28/09/2025
Keajaiban di Balik Kalimat "Astaghfirullah"
Alkisah, ada seorang laki-laki miskin yang datang kepada seorang ulama besar, Hasan Al-Bashri rahimahullah. Ia mengadu,
"Wahai Imam, hidupku sempit, usahaku gagal, anakku banyak, tapi rezeki terasa sulit."
Hasan Al-Bashri menunduk sejenak, lalu berkata lembut:
"Perbanyaklah istighfar, mintalah ampun kepada Allah."
Tak lama, datang lagi seorang petani yang mengeluhkan sawahnya kering dan hujan tak kunjung turun. Jawaban sang Imam sama:
"Perbanyaklah istighfar."
Kemudian seorang pedagang pun datang, mengeluhkan usahanya yang bangkrut. Lagi-lagi beliau menjawab:
"Perbanyaklah istighfar."
Murid-muridnya bingung,
"Wahai Imam, mengapa semua yang datang selalu engkau jawab dengan istighfar?"
Beliau tersenyum, lalu membaca firman Allah dalam Al-Qur’an:
فَقُلْتُ اسْتَغْفِرُوا رَبَّكُمْ إِنَّهُ كَانَ غَفَّارًا يُرْسِلِ السَّمَاءَ عَلَيْكُم مِّدْرَارًا وَيُمْدِدْكُم بِأَمْوَالٍ وَبَنِينَ وَيَجْعَل لَّكُمْ جَنَّاتٍ وَيَجْعَل لَّكُمْ أَنْهَارًا
"Maka aku berkata kepada mereka: Mohonlah ampun kepada Tuhanmu, sungguh Dia Maha Pengampun. Niscaya Dia akan menurunkan hujan lebat untukmu, memperbanyak harta dan anak-anakmu, mengadakan kebun-kebun untukmu, dan mengalirkan sungai-sungai untukmu."
(QS. Nuh: 10–12)
Sejak hari itu, banyak orang yang mengamalkan istighfar dengan hati tulus. Dan benar, kehidupan mereka berangsur berubah: hujan turun, rezeki bertambah, hati menjadi lapang
✨ Hikmah:
Istighfar bukan sekadar permintaan ampun. Ia adalah kunci rezeki, penolak bala, penenang hati, dan jalan menuju pertolongan Allah