02/12/2025
4 hari sang Ibunda di dalam reruntuhan puing rumah, akhirnya Abang ini sewa alat berat sendiri untuk menemukan Ibunya. Saat ditemukan, Sang Ibunda masih memakai mukena (kejadian di Palembayan)
Abang ini adalah bukti paling jelas bahwa bantuan pemerintah di banyak titik bencana Sumatera Barat memang belum merata‼️
Gotong royong pun tidak memungkinkan karena kondisi tanah labil dan puingnya tidak bisa dipindahkan dengan tenaga manusia. Akhirnya sewa alat berat mandiri tanpa campur tangan pemerintah dan evakuasi resmi..
Kadang kalau lihat video kunjungan pejabat, nuansanya seperti semua sudah tertangani. Pejabat datang naik helikopter, membantu evakuasi korban, didokumentasikan.. Terimakasih ya Pak..
namun berapa kali sih heli bisa bolak-balik? Itu kan cuma di beberapa nagari. Sementara kampung-kampung di Sumbar itu luas dan menyebar
Justru kebanyakan bantuan datang dari relawan mandiri yang bahu membahu dengan cara estafet di berbagai titik untuk saling menyalurkan secara manual karena akses jalan rusak di berbagai titik.
Sekarang di Sumbar ada 16 ruas jalan provinsi yang terdampak dan 54 titik kerusakan dari 11 titik badan jalan amblas, 24 titik bahu jalan terban, 13 titik tertutup longsor hingga jembatan yang rusak berat.
Banyak kampung yang terputus, banyak akses yang tidak bisa ditembus kendaraan biasa, dan banyak daerah yang bahkan tidak masuk radar pemberitaan karena lokasinya terpencil dan kurang viral di sosial media.
Makanya ketika ada klaim “bantuan sudah sampai”, realitasnya tidak sesederhana itu.. bisa saja cuma sampai di kampung seberang.
Di banyak kampung kecil apalagi yang letaknya berjauhan seperti di Palembayan atau daerah-daerah sekitar Danau Maninjau dan Sungai Batang, bantuan itu gak merata.
Bahkan kebanyakan bantuan tsb bukan dari pemerintah melainkan digalang scr mandiri..
Ada yang dapat banyak, ada yang hanya dilalui, dan ada yang tidak pernah disapa sama sekali. Warga akhirnya saling menopang sendiri, bergerak tanpa protokol, tanpa sorotan media, gelap-gelapan tanpa listrik, tanpa sinyal, berdampingan dengan jenazah yang belum terevakuasi..
Dan jujur saja, saya sendiri sekarang sedang melakukan hal yang sama. Saya dan seorang teman yang mertuanya orang Sungai Batang (sebuah kampung kecil di tepian Danau Maninjau) lagi mengumpulkan donasi mandiri untuk dibawa langsung besok ke Sungai Batang. Kami bukan lembaga besar, jadi yang terkumpul pun tidak seberapa..
Itu yang bikin saya agak waswas.. takut ada yang kecewa karena bantuan yang kami bawa tidak bisa menjangkau semua orang. Tapi ya inilah kenyataannya, lebih baik sedikit tapi sampai daripada menunggu bantuan besar yang tak kunjung turun.
Okeee.. akses memang rusak. Okeee medan memang berat. Tapi masih ada jalan alternatif yang bisa dilewati. Kok bisa ya, penanganannya tetap terasa lamban? Warga sudah kelaparan, mayat ada yang belum dievakuasi, kampung masih terisolir, dan yang pertama kali datang justru warga-warga biasa gak punya power dan akses sebanyak pemerintah..
Ini saya gak mengada-ngada karena sangat banyak pesan yang masuk yang menceritakan bagaimana mereka kelaparan dan bantuan yang tidak sampai ke kampung mereka (meskipun beberapa kampung tetangga sudah dapat).
Masalahnya ini sudah berhari-hari. Bukan sehari dua hari.. dan banyak pesan yang menyampaikan bahwa kalau bisa bantuannya langsung ke tangan yang terdampak langsung, jangan biarkan tertahan dulu dan melewati proses ‘pendataan’ yang rumit.
Tulisan ini soal betapa terisolirnya wilayah Sumbar saat infrastruktur luluh lantak dan betapa timpangnya akses bantuan antara daerah yang mudah dijangkau dan kampung kecil yang berada di ujung-ujung perbukitan. Semoga dengan kekuatan supernya, pemerintah bisa bergerak lebih cepat dan lebih detail, meskipun daerah yang terdampak tidak viral di media sosial namun kerusakan yang dialami mereka juga nyata.
Daerah/nagari yang dilaporkan masih terisolir
1.Palembayan (Kab. Agam)
termasuk Nagari Sari Bulan, Cubadak Lilin, Kampung Tabu dan Salareh Aia (sebagai salah satu titik terdampak berat yang kunjungannya menggunakan helikopter karena akses darat putus)
2 Danau Maninjau
banyak titik di lingkar Danau Maninjau terputus (dari Muko-Muko sampai Sungai Batang), warga dievakuasi lewat perahu, listrik dan komunikasi padam..
Sungai Batang (sekitar Danau Maninjau)
dilaporkan longsor, warga terisolir, distribusi logistik terpaksa menggunakan perahu dan transportasi air seadanya
3. Malalo dan Padang Laweh (Kab Tanah Datar, jalur Danau Singkarak)
terisolir akibat banjir bandang, evakuasi dilakukan lewat Danau Singkarak dengan perahu. 
4. Tanjung Raya, Malalak, Matur, Palupuh, Ampek Nagari
Tercatat bbrp korban dan beberapa titik akses terputus.
5. Bayang Utara juga dalam kondisi yang parah dan perlu berjalan kaki 17 km untuk bisa masuk ke dalam kampung yang jalannya terputus
6. Dan lain lain yang gak semuanya terliput dan viral di media sosial
Ditulis oleh Faradila Novita Anasri
Cmiiw yaa kalau ada yang salah