10/05/2020
Menteri Sosial Juliari P Batubara mengapresiasi langkah Pemerintah Kota Bekasi menempelkan stiker di rumah keluarga penerima yang sudah menerima bansos sembako bantuan Presiden.
“Saya hadir menyaksikan penyaluran bansos sembako bantuan Presiden, sekaligus mengapresiasi Pemerintah Kota Bekasi yang menempelkan stiker di rumah keluarga penerima bansos, dan itu patut ditiru di tempat lain, ” ujar Mensos di RW 23, Kelurahan Kayuringin Jaya, Kecamatan Bekasi Selatan, Kota Bekasi, Sabtu (9/5/2020).
Di RW 23 terdapat 332 penerima paket bansos sembako dan di Komplek Jaka Kencana, RW 04 Kelurahan Jakasetia, Kecamatan Bekasi Selatan, tercatat jumlah penerima bansos sembako terdapat 765 Kepala Keluarga (KK).
Secara keseluruhan Pemkot Bekasi mengalokasikan sebanyak 75.000 paket sembako. Sedangkan, bansos sembako bantuan Presiden melalui Kementerian Sosial untuk Pemkot Bekasi sebanyak 139.000 paket.
Dalam penyaluran bansos sembako, Kementerian Sosial RI mengacu kepada data penerima dari Pemerintah daerah dan Kemensos tidak turun untuk melalukan pendataan.
“Nanti bisa tumpang tindih dengan daerah. Selain itu, pemda yang paling tahu kondisi warganya, data itu full kami diterima dari daerah,” katanya.
Terkait masih ditemukannya ketidakcocokan data penerima bansos, Mensos Juliari P Batubara meminta masyarakat untuk tidak terlalu berpolemik.
“Proses pembaruan data terus dilakukan, lagipula datanya banyak. Data penerima bansos sembako bantuan Presiden untuk Kabupaten Bogor, Kota Tangerang dan Tangsel, Depok dan Bekasi (Bodetabek), sudah kami terima,” ungkapnya.
Bansos sembako bantuan Presiden menjangkau 1,9 juta kepala keluarga (KK). Untuk DKI Jakarta menjangkau 1,3 juta KK dan Bodetabek (daerah yang berbatasan langsung dengan Jakarta) menjangkau 600 ribu KK.
Penyaluran bansos sembako sejak 20 April lalu. Pada kesempatan pertama, Kemensos konsentrasi di DKI Jakarta, karena status PSBB di DKI Jakarta lebih dulu.
selengkapnya:
https://kemsos.go.id/mensos-tinjau-langsung-penyaluran-bansos-di-bekasi-dan-serang