15/12/2025
Undangan Pemasangan 1000 Lilin
“Mengenang 17 Tahun Pembunuhan (Alm) Panglima TPNPB Makodam III (Jhon. Kelly Kwalik), Genap 5 Tahun Kematian Puan Margaretha Lanny Pendiri Gerakan Perempuan Revolusioner West Papua (GPR-WP) dan Kader Militan FIM-WP Pusat”
Kelly Kwalik adalah pejuang yang konsisten berjuang melawan kekuatan Oligarki yang merampok kekayaan alam milik sukunya di Tembagapura. Dia mengangkat senjata melawan Oligarki Freeport dan Tentara Indonesia yang menjadi pelindung Freeport sejak 1971 ketika dia baru berusia 16 tahun.
Kelly Kwalik tanpa kenal lelah memimpin aksi baku tembak selama 38 tahun di sekitar PT Freeport. Pada 1995 dia memimpin aksi penyanderaan terhadap para peneliti Taman Lorentz di Mapenduma. Anak-anak yang bertumbuh saat krisis Mapenduma kini menjadi pejuang militan tanpa kompromi dengan penjajah. Salah satu yang paling terkenal adalah Egianus Kogeya dan Aibon Kogoya.
Pada Rabu, 16 Desember 2009 dinihari menjelang pukul 03.00 Panglima TPNPB-OPM Makodam III Nemangkawi (Mimika) Jend Kelly Kwalik (KK) mungkin sedang tidur pulas. Ia berada di sebuah rumah dikawasan yang disebut Gorong-gorong di pinggiran Timika. Kehadirannya rupanya sudah tercium oleh polisi.
Tim gabungan dari Densus 88 dan Satgas Amole menyerbu rumah tersebut dan menembak tewas KK yang sudah dicari-cari oleh aparat sejak puluhan tahun lalu. Lima orang yang bersamanya ditahan di Mako Brimob Timika. Dan sampai saat ini tidak keberadaan nasib kelima orang yang di tahan bersama-sama dengan beliau.
Menjadi sebuah misteri yang patut di jawab, ketika panglima tertinggi segagah dan seberani KK harus diberondongi peluru oleh aparat Militer Indonesia. Semua rakyat papua menjadi begitu curiga, sehingga bisa di simpulkan ada beberapa orang Papua yang bermain dari scenario jahat ini.
Sosok Kelly Kwalik
Jend KK selama ini dikenal sebagai sosok panglima di wilayah Papua yang begitu gigih memperjuangkan hak-hak dasar masyarakat Papua melalui kegiatannya di hutan belantara. Semasa hidupnya KK tidak pernah berkompromi dengan siapa-pun, apalagi dengan pemerintah Indonesia, sehingga tidak heran, kalau beliau begitu di takuti oleh aparat Militer Indonesia.
Dia menjadi simbol perlawanan Papua yang liar, keras kepala, partikularistik, dan tak-ada-matinya meskipun berhadapan dengan ribuan letupan senjata selama umur konflik Papua sejak 1960an. Banyak orang menyimpulkan beliau sebagai tokoh TPNPB-OPM murni, yang berjuang untuk pengembalian sebuah kedaulatan bagi rakyat Papua yang memang telah berdaulat 49 Tahun lalu.
Nama KK mencuat tinggi pada awal 1996 di Mapnduma ketika kelompoknya menyandera Tim Ekspedisi Lorentz ‘95 yang terdiri dari peneliti Biological Science Club Universitas Nasional Jakarta dan Emmanuel College dari Cambridge University Inggris. Pada saat hendak kembali, mereka disandera. KK menuntut agar dunia internasional mengakui kemerdekaan Papua. Drama tersebut berlangsung sejak pertengahan Januari dan berakhir pada pertengahan Mei 1996 oleh operasi ABRI. Akibatnya bagi warga Amungme sangat buruk. ABRI menyisir kampung sekitar Bela dan Alama mencari pasukan KK dan korban kekerasan berjatuhan di pihak warga sipil Amungme pada sekitar 1997.
Bagi KK, rakyat Papua harus bebas dan berdaulat diatas tanah air-nya sendiri. Dan hal itu yang mendasari sehingga lembah dan bukit adalah tempat penginapannya, memutuskan angkat senjata demi sebuah perlawanan yang sungguh mulia. KK mencari sebuah keadilan, sebuah kebenaran, serta sebuah fakta sejarah, perbuataannya untuk angkat senjata dan tinggal di hutan adalah perbuatan yang begitu mulia, dan patut diabdikan sebagai sosok pahlawan yang sangat luar biasa.
Dalam penuturan beberapa orang dekat, baik yang pernah bicara langsung maupun yang hanya melalui telepon seluler mengatakan bahwa tekad dan komitmen KK begitu bulat untuk berjuang sampai titik darah penghabisan, dimana melihat Papua yang bebas, dan merdeka dari segala penjajahan.
Setelah kepergiaannya, semua orang merasa begitu kehilangan. Rakyat Papua memberi julukan padanya sebagai seorang pahlawan yang namanya akan dikenang dalam hati seluruh rakyat Papua. Mungkin sukar mendapatkan orang yang berjiwa besar seperti beliau, tetapi mungkin akan muncul kelly-kelly yang lain, ketika melihat beliau pergi tanpa “pamitan” yang resmi.
Kepergiaan Jend Kelly Kwalik
Semua rakyat Papua tidak begitu percaya, bahkan menyatakan bahwa ini hal gila, ketika ada kabar tersiar bahwa Jend KK telah di bunuh oleh aparat Militer Indonesia melalui operasi yang di laksanakan oleh Tim gabungan dari Densus 88 dan Satgas Amole. Bahkan ada yang mengatakan bahwa ini bisnis gelap yang Militer Indonesia lakukan untuk kepentingan mereka.
Semua orang mengatakan bahwa ini sebuah hal yang mustahil, jika memang benar ada yang bisa menangkap bahkan menembak mati beliau. Karena dari penuturan sekian banyak orang, KK adalah panglima besar yang tidak kenal kompromi, baik kepada anak buahnya sendiri, apalagi terhadap militer Indonesia. Sudah tentu, orang seperti ini keamanannya akan betul-betul terjamin.
Margaretha Lanny Alias (Etha Lani/Lanihe) adalah sosok kader perempuan yang revolusioner dan militan FIM-WP Pusat.
Telah meninggal dunia, pada hari 16 Desember 2020 pada pagi sekitar pukul 05.00, Lanihe meninggal di RS Dian Harapan Kota Jayapura. Lanihe menginggal karena sakit yang ia derita sejak beberapa bulan terakhir. Sebelum meninggal Lanihe telah dirawat di RS Dian Harapan dan RS Dok 2 semenjak September 2020.
Lanihe merupakan salah satu aktivis perempuan muda Papua yang konsisten memperjuangkan isu-isu perempuan Papua. Ia membentuk dan mendirikan Gerakan Perempuan Revolusioner West Papua (GPR-WP) sebagai wadah politik perempuan untuk mengorganisir perempuan Papua dan sebagai alat politik perjuangan pembebasan dan kesetaraan. Ia juga merupakan anggota Forum Independen Mahasiswa West Papua (FIM -WP) pusat yang teribat aktif dalam perjuangan politik pembebasan West Papua.
Lanihe juga salah satu perempuan mudah Papua yang sangat berani dan miliki ide2 berlian dalam perjuangan pembenasan nasional West Papua.
Kemudian jenazahnya keluarga serahkan kepada kawan-kawan FIM-WP dan GPR-WP, Dan kawan-kawan perjuangan terima jenazahnya dan disemayamkan di rumah duka di Belakang SD Impres, Angkasa, Kota Jayapura, Provinsi Papua.
Dengan demikian KPK FIM-WP Sentani mengundang kepada pelajar, mahasiswa dan kawan-kawan aktivis kemanusiaan wilayah sentani. Untuk dapat mengambil bagian dalam pemasangan 1000 lilin yang akan dilaksanakan pada:
Hari/Tanggal: Selasa, 16 Desember 2025
Tempat: Asrama IPMDA Taruna Sentani
Waktu: Jam- 15: 00 WPB Selesai
Demikian atas perhatian dan partisipasi kawan" sekalian disampaikan Allah Bangsa Papua Memberkati
Kelly Kwalik
Lani
Lawan Penindasan
Papua