19/06/2025
Pernyataan !
Awal mula dari segerombolan pemuda yg mengonsumsi alkohol, masuk RM dan pemuda² tersebut TDK membayar harga piring makan per orang, lalu pihak RM meminta kasbon/tagihan per piring tetapi TDK dibayar dan pihak RM menghubungi aparat. seterusnya terjadi kejadian ( dipukuli, dapat pukul, dan terpukul ) memakai alat negara atau senjata api, bukankah bentuk aniaya...
-
Pertanyaannya !
1.) Orang yg mengonsumsi alkohol TDK terlalu normal untuk fisik, dan itu semua belah pihak aparat sdh tahu ( cara kerjanya alkohol ). Setidaknya bisalah kontribusi secara manual, bukan ambil tindakan seolah-olah pemabuk melanggar kode etik negara. Sampai harus aparat TNI yg bertindak, dimana pihak polri kab Deiyai??
2.) mulai dari awal kejadian ini harus semua ditindak lanjutin, kami butuh kebijakan dari pemerintah dan parlemen² yg bersangkutan??
-
Catatan: baca baik-baik karena ini bukanlah dalam bentuk provokasi
Deiyai 19 Juni 2025, Jam 03 :17 Wpb.
Situasi ibu kota waghete pada sore hari ini, Situasi ibu kota wagete sedang darurat aparat gabungan TNI/Polri dan Beberapa pemuda dapat tangkap dan di pukul oleh TNI-Polri.
Kronologi.
Awal kejadiannya,
Ada beberapa orang pemuda mengonsumsi alkohol lalu rombongan pemuda itu mabuk dan masuk di salah satu rumah makan/RM di samping somel depan gereja Yudea waghete, Lalu beberapa pemuda masuk makan di RM tersebut, lalu mereka tidak bayar sesuai harga yang mereka makan, Akhirnya pemilik warung keluar dan nuntut, akhirnya sekelompok pemuda yg mabuk angkat batu lalu lempar ke arah RM itu, pemilik RM langsung hubungi aparat atau anggota TNI-Polri.
Terus beberapa menit kemudian, TNI-Polri tiba di tempat lalu TNI-Polri langsung lakukan pengejaran kepda seorang pemuda mabuk dan di badan pemabuk tersebut dibenturkan pake pantat senjata oleh TNI-Polri dan beberapa pemuda tersebut dapat luka dan satu pemuda di bawah oleh TNI-Polri ke polres waghete.
Doc : 19 Juni 2025