24/05/2024
Kisah pilu dialami oleh perempuan bernama Sopyah Supriatin (22) asal Indramayu ini. Sebab, Sopyah harus rela mengubah penampilannya demi bekerja menjadi buruh bangunan.
Dirinya memotong pendek rambutnya dan berpenampilan ala laki-laki. Hal itu terpaksa Sopyah lakukan karena hidup serba terbatas bersama adiknya, Samsul Ramadan (15).
Diketahui, mereka tinggal di rumah yang dibangun di atas tanah pemerintah di Jalan Samsu Blok B**g, Kelurahan Lemah Mekar, Kecamatan/Kabupaten Indramayu, Jawa Barat.
Sopyah dan Samsul harus merelakan mimpi-mimpi untuk hidup lebih baik. Kakak beradik ini bahkan terpaksa putus sekolah.
Demi untuk makan sehari-hari, Sopyah pun harus bekerja keras termasuk menjadi buruh bangunan. Hal ini p**a yang membuat penampilannya seperti laki-laki.
Sopyah menyebut apapun akan dilakukan asal bisa menghidupi adiknya. Dia dan Samsul sebenarnya masih memiliki ayah. Namun, keluarga mereka berada di garis kemiskinan.
Sang ayah terpaksa merantau ke luar kota untuk mencari kerja menjadi buruh serabutan. Namun, hasilnya belum mampu mencukupi kebutuhan kakak beradik tersebut.
Sang ibu sudah meninggal dunia beberapa bulan lalu.
“Tinggal berdua di sini sudah satu tahun,” ujar Sopyah, Kamis (16/5/2024).
Sopyah menceritakan, selama ditinggal orang tua, kadang ada tetangga yang berbaik hati memberikan makan. Namun, ia memilih ingin bekerja bahkan sejak putus sekolah beberapa tahun lalu lantaran enggan membebani siapa pun apalagi dengan kondisi yang dialaminya.
“Kalau sekarang s**a ikut-ikut kerja bangunan,” ujar dia.
Sopyah mengaku tidak masalah ikut kerja kasar meski dirinya adalah seorang perempuan. Apapun yang disuruh akan ia lakukan, seperti mengangkut semen, mengaduk semen, dan lainnya.
Jika bekerja, Sopyah bisa membawa upah hingga Rp 120 ribu sehari. Namun, pekerjaan tersebut tidak datang setiap hari.
Dalam beberapa hari terakhir ini, Sopyah menganggur karena tidak ada panggilan bekerja.
“Ini juga lagi enggak kerja-kerja,” ujar dia.
Sopyah mengakui, ia dan adiknya terkadang sampai tidak bisa makan lantaran tak memiliki uang.
“Kadang pernah dua hari enggak makan, kadang pernah tiga hari,” ujar dia.