25/04/2025
Bukan cuma Pabrik BYD, Pabrik Vinfast turut jadi sasaran gangguan oknum ormas, ayolah biar cepat selesai agar menjawab yang nanya Info Loker, jelas pasti terserap puluhan ribu lowongan kerja.
Ketua Umum Perkumpulan Industri Kendaraan Listrik Indonesia (Periklindo), Moeldoko, mengungkapkan bahwa gangguan dari oknum organisasi masyarakat (ormas) tidak hanya dialami oleh proyek pembangunan pabrik BYD, tetapi juga oleh pabrik VinFast yang tengah dibangun di Indonesia.
VinFast, produsen kendaraan listrik asal Vietnam, sedang membangun pabrik di atas lahan seluas 170 hektar di Subang, Jawa Barat. Mereka menginvestasikan dana sekitar 200 juta dolar AS atau setara dengan Rp3,2 triliun untuk proyek ini. Namun, Moeldoko menyebutkan bahwa pihak VinFast juga melaporkan adanya gangguan dari ormas yang sama yang sempat mengganggu proyek BYD.
"Saya pernah mendapat laporan, seperti halnya BYD, VinFast juga mengalami gangguan-gangguan dari ormas. Tapi saya sudah turun tangan untuk membantu berkomunikasi dengan pihak terkait di daerah tersebut," ungkap Moeldoko di Jakarta, Selasa (22/4/2025).
Pabrik VinFast ini direncanakan mulai beroperasi pada kuartal IV 2025, dengan rencana produksi mobil listrik VF 3. Fasilitas tersebut akan mencakup berbagai fasilitas seperti jalur perakitan, Body Shop, General Assembly Shop, Paint Shop, dan area pengujian.
Moeldoko menekankan pentingnya menjaga iklim investasi yang kondusif bagi semua investor yang menanamkan modal di Indonesia, agar pembangunan industri kendaraan listrik dapat berjalan lancar dan memberikan dampak positif terhadap pembukaan lapangan pekerjaan.
"Kami mengimbau agar semua pihak menjaga iklim investasi yang baik di tengah tantangan dunia usaha. Jangan sampai gangguan dari oknum ormas membuat pengangguran semakin bertambah," tegas Moeldoko.
Seperti diketahui, beberapa waktu lalu Wakil Ketua MPR RI, Eddy Soeparno, juga menerima laporan terkait gangguan yang dialami BYD. Oknum ormas dikabarkan mengganggu pembangunan fasilitas produksi BYD di Subang, Jawa Barat. Eddy pun menekankan pentingnya penanganan tegas dari pemerintah terhadap masalah ini.
Sumber. Beritasatu