
02/06/2025
Berikut ini adalah rangkuman lengkap dan terstruktur (per poin) dari pro dan kontra penggunaan ride-height device di MotoGP usai Grand Prix Inggris (Silverstone):
RANGKUMAN PRO & KONTRA PENGGUNAAN RIDE-HEIGHT DEVICE DI MOTOGP
1. Latar Belakang
Grand Prix Inggris memunculkan kembali debat soal perangkat ride-height device, terutama setelah:
Kegagalan teknis pada motor Fabio Quartararo (Yamaha) saat ia memimpin.
Kecelakaan Alex Marquez di tikungan pertama.
Perangkat ini digunakan untuk menurunkan tinggi motor secara mekanis, memberi traksi lebih baik saat akselerasi, tetapi memiliki risiko saat dilepaskan (unlock).
2. PRO (Pendukung Penggunaan Ride-Height Device)
a. Johann Zarco
Pendapat: Perangkat ini membantu memahami potensi motor lebih dalam.
Alasan:
Masih banyak yang bisa dipelajari dari teknologi ini.
Tidak semua trek cocok untuk digunakan, jadi biarkan pembalap memilih.
Le Mans dianggap sebagai sirkuit yang tepat untuk melarangnya, bukan Silverstone.
b. Fabio Quartararo
Pendapat: Tidak berbahaya di Silverstone.
Alasan:
Memang butuh pengereman keras untuk melepaskan sistem.
Tetapi hasilnya tetap lebih cepat.
Tidak mungkin menghapus sistem ini sendiri jika pembalap lain masih menggunakannya.
c. Marco Bezzecchi
Pendapat: Netral.
Alasan: Sistem ini sudah ada saat ia masuk MotoGP, jadi tidak menganggapnya masalah.
d. Marc Marquez (dengan catatan)
Pendapat: Membantu, tapi juga meningkatkan risiko.
Alasan:
Motor lebih stabil dan lebih mudah dikendarai.
Tapi juga bisa berbahaya saat pengereman untuk melepas sistem.
Mengurangi pengaruh skill pembalap terhadap performa motor.
3. KONTRA (Penentang Penggunaan Ride-Height Device)
a. Aleix Espargaro
Pendapat: Perangkat ini tidak masuk akal.
Alasan:
Tidak relevan dengan motor jalanan.
Tidak menambah nilai tontonan.
Sudah menyuarakan bahaya sistem ini sejak tiga tahun lalu.
Keunggulan lebih kepada siapa yang paling pintar memanfaatkannya, bukan keterampilan.
b. Alex Marquez
Pendapat: