Aswajatv

Aswajatv Saksikan tayangan Aswajatv melalui :
https://dai.ly/x748iuo

Aswajatv.id– Malam takbiran menjadi momen istimewa bagi umat Islam. Gema takbir yang berkumandang dari masjid menandai k...
31/03/2025

Aswajatv.id– Malam takbiran menjadi momen istimewa bagi umat Islam. Gema takbir yang berkumandang dari masjid menandai kemenangan setelah sebulan puasa.

Di Indonesia, takbiran bukan sekadar ritual ibadah, melainkan warisan budaya Islam yang kaya dengan nilai-nilai kearifan lokal.

Pakar budaya Islam Universitas Airlangga, Ahmad Syauqi, mengatakan sejarah tradisi takbiran di Nusantara sudah ada sejak masa kesultanan Islam, tepatnya abad 15-18 Masehi.

“Era kedua yaitu kolonial, sekitar abad 19-20 Masehi pada zaman belanda yang dilaksanakan dengan kondisi yang terbatas. Takbiran juga sering kali menjadi bentuk perlawanan simbolis era penjajahan,” kata Ahmad dalam keterangan tertulis, Ahad (30/3/2025).

Menurut dia, berbagai daerah Indonesia memiliki tradisi takbiran yang unik yang memadukan antara elemen budaya dan Islam. Misalnya di Yogyakarta dan Solo biasanya digelar takbir keliling, lalu di Aceh ada tradisi Tellasan T**a, masyarakat Minangkabau mengadakan takbiran Bararak.

Tidak hanya itu di Bugis-Makassar, terdapat tradisi Mappadendang yang diiringi bunyi tabuhan lesung sebagai simbol rasa syukur. “Masyarakat di Nusantara sangat inklusif, tidak hanya menghargai ajaran Islam, tetapi juga merangkul kebudayaan lokal.

Keterlibatan masyarakat dari seluruh lapisan masyarakat baik di kota maupun di pelosok, jadi tidak ada perbedaan,” kata dia.

Ia juga mengingatkan bahwa malam takbiran adalah momen yang sakral bukan hanya sekadar euforia.

Karenanya menurut dia, takbiran boleh saja dilakukan dengan meriah, asalkan tidak menghilangkan substansi spiritualnya.

“Suka ada yang bahkan merayakan dengan petasan dan kembang, hal ini justru menjauhkan dari makna asli takbir. Jangan sampai kemeriahan justru menghilangan substansi spiritualnya,” kata dia.

Ahmad menyebut, takbir adalah bentuk pengakuan atas kebesaran Allah SWT sekaligus bagaimana Islam berinteraksi dengan budaya lokal tanpa kehilangan esensinya. “Yang perlu kita jaga adalah keseimbangan antara tradisi dan spiritualitas. Takbiran harus menjadi ajang syiar Islam, bukan sekadar euforia sesaat,” kata dia.

Aswajatv.id- Sidang isbat penentuan hari raya Idul Fitri 2025 akan digelar pada Sabtu (29/3/2025) sore. "Sabtu sore tang...
28/03/2025

Aswajatv.id- Sidang isbat penentuan hari raya Idul Fitri 2025 akan digelar pada Sabtu (29/3/2025) sore. "Sabtu sore tanggal 29 (Maret 2025)," kata Dirjen Bimas Islam Abu Rokhmad saat dihubungi melalui pesan singkat, Jumat (28/3/2025). Abu menjelaskan, sidang isbat akan diawali dengan seminar hisab rukyat pukul 16.00 WIB, kemudian dilanjutkan buka puasa dan shalat maghrib.

"Pukul 18.30 WIB sidang isbat, 19.00 WIB konferensi pers," imbuhnya.

Sidang isbat akan berlangsung secara tertutup dan diumumkan melalui konferensi pers oleh Menteri Agama Nasaruddin Umar.

Dalam kesempatan berbeda, Abu menjelaskan penggunaan metode hisab dan rukyat dalam penentuan awal Syawal merupakan pelaksanaan dari ajaran Islam.

Menurut Abu Rokhmad, hal ini sejalan dengan Fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI) Nomor 2 Tahun 2024 tentang Penetapan Awal Ramadhan, Syawal, dan Dzulhijjah. Dalam fatwa itu disebutkan, penetapan awal Ramadhan, Syawal, dan Dzulhijjah dilakukan berdasarkan metode hisab dan rukyah oleh Pemerintah RI cq Menteri Agama dan berlaku secara nasional. Secara hisab atau perhitungan astronomi, ijtimak atau konjungsi terjadi pada 29 Maret 2025 jam 17.57.58 WIB.

Karenanya, berdasarkan data astronomi, saat terbenam matahari, posisi hilal berkisar antara minus tiga di Papua dan minus satu di Aceh.

"Data-data astronomi ini kemudian kita verifikasi melalui mekanisme rukyat," imbuh Abu.

Proses pemantauan atau rukyatul hilal rencananya akan dilalukan di 33 titik. Menurut Abu, ada satu titik rukyatul hilal di setiap provinsi, kecuali Bali karena bertepatan dengan hari raya Nyepi.

Aswajatv.id- Proses penulisan Alquran Mushaf Nusantara secara serentak oleh 365 kaligrafer dari 29 provinsi resmi dimula...
19/03/2025

Aswajatv.id- Proses penulisan Alquran Mushaf Nusantara secara serentak oleh 365 kaligrafer dari 29 provinsi resmi dimulai, Rabu, pukul 08.00 WIB. Penulisan akan berlangsung selama 10 jam atau hingga pukul 18.00 WIB.

Di Jakarta, penulisan dipusatkan di Auditorium HM Rasyidi, Gedung Kementerian Agama dengan 35 kaligrafer dari wilayah Jakarta, Banten dan sekitarnya. Peresmian penulisan Mushaf Nusantara ditandai penorehan titik pada basmalah di surat Al Fatihah oleh Direktur Penerangan Agama Islam Kemenag Ahmad Zayadi, Kasubdit MTQ Kemenag Rijal Ahmad Rangkuty, dan Direktur Lembaga Kaligrafi Alquran (Lemka) Didin Sirojuddin AR.
Pada peringatan Nuzulul Quran Kenegaraan, Senin (17/3/2025) malam di Jakarta, Menteri Agama Nasaruddin Umar juga menorehkan titik pada basmalah. Hal itu menandai soft launching penulisan Mushaf Nusantara.

Menurut Ahmad Zayadi, penulisan Mushaf Nusantara adalah bagian dari program layanan keagamaan berdampak oleh Kementerian Agama. “Ini juga bagian dari penguatan tradisi seni dan budaya, sekaligus memperkaya khazanah kebudayaan Indonesia. Di negeri kita, posisi agama dan budaya tak bisa dipisahkan,” kata Zayadi dalam keterangannya, Rabu.
Penulisan Mushaf Nusantara merupakan rangkaian peringatan ulang tahun ke-40 Lemka, bekerja sama dengan Direktorat Jenderal Bimas Islam Kementerian Agama. Direktur Lemka sekaligus penggagas Mushaf Nusantara Didin Sirojuddin mengungkapkan, Mushaf Nusantara memiliki sejumlah keistimewaan dibanding mushaf lain yang pernah ditulis, seperti Mushaf Istiqlal dan Mushaf Sundawi.

Tulisan pada Mushaf Nusantara menggunakan corak kaligrafi Naskhi, yang lazim digunakan pada tulisan mushaf di seluruh dunia. Didin menegaskan, meskipun ditulis oleh 365 kaligrafer, namun gaya tulisan Naskhi pada Mushaf Nusantara dipastikan seragam.

“Para penulis yang semuanya santri atau alumni Pesantren Kaligrafi Lemka Sukabumi, minimal pernah juara kaligrafi di tingkat provinsi. Sebagian mereka juara nasional, bahkan internasional,” kata Didin.

Menurut rencana, Yayasan Museum Rekor Indonesia (MURI) akan memberikan dia piagam rekor pada program penulisan Mushaf Nusantara, yaitu mushaf dengan penulis terbanyak dan waktu tercepat.

Aswajatv.id- Imam Besar Masjid Istiqlal Nasaruddin Umar menyampaikan bahwa Masjid Istiqlal akan menggelar kegiatan "Kamp...
28/02/2025

Aswajatv.id- Imam Besar Masjid Istiqlal Nasaruddin Umar menyampaikan bahwa Masjid Istiqlal akan menggelar kegiatan "Kampung Ramadhan Internasional" saat Ramadhan 1446 Hijriah atau 2025. Masjid Istiqlal telah bekerja sama dengan 30 duta besar dari berbagai negara untuk berpartisipasi dalam acara ini.

"Alhamdulillah akan ada 30 Dubes di sini, kami siapkan booth-booth mereka, bisa mendapat informasi penting dari Qatar, Abu Dhabi, Arab Saudi, Mesir, Yordania, tetangga kita ada Malaysia, Brunei, Singapura," ucap Nasaruddin dalam konferensi pers di Lobby VIP Al Malik Masjid Istiqlal, Jumat (28/2/2025).

"Termasuk (negara) non-Muslim ada China, Amerika Latin, Jerman, itu juga sangat appreciate mengisi booth yang kami siapkan di sini," kata dia.

Nasaruddin melanjutkan bahwa sejumlah kementerian dan lembaga swasta lain juga akan berpartisipasi dari hari pertama sampai hari akhir Ramadhan 2025.

Ia memprediksi akan ada 10.000 umat Muslim dari dalam dan luar negeri yang datang ke Masjid Istiqlal. "Hari biasa di sini paling sedikit 3.000 orang, bayangkan jumlahnya tidak sedikit.

Hari Jumat bisa sampai 6.000-10.000 orang tergantung ada event-event tertentu," ujar Nasaruddin. Untuk itu, Masjid Istiqlal menyediakan total 4.000 boks makanan untuk berbuka puasa setiap harinya. "Beberapa tahun terakhir ini 3.000 orang buka puasa di sini. Maka kami naikan 4.000 boks nasi ditambah dengan air minum," kata dia.

Menteri Agama ini menyebut bahwa Indonesia menjadi tempat wisata Ramadhan yang paling indah karena tingginya toleransi antarumat beragama. "Wisata Ramadhan yang paling indah itu di Indonesia. Enggak ada senjata berkeliaran, aman, melihat mall-mall, di terminal, didandani berbagai macam warna religi, pemandangan ini tidak ada di luar negeri," ucap Nasaruddin.

Indonesia Gelap? Kelompok ini justru tebar cahaya di Negeri orangWajib bangga, Indonesia nyatanya tidak segelap yang dik...
23/02/2025

Indonesia Gelap? Kelompok ini justru tebar cahaya di Negeri orang

Wajib bangga, Indonesia nyatanya tidak segelap yang dikira, Indonesia banyak peluang menyinari dunia.

Geser slide untuk lihat cerita selengkapnya >>

Address

Tangerang
15412

Website

https://lynk.id/aswajatv

Alerts

Be the first to know and let us send you an email when Aswajatv posts news and promotions. Your email address will not be used for any other purpose, and you can unsubscribe at any time.

Share