
12/12/2022
Ineffable News-Rumah Budaya Sukuraga merupakan suatu tempat destinasi wisata lokal yang berada di Kota Sukabumi tepatnya di Jalan Sukakarya, Kecamatan Warudoyong, Kota Sukabumi Jawa Barat, tempat ini memiliki nilai sejarah dimana pertama kalinya Wayang Sukuraga dibuat dan dimainkan oleh sang seniman Bapak Effendi. Bentuk bangun Rumah Budaya Sukuraga yang terbilang modern ini ternyata terinspirasi dari rumah panggung khas Jawa Barat, di mana rumah ini memiliki dua lantai dan lantai dasarnya di jadikan sebagai workshop lalu pada lantai atasnya digunakan untuk menyimpan hasil lukisan-lukisan dan wayang yang dibuat oleh sang maestro dari tahun ke tahun. Bapak Effendi sudah menekuni dibidang kesenian ini dari tahun 1980-an.
Pada awalnya Wayang Sukuraga yang diciptakan oleh Bapak Effendi hanya berupa lukisan-lukisan atau yang waktu itu dikenal sebagai Pendi Sukuraga kemudian lukisan-lukisan tersebut di visualisasikan menjadi kesenian wayang yang sampai saat ini dikenal dengan nama Wayang Sukuraga. Nama Sukuraga diambil dari dua suku kata “Suku” dan “Raga”, Suku adalah bagian atau anggota dan Raga adalah tubuh. Wayang Sukuraga adalah wayang anggota tubuh yang para tokoh dan namanya diambil dari bagian anggota tubuh seperti para tokohnya : Ma ata, Pa anon, Mul lut dan lain sebagainya.
Bapak Effendi menggambil penggambaran tokoh dari anggota-anggota tubuh ini dikarenakan bahwa setiap anggota tubuh harus kita jaga dan ituah yang membuat kesenian tersebut menjadi unik dan berbeda dari kesenian wayang-wayang yang lain.
Pada Rumah Budaya Sukuraga ini juga terdapat Kesenian Kudu Leumpang yang memiliki sedikit kemiripan dengan Kesenian Kuda Lumping akan tetapi kuda yang ditunggangi memiliki kepala berbentuk kaki. Kesenian ini memiliki arti bahwa manusia dihadapkan pada pilihan persaingan serta perjuangan untuk mencapai proses keberhasilan manusia menggunakan kaki sebagai tumpuan utama menghadapi kehidupan.
Rumah Budaya Sukuraga ini memiliki daya tarik tersendiri bagi para masyarakat yang ingin berkunjung. Pada Rumah Budaya Sukuraga ini juga selain dapat melihat hasil-hasil karya dari tangan sang maestro dan harga tiket masuk yang di banderol sangat terjangkau, masyarakat juga dapat menyaksikan pertunjukan Wayang Sukuraga, belajar bagaimana cara merangkai, mewarnai dan membatik wayang sukuraga dan hasilnya pun bisa dibawa p**ang untuk dijadikan souvenir.
Selama kami berkunjung ke Rumah Sukuraga kami disambut dengan sangat hangat oleh sang pemilik Rumah Sukuraga yaitu Bapak Effendi itu sendiri. Sewaktu di Rumah Sukuraga, kami belajar banyak hal seperti mempelajari makna dari setiap lukisan yang sudah dibuat oleh Bapak Effendi dan kesenian-kesenian lainnya.
Pada saat kami berkunjung kesana tak lama kemudian ada beberapa mahasiswa dari UMI dan juga para pengunjung yang lain khususnya para penikmat seni mengunjungi Rumah Sukuraga ini. Seperti kata Bapak Effendi juga ada juga yang datang dari luar kota dan bahkan waktu kami mewawancarai Bapak Effendi beliau berkata bahwa hasil keseniannya di pertunjukan di Amerika Serikat oleh sebuah komunitas dari Bali jadi kesenian Bapak Effendi di pertunjukan disana. Jadi tak sedikit p**a pengunjung dari komunitas-komunitas tertentu, di Rumah Sukuraga ini kita bisa mempelajari kesenian tersebut dan juga bisa langsung belajar disana terutama di bagian bawah Rumah Sukuraga ini terdapat workshop yang biasa digunakan oleh Bapak Effendi dan biasanya para pengunjung belajar dan mempraktekan secara langsung kesenian Rumah Sukuraga di workshop Bapak Effendi.
Ayo, kita berkunjung dan meramaikan Rumah Sukuraga ini disana kita bisa belajar lebih dalam mengenai Rumah Sukuraga dan juga kesenian yang ada di dalamnya seperti lukisan-lukisan wayang, kesenian kuda lumping, kesenian musiknya, dan kesenian-kesenian lainnya. Rumah Sukuraga ini sangat cocok untuk dijadikan destinasi liburan wisata budaya. Banyak hal yang bisa kita pelajari disana dan banyak sekali makna serta pesan yang terkandung disetiap hasil kesenian yang dibuat oleh Bapak Effendi di Rumah Sukuraga ini.
Kami dari team Ineffable News, Kota Sukabumi, Jawa Barat, Melaporkan.