
12/01/2025
Selain kata BUKU & CUCU 👇👇😳
“K-kak ….” rintih Ilfa dengan wajah ketakutan.
“Sakit? Kalau begitu, akan saya buat kamu makin sakit.”
Dandero tidak perduli mereka masih di mobil. Dise-rangnya bibir istrinya itu. Melum-atnya mati-matian dengan begitu berha-sr-at, sambil melepas perlahan tutup kepala yang membalut kepala istrinya.
Ilfa menahan rintihan akibat serangan bibir suaminya. Bukannya berhenti, Dandero terus melanjutkan. Makin lama, bahkan makin tak terkendali.
“Buka mulutmu,” pinta Dandero.
“Atau saya gigit,” ancam Dandero, menatap lurus ke bibir Ilfa yang sedikit bengkak. Entah bagaimana kabar bibir itu jika benar-benar digigit oleh Dandero.
Mau tidak mau, Ilfa akhirnya membuka mulutnya meski sedikit. Dandero kembali menyerangnya.
Ilfa makin tidak bisa bernapas dengan benar karena kelakuan suaminya. Mulutnya seperti diobrak-abrik semau lelaki itu.
“S-sakit, Kak ….” adu Ilfa saat Dandero menjeda ciumannya lagi. Napas mereka berdua saling berderu dan terdengar ngos-ngosan.
Akhirnya, Dandero jadi agak kasihan. Apalagi melihat bibir Ilfa makin bengkak.
“Sangat sakit?” Bukannya meminta maaf, Dandero malah berbisik seperti itu. Jempolnya mengusap lembut bibir Ilfa.
Ilfa mengangguk. Dandero malah kembali mendekatkan wajahnya. Meski kali ini ciuman lelaki itu lebih lembut. Hanya kecupan seperti ciuman pertama mereka kurang dari sejam yang lalu.
Karena ciuman Dandero melembut, Ilfa akhirnya bisa menikmatinya meski belum berani membalas.
Dia tidak lagi merintih kesakitan ketika Dandero menjelajahi mulutnya menggunakan indera perasa yang terasa begitu panas dan lembut secara bersamaan.
Dandero kembali memberi bibir Ilfa istirahat ketika mobil mereka sudah sampai di basement hotel.
Untungnya basement itu sepi di tengah malam. Tidak ada orang yang berlalu-lalang, selain kendaraan yang terparkir.
Jadi selain Dandero, tidak ada yang perlu melihat keadaan Ilfa yang seperti ini. Termasuk Gafan. Gafan sebagai anak buah sangat professional, makanya sedari