10/03/2025
Izin copas status FB pak Aleg Andi Rusni 🙏
PERHATIAN UNTUK TAU SAMAWA !!!
Warning Emergency !
Akan semakin BANYAK ORANG GILA di Sumbawa dan Jangan sekali-kali DEMAM dan INJAK PAKU BERKARAT, bisa Pindah Alam karena…..
Hari Jum’at yang lalu, saya bersama Sahabat saya berinisiatif melakukan SIDAK ke IFK Dikes Sumbawa krn mendapat keluhan warga mengenai banyak Obat-Obatan di Puskesmas KOSONG. Dengan cepat saya mencari informasi dari beberapa puskesmas dan katanya karena tidak ada distribusi obat dari Dikes Kab. Sumbawa.
Akhirnya, hari Jum’at 07 Maret 2025 saya mengajak Ketua Komisi 4 dll Sidak ke Dikes tetapi krn sikon akhirnya cuma saya, B**g Dayat Anggota Komisi 4 dan B**g Opick Anggota Komisi 1 DPRD yang sempat kesana.
Kami lansung ke Instalasi Farmasi Kesehatan Dikes Sumbawa memeriksa data dan stok obat-obatan dan ternyata benar, banyak sekali obat yang kosong. Pihak IFK sudah mengajukan semua jenis Obat-Obatan yang diperlukan kepada PPK sejak bulan Februari 2025 namun hingga saat ini OBAT-OBAT tersebut belum dipesan dengan alasan bahwa masih harus menunggu atau melakukan pembelian dengan Ecatalog Versi 6. Sampai kapan ? Belum tahu katanya masih dalam masa perbaikan. Aneh Bin Ajaib !
Kalau begitu, akan banyak ORANG GILA dan ORANG PINDAH ALAM jika Dikes berfikir dan bertindak kayak begini. Padahal seharusnya bisa melakukan Pemesanan Obat dengan cara Offline karena kondisi tertentu. Tidak mungkin kita melarang orang jangan sakit krn belum ada obat-obatan. Dan, Obat2an untuk ODGJ itu tdk dijual bebas di Apotik-apotik Swasta.
Skrg Dikes Mau mengadakan Keg. Pemeriksaan Kesehatan Gratis saja tidak bisa karena tidak ada obat2an alias banyak Obat yang Kosong di IFK Dikes Sbw padahal dana tersedia Rp.6,8 Miliar, Apalagi MAU DISTRIBUSI OBAT KE PUSKESMAS2, mana bisa karena Stok Obat tidak ada. Parah.
Dikes Sumbawa sepertinya mengalami distrust dari Perusahaan Penyedia Obat.
Jika dikatakan dana tidak cukup mestinya lucu dan tidak logis sebab dana dari DBHCHT tersedia Rp.2,8 Miliar dan DAK Rp.4 Miliar. Artinya hanya kurang Rp.1,1 Miliar dari Rencana Obat Tahun 2025 sebesar Rp.7,9 miliar. Anggaran 7,9 miliar itu direncanakan untuk stock obat selama 18 bulan, logikanya jika dana hanya tersedia Rp. 6,8 Miliar maka sediakan aja secukupnya, misalnya untuk 14 bulan atau bahkan 12 bulan saja, clearkan ?
Berdasarkan informasi yang kami peroleh, Dana untuk obat2an di Dikes pernah hanya tersedia diangka 2,5 sampai 3 miliar setiap tahun namun obat tidak pernah KOSONG.
Jika Pemerintah Abay dengan hal ini maka akan semakin banyak orang gila di Sumbawa ini berkeliaran di jalan-jalan krn Obat untuk ORANG DENGAN GANGGUAN JIWA (ODGJ) KOSONG sdh beberapa bulan.
Masyarakat juga harus hati-hati beraktifitas, jangan sampai tertusuk PAKU BERKARAT karena sudah bisa dipastikan dalam beberapa hari akan pindah alam karena TIDAK ADA OBAT TETANUS, OBATNYA JUGA KOSONG.
Waspadai juga anak dari Step atau Demam hebat sebelum Pindah Alam karena OBAT PARACETAMOL SYRUP JUGA KOSONG di beberapa Pueskesmas sebab DROPING OBAT DARI DIKES TDK BISA. Salam Sehat dan Waspada sisa rezim.