01/08/2025
TANJUNG SELOR – Ironi dunia pendidikan kembali tersaji di Kabupaten Bulungan. Bukan soal kekurangan guru, bukan p**a kekurangan fasilitas. Tapi justru soal bangunan sekolah baru yang terbengkalai, tak berfungsi, dan akhirnya menjadi catatan merah dalam temuan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK).
SDN 008 Tanjung Palas Barat, sekolah dasar yang menelan anggaran negara hingga Rp 2,5 miliar lebih, kini tak ubahnya bangunan kosong tanpa suara murid, tanpa proses belajar, bahkan tanpa kejelasan arah. Sejak tahun 2023, sekolah ini ditutup karena hal yang sangat sederhana tidak memiliki siswa.
“Ya, itu bangunan baru terus tutup. Masalahnya siswanya sedikit,” ujar seorang warga setempat yang enggan disebutkan namanya.
Tak hanya menyedihkan, situasi ini mempermalukan. Di tengah seruan pemerintah soal “pemerataan pendidikan”, bagaimana bisa sekolah yang telah dibangun dengan dana miliaran rupiah justru mangkrak karena perencanaan yang amburadul?
BPK pun tak tinggal diam. Dalam laporan hasil pemeriksaan, SDN 008 tercatat sebagai aset daerah yang tidak dimanfaatkan secara optimal, mulai dari tanah, mesin, hingga bangunan. Sebuah bentuk pemborosan nyata, yang sayangnya terus berulang.
Parahnya, ini bukan kali pertama. Sebelumnya, SDN 010 Siandau di wilayah pesisir juga bernasib serupa. Sekolah itu sudah tidak menjalankan kegiatan belajar mengajar sejak 2018. Penyebabnya? Tak ada guru tetap, tak ada rumah dinas, dan tentu saja, tak ada perhatian serius dari pemegang kebijakan.
“Banyak anak-anak kami yang akhirnya putus sekolah,” ungkap Ketua RT setempat, dalam laporan media tahun 2022. Sebelum benar-benar ditutup, sekolah tersebut bahkan hanya menyisakan satu siswa.
Sementara itu, para orang tua di desa terpencil ini terpaksa mengirim anak-anak mereka ke Tarakan menempuh biaya mahal dan jarak yang melelahkan hanya untuk mendapatkan hak dasar pendidikan.
Saat dikonfirmasi, Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Bulungan memilih jawaban aman “akan mengecek ke bagian aset terlebih dahulu” Sebuah jawaban yang, bagi, tak lagi cukup. Karena sekolah-sekolah sudah tutup. Anak-anak sudah putus sekolah. Dan uang negara sudah terlanjur hilang tanpa hasil.(ry)
Disadur dari