar lebih gurih.”Bima, yang lapar banget, memutuskan buat coba. Ia gigit satu suapan, dan… crunch! Sesuatu yang keras menyelinap di antara daging. Dengan ekspresi panik, ia keluarkan benda itu dari mulutnya—sebuah kancing baju kecil! Warung langsung ramai, pelanggan lain tertawa, sementara Pak Tono buru-buru bilang, “Oh, itu… ehm, bumbu spesial versi lama!”Bima, dengan muka merah, bangkit dan teriak, “Bumbu apa yang pakai kancing, Pak?! Ini mah resep kostum superhero!” Tapi sebelum ia pergi, Pak Tono buru-buru kasih ayam gratis sebagai maaf. Sayangnya, ayam kedua itu malah ada ritsleting kecil di dalamnya. Bima menyerah, bayar, dan kabur sambil berteriak, “Saya mending makan mie instan daripada jadi model fashion ayam!”Sejak itu, Bima jadi legenda di warung itu—pemuda yang “mengungkap” resep ayam goreng paling unik di kota. Dan Pak Tono? Ia mulai pakai mesin jahit buat “bumbu” barunya.
Tamat