
19/10/2024
"Sial...."
Adel baru saja selesai dengan pekerjaannya di kantor. Malam itu, langit gelap tanpa bintang, hanya disinari remang-remang lampu jalan yang temaram. Jam sudah menunjukkan pukul 11 malam, dan jalanan menuju rumahnya begitu sepi. Hawa dingin menusuk, menambah suasana sunyi yang mencekam.
Adel mempercepat langkahnya, tas kerjanya dijinjing erat. Dia merasakan sesuatu yang aneh, seolah ada yang mengawasi dari kejauhan. Namun, dia mencoba mengabaikannya, berpikir bahwa itu hanya perasaannya saja setelah hari yang melelahkan.
Saat dia melewati sebuah gang sempit yang biasa dia lewati untuk mempercepat perjalanan, suara langkah kaki terdengar samar di belakangnya. Langkah itu tidak seperti langkah manusia biasa, bunyinya seperti sesuatu yang diseret. Adel memberanikan diri untuk menoleh ke belakang, dan saat itu jantungnya berdegup kencang. Ada sosok mengerikan yang mengikutinya—sesosok wanita dengan tubuh yang hanya setengah, tanpa kaki. Wajahnya pucat dengan mata kosong yang memandang tajam ke arah Adel. Tubuhnya melayang rendah, dan bagian bawahnya hanya berupa potongan tubuh yang berlumuran darah.
Adel terkejut dan langsung berlari sekencang-kencangnya. Nafasnya tersengal-sengal, tapi suara seretan itu semakin mendekat. Setiap kali Adel menoleh, sosok itu semakin dekat, dengan tangannya yang dingin dan pucat seperti hendak meraih Adel.
“Jangan... jangan mendekat!” Adel berteriak dengan sisa tenaganya, tapi sosok itu tak mengindahkannya. Semakin cepat Adel berlari, semakin cepat juga hantu itu mengejarnya.
Sesampainya di depan rumah, Adel terpaksa berhenti karena kunci rumahnya terjatuh saat berlari tadi. Dia gemetar saat mencoba merogoh tasnya mencari kunci cadangan. Sosok setengah badan itu sudah tepat di belakangnya, mengulurkan tangan. Mata Adel membesar saat dia bisa merasakan hawa dingin yang berasal dari sosok itu.
Tiba-tiba, dari dalam rumah, lampu teras menyala terang, dan sosok itu menghilang begitu saja, seolah dibakar cahaya. Adel terjatuh ke tanah, masih menggenggam kunci di tangannya. Tubuhnya menggigil tak karuan. Di dalam rumah, ibunya yang mendengar keributan di luar segera keluar.
"Ada apa, Adel?" tanya ibunya panik.
Dengan suara yang bergetar, Adel menceritakan apa yang terjadi. Sang ibu mendengarkan dengan seksama, lalu menghela nafas panjang.
"Itu bukan pertama kalinya ada yang melihatnya," ucap ibunya lirih. "Dulu, di gang sempit yang kamu lewati, ada wanita yang meninggal dalam kecelakaan, tubuhnya terpotong. Sejak saat itu, dia sering terlihat mengejar orang-orang yang melewati gang itu sendirian, terutama di malam hari."
Adel hanya bisa terdiam. Malam itu menjadi malam yang takkan pernah bisa dia lupakan, bayang-bayang sosok setengah badan itu terus menghantuinya setiap kali dia pulang larut malam.