Cerita Islam

Cerita Islam Klik LIKE Halaman ini Untuk SATU kebaikan Kita Bersama
Follow IG Kami. �

WEB : http://www.santrionline.xyz
WA : 085859780572

Foto langka: KH. Ahmad Umar Abdul Manan Mangkuyudan Solo, Gus Miek Ploso Kediri, dan KH. Ahmad Shiddiq Jember.MBAH UMAR ...
28/11/2024

Foto langka: KH. Ahmad Umar Abdul Manan Mangkuyudan Solo, Gus Miek Ploso Kediri, dan KH. Ahmad Shiddiq Jember.

MBAH UMAR AL-HAFIDZ SOLO SANG WALI AUTAD

"Ada beberapa ulama yang menjadi paku bumi tanah Jawa, mereka adalah KH. Arwani Amin Kudus, KH. Abdul Hamid Pasuruan, Habib Anis bin Alwi al-Habsyi Solo dan KH. Ahmad Umar Abdul Manan Mangkuyudan," tutur KH. Ma'shum Ahmad Lasem suatu ketika.

Juga KH. Mubassyir Mundzir Bandar Kidul Kediri pernah menyatakan bahwa Mbah Umar yang seumur hidupnya selalu menjaga wudhu dan shalat berjamaah itu adalah salah seorang wali autad, yaitu tingkatan wali yang setiap masa anggotanya hanya empat orang.

Mbah Umar bernama lengkap KH. Ahmad Umar Abdul Manan, lahir pada 5 Agustus 1916 M. Merupakan salah seorang tokoh ulama kharismatik dari Solo yang termasyhur sebagai seorang kiai penghafal al-Quran yang diberi keistimewaan mengetahui banyak tentang rahasia kandungan al-Quran.

Riwayat nyantri Pengasuh Pondok Pesantren Al-Muayyad tersebut diantaranya di Pesantren Termas Pacitan, Pesantren Mojosari Nganjuk, Pesantren Popongan Klaten dan Pesantren Krapyak Yogya. Di pesantren yang terakhir inilah Mbah Umar mendapatkan silsilah qiraah sab'ah yang bersambung dari KHR. Muhammad Munawwir hingga ke Rasulullah Saw. Oleh sebab itu sebutan pesantren al-Quran juga melekat kuat pada Pesantren Al-Muayyad hingga sekarang.

Pada jamannya, Mbah Umar menjadi rujukan utama bagi santri-santri yang ingin mengaji al-Quran, baik Bin Nadzar maupun Bil Ghaib. Meski demikian, tidak semua santri mendapatkan ijazah dan sanad langsung dari Mbah Umar. Sebab Mbah Umar terbilang sangat hati-hati dalam memberikan ijazah. Meski santri tahfidzul Qur'annya ribuan, namun tidak banyak santri yang telah mendapatkan ijazah sanad al-Quran dari beliau. Hal ini disebabkan persyaratan ketat yang diterapkan Mbah Umar meliputi akhlak, ketekunan dalam beribadah serta kesungguhan dalam menuntut ilmu.

Di tengah kesibukannya mengajar, Mbah Umar ikut memperhatikan keberlangsungan jam'iyyah Nahdlatul Ulama, khususnya di wilayah Solo Raya. Di masa kepemimpinannya, Al-Muayyad bergabung menjadi anggota Rabithah Al-Ma'ahid Al-Islamiyyah Nahdlatul Ulama dengan nomor anggota: 343/B tgl: 21 Dzulqa'dah 1398H/23 Oktober 1979 M di bawah pimpinan KH. Ahmad Syaikhu.

Meskipun Mbah Umar tidak pernah mengemban amanah di kepengurusan NU secara struktural, namun dukungannya kepada NU begitu besar. Alkisah, ketika NU memutuskan keluar dari Masyumi, setelah isitikharah Mbah Umar langsung mengganti plang Masyumi yang tadinya dipasang di sekitar kompleks pondok dengan plang NU.

Demikian p**a ketika terjadi kemelut pada NU yang berujung pada terbelahnya NU menjadi dua kubu; Kubu Situbondo dan Kubu Cipete. Ketika KH. Dian Nafi' bertanya perihal kejadian itu kepada Mbah Umar, beliau kemudian menjawab pertanyaan itu, "Orang itu pangkatnya lain-lain. Ada yang pangkatnya memikirkan NU, ada yang pangkatnya mengurusi NU. Lha kita ini baru sampai pangkat mengamalkan NU. Ya sudah, bagian kita ini saja kita laksanakan. Mengajar santri, ngopeni orang kampung. Jangan sampai terlalu banyak orang memikirkan dan ngurusi NU tapi langka yang mengamalkannya."

KH. Ahmad Umar Abdul Manan wafat pada tanggal 11 Ramadhan 1400 H/24 Juni 1980 M, meninggalkan seorang istri, Ibu Nyai Hj. Shofiyyah Umar alias Mbah Ti. Atas permintaan dua sahabatnya, KH. Abdul Ghoni Ahmad Sajadi dan H. Wongso Bandi, jenazah sang wali autad ini dimakamkan di belakang Masjid Al-Muayyad di tengah kompleks pesantren yang didirikannya.

Diceritakan bahwa dua bulan sebelum kewafatan Mbah Umar, kedua orang yang dekat dengan beliau itu sempat berbincang bahwa biasanya pesantren akan pudar pamornya bila kiainya wafat tanpa meninggalkan anak. Untuk mengatasi hal ini berdasarkan petunjuk kiai sepuh, hendaknya jasad Mbah Umar dimakamkan di kompleks pesantren. Diibaratkan, liang lahat sang kiai akan menjadi "bintang" yang selalu memancarkan cahayanya hingga tidak memudarkan pamor pesantren yang ditinggalnya.

Berikut adalah dawuh Mbah Umar yang ada di pintu makam beliau: "Wasiate Kyai Umar maring kita. Mumpung sela ana dunya dha mempengo. Mempeng ngaji ilmu nafi' sangu mati. Aja isin aja rikuh kudu ngaji" (Pesan Kiai Umar kepada kita, mumpung masih hidup mari membiasakan diri mengaji ilmu yang bermartabat untuk bekal mati. Jangan malu dan sungkan untuk mengaji).

Abah KH. Abdul Ghofur keturunan Mbah Mayang Madu & Kanjeng Sunan Drajat.Saat menyampaikan mau'idlotul hasanah pd resepsi...
11/11/2024

Abah KH. Abdul Ghofur keturunan Mbah Mayang Madu & Kanjeng Sunan Drajat.

Saat menyampaikan mau'idlotul hasanah pd resepsi pernikahan Gus Thibbun (PP. Al Fathimiyah) Abah Yai Ghofur menyinggung fakta sejarah perjuangan Mbah Mayang Madu & Kanjeng Sunan Drajat. Berikut saya rangkum dgn sedetailnya.
---------------------------

Sejarah perjuangan agama Islam di Banjaranyar dimulai dari sosok Mbah Mayang Madu sebagai lurah di desa ini, sebelumnya desa Banjaranyar ini adalah perkampungan dgn nama Jelag. Mbah Mayang Madu yg asalnya beragam Hindu ditaqdirkan bertemu Mbah Banjar yg hampir tenggelam di lautan, Mbah Banjar adalah seorang muslim asal Banjar Kalimantan, beliau datang ke p**au Jawa bermaksud menyebarkan ajaran Islam.

Mbah Mayang Madu menjamu Mbah Banjar dgn sebaik mungkin, bahkan akhirnya keduanya bersahabat hingga menyebabkan Mbah Mayang Madu memeluk Islam.

Mbah Mayang Madu mendukung sepenuhnya perjuangan Mbah Banjar hingga terwujudlah nama kampung Gendingan (sebelah barat kampung Jelag/saat ini PP. Putri Al Fathimiyah), karena disinilah Mbah Mayang Madu bertempat tinggal dan mempersilahkan Mbah Banjar mengembangkan dakwah Islamnya, kebetulan media dakwah yg dipakai adalah Gending Jawa.

Demikianlah sejarah penamaan kampung Gendingan (yg asalnya bagian dari Jelag). Bahkan pada akhirnya keseluruhan wilayah kampung Jelag ini berubah nama jadi desa Banjaranyar sebagai wujud syukur atas kedatangan Mbah Banjar yg membawa agama Anyar (Baru, yakni Islam).

Mbah Banjar dan Mbah Mayang Madu menyadari bahwa demi perkembangan Islam di Banjaranyar ini mereka harus mendatangkan sosok yg mampu mengemban tanggung jawab merawat dan mengembangkan ajaran Islam di tengah masyarakat, dgn pertimbangan usia keduanya yg semakin lanjut sedangkan masyarakat terus berkembang dgn berbagai fenomenanya.

Akhirnya keduanya mendatangi Mbah Kanjeng Sunan Ampel bermaksud meminta saran-petunjuk, maka (tidak hanya saran yg didapat) Kanjeng Sunan Ampel menugaskan putranya (Raden Qosim/Sunan Drajat) agar berjuang di desa Banjaranyar.

Mbah Mayang Madu menyiapkan tempat utk perjuangan Raden Qosim (Kanjeng Sunan Drajat), yaitu sebelah timur kampung Jelag (saat ini musholla-sebagian ponpes Putri Sunan Drajat).

Dengan telaten Raden Qosim mendidik masyarakat Banjaranyar, dan demi menarik perhatian masyarakat beliau jg berdakwah dgn gending² Jawa. Saat gending² dibunyikan masyarakat berdatangan namun saat beliau memulai pengajian mereka banyak yg p**ang, hingga Raden Qosim dawuh "sopo wonge sing gelem teko nang panggonan iki tak dungakno duwur derajate (barang siapa mau datang ke tempat ini saya do'akan berderajat tinggi)", masyarakat yg pada p**ang tersebut datang kembali dan sejak itu Raden Qosim diberi julukan "SUNAN DRAJAT" (wilayah pp. Putri Sunan Drajat sampai saat ini disebut Drajat walaupun berada di desa Banjaranyar).

Mbah Mayang Madu menikahkan putrinya (Dewi Murniwati) dgn Kanjeng Sunan Drajat dan dari pernikahan ini menghasilkan generasi penerus Para Kyai, salah satunya adalah Abah KH. Abdul Ghofur. Penting diketahui, bahwasanya disamping ayahanda Abah KH. Abdul Ghofur adalah keturunan Kanjeng Sunan Drajat, ibunda Beliau adalah keturunan Mbah Mayang Madu.

Kanjeng Sunan Drajat memperluas wilayah dakwahnya ke arah selatan sehingga daerah tempat beliau berdakwah tersebut jadi Desa DRAJAT. Beliau menikah lagi dgn putri kerajaan Majapahit dan dari pernikahan ini menghasilkan generasi penerus para Pegawai Pemerintahan. Saat ini beliau berdua dimakamkan di area Makam Sunan Drajat. Keturunan Sunan Drajat dari jalur ini adalah para Raden yg diantaranya R. Edi (Ndalem DRAJAT) dan R. Imam Mukhlisin (PP. Sunan Drajat).

Adapun Dewi Murniwati dimakamkan bersama Mbah Mayang Madu di area pemakaman Mayang Madu (Sebelah barat Masjid Jelag Desa Banjaranyar)
-----------------------------

Dari pemaparan diatas tersebut menjadi jelas bahwasanya istilah SUNAN DRAJAT muncul pertama kali dari kampung Jelag (desa Banjaranyar), sedangkan desa DRAJAT adalah tempat berjuangnya Kanjeng Sunan Drajat (saat menyebarkan ajaran Islam ke wilayah selatan).

Dan jelas p**a bahwa disini Kanjeng Sunan Drajat menghasilkan 2 jalur keturunan, yakni dari Mbah Mayang Madu dan dari Kerajaan Majapahit. Tentu saja bila diurut keatas bisa bersambung hingga Baginda Rasulullah SAW.

Apa yg lebih istimewa dari sekedar nasab keturunan diatas? Bahwasanya Abah KH. Abdul Ghofur memiliki garis Sanad Guru yg bersambung hingga Baginda Rasulullah SAW.

Subhanallah wal Hamdulillah...

Masykur Amin,
Khuwaidimil Ma'had Sunan Drajat.

"FOKUS"Ada seorang anak yang setiap hari rajin sholat ke masjid, lalu suatu hari ia berkata kepada ayahnya,"Yah mulai ha...
27/08/2024

"FOKUS"

Ada seorang anak yang setiap hari rajin sholat ke masjid, lalu suatu hari ia berkata kepada ayahnya,
"Yah mulai hari ini saya tidak mau ke masjid lagi"

"Lho kenapa?" sahut sang ayah.

"Karena di masjid saya menemukan orang² yang kelihatannya agamis tapi sebenarnya tidak, ada yang sibuk dengan gadgetnya, sementara yang lain membicarakan keburukan orang lain".

Sang ayah pun berpikir sejenak dan berkata, "Baiklah kalau begitu, tapi ada satu syarat yang harus kamu lakukan setelah itu terserah kamu".

"Apa itu?"

"Ambillah air satu gelas penuh, lalu bawa keliling masjid, ingat jangan sampai ada air yang tumpah".

Si anak pun membawa segelas air berkeliling masjid dengan hati², hingga tak ada setetes air pun yang jatuh.

Sesampai di rumah sang ayah bertanya, "Bagaimana sudah kamu bawa air itu keliling masjid?",

"Sudah".

"Apakah ada yang tumpah?"

"Tidak".

"Apakah di masjid tadi ada orang yang sibuk dengan gadgetnya?".

"Wah, saya tidak tahu karena pandangan saya hanya tertuju pada gelas ini", jawab si anak.

"Apakah di masjid tadi ada orang² yang membicarakan kejelekan orang lain?", tanya sang ayah lagi.

"Wah, saya tidak dengar karena saya hanya konsentrasi menjaga air dalam gelas".

Sang ayah pun tersenyum lalu berkata, "Begitulah hidup anakku, jika kamu fokus pada tujuan hidupmu, kamu tidak akan punya waktu untuk menilai kejelekan orang lain. Jangan sampai kesibukanmu menilai kualitas orang lain membuatmu lupa akan kualitas dirimu".

Marilah kita fokus pada diri sendiri dalam beribadah, bekerja dan untuk terus menerus bebenah menjadi positif.

Semoga kita menjadi lebih baik dan lebih bermanfaat.

●Circa tahun 1910 Makam Panembahan Girilaya (wafat tahun 1662 Masehi).●Panembahan Ratu I atau Pangeran Emas adalah menan...
24/07/2024

●Circa tahun 1910
Makam Panembahan Girilaya (wafat tahun 1662 Masehi).

●Panembahan Ratu I atau Pangeran Emas adalah menantu Sultan Agung Hanyakrakusuma dari Kesultanan Mataram.

●Panembahan Ratu I adalah Sultan Cirebon ke II yang pernah menikahi Ratu Harisbaya (Keluarga Bangkalan & Demak) Cirebon sebagai pusat kajian keilmuan dan penyebaran agama Islam diperkuat dengan sebutan Cirebon sebagai Puser Bumi (Bujal Buwana) pada masa pemerintahan Panembaan Ratu I (Pangeran Mas) yang seluruh hidupnya diabdikan untuk kepentingan syiar agama Islam. Beliau pernah mesantren di Pajang selama 16 tahun, beristri Ratu Lampok Angroros (Putri Sultan Pajang) dan berguru kepada Sultan Hadiwijaya Jaka Tingkir.

●Setelah Panembahan Ratu I wafat (1649), Kerajaan Cirebon dipimpin oleh Pangeran Karim, bergelar Panembahan Girilaya (1601-1662). Pada masa Pangeran Karim, Cirebon masih menjadi pusat kajian keilmuan. Hal ini dapat dibuktikan dengan keberadaan ulama yang sangat dihormati. Ilmu agama menjadi sesuatu yang sangat dipuji dan dinomersatukan melebihi apapun.

●Ini adalah makam Panembahan Girilaya (wafat tahun 1662), ayahanda dari Sultan Kasepuhan I, Sultan Kanoman I, dan Pangeran Wangsakerta. Lokasi makam di Desa Wukirsari, Kec. Imogiri, Kab. Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta. Beliau adalah penguasa terakhir Kasultanan Cirebon, sebelum muncul beberapa keraton. Penduduk di sekitar makam menyebutnya "Pangeran dari Cirebon".

●Panembahan Girilaya adalah nama anumerta sesuai nama tempat beliau wafat di bukit Girilaya. Nama sebenarnya adalah Pangeran Putra atau Pangeran Resmi. Gelar jabatan lainnya adalah Panembahan Ratu II, putera dari Panembahan Seda ing Gayam, cucu dari Panembahan Ratu I (penguasa Cirebon sebelumnya). Beliau menantu dari Susuhunan Amangkurat I dari Mataram.

●Makam raja Cirebon ini kaya dengan pola-pola hias. Jirat (tubuh nisan) berbentuk pelipit bertingkat-tingkat dengan hiasan pola antara lain sulur-suluran, daun-daunan, dan geometrik. Jirat ini tersusun atas potongan-potongan batu (bukan batu utuh) seperti susunan batuan pada candi. Sedangkan nisan pada bagian puncak berbentuk kurawal serta berhiaskan pola sulur-suluran. Bagian tengah dari nisan tersebut berhiaskan pola matahari yang memuat kalimat thoyyibah di dalamnya.

●Sumber Dokumen Lawas Hak Cipta : Royal Netherlands Institute of Southeast Asian and Caribbean Studies

50 DAWUH POPULER Syaikhina Prof. DR. Abah Yai Abdul Ghofur(Kado Peringatan Milad ke 72)1). Thoriqotku thoriqot pendidika...
12/02/2024

50 DAWUH POPULER
Syaikhina Prof. DR. Abah Yai Abdul Ghofur
(Kado Peringatan Milad ke 72)

1). Thoriqotku thoriqot pendidikan

2). Salahe guru luwih apik tinimbang benere murid

3). Wong berjuang iku kudu kenek iwak’e ora butek banyune

4). Agomo iku noto apik’e koyo opo, seje deso seje coro

5). Uwong ketoro apik nek wis cekelan duwit

6). Ayo nerjang duso siji demi ganjaran 10

7). Dolek panganan sing halal, ojo nganti wal-wal kedual kodok kadal diuntal.

8). Ayo itsar, yoiku mentingno kepentingane wong liyan

9). Ayo siap melarat demi kepentingane ummat

10). Entekno duwikmo kanggo perjuangan, rizki bakal teko dewe-dewe

11). Ayo nggawe negoro pondok

12). Kyai iku wasit, wong kyai kok Melu main, Yo bayar tatanane..

13). Kyai kudu pinter main politik

14). Ayo kerjo kanggo perjuangan

15). Ayo nggawe politik dungo

16). Sing rukun karo konco, sesok nek wis podo berjuange nek bedo kepentingan iso dadi gegeran

17). Ati-ati karo sengkuni, ojo nganti gampang diadu domba

18). Ayo sing bijaksana, ojo gampang nyalahno, nyalahno, nyalahno.

19). Santri sunan drajat ada dimana-mana, tapi tidak kemana-mana

20). Ayo podo cekelan wasiat kanjeng sunan drajat, wenehono, wenehono, wenehono..

21). Pengurus pondok lan poro guru iku sejatine podo karo aku, opo wae sing dadi keputusane yo berarti keputusanku

22). Pondok endi wae asline podo, mergo misine yo siji, yoiku dakwah ahlussunnah wal jama’ah

23). Gegeran urusan politik ojo diterus-terusno, nek wis mari yo wis, ojo nganti gak rukun karo keluargo lan tonggo mergo nggarahi melbu neroko.

24). Sing nggarahi aku cepet pinter yoiku sregep melu musyawaroh.

25). Wakafno awakmu kanggo perjuangan, supoyo diparingi gampang sekabehane

26). Wis totoen pendidikan koyo opo apik’e, ora ngarah tak salahno

27). Afala ta’qilun, gaween utekmu, ojo plonga-plongo

28). Ayo podo lemah lembut karo sopo wae, nek keras lan kasar yo kabeh podo nyingkreh dewe-dewe

29). Nek niat dolek duwit ojo dadi pegawai lan DPR, karuan dodolan soto utowo bakso.

30). Santriku kudu wani utang kanggo perjuangane, sak akeh-akehe

31). Pondok sunan drajat iso gedhi koyo ngene yo mergo barokahe perjuangane wong tuwoku.

32). Haram hukume mangan duwit hasil salam templek

33). Nek kepekso korupsi ojo akeh-akeh, yo mung sak cawukkan

34). Ojo milih pimpinan mergo partaine, tapi miliho mergo uwonge pancen apik

35). Ora ono ganjaran sing akehe koyo ngecor

36). Sakjane mung 2 dungo sing tak gawe bantu masalahe uwong, yoiku Al-Fatihah lan Ayat Kursi, gak ono sing mandine ngalahno perkoro loro iku

37). Nek kepingin sugeh, ojo lali mari sholat moco Sholawat Nariyah ping 11

38). Santriku sing iso nggawe pondok sakwuse boyong roto-roto poro Karyawan

39). Sing ati-ati, ojo gampang nuruti nafsu, ojo gampang murang-muringan.

40). Saknakal-nakale bocah pondok ojo nganti nyolong, mundak gak manfaat ilmune, nek gak duwe duwit palang kondo aku, tak wenehi

41). Ora ono vitamin kanggo bocah bayi sing ngungkuli banyu susune ibu

42). Nek pingin cepet sukses dolekono wong-wong sing banget butuhe, wenehono banjur jaluko nang Gusti Alloh.

43). Gusti Alloh wis nggawe suwargo yo wis nggawe calon penduduk suargo, Gusti Alloh wis nggawe neroko yo wis nggawe calon penduduk neroko, tapi ojo kuatir Gusti wis nggawe sarana-sarana kanggo cuci duso.

44). Usia belajar ojo disiak-siakno, nek gak nyereng saiki banjur kapan maneh, nek wis rabi malah ora ngara kober.

45). Ora ono sing penak’e ngungkuli uwong bejo, lan ora ona sing susahe ngungkuli wong apes

46). Kanggo nekakno bejo kudu ngilangi apes disek

47). Uwong iku nek akale urip, dideleh nang endi wau bakale urep, senajan nang dukur gunung lan tengahe segoro, tapi nek utek’e mati, dideleh segoro kelelep, nok ndukur gunung bakal gelundung.

48). Ati-ati karo penyakit sing disebabno sinar merah, angel tambanane.

49). Hasile ibadah iku loro, yoiku sabar lan syukur

50). Nok dunyo iki ujian, nek lulus melbu suargo, nek gak lulus melbo neroko

(Versi Santri Am-Mukhtar Brumbung)
Saran kami; bila ada dari sekian b*k dawuh yg tdk difahami mohon ditanyakan terlebih dahulu kpd Ahlinya.
--------------------------------------

Mugi² panjenenganipun tansah pinaringan kesehatan dan umur panjang, senantiasa membimbing masyarakat dan santri hingga surga nanti, aamiin aamiin ya rabbal'alamin...

*﷽**KALAM MUTIARA HIKMAH Habib Munzir Bin Fuad Al Musawa 💙🌹* 1.)Al Habib Munzir bin Fuad Al Musawa beliau berkata: "Tiad...
07/02/2024

*﷽*

*KALAM MUTIARA HIKMAH Habib Munzir Bin Fuad Al Musawa 💙🌹*

1.)Al Habib Munzir bin Fuad Al Musawa beliau berkata: "Tiadalah kehidupan pasti menemui kematian, tiadalah perkump**an pasti menemui perpisahan"

2.)Al Habib Munzir bin Fuad Al Musawa beliau berkata: "Satu hembusan nafasmu , ialah selangkah menuju ajal"

3.)Al Habib Munzir bin Fuad Al Musawa beliau berkata: "Beruntunglah dan tiada yang lebih beruntung kecuali para Pecinta Sayyidina Muhammad Shalallahu 'Alaihi Wasallam"

4.)Al Habib Munzir bin Fuad Al Musawa beliau berkata: "Tiadalah yang lebih ditakuti Syaiton , para Jin, dan Iblis melebihi hati yang berdzikir. Ketika hati sedang ingat Allah , itulah yang paling ditakuti oleh Syaithon"

5.)Al Habib Munzir bin Fuad Al Musawa beliau berkata: "Tak ada yang lebih cepat mendatangkan keridhoan Allah Subhanahu WaTaala. Melainkan bakti kepada Ayah dan Ibunda"

6.)Al Habib Munzir bin Fuad Al Musawa beliau berkata: "Sunnguh tiada Hadiah yang lebih Agung dari doa"

7.)Al Habib Munzir bin Fuad Al Musawa beliau berkata: "Ketahuilah bahwa peristiwa yang disebut (Kematian) justru itulah Hakikat kehidupan yang abadi"

8.)Al Habib Munzir bin Fuad Al Musawa beliau berkata: "Ketahuilah bahwa cinta Allah , Allah titipkan kepada Sesosok Manusia yang bernama Sayyidina Muhammadﷺ "

9.)Al Habib Munzir bin Fuad Al Musawa beliau berkata: "Ketahuilah bahwa tuntunan terindah ialah tuntunan Nabi ku dan Nabi kita semua yaitu (Sayyidina Muhammad ﷺ)."

10.)Al Habib Munzir bin Fuad Al Musawa beliau berkata: "Semakin tinggi kepahaman seseorang tentang Allah Subhanahu WaTa'ala , maka semakin tinggi derajatnya, semakin mulia sujudnya semakin mulia satu huruf yang keluar dari lidahnya didalam berdzikir, semakin termuliakan shalatnya , semakin termuliakan ibadahnya."

اللهم صل على سيدنا محمد و على ال سيدنا محمد

AMALAN YAUMIYAH PP. SUNAN DRAJAT (IJAZAH DARI YAI UNTUK SANTRI) 1. SHOLAWAT MALAIKATسبحان اللّه و بحمده سبحان اللّه العظ...
31/01/2024

AMALAN YAUMIYAH PP. SUNAN DRAJAT
(IJAZAH DARI YAI UNTUK SANTRI)

1. SHOLAWAT MALAIKAT

سبحان اللّه و بحمده سبحان اللّه العظيم أستغفر اللّه
dibaca 100 kali sebelum / sesudah sholat subuh
(agar kaya raya & mudah rezekinya)

2. SURAT WAQI'AH

إذا وقعت الواقعة ..... الخ
dibaca setelah sholat subuh 1 kali
(agar rezeki lancar & tercukupi)

3. DO'A PEMBUKA ILMU

يا من هو ....... الخ
dibaca 1 kali setelah sholat fardlu
(agar lancar mencari ilmu & jadi orang pintar)

4. WIRID TOLAK BALA' / SIAL

سبحان اللّه و بحمده
dibaca 100 kali setelah sholat ashar
(agar tidak jadi orang yang apes dalam segala hal)

5. WIRID KEBERUNTUNGAN

سبحان اللّه و بحمده سبحان اللّه العظيم
dibaca 100 kali setelah sholat maghrib
(agar menjadi orang yang beruntung dalam segala hal)

6. SHOLAWAT NARIYAH

اللّهمّ صلّ صلاة كاملة ..... الخ
dibaca 11 kali setelah sholat fardlu
(agar diberikan kelancaran rezeki & kaya raya)

7. AYAT KURSI

اللّه لااله الا هو الحي القيوم ... الخ
dibaca 3 kali pagi & sore
(agar dijauhkan dari bahaya pada hari itu)

8. WIRID URUSAN HAJAT

اللّه
dibaca 66 kali, kemudian berdo'a minta hajatnya

صلّى اللّه على محمّد
dibaca 7 kali, kemudian berdo'a minta hajatnya (urusan jasmaniyah / dunia / dhohiriyah)

اللّهمّ صلّ على سيّدنا محمّد
dibaca 7 kali, kemudian berdo'a minta hajatnya
(urusan ruhaniyah / akhirat / bathiniyah)

NB : diulangi beberapa kali tiap hitungan 66 & 7, kemudian berdo'a dan baca wirid lagi.



PESAN CINTA MBAH MOEN (KH. Maimoen Zubair Sarang Rembang)1. Jangan pernah bilang Allah tidak mengabulkan doa-doamu, tapi...
25/12/2023

PESAN CINTA MBAH MOEN (KH. Maimoen Zubair Sarang Rembang)

1. Jangan pernah bilang Allah tidak mengabulkan doa-doamu, tapi bersyukurlah bahwa Allah tidak langsung menghukummu ketika kamu berbuat dosa.

2. Jangan mudah berburuk sangka agar tidak gelap hati dan tidak sengsara.

3. Banyak orang sakit, matanya sakit, tangannya sakit dan lainnya. Namun orang yang paling sakit ialah yang tidak mencintai dan merindukan Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam.

4. Termasuk orang yang bagus yaitu orang yang tidak bisa mengaji, tetapi s**a berkumpul dengan orang yang bisa mengaji

5. Orang yang baik itu tidak menyepelekan dosa meskipun kecil, dan tidak sombong ketika punya amal meskipun banyak.

6. Jangan mikir kelak jadi apa, yang penting belajar giat.

7. Janganlah sedih atas suatu musibah, kamu tidak mengetahui apa yang akan Allah berikan kepadamu sebagai gantinya.

8. Jika kau tak bisa berbuat baik sama sekali. Maka tahanlah tangan dan lisanmu dari menyakiti. Setidaknya itu menjadi sedekah untuk dirimu.

Sejarah Maulid Al BarzanjiMari kita Mengenali Pengarang Maulid Al-Barzanji Sayyid Ja‘far bin Hasan bin ‘Abdul Karim bin ...
11/12/2023

Sejarah Maulid Al Barzanji

Mari kita Mengenali Pengarang Maulid Al-Barzanji Sayyid Ja‘far bin Hasan bin ‘Abdul Karim bin Muhammad bin Rasul Al-Barzanji, pengarang Maulid Barzanji, adalah seorang ulama besar keturunan Nabi SAW dari keluarga Sadah Al-Barzanji yang termasyhur, berasal dari Barzanj di Irak. Beliau lahir di Madinah Al-Munawwarah pada tahun 1126 H (1714 M).

Datuk-datuk Sayyid Ja‘far semuanya ulama terkemuka yang terkenal dengan ilmu dan amalnya, keutamaan dan keshalihannya. Sayyid Muhammad bin ‘Alwi bin ‘Abbas Al-Maliki dalam Hawl al-Ihtifal bi Dzikra al-Mawlid an-Nabawi asy-Syarif pada halaman 99 menulis sebagai berikut: “Al-Allamah Al-Muhaddits Al-Musnid As- Sayyid Ja`far bin Hasan bin `Abdul Karim Al-Barzanji adalah m***i Syafi`iyyah di Madinah Al-Munawwarah. Terdapat perselisihan tentang tahun wafatnya. Sebagian menyebutkan, beliau meninggal pada tahun 1177 H (1763 M). Imam Az-Zubaid dalam al-Mu`jam al-Mukhtash menulis, beliau wafat tahun 1184 H (1770 M). Imam Az-Zubaid pernah berjumpa beliau dan menghadiri majelis pengajiannya di Masjid Nabawi yang mulia. Beliau adalah pengarang kitab Maulid yang termasyhur dan terkenal dengan nama Mawlid al-Barzanji.

Sebagian ulama menyatakan nama karangannya tersebut sebagai ‘Iqd al-Jawhar fi Mawlid an-Nabiyyil Azhar. Kitab Maulid karangan beliau ini termasuk salah satu kitab Maulid yang paling populer dan paling luas tersebar ke pelosok negeri Arab dan Islam, baik di Timur maupun Barat. Bahkan banyak kalangan Arab dan non-Arab yang menghafalnya dan mereka membacanya dalam acara-acara (pertemuan-pertemuan) keagamaan yang sesuai. Kandungannya merupakan khulashah (ringkasan) sirah nabawiyyah yang meliputi kisah kelahiran beliau, pengutusannya sebagai rasul, hijrah, akhlaq, peperangan, hingga wafatnya.” Kitab Mawlid al-Barzanji ini telah disyarahkan oleh Al-Allamah Al-Faqih Asy-Syaikh Abu Abdillah Muhammad bin Ahmad Al-Maliki Al-Asy‘ari Asy-Syadzili Al-Azhari yang terkenal dengan panggilan Ba‘ilisy dengan pensyarahan yang memadai, bagus, dan bermanfaat, yang dinamakan al-Qawl al-Munji ‘ala Mawlid al-Barzanji dan telah berulang kali dicetak di Mesir. Beliau seorang ulama besar keluaran Al-Azhar Asy-Syarif, bermadzhab Maliki, mengikuti paham Asy‘ari, dan menganut Thariqah Syadziliyyah. Beliau lahir pada tahun 1217 H (1802 M) dan wafat tahun 1299 H (1882 M). Selain itu, ulama terkemuka kita yang juga terkenal sebagai penulis yang produktif,
Syaikh Muhammad Nawawi Al-Bantani Al-Jawi, pun menulis syarahnya yang dinamakannya Madarijush Shu‘ud ila Iktisa-il Burud. Kemudian,
Sayyid Ja‘far bin Isma‘il bin Zainal ‘Abidin bin Muhammad Al- Hadi bin Zain, suami anak satu-satunya Sayyid Ja‘far Al-Barzanji, juga menulis syarah kitab Mawlid al-Barzanji tersebut yang dinamakannya al-Kawkabul-Anwar ‘ala ‘Iqd al-Jawhar fi Mawlidin-Nabiyyil-Azhar.

Sebagaimana mertuanya, Sayyid Ja‘far ini juga seorang ulama besar lulusan Al-Azhar Asy-Syarif dan juga seorang m***i Syafi‘iyyah. Karangankarangan beliau banyak, di antaranya Syawahid al-Ghufran ‘ala Jaliy al-Ahzan fi Fadha-il Ramadhan, Mashabihul Ghurar ‘ala Jaliyyil Qadr, dan Taj al-Ibtihaj ‘ala Dhau’ al-Wahhaj fi al-Isra’ wa al-Mi‘raj. Beliau pun menulis manaqib yang menceritakan perjalanan hidup Sayyid Ja‘far Al-Barzanji dalam kitabnya ar-Raudh al-‘Athar fi Manaqib as-Sayyid Ja‘far. Kembali kepada Sayyidi Ja‘far Al-Barzanji.
Selain dipandang sebagai m***i, beliau juga menjadi khatib di Masjid Nabawi dan mengajar di dalam masjid yang mulia tersebut. Beliau terkenal bukan saja karena ilmu, akhlaq, dan taqwanya, tetapi juga karena karamah dan kemakbulan doanya. Penduduk Madinah sering meminta beliau berdoa untuk mendatangkan hujan pada musim-musim kemarau. Diceritakan, suatu ketika di musim kemarau, saat beliau sedang menyampaikan khutbah Juma’tnya, seseorang meminta beliau beristisqa’ memohon hujan. Maka dalam khutbahnya itu beliau pun berdoa memohon hujan. Doanya terkabul dan hujan terus turun dengan lebatnya hingga seminggu, persis sebagaimana yang pernah terjadi pada zaman Rasulullah SAW dahulu. Sayyidi Ja‘far Al-Barzanji wafat di Madinah dan dimakamkan di Jannatul Baqi‘.
Sungguh besar jasa beliau. Karangannya membawa umat ingat kepada Nabi SAW, membawa umat mengasihi beliau, membawa umat merindukannya. Sayyid Ja’far Al-Barzanji adalah seorang ulama’ besar keturunan Nabi Muhammad saw dari keluarga Sa’adah Al Barzanji yang termasyur, berasal dari Barzanj di Irak.

Datuk-datuk Sayyid Ja’far semuanya ulama terkemuka yang terkenal dengan ilmu dan amalnya, keutamaan dan keshalihannya. Beliau mempunyai sifat dan akhlak yang terpuji, jiwa yang bersih, sangat pemaaf dan pengampun, zuhud, amat berpegang dengan Al-Quran dan Sunnah, wara’, banyak berzikir, sentiasa bertafakkur, mendahului dalam membuat kebajikan bersedekah,dan pemurah. Nama nasabnya adalah

24)Sayid Ja’far ibn
23)Hasan ibn
22)Abdul Karim ibn
21)Muhammad ibn
20)Sayid Rasul ibn
19)Abdul Sayid ibn
18)Abdul Rasul ibn
17)Qalandar ibn
16)Abdul Sayid ibn
15)Isa ibn
14)Husain ibn
13)Bayazid ibn
12)Abdul Karim ibn
11)Isa ibn Ali ibn
10)Yusuf ibn
9)Mansur ibn
8)Abdul Aziz ibn
7)Abdullah ibn
6)Ismail ibn Al-Imam Musa Al-Kazim ibn
5)Al-Imam Ja’far As-Sodiq ibn
4)Al-Imam Muhammad Al-Baqir ibn
3)Al-Imam Zainal Abidin ibn
2)Al-Imam Husain ibn
1)Sayidina Ali r.a.

Semasa kecilnya beliau telah belajar Al-Quran dari Syaikh Ismail Al-Yamani, dan belajar tajwid serta membaiki bacaan dengan Syaikh Yusuf As-So’idi dan Syaikh Syamsuddin Al-Misri.Antara guru-guru beliau dalam ilmu agama dan syariat adalah : Sayid Abdul Karim Haidar Al-Barzanji, Syeikh Yusuf Al-Kurdi, Sayid Athiyatullah Al-Hindi. Sayid Ja’far Al-Barzanji telah menguasai banyak cabang ilmu, antaranya: Shoraf, Nahwu, Manthiq, Ma’ani, Bayan, Adab, Fiqh, Usulul Fiqh, Faraidh, Hisab, Usuluddin, Hadits, Usul Hadits, Tafsir, Hikmah, Handasah, A’rudh, Kalam, Lughah, Sirah, Qiraat, Suluk, Tasawuf, Kutub Ahkam, Rijal, Mustholah. Syaikh Ja’far Al-Barzanji juga seorang Qodhi (hakim) dari madzhab Maliki yang bermukim di Madinah, merupakan salah seorang keturunan (buyut) dari cendekiawan besar Muhammad bin Abdul Rasul bin
Abdul Sayyid Al-Alwi Al-Husain Al-Musawi Al-Saharzuri Al-Barzanji (1040-1103 H / 1630-1691 M), M***i Agung dari madzhab Syafi’i di Madinah. Sang m***i (pemberi fatwa) berasal dari Shaharzur, kota kaum Kurdi di Irak, lalu mengembara ke berbagai negeri sebelum bermukim di Kota Sang Nabi. Di sana beliau telah belajar dari ulama’-ulama’ terkenal, diantaranya Syaikh Athaallah ibn Ahmad Al-Azhari, Syaikh Abdul Wahab At-Thanthowi Al-Ahmadi, Syaikh Ahmad Al-Asybuli. Beliau juga telah diijazahkan oleh sebahagian ulama’, antaranya : Syaikh Muhammad At-Thoyib Al-Fasi, Sayid Muhammad At-Thobari, Syaikh Muhammad ibn Hasan Al A’jimi, Sayid Musthofa Al-Bakri, Syaikh Abdullah As-Syubrawi Al-Misri. Syaikh Ja’far Al-Barzanji, selain dipandang sebagai m***i, beliau juga menjadi khatib di Masjid Nabawi dan mengajar di dalam masjid yang mulia tersebut.

Beliau terkenal bukan saja karena ilmu, akhlak dan taqwanya, tapi juga dengan kekeramatan dan kemakbulan doanya. Penduduk Madinah sering meminta beliau berdo’a untuk hujan pada musim-musim kemarau. Setiap kali karangannya dibaca, shalawat dan salam dilatunkan buat junjungan kita Nabi Muhammad SAW, selain itu juga tidak lupa mendoakan Sayyid Ja‘far, yang telah berjasa menyebarkan keharuman pribadi dan sirah kehidupan makhluk termulia di alam raya. Semoga Allah meridhainya dan membuatnya ridha.

Mohon untuk yang ada di daerah semarang atau Jawa tengahMohon dicari orang ini penghinaan kepada KH IMADUDDIN dengan per...
01/12/2023

Mohon untuk yang ada di daerah semarang atau Jawa tengah
Mohon dicari orang ini penghinaan kepada KH IMADUDDIN dengan perkataan yang sangat buruk

Akun IG nya
Ini aku FB nya 👉 https://www.facebook.com/imron.maiden.5?mibextid=ZbWKwL

Mohon untuk segera ditindak agar tidak terjadi perpecahan.terima kasih

Address


Alerts

Be the first to know and let us send you an email when Cerita Islam posts news and promotions. Your email address will not be used for any other purpose, and you can unsubscribe at any time.

Shortcuts

  • Address
  • Telephone
  • Alerts
  • Claim ownership or report listing
  • Want your business to be the top-listed Media Company?

Share