
13/09/2025
TEKTOK SLAMET VIA SAWANGAN
Seindah apa di atas sana…
Itu pertanyaan yang terlintas sejak langkah pertama di Sawangan. Malam gelap, jalan licin, dan udara dingin menusuk sampai ke tulang.
Keringat bercucuran, tapi tubuh justru menggigil. Perut mulai kosong, langkah makin berat, sementara kabut menutup pandangan. Hanya senter kecil yang setia menuntun di tengah heningnya hutan.
Ada rasa ingin menyerah, tapi bisikan kecil di dalam hati bilang: “Sedikit lagi…”
Dan benar, saat puncak menyambut, semua rasa lelah terbayar. Langit terbuka, bintang berhamburan, dan fajar perlahan menyapu gelap.
Tektok Slamet via Sawangan bukan sekadar pendakian. Ini tentang melawan dingin, kelaparan, dan diri sendiri.
Dan jawaban dari pertanyaan itu akhirnya jelas:
Di atas sana, keindahannya tak bisa digambarkan kata-kata.