KITAB

KITAB ingin berbagi kemanfaatan ilmu agar menjadi amal jariyah

11/12/2025

Yg sudah menjadi indah jangan d kotori dengan kebohongan.agar semuanya tetap indah

08/12/2025

ISTRI-ISTRI RASULULLAH..

Berikut nama-nama istri Rasulullah SAW, usia mereka dinikahi, usia Rasul menikahi, statusnya, kondisinya, serta alasan mengapa Rasul menikahinya.

1. Nama : Khadijah
Status : 2 kali janda
Usia Dinikahi : 40 thn
Usia Rasul : 25 thn
Kondisinya : Pengusaha, Keturunan Bangsawan, memiliki 4 anak dari pernikahan sebelumnya, memiliki 6 anak dari Rasulullah..
Alasan dinikahi: Petunjuk Allah, karena dia adalah wanita tulus mendukung dakwah Nabi.

2. Nama : Aisyah ra
Status : gadis
Usia dinikahi : 11 tahun (tetapi tinggal serumah dengan Nabi setelah usia 19 tahun)
Usia Rasul : 52 tahun
Kondisinya :
Cantik, cerdas, putri Abu Bakar Ash-Shiddiq...
Alasannya :
petunjuk Allah (lewat mimpinya 3 malam berturut-turut)...
hikmahnya :
Rasulullah mengajarkan tentang kewanitaan kepada Aisyah agar disampaikan kepada para umatnya kelak. Aisyah banyak meriwayatkan hadits dari Rasulullah yang disampaikan pada umat.

3. Nama : Saudah binti Zum’ah
Status : janda
Usia dinikahi : 70 thn
Usia Rasul : 52 thn
Kondisi :
Wanita kulit hitam, janda dari sahabat nabi yang menjadi perisai Nabi saat perang. Memilih 12 anak dari pernikahan dengan suami pertama...
Alasannya :
Menjaga keimanan Saudah dari gangguan kaum musyrikin

4. Nama : Zainab Binti jahsy
Status : Janda
Usia dinikahi : 45 thn
Usia Rasul : 56 thn
Kondisi :
Mantan zaid bin Haritsah...
Alasan :
Perintah Allah bahwa pernikahan harus sekufu, Zainab adalah mantan istri anak angkatnya Rasulullah. Sekaligus menginformasikan bahwa anak angkat tidak bisa dijadikan anak kandung secara nasab. Maka istrinya tetap bukan mahrom untuk ayah angkatnya. Jadi boleh dinikahi.

5. Nama : Ummu Salamah
Status : Janda
Usia dinikahi : 62 thn
Usia Rasul : 56 thn
Kondisi :
Putri bibi Nabi, seorang janda yang pandai berpidato dan mengajar...
Alasan :
Perintah Allah untuk membantu dakwah Nabi...

6. Nama : Ummu Habibah
Status : Janda
Usia dinikahi : 47 thn
Usia nabi : 57 tahun
Kondisi :
mantan istri Ubaidillah bin Jahsy, cerai karena suaminya pindah agama menjadi nashrani...
Alasan :
Untuk Menjaga keimanan Ummu Habibah agar tidak murtad...

7. Nama : Juwairiyyah bin Al-harits
Status : Janda
Usia dinikahi : 65 thn
Usia Nabi : 57 tahun
Kondisi :
Tawanan perang yang dinikahi oleh Rasulullah, tidak memiliki sanak saudara, dan memiliki 17 anak dari pernikahan yang pertama....
Alasan :
Petunjuk Allah, memerdekakan perbudakan dan pembebasan dari tawanan perang dan menjaga ketauhidan..

8. Nama : Shafiyah binti hayyi
Status : 2 kali janda
Usia dinikahi : 53 thn
Usia Nabi : 58 tahun
Kondisi :
Wanita muslimah dari kalangan yahudi bani nadhir, memiliki 10 anak dari pernikahan sebelumnya...
Alasan :
Rasulullah menjaga keimanan shafiyyah dari boikot orang yahudi...

9. Nama :Maimunah Binti al-harits
Status : Janda
Usia dinikahi : 63 thn
Usia Nabi : 58 tahun
Kondisi :
Mantan istri Abu Ruham bin Abdul Uzza
Alasan :
Istri rasulullah dari kalangan yahudi bani kinanah. Menikah dengan rasulullah adalah untuk menjaga dan mengembangkan dakwah di kalangan bani nadhir...

10. Nama : Zainab binti Khuzaimah
Status : Janda
Usia dinikahi : 50 thn
Usia Nabi : 58 tahun
Kondisi :
Seorang janda yang banyak memelihara anak yatim dan orang yang lemah di rumahnya. Mendapat gelar ibu para masakin...
Alasan :
Petunjuk allah untuk bersama2 menyantuni anak yatim dan orang lemah..

11. Nama : Mariyah Al-Qibtiyah
Status : Gadis
Usia dinikahi : 25 thn
Usia Nabi : 59 tahun
Kondisi :
Seorang budak yang dihadiahkan oleh raja muqauqis dari Mesir...
Alasan :
Menikahi untuk memerdekakan dari kebudakan dan menjaga keimanan mariyah

12. Nama : Hafsah binti umar
Status : Janda
Usia dinikahi : 35 thn
Usia Nabi :61 tahun
Kondisi :
Putri sabahat Umar bin Khattab. Janda dari Khunais bin Huzafah yang meninggal karena perang uhud...
Alasan :
Petunjuk allah . hikmah : hafsah adalah wanita pertama yang hafal alqura’an. Dinikahi oleh rasulullah agar bisa menjaga keotentikan alquran...

Semoga hal ini menambah kecintaan kita kpd keluarga Nabi MUHAMMAD SAW.

06/12/2025

wanita yang menjadi istri dari seorang lelaki paling zuhud di Madinah… namun yang hidupnya terasa sunyi tanpa belaian cinta?

Itulah kisah cinta Khawlah binti Hakim dan suaminya…
Utsman bin Mazh’un.

Lelaki Zuhud yang Namanya Disegani

Utsman bin Mazh’un bukan nama kecil di kalangan para sahabat.
Ia termasuk orang ke-13 yang masuk Islam,
dan termasuk dari mereka yang hijrah dua kali,
ke Habasyah dan kemudian ke Madinah.

Zuhudnya luar biasa.
Ia banyak berpuasa hampir setiap hari,
shalat malam tanpa henti,
dan hidup dalam kesederhanaan yang mendalam—
tanpa pakaian mewah, tanpa harta, tanpa ambisi dunia.

Namun, di balik ketekunannya beribadah…
ada seorang wanita yang menyimpan rasa sepi.
Istrinya, Khawlah, yang selama ini diam dan menahan perasaan.

“Aku Tidak Marah… Aku Tidak Cemburu… Aku Hanya Rindu.”

Khawlah bukan protes.
Bukan cemburu.
Ia hanya rindu…

Rindu senyuman suaminya.
Rindu perhatian yang dulu ia rasakan.
Rindu kehadiran seorang lelaki yang pernah berbagi s**a dan duka dengannya.

Namun kini, Utsman begitu sibuk beribadah.
Malam-malamnya dihabiskan untuk sujud dan tangis.
Siang harinya dihabiskan untuk puasa.
Hingga Khawlah merasa…

“Aku seperti tidak memiliki suami lagi.”

Hari demi hari ia mencoba memahami…
tapi setiap malam ia terbangun melihat tempat kosong di sisinya.
Terkadang ia mendengar suaminya menangis dalam sujud panjang.
Namun tak lagi duduk bersamanya, tak lagi berbicara, tak lagi menyentuh.

Akhirnya… ia memberanikan diri.

Mengadu kepada Rasulullah ﷺ

Dengan suara lembut dan mata yang berkaca-kaca,
Khawlah mendatangi Rasulullah ﷺ.

“Wahai Rasulullah…
Utsman sudah tidak lagi mendekatiku.
Siang ia berpuasa.
Malam ia beribadah.
Aku merasa… seperti tidak punya suami.”

Rasulullah ﷺ tersenyum.
Beliau memahami betapa kuatnya semangat ibadah Utsman,
namun beliau juga memahami kebutuhan hati manusia.

Maka beliau memanggil Utsman bin Mazh’un.

Dengan suara lembut namun tegas, Rasulullah ﷺ bersabda:

“Wahai Utsman…
Tubuhmu memiliki hak atasmu.
Matamu memiliki hak atasmu.
Jiwamu memiliki hak atasmu.
Dan istrimu pun memiliki hak atasmu.
Maka berikanlah setiap hak itu pada tempatnya.”

Kata-kata itu mengguncang hati Utsman.

Ia sadar, cintanya kepada Allah tidaklah berarti
jika ia mengabaikan amanah yang Allah titipkan padanya.

Malam Ketika Keseimbangan Kembali

Malam itu, Utsman pulang.
Untuk pertama kalinya setelah sekian lama…
ia duduk bersama Khawlah.

Mereka berbicara.
Saling mendengar.
Saling tersenyum.

Khawlah tidak meminta harta.
Tidak meminta makanan lezat.
Tidak meminta rumah mewah.

Ia hanya ingin suaminya kembali hadir,
seperti saat mereka hijrah bersama,
menanggung lapar bersama,
dan saling menguatkan dalam jalan Allah.

Dan malam itu… keseimbangan cinta mereka kembali.

Utsman tetap zuhud.
Tetap kuat beribadah.
Tetap dekat kepada Allah.

Namun kini, ia melakukannya dengan hati yang lebih lapang—
karena ia menunaikan hak setiap jiwa yang Allah amanahkan.

Penutup

Cinta Khawlah dan Utsman mengajarkan bahwa jalan menuju Allah
bukan dengan meninggalkan dunia sepenuhnya…
tetapi dengan menunaikan hak-hak manusia,
hak pasangan, hak tubuh, hak hati—
semuanya bagian dari ibadah.

Karena mencintai dengan adil dan seimbang…
juga merupakan jalan menuju ridha Allah.

06/12/2025

UNTUK PENYIKSA KUCING
(Riwayat Shahih Bukhari & Muslim)

Di masa dahulu, ada seorang wanita yang dikenal sebagai pezina. Dia hidup jauh dari ketaatan, meremehkan perintah Allah, dan tidak menjaga kehormatan dirinya. Namun bukan hanya dosa besarnya yang membuatnya tersiksa, tetapi sikap kejamnya terhadap seekor kucing.

Wanita itu memelihara seekor kucing kecil di rumahnya. Suatu hari, ia mulai merasa terganggu. Kucing itu sering mengeong meminta makan dan minum. Karena kesal, wanita itu pun mengurung kucing tersebut di dalam rumah. Ia mengikatnya dan tidak memberinya makan ataupun minum.

Hari demi hari berlalu. Kucing itu merintih, tubuhnya mulai melemah. Ia mencoba menjilat tanah dan mencari serpihan apapun untuk bertahan hidup, tetapi tidak ada. Wanita itu tetap membiarkannya, tidak memberi makan, tidak memberi minum, dan tidak melepaskannya agar bisa mencari makanan sendiri.

Dalam beberapa hari, kucing itu akhirnya mati dalam keadaan tersiksa.

Malaikat mencatat setiap peristiwa. Tidak ada yang luput dari pengawasan Allah. Dan ketika wanita itu meninggal, Allah menunjukkan balasan atas kedzolimannya.

Rasulullah ﷺ bersabda:

“Seorang wanita dimasukkan ke dalam neraka karena seekor kucing. Ia mengurungnya sampai mati. Ia tidak memberinya makan, tidak memberinya minum, dan tidak membiarkannya mencari makanan sendiri.”
(HR. Bukhari & Muslim)

Subhanallah…
Bukan karena zina saja ia diazab, tetapi karena kezalimannya kepada makhluk kecil yang tak berdaya. Padahal Allah Maha Penyayang, dan tidak menyukai kedzaliman sekecil apa pun.

Mg bermanfaat

24/11/2025

Air Liur?

Pertanyaan

- Apakah najis air liur yang keluar saat tidur (iller) ?

Jawaban:

+ Jika diyakini keluar dari perut maka dihukumi najis jika tidak maka suci, namun lebih baik mensucikan iller yang kemungkinan keluar dari perut.

Bagi orang yang selalu keluar iller dari perut meski najis najisnya diampuni (dimakfu).

Ref;

📚📚 كتاب منهاج القويم, ص ؛ ٥٣

والماء المتغير السائل من فم النائم" إن تحقق كونه من المعدة بخلاف غيره لكن الأولى غسل ما يحتمل كونه منها ولو ابتلي بالأول شخص عفي عنه

Wollohu a'lam

Mg bermanfaat

Dengan Iis Astuti – Saya mendapatkan streak! Saya sudah jadi penggemar berat 4 bulan berturut-turut. 🎉
27/10/2025

Dengan Iis Astuti – Saya mendapatkan streak! Saya sudah jadi penggemar berat 4 bulan berturut-turut. 🎉

27/10/2025

Malaikat Rūmān —
Datang Sebelum Munkar Nakir!

الباب السادس عشر في ذكر الملك الذى يدخل القبر قبل منكر ونكير
روي عن عبد الله بن سلام يدخل الميت ملك قيل يتلألأ وجهه كالشمس اسمه رومان يدخل على الميت ثم يقعد فيقول له اكتب ما عملت من حسنه ومن سيئه فيقول له باي شيء اكتب اين قلمي ومدادي ودواتي فيقول له ريقك مدادك وقلمك اصبعك فيقول له باي شيء اكتب وليس لي صحيفه قال عليه السلام فيقطع من كفنه قطعه فيناوله فيقول هذا صحيفتك فاكتب فيكتب ما عمل في الدنيا من خير فاذا بلغوا سيئه استحيا منه فيقول له يا خاطئ لم لا تستحيي من خالقك حيث عملتها في الدنيا وتستحيي مني الان فيرفع الملك عمودا فيضربه فيقول العبد ارفع عني حتى اكتبها فيكتب فيها جميع حسناته وسيئاته ثم يامره ان يطويها ويختمها فيطويها ويكون باي شيء اختمها وليس معي خاتم فيقول اختمها بظفرك فيختمها بظفره ويعلقها في عنقه الى يوم القيامه كما قال الله تعالى وكل انسان الزمناه طائره في عنقه وتحرج له يوم القيامه كتابا يلقاه منشورا ثم يدخل بعد ذلك منكر ونكر كذلك واذا راى العاصي كتابه يوم القيامه فاذا امر الله تعالى بالقراءه يقرا حسناته فاذا بلغ الى سيئاته سكت فيقول الله تعالى لما لا تقرا فيقول استحي منك فيقول الله تعالى لم لا تستحي في الدنيا والان استحييت مني فينظم العبد ولا ينفعه الندم فيقول تعالى خذوه فغلوه ثم الجحيم صلوه

Bab keenam belas: Tentang malaikat yang masuk ke dalam kubur sebelum Munkar dan Nakir

Diriwayatkan dari Abdullah bin Salam, bahwa ketika mayit sudah dimasukkan ke dalam kubur, datanglah kepadanya seorang malaikat — wajahnya bercahaya seperti matahari, namanya Rūmān (رومان).
Malaikat itu masuk menemui mayit lalu duduk di sisinya, dan berkata kepadanya:
> “Tulislah apa yang telah kamu lakukan — baik amal kebajikan maupun kejelekanmu.”
Mayit pun berkata:
> “Dengan apa aku menulis? Di mana penaku, tintaku, dan tempat tintaku?”
Malaikat itu menjawab:
> “Air liurmu adalah tintamu, jarimu adalah penamu.”
Mayit berkata lagi:
> “Dengan apa aku menulis, sedangkan aku tidak memiliki lembaran?
Maka Rasulullah ﷺ bersabda:
> Malaikat itu memotong sepotong kain kafan dari kafan si mayit, lalu menyerahkannya kepadanya sambil berkata:
“Inilah lembaranmu, maka tulislah.”
Lalu ia menulis segala amal baik yang pernah dikerjakannya di dunia.
Namun ketika sampai pada amal buruknya, ia merasa malu, maka malaikat berkata kepadanya:
> “Wahai orang yang berdosa! Mengapa engkau tidak malu kepada Penciptamu ketika engkau melakukan dosa itu di dunia, sedangkan sekarang engkau malu kepadaku?”
Kemudian malaikat itu mengangkat tongkat dan memukulkannya kepadanya.
Si hamba pun berkata:
> “Angkatlah tongkat itu dariku agar aku bisa menuliskannya.
Maka ia menulis seluruh amal kebaikan dan kejelekannya.
Setelah selesai, malaikat itu memerintahkannya:
> “Lipatlah catatanmu dan segellah.”
Ia berkata:
> “Dengan apa aku menyegelnya, sedangkan aku tidak memiliki cincin?
Malaikat menjawab:
> “Segellah dengan kukumu.”
Lalu ia menyegelnya dengan kukunya dan menggantungkan catatan itu di lehernya hingga hari kiamat — sebagaimana firman Allah Ta‘ala:

> {وَكُلَّ إِنسَانٍ أَلْزَمْنَاهُ طَائِرَهُ فِي عُنُقِهِ، وَنُخْرِجُ لَهُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ كِتَابًا يَلْقَاهُ مَنْشُورًا}
“Dan setiap manusia telah Kami tetapkan amal perbuatannya pada lehernya, dan pada hari kiamat Kami keluarkan baginya sebuah kitab yang terbuka.”
(QS. Al-Isrā’: 13)
Setelah itu, barulah Malaikat Munkar dan Nakir masuk.
Apabila orang yang berdosa melihat catatannya pada hari kiamat, lalu Allah memerintahkannya untuk membaca, ia membaca amal-amal baiknya.
Namun ketika sampai pada amal buruknya, ia terDiam.
Lalu Allah Ta‘ala berfirman kepadanya:
> “Mengapa engkau tidak membaca?”
Ia menjawab:
> “Aku malu kepada-Mu.”
Allah berfirman:
> “Mengapa engkau tidak malu kepada-Ku di dunia, sedangkan sekarang engkau malu kepada-Ku?”
Maka hamba itu menyesal, namun penyesalannya tidak bermanfaat.
Kemudian Allah berfirman:
> “Ambillah dia, belenggulah dia, lalu masukkanlah dia ke dalam neraka Jahim!”
“خُذُوهُ فَغُلُّوهُ، ثُمَّ الْجَحِيمَ صَلُّوهُ.”

Wallahu a'lam,

Daqoiqul Akhbar Halm :16

Address

Tegal

Website

Alerts

Be the first to know and let us send you an email when KITAB posts news and promotions. Your email address will not be used for any other purpose, and you can unsubscribe at any time.

Share