
11/02/2025
Bab 1.b
Keesokan harinya, berita mengenai kecelakaan Kyra sudah sampai ke telinga rekan bisnis Papinya. Hal itu membuat Kyra menerima banyak tamu yang menjenguknya.
Semua berjalan lancar, sampai tiba tamu yang ternyata adalah calon mertuanya datang menjenguk. Kyra tentu merasa terkejut dan tidak siap menghadapi sepasang suami istri itu.
"Kyra, mengenai perjodohan itu–"
"Maaf Papi, sebenarnya Kyra sudah punya pacar." Kyra berucap cepat, memotong perkataan Dicky yang ingin membahas perjodohan itu.
"Apa maksud kamu, Sayang?" tanya Jihan dengan lembut.
"Itu ... do ... dokter itu ... pacar Kyra," ucap Kyra dengan terbata-bata.
"Dokter? Dokter siapa maksud kamu?" Dicky bertanya dengan tidak sabar, dia tahu betul putrinya itu tidak pernah dekat dengan pria.
"Dokter yang merawat Kyra ...." Dicky dan Jihan seketika terdiam, mereka terlihat cukup kaget mendengar informasi ini.
Tidak ada yang menyangka jika Kyra akan mengatakan hal itu. Belum sempat Dicky membuka mulut, Dokter muda yang merawat Kyra datang untuk melakukan pemeriksaan.
"Dia orangnya, Pi." Kyra tidak tahu apa yang ada dipikiran sampai Dokter, yang bahkan tidak kenal itu menjadi korbannya.
"Ah ... jadi dia pacar kamu. Kalau begitu Papi tidak akan menjodohkan kamu lagi." Dicky tersenyum lebar, seolah-olah tidak ada hal besar yang terjadi.
Sementara itu, Dokter yang ditunjuk oleh Kyra hanya bisa menatap bingung. Dia tidak tahu apa maksud orang-orang yang kini menatapnya.
"Semuanya, maaf, tapi bisa tinggalkan kami berdua sebentar?" tanya Kyra dengan hati-hati membuat semua orang segera pergi meninggalkan keduanya.
"Jadi bisa Anda jelaskan apa maksud semua ini?" tanya Dokter tersebut dengan tegas.
"Maaf, Dok, saya tidak bermaksud buruk. Saya hanya menghindari perjodohan yang dibuat Papi saya."
"Lalu apa hubungannya dengan saya?" tanya Dokter itu lagi.
"Ide yang terpikirkan oleh saya adalah memiliki kekasih dan entah kenapa saya menunjuk Anda. Saya benar-benar minta maaf, tapi Anda tenang saja setelah ini saya tidak akan melibatkan Anda lebih jauh."
"Jadi, Anda tidak tahu pria mana yang dijodohkan dengan Anda?"
Kyra menggeleng pelan, dia memang tidak mengetahui wajah pria itu. Hanya sebatas nama dan umurnya, yang menurut Kyra pria tersebut sudah cukup tua untuknya.
"Saya pikir Anda benar-benar bodoh dan sialnya saya harus terjebak dengan Anda." Kyra melotot tidak percaya mendengar ucapan Dokter itu. Baru kali ini pria asing berani mengatainya bodoh.
"Hei ... dengar, ya, Pak Dokter yang terhormat. Ucapan Anda sangat keterlaluan. Cepat tarik ucapan kasar Anda, saya tidak terima!"
"Saya tidak akan menarik ucapan saya karena yang kenyataannya memang seperti itu."
Kyra semakin emosi melihat sang dokter yang pergi begitu saja tanpa mendengar ucapannya lebih lanjut. Dengan terpaksa gadis itu berusaha bersikap biasa saja. Dia tidak mungkin menunjukkan moodnya yang jelek di depan orang tua, serta tamu yang datang menjenguk.
"Jadi, bagaimana, Nak?" tanya Dicky penasaran.
"Sebelumnya, Kyra benar-benar minta maaf, Om dan Tante. Kyra menolak perjodohan ini karena saya sudah memiliki kekasih. Maaf, kalau kira mengecewakan Papi dan Mami."
Ucapan Kyra seharusnya membuat Dicky marah, tetapi yang Kyra dapatkan justru senyuman. Bukan hanya Dicky, tetapi Jihan dan calon mertuanya.
"Tidak apa-apa, Sayang, karena pada akhirnya kamu tetap jadi menanti kami." Ucapan itu datang dari calon mertua Kyra yang bahkan tidak dia ketahui namanya.
"Maksud, Tante?" tanya Kyra bingung.
"Kekasih kamu itu anak kami, dia yang sebenarnya akan dijodohkan dengan kamu."
"A–a–apa?" Kyra tergagap, gadis itu merasa jantungnya hampir melompat keluar.
"Kyra, kalau tahu kalian pacaran kami tidak perlu repot-repot memaksa kamu." Jihan tersenyum lebar, merasa lega karena pada akhirnya tidak ada yang kecewa dengan perjodohan ini.
Sementara itu, Kyra hanya bisa menunduk lemas. Lenyap sudah harapan untuk bisa kabur dari perjodohan konyol ini. Satu hal yang Kyra sadari, dia benar-benar gadis bodoh seperti ucapan Dokter Sekala.
---------------
Judul: (Perjanjian Pernikahan) 100 Days
Author: MinNami
Platform: NovelToon