29/08/2025
Di Antara Gas Air Mata, Nyawa Itu Pergi.
Duka Helm Hijau. 🥀
Di jalan Pejompongan malam bergejolak,
teriak massa memecah langit Jakarta,
asap, cahaya, dan derap langkah,
antara demonstran dan polisi yang saling beradu kata.
Di balik sorak dan gas yang memedih mata,
seorang pejuang roda dua mencari nafkah,
tak ikut orasi, tak ikut bicara,
hanya terjebak dalam gelombang luka.
Mobil Brimob melaju tanpa ragu,
membelah kerumunan, membungkam waktu,
dan di tengah aspal hitam yang beku,
tubuh sederhana tersungkur pilu.
“Berhenti!” teriak rakyat dari pinggir jalan,
namun roda besi tetap berjalan,
menginjak harapan, merenggut nyawa,
di hadapan polisi yang jaga kota.
Kini helm hijau tergolek sepi,
tanpa lagi suara order di layar sunyi,
seorang ayah, seorang kawan, seorang sahabat,
pulang terlalu cepat, di malam yang sesak.
Jakarta menangis di bawah lampu kota,
merekam tragedi yang tak semestinya ada,
dan sejarah mencatat dengan tinta darah,
ojol itu gugur, bukan karena salah.