12/03/2025
Prasasti Sucen (Gemawang, Temanggung)
adalah sebuah prasasti yang dipahatkan pada bagian dalam payung perak yang berdiameter 30,8 cm. Puncak payung dihiasi batu kristal berbentuk lonjong dan dibalut dengan lembaran emas. Artefak ini ditemukan di desa Sucen, kecamatan Gemawang, Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah, dan hingga sekarang masih tersimpan di Museum Nasional Jakarta (nomor inventaris 3331/ 685a/A204. Yang menarik dari isi prasasti adalah bagian titimangsa yang menyebutkan bahwa payung perak ini dibuat pada saat “gerhana Bulan” (candragrahana) tahun Saka 765 bulan Caitra (19 Maret 843). Inilah fenomena astronomis pertama di Indonesia yang pernah disebutkan dalam prasasti.
Prasasti Sucen terdiri atas tiga buah payung berbahan perak. Nama prasasti diberikan sesuai dengan lokasi penemuan, yakni di Dusun Mandang, di Desa Sucen.
Brandes (1913: 261) mengomentari prasasti ini sebagai berikut, “Tiga perak payung, salah satu dari 765, ditemukan sesuai dengan Notulen 1887, halaman 35 di Dusun Mandang, desa Soetjen (afdeeling Temanggoeng residentie Kedoe, sekarang sebagai 685 a-e di Museum Batavia”.
Dr. Brandes memberikan dua catatan, ditemukan dalam Notulen 1888 halaman 20-25 dan 111-117. Diterbitkan sebagai Notulen 1888 halaman 21 sq.
Sebelum itu, Verbeek (1891: 134) telah membuat catatan tentang penemuan prasasti ini sebagai berikut. “In het gehucht Mandang der desa Soetjen zijn in 1887 verscheidene zilveren voorwerpen in den grond gevonden (Di dusun Mandang desa Soetjen pada tahun 1887 beberapa objek perak ditemukan di dalam tanah)”.
Ririet Surjandari (1992) melakukan penelitian terhadap ketiga prasasti untuk keperluan skripsinya. Alih aksara dan alih bahasa dikutipkan sebagai berikut.
Prasasti Sucen I
1. //swasti Sakawarsathitha 765 caitra masa tithi pancadasi candragrahana
2. somawara sunyasthana hariyang pahing tatkala dang hyang guru maha madana rajatachatra ri sang hyang ri sima
3. bharanya sakati agranya maniksaphathika inammassan lima mas
Prasasti Sucen II
1. dana si mpu jaya lawan si mpu lakkhana ring sima
2. puncaknya masa bharanya rimang tahirla karua
Prasasti Sucen III
1. Chatra sang hyang ganapati (Surjandari, 1992: 14-15)
Terjemahan
Prasasti Sucen I
1. Selamat! Tahun 765 Saka yang telah lewat pada bulan Caitra tanggal limabelas paro terang
2. hari Senin, Sunyasthana, Hariyang, Pahing ketika Dang Hyang Guru memberi dana yang besar berupa chatra perak kepada Sang Hyang yang berada di sima
3. beratnya 1 kati, puncaknya dihias dengan batu kristal yang dilapisi emas seberat lima masa
Prasasti Sucen II
1. dana dari Mpu Jaya dan Mpu Lakkhana [untuk yang berada] di sima
2. puncaknya emas beratnya lima tahil, keduanya
Prasasti Sucen III
Chatra untuk Sang Hyang Ganapati (Surjandari, 1992: 16-18)
Sumber :
https://www.netralnews.com/prasasti-sucen-atau-prasasti-mandang-765-saka843-masehi/ZUlCQVNCTWFyOVZldy9WMWZkeHk3QT09
Museum Nasional
Hendro Martono
(Surjandari, 1992: 14-15)