Media Baru Chanel

  • Home
  • Media Baru Chanel

Media Baru Chanel Laman ini menyajikam berita feature video bertema Human Interest, sosail, politik, sejarah, budaya, ekonomi, pendidikan, dll Iklan dan Sponsorship

16/07/2025

Seminar budaya dan tradisi bima.

16/07/2025

Seminar Budaya dan Tradisi

16/07/2025
27/05/2025

๐๐š๐ฌ๐ค๐š๐ก ๐๐ข๐ฆ๐š, ๐๐ฎ๐ค๐ญ๐ข ๐‹๐ข๐ญ๐ž๐ซ๐š๐ฌ๐ข ๐’๐ž๐ฃ๐š๐ซ๐š๐ก ๐ฒ๐š๐ง๐  ๐“๐ข๐ง๐ ๐ ๐ข

Seorang dosen dan ahli filologi Unpad Bandung, Dr. Ikhwan, M.Hum dalam sebuah kegiatan FGD yang digelar di Museum Samparaja Bima menyampaikan, bahwa penulisan naskah sejarah di Kesultanan Bima itu terlembagakan dengan baik dan memiliki ciri penulisan naskah yang autentik.

Walau beberapa naskah ditulis oleh juru tulis yang berbeda dalam rentan waktu yang berbeda, tetapi gaya penulisan naskah arab melayunya memiliki ciri tersendiri yang tidak ada dalam penulisan naskah di kesultanan lain di Indonesia.

Hal ini menunjukan bahwa para penulis naskah Bima dari abad ke abad memiliki SOP dan atau mendapat pelatihan husus tentang pakem penulisan naskah. Sehingga dalam setiap penulisan naskah oleh juru tulis berikutnya, akan tetap sama karena mengacu pada pakem yang telah ada.

22/03/2025

๐’๐ฎ๐ฅ๐ญ๐š๐ง ๐€๐›๐๐ฎ๐ฅ ๐Š๐š๐ก๐ข๐ซ
๐๐š๐ ๐ข๐š๐ง ๐ˆ๐ˆ
๐๐ข๐ฆ๐š: ๐€๐ง๐ญ๐š๐ซ๐š ๐Œ๐ข๐ฌ๐ข ๐ˆ๐ฌ๐ฅ๐š๐ฆ ๐๐š๐ง ๐Š๐š๐ญ๐จ๐ฅ๐ข๐ค

Ketika Bata Wadu atau La Kai sudah remaja, sudah aqil balig dan beranjak dewasa, tahun 1616 tepatnya Januari 1616, Sultan Gowa menulis surat untuk Raja Bima Manuru Salisi guna menginformasikan bahwa Gowa saat itu sudah menjadi kerajaan Islam dan punya kewajiban untuk Amar Ma'ruf Nahi Mungkar.

Surat itu dibawa Oleh Guru Luwu atau Datu Luwu atau Datuk Sulaiman ri Pattimang, yang pada tahun 1609 pernah juga membawa surat dari Raja Luwu La Patiware Daeng Parabung untuk Ama Lima Dai. Disaat yang sama, Manuru Suntu dan Manuru Bata sedang berencana untuk menggulingkan Manuru Salisi dan mengangkat Bata Wadu menjadi raja Bima selanjutnya.

Namun kata Bumi Jara Sape, jika ingin menggulingkan Manuru Salisi haris bersabar dan mematangkan pet3ncanaan dulu. Kebetulan saat itu ada Guru luwu yang datang sebagai utisan Gowa, maka Bumi jara Sape memgajak mereka untuk masuk islam.. Maka pada tahun 1516, masuk islamlah Bata Wadu, Manuru Bata, Manuru Suntu dan Bumi Jara Sape. Surat Raja Gowa yang dibawa guru Luwu itu kemudian dibalas oleh Bumi Jara Sape awal tahun 1617 dan meminta Guru Luwu membawanya pada Raja Gowa. Didalam surat itu Bumi Jara Saoe meminta Raja Gowa untuk datang menyerang Bima guna menyiarkan agama Islam dan menggulingkan Raja Manuru Salisi.

Kedatangan surat dari Guru Luwu awal tahun 1617 itu diketahui oleh misionaris Katolik yang ada di Makassar. Segera setelah misa natal, Ferreire berangkat ke Bima untuk mengkristenkam Bima sebelum Gowa memaksakan Islam pada Bima. Namun sial bagi Ferreire, karena cuaca yang tidak bagus ia terpaksa hanya bisa berlayar menuju Solor dan tidak bisa tiba di Bima. Ferreire kemudian menunggu kapal yang menuju Malaka untuk mempersiapkan misi Katolik ke Bima tahun 1618.

Pada tahun yang sama yaitu tahun 1617, di Bima terjadi peristiwa pembunuhan terhadap putra mahkota lain yang ingin menggulingkan Raja Maburu Salisi. Putra mahkota yang seusia dengan Bata Wadu itu dibunuh dalam satu ritual perburuan di Mpori Wera dengan cara membakar semua padang ilalang.

Tahun 1518, Misi Katolik dan misi Islam sama sama tiba di Bima namun ditolak oleh Raja Manuru Salisi. Akibat penolakan itu, Raja Gowa mengirim 9 kapal perangnya untuk menyerang Bima. Pengislaman Bima pertama ini gagal walau Gowa berhasil membakar Bima dan menjarah hartanya. Gowa kemudian berencana melakukan ekspedisi militer kedua namun dengan persiapan yang lebih matang. Maka pada pertengahan tahuan 1618, Gowa mengirim satu kapal berisi para muballigh ke Sape untuk mengislamkan seluruh rakyat Sape.

Pada tahun 1619, serangan kedua Gowa atas Bima berhasil secara gemilang dan Gowa berhasil menggulingkan Raja Manuru Salisi. Raja Bicara Bima meminta pada Raja Gowa agar Manuru Salisi diganti oleh Bata Wadu. Namun oleh Manuru Salisi, ia mengangkat Bumi Luma Rasanae sebagai raja pengganti dirinya.

Setelah Bumi Luma Rasanae naik tahta, ia mulai melakukan perburuan terhadap Bata Wadu. Ruma Mantau Lewi Sape yang mengetahui rencana itu segera mengabarkan pada Bata Wadu yang ada di Teke dan memintanya untuk meninggalkan Bima. Pada tengah malam Bata Wadu dan beberapa pengikutnya berangkat menuju Sape melalui Kalodu. Pagi hari mereka sudah sampai Sape Sari dan melakukan sumpah setia bersama para pengikutnya yang telah menunggu di Sape Sari

Dari Sape Bata Wadu dan rombongan yang diperkuat oleh Rato Waro Bewi menuju Wera melalui perbukitan Sape Sari ke arah lembah Doro Cumpu. Ternyata di Doro Cumpu rombongan Bata Wadu mampu dikejar oleh pasukan Bumi Luma Rasanae. Pertempuran sengit tak dapat dihindari dan membuat Rato Waro Bewi gugur dalam pertempuran tersebut. Namun saat pasukan Raja Bumi Kuma Rasanae hendak mengejar Bata Wadu dan rombongan, Bata Wadu sudah menyebrang menuju Gowa.

21/03/2025

๐ƒ๐๐‘๐ƒ ๐Š๐จ๐ญ๐š ๐๐ข๐ฆ๐š ๐๐š๐ง ๐ˆ๐ฌ๐ฐ๐š๐ซ๐š ๐†๐ž๐ฅ๐š๐ซ ๐€๐ค๐ฌ๐ข ๐๐ž๐ซ๐›๐š๐ ๐ข ๐“๐š๐ค๐ฃ๐ข๐ฅ ๐†๐ซ๐š๐ญ๐ข๐ฌ

Di bulan suci Ramadan yang penuh berkah ini, DPRD Kota Bima bersama Iswara menggelar aksi sosial dengan membagikan takjil gratis kepada para pengendara yang melintas di perempatan lampu merah Gunung Dua, Kota Bima.

Kegiatan ini dipimpin langsung oleh Ketua DPRD Kota Bima, Syamsurih, S.H., bersama istri, serta didukung oleh seluruh anggota DPRD dan Iswara.

Sebanyak 1.500 paket takjil dibagikan kepada masyarakat, khususnya para pengendara yang berhenti saat lampu merah menyala. Aksi ini disambut baik oleh warga yang merasa terbantu untuk berbuka puasa di jalan.

Tak hanya DPRD dan Iswara, Duta Anak Kota Bima juga turut serta dalam aksi berbagi ini, menunjukkan semangat kepedulian di bulan Ramadan.

Kegiatan berbagi takjil ini menjadi wujud kebersamaan dan kepedulian terhadap sesama, sekaligus mempererat silaturahmi di tengah masyarakat. Dengan adanya aksi sosial seperti ini, diharapkan semangat berbagi dan kebaikan terus tumbuh di Kota Bima. Ramadan adalah waktu yang tepat untuk saling berbagi dan memperkuat rasa persaudaraan.

17/03/2025

๐’๐ฎ๐ฅ๐ญ๐š๐ง ๐€๐›๐๐ฎ๐ฅ ๐Š๐š๐ก๐ข๐ซ
๐๐š๐ ๐ข๐š๐ง ๐ˆ:
๐Š๐ž๐ฅ๐š๐ก๐ข๐ซ๐š๐ง ๐๐ข ๐“๐ž๐ง๐ ๐š๐ก ๐ˆ๐ง๐ญ๐ซ๐ข๐ค ๐ˆ๐ฌ๐ญ๐š๐ง๐š

Di bawah langit Bima yang bergejolak oleh perebutan kekuasaan yang silih berganti, pada tahun 1600 Masehi, lahirlah seorang anak yang kelak mengukir sejarah dengan darah dan air mata. Namanya La Kai, atau dikenal p**a sebagai Bata Wadu. Takdirnya sejak kecil telah diwarnai oleh intrik dan perebutan kekuasaan. Tahun 1602, Ua'nya yang menjadi Raja Bima digulingkan dari kekuasaanya oleh Portugis dengan serangan yang membabi buta. Tahun 1605, saat ayahnya Mantau Asi Sawo menjadi Raja Bima gantikan Sarise, Ama Lima Dai dibunuh oleh anak buah Manuru Salisi. Dan saat ayahnya Mantau Asi Sawo meninggal dunia tahun 1608, tahta kerajaanpun diambil alih oleh Manurus Salisi dari tangannya dengan alasan, bahwa dirinya masih sangat kecil untuk menjadi raja.

Ketika utusan Datu Luwu, - La Pattiware Daeng Parabung -, tiba di Bima tahun 1609 dengan membawa surat ajakan masuk Islam bagi Ama Lima Dai, La Kai masih bocah. Ia sedang berada di bawah asuhan Manuru Suntu di Teke, tempat persembunyian yang dipilih oleh Rato Waro Bewi demi menjaga keselamatan La Kai pasca dikudeta Manuru Salisi. Tahun 1610, Raja Luwu La Pattiware daeng Parabung meninggal dunia dan La Kai pun mulai diungsikan ke Kalodu, sebuah perkampungan diatas gunung ditengah hutan yang dianggap sebagai tempat yang aman untuk menyembunyikan La Kai dari kejaran Manuru Salisi.

Selama 5 tahun La Kai diungsikan ke Kalodu hingga ia tumbuh remaja dan dianggap layak diangkat menjadi raja Bima. Tahun 1616 masehi mereka bertiga turun ke Sape dan menemui Bumi Jara Sape untuk menyampaikan niat mereka menggulingkan Raja Bima Manuru Salisi.

15/03/2025

Wakil Wali Kota Bima, Feri Sofiyam, SH, turun langsung ke Pasar Raya Amahami Kota Bima, guna memastikan.harga bahan kebutuhan pokok jelang Idul Fitri strabil.

Setelah melihat dan menanyakan langsung pada para pedagang, diketahui bahwa beberapa kebutuham pokok, justru mengalami penurunan dari harga sebelumnya.

10/03/2025

Ratusan CPSN dan PPPK tahap I tahun 2024, melakukan aksi demonstrasi ฤi halaman kantor Walikota Bima dan Gedung DPRD Kota Bima.

Mereka menuntut agar Menpan RB mencabut kembali putusan penundaan pengangkatan CPSN dan PPPK yang dilakukan bebeerapa hari lalu.

09/03/2025

Tak mengenal lelah dan tak mengenal waktu. Wali Kota Bima, H. A. Rahman H. Abidin terjun langsung ke batas kota guna memastikan apa yang dicanangkan langsung dilaksanakan.

Setelah mengatur penataan tengah malamnya, siang hari Aji Man juga menemani pegawai yang mengerjakannya.

Address


Alerts

Be the first to know and let us send you an email when Media Baru Chanel posts news and promotions. Your email address will not be used for any other purpose, and you can unsubscribe at any time.

Contact The Business

Send a message to Media Baru Chanel:

Shortcuts

  • Address
  • Telephone
  • Alerts
  • Contact The Business
  • Claim ownership or report listing
  • Want your business to be the top-listed Media Company?

Share