30/10/2025
Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi (KDM) mendorong setiap kabupaten dan kota di Jabar memiliki kampung budaya dengan ciri khas dan berbasis kearifan lokal.
Hal itu disampaikan KDM dalam Pagelaran Budaya Mapag Pajajaran Anyar – Medal Gapura Ekosistem Budaya Kasumedangan di Pendopo PPS dan Gedung Negara Sumedang, Rabu malam (29/10/2025).
“Pemprov Jabar siap membantu daerah membangun satu kawasan kampung dengan karakter khas masing-masing. Misalnya di sini, Kampung Kasumedangan dengan 100–200 rumah berkarakter Sumedang Larang,” ujar KDM.
Dilansir dari Humas Jabar, masyarakat kampung budaya nantinya akan dilatih mengelola wisata, kuliner, kerajinan, hingga pelestarian alam. Tujuannya, agar kampung tersebut tumbuh menjadi destinasi wisata berbasis kearifan lokal.
KDM menambahkan, konsep serupa telah berhasil diterapkan di Purwakarta dan akan dikembangkan di Majalengka serta Cirebon. “Targetnya, ada 27 kampung wisata di seluruh Jabar yang jadi idola turis,” tuturnya.
Khusus Sumedang, KDM menilai atraksi unggulan yang bisa dikembangkan adalah tahu Sumedang dan ubi cilembu. Ia merancang desain kios tahu yang menarik agar wisatawan dapat melihat langsung proses pembuatannya.
“Bangunannya harus bagus, bahan bakunya terbaik, dan produknya terstandarisasi supaya tahu Sumedang bisa jadi merek unggulan, bahkan bisa seperti makanan cepat saji franchise,” jelasnya.
Sementara itu, Bupati Sumedang Dony Ahmad Munir menilai kegiatan ini menjadi momentum memperkuat citra Sumedang sebagai pusat budaya Sunda dan destinasi wisata nasional. Ia juga meluncurkan Platform Sumedang Investment Experience (SIX) serta melakukan sosialisasi Kredit Program Perumahan.
“SIX mempermudah investasi agar lapangan kerja terbuka dan ekonomi tumbuh cepat,” ujar Dony.
Acara turut dihadiri Menteri PKP Maruarar Sirait, yang mendorong kolaborasi pengusaha, toko bangunan, dan UMKM dalam program pembangunan tiga juta rumah yang dicanangkan Presiden Prabowo.
Pagelaran budaya ini diikuti ratusan pengembang, pelaku UMKM, serta masyarakat, sekaligus menjadi simbol sinergi budaya dan pembangunan ekonomi di Tanah Pasundan.