mendidik anak dengan islami

  • Home
  • mendidik anak dengan islami

mendidik anak dengan islami 👩‍👧‍👦membantu mengembalikan peran MULIA dan fungs ibu sebagai pencetak generasi TANGGUH

"Aku gak niat nyakitin... tapi kenapa anak malah makin menjauh setelah aku marah?"Karena sering kali, yang melukai anak ...
08/08/2025

"Aku gak niat nyakitin... tapi kenapa anak malah makin menjauh setelah aku marah?"

Karena sering kali, yang melukai anak bukan marahnya. Tapi, cara kita menyampaikannya.

Nada tinggi. Tatapan tajam. Kalimat yang menyudutkan. Itu yang diam-diam bikin anak merasa tidak dicintai. Padahal, kita marah justru karena peduli... iya kan, Bunda?

Dengan 5 kalimat diatas , bisa mengubah cara kita berkomunikasi saat emosi naik. Setiap kata menjadi jembatan, bukan tembok, untuk menjaga hati anak tetap hangat dan hubungan kita tetap erat. Dan itu bekal penting untuk hubungan jangka panjang antara ibu dan anak.

Kalau Bunda ingin belajar cara mengelola emosi, menyampaikan aturan tanpa bentakan, dan membangun kedekatan tanpa harus teriak... Ebook Mendidik Anak Tanpa Teriak ini ditulis khusus untuk Bunda. Penuh tips praktis dan kata-kata yang bisa langsung dipakai.

Yuk, wujudkan rumah yang lebih damai dan anak yang lebih bahagia.

Komen "MAU" untuk aksesnya ya....

06/08/2025

Ketika anak dengan lantang membuang makanan di depan mata kita, hati seorang ibu pasti terasa hancur. Bukan karena makanannya, tapi karena kata-kata dan sikapnya yang menusuk.

Di momen itu, pertanyaan terbesar bukanlah: "Kenapa anak bisa begitu kurang ajar?", melainkan... "Kenapa anak yang sudah dewasa bisa kehilangan rasa syukur dan empati?"

Para ahli setuju, kurangnya empati pada anak bukan muncul tiba-tiba. Itu adalah hasil dari pondasi yang dibangun di masa kecil.

Jika sekarang anak terasa cuek, tidak mengerti perasaan orang lain, atau susah bersyukur—bisa jadi itu karena pola asuh yang dulu, tanpa kita sadari, kurang mengajarkan empati lewat teladan dan sambutan emosional yang hangat.

Faktanya, anak belajar empati bukan dari nasihat, tapi dari cara kita merespons mereka saat mereka berbuat salah.

Jika selama ini seringnya dibentak, diteriaki, atau langsung dikritik, mereka akan tumbuh menjadi pribadi yang bertahan (survivor)—bukan yang terhubung (connected). Mereka belajar bahwa amarah adalah respons yang normal.

Mari ubah pola itu. Mari kita pastikan di masa depan, anak kita menjadi pribadi yang berempati.

Mau tahu cara...
✅ Mengganti teriakan dengan respons yang mengajarkan empati?
✅ Membangun hubungan yang kuat, bukan hanya bertahan?

Komen "Anak" di bawah untuk dapatkan akses panduanya... dan temukan cara untuk memulai perubahan ini dari sekarang.

06/08/2025

Bunda tahu nggak…Penelitian dari Harvard bilang, anak yang sering dengar kata-kata positif dari orangtuanya, biasanya tumbuh jadi pribadi yang lebih percaya diri pas dewasa nanti.

Sebaliknya, kalau dari kecil sering dibentak, dimarahin, atau dikritik terus…
Kalimat-kalimat itu bisa terekam kuat di kepala mereka.
Dan jadi suara yang mereka dengar dalam hati saat mereka besar.

Anak mungkin kelihatannya lupa-lupaan.
Tapi nyatanya, apa yang sering kita ucapkan ke mereka itu terekam kuat.
Kadang seumur hidup.

Kita mungkin cuma bilang:
❌ “Kamu ini bandel banget sih!”
❌ “Mama capek gara-gara kamu!”

Tapi anak bisa menyimpulkan:
👉 “Aku ini nyusahin ya?”
👉 “Mama nggak sayang aku?”

Sedih ya, Bun…
Padahal kita ngomong kayak gitu karena lagi capek, bukan karena nggak sayang.

Tapi anak belum ngerti soal capeknya orang tua.
Yang mereka tahu: suara Mama adalah kebenaran.

🥺

Makanya penting banget buat belajar ngatur cara ngomong ke anak.
Biar anak tetap nurut, tapi hatinya nggak luka.

Aku tahu ini nggak gampang.
Tapi ada cara kok, biar bisa tetap jadi ibu yang tegas tanpa harus marah-marah terus.

Kalau Bunda mau tahu gimana caranya…
Tulis aja “Anak” di kolom komentar.
Nanti aku kasih panduanya ya....

02/08/2025

Ada saatnya ibu memilih diam, bukan karena kuat.
Tapi karena terlalu sering merasa nggak didengar.

Terlalu sering dianggap ‘baik-baik aja’.
Padahal di dalam hati... sudah penuh sesak.
Antara lelah, kecewa, dan marah—semuanya tumpuk jadi satu.

Sampai akhirnya meledak.
Bukan karena hal besar,
tapi karena sudah terlalu lama dipendam.

Ibu juga manusia.
Ibu juga butuh ruang aman,
buat cerita… tanpa takut disalahkan.

🤍 Kalau Bunda ngerasa seperti ini juga,
ikut Kulwap ini ya…

Tempat buat ibu-ibu yang lelah tapi nggak tahu harus cerita ke siapa.
Tempat buat belajar mengelola emosi — tanpa merasa sendiri.

📌 Komen “Kulwap” nanti aku DM aksesnya daftarnya
Karena Bunda berhak tenang dan bahagia,

Pernah nggak, pura-pura kuat padahal dalam hati pengen nangis?Senyum ke anak... tapi dada rasanya sesak.Ngomong “gapapa”...
02/08/2025

Pernah nggak, pura-pura kuat padahal dalam hati pengen nangis?

Senyum ke anak... tapi dada rasanya sesak.
Ngomong “gapapa”... padahal sebenernya udah capek banget.

Kita sering mikir,
“Yang penting anak dulu... perasaan sendiri nanti aja.”

Tapi makin ditahan,
emosi itu malah nyebar ke anak.
Anak jadi lebih rewel, kita makin emosi.
Muter terus kayak lingkaran setan 😞

Padahal, yang anak butuhin bukan ibu yang sempurna.
Tapi ibu yang hatinya cukup tenang buat dampingi mereka tumbuh.

🥺 Kadang kita cuma butuh isi ulang hati...
Biar nggak terus-terusan ngerasa salah dan lelah.

✨ Di Kulwap “Ibu Tenang, Anak Bahagia”, kita belajar bareng:
✅ Cara simpel ngatur emosi biar nggak meledak
✅ Self-care yang bisa dilakukan walau cuma 10 menit
✅ Ngerespon anak tanpa drama & penyesalan

Tulis “MAU” di komentar,
biar aku kirim link-nya, ya 🤍
Atau langsung klik link di bio.
Kita jaga waras bareng-bareng 💪🏻💗

“Rumah itu seharusnya jadi tempat paling aman di dunia.Tapi bagi sebagian anak… justru rumah yang paling menakutkan.”Buk...
29/07/2025

“Rumah itu seharusnya jadi tempat paling aman di dunia.
Tapi bagi sebagian anak… justru rumah yang paling menakutkan.”

Bukan karena dipukul.
Tapi karena dibentak.
Dikritik terus.
Dibandingkan.

Pelan-pelan, anak belajar:
“Kalau aku nangis, aku malah dimarahi.”
“Kalau aku jujur, aku malah dihukum.”
“Kalau aku p**ang, suasana rumah malah bikin aku tambah stres.”

Dan luka itu tumbuh bersamanya.
Jadi orang dewasa yang sulit percaya.
Yang gampang meledak.
Atau malah nggak pernah merasa cukup.

Tapi kabar baiknya:
Kita bisa putuskan rantai itu.
Kita bisa hadir sebagai orang tua yang lebih sadar dan tenang.

Aku sudah rangkum panduan praktisnya —
tanpa teori ribet, tanpa nyalahin siapa pun.

👇 Ketik "mau" di komentar, ya.
Nanti aku kirim lewat DM 💌

28/07/2025

Jadi Banyak dari kita tumbuh dengan luka yang tidak terlihat…
Luka karena dibentak, dibandingkan, atau tidak pernah dipeluk saat sedih.
Luka itu tidak hilang, tapi diam-diam membentuk cara kita bersikap — bahkan saat jadi orang tua.

✨ Tapi hari ini, kita bisa mulai memutus rantai itu.
Bukan jadi ibu yang sempurna, tapi ibu yang mau sadar dan belajar.

Ada cara yang ternyata bisa bantu kita menghadapi anak
tanpa harus marah, tanpa harus teriak.
Dan ini benar-benar bikin pelong.
Penasaran caranya?

👇 Tulis “anak” di kolom komentar, nanti aku share infonya ya.

Ibu, capek rasanya berjuang sendiri ngajarin anak puasa?_ 🥺  Suami bukannya gak peduli, mungkin dia bingung harus mulai ...
14/02/2025

Ibu, capek rasanya berjuang sendiri ngajarin anak puasa?_ 🥺

Suami bukannya gak peduli, mungkin dia bingung harus mulai dari mana. Coba deh lakukan ini:

✔️ Jangan menyuruh, tapi ajak diskusi
✔️ Kasih peran kecil dulu (misalnya, bangunin anak sahur)
✔️ Beri panduan yang mudah dimengerti

Kadang, ayah cuma butuh arahan supaya bisa lebih terlibat. 🎯 Bantu suami jadi teladan terbaik untuk anak dengan buku **Ramadanisme**! 🎁

📖 Buku ini kasih panduan praktis untuk ayah agar anak semangat puasa tanpa drama.

💡 Klik link di bio sebelum kehabisan






Apa yang akan Anda katakan kalau suatu saat buah hati bertanya, “Bunda, p***s itu apa?” Atau, bagaimana cara Anda menjel...
17/10/2024

Apa yang akan Anda katakan kalau suatu saat buah hati bertanya, “Bunda, p***s itu apa?” Atau, bagaimana cara Anda menjelaskan ketika di kecil ingin tahu bagaimana cara adik bayi keluar dari perut ibu? Lantas, apa p**a tindakan yang akan Anda ambil ketika mengetahui anak Anda dan temannya menyentuh alat kelamin satu sama lain? Terkejut, bingung, malu dan ingin marah; itu sudah pasti. Tapi apakah hal itu menyelesaikan masalah dan melepaskan Anda dari tanggung jawab memberi penjelasan atas pertanyaan anak tersebut? Tentu saja tidak.

Memberikan pendidikan seks bagi anak adalah salah satu tanggung jawab ‘menyeramkan’ yang mau tidak mau harus dilaksanakan oleh setiap orang tua. Pertanyaannya, siapkah Anda melaksanakan tanggung jawab yang satu ini?

Jangan khawatir. Semua yang Anda butuhkan ada dalam buku ini.
HAMIL ITU APA? Anda akan diajak menapaki satu persatu langkah menjawab pertanyaan anak seputar seks. Ikuti langkah tersebut dan Anda tidak harus canggung menghadapi anak yang ingin mengetahui segala hal tentang seksualitas mereka.

🛒 Harga PO hanya Rp. 43.000 + bonus Al-Qur'an Juz Amma ukuran saku! Dari harga normal 60.000

Komen MAU untuk pemesanan bukunya.

Siapa yang belum kebgaian seat di batch-batch yang kemarin? Yang mau ikut langsung daftar ya sebelum habis kuotanya... K...
14/09/2024

Siapa yang belum kebgaian seat di batch-batch yang kemarin?

Yang mau ikut langsung daftar ya sebelum habis kuotanya...

Komen MAU untuk akses kelasnya

Address


Alerts

Be the first to know and let us send you an email when mendidik anak dengan islami posts news and promotions. Your email address will not be used for any other purpose, and you can unsubscribe at any time.

Contact The Business

Send a message to mendidik anak dengan islami:

Shortcuts

  • Address
  • Telephone
  • Alerts
  • Contact The Business
  • Claim ownership or report listing
  • Want your business to be the top-listed Media Company?

Share