Dtvnews

Dtvnews Fanpage Resmi Dtvnews dan Dtvnewssumut PT.DTV MEDIA KARYA. ENDORSE IKLAN YUK KE DTVNEWS

HOROR! BADAI TERJANG MEDAN, REKLAME RAKSASA & POHON TUMBANG TIMPA MOBIL! Warga Panik, Camat Turun Tangan!Dtvnews.com | M...
12/08/2025

HOROR! BADAI TERJANG MEDAN, REKLAME RAKSASA & POHON TUMBANG TIMPA MOBIL! Warga Panik, Camat Turun Tangan!

Dtvnews.com | MEDAN – Hujan deras yang mengguyur Kota Medan pada Selasa (12/8/2025) malam berubah menjadi skenario horor saat disertai angin kencang ekstrem. Akibatnya fatal! Sejumlah ruas jalan di inti kota mendadak mencekam diselimuti puing-puing pohon dan papan reklame berukuran raksasa yang tumbang, menimpa mobil-mobil yang terparkir.

Pemandangan paling mengejutkan terekam di Jalan KH Zainul Arifin, Kecamatan Medan Baru. Sebuah papan reklame besar mendadak ambruk, jatuh menimpa beberapa mobil di bawahnya. Warga yang berada di lokasi sontak panik dan berhamburan mencari perlindungan.

Menyikapi insiden ini, Camat Medan Baru, Frans, langsung terjun ke lapangan. Ia memastikan bahwa tim evakuasi sedang bekerja keras menyingkirkan puing-puing.

"Tadi kita ke lapangan, bertemu pihak advertising, mereka kooperatif, kemudian ini kan namanya nahas, jadi nanti apapun kerugian pihak advertising yang bersiap bertanggung jawab," jelas Frans saat dikonfirmasi.

Yang patut disyukuri, Camat Frans menegaskan tidak ada korban jiwa dalam kejadian mengerikan ini. "Mudah-mudahan nggak ada korban, tiga mobil kurang lebih yang tertimpa. Dan pada saat kejadian tidak ada orang di dalam mobil tersebut," paparnya, menghela napas lega. Mobil-mobil yang ringsek tersebut memang dalam kondisi parkir saat musibah terjadi.

Kondisi serupa juga terjadi di Jalan S. Parman, Kota Medan, di mana pohon berukuran besar turut tumbang dan menimpa kendaraan. Tim gabungan dari berbagai dinas terkait, termasuk PLN, langsung dikerahkan ke lokasi untuk penanganan dan evakuasi darurat.

"Kalau yang di S. Parman juga masih ada pohon tumbang dan ini sedang dilakukan penebangan dan evakuasi mobil yang tertimpa," tambah Camat Frans, meski tak merinci jumlah pasti mobil yang terdampak di sana.

Saat ini, seluruh dinas terkait masih bahu-membahu di lokasi kejadian, bekerja keras untuk memastikan situasi kembali normal dan tidak ada lagi bahaya mengintai. "Yang pasti mudah-mudahan tidak ada korban jiwa. Mobil yang tertimpa ini karena sedang parkir dan kebetulan hujan ada angin kencang juga. Makanya tertimpa papan reklame dan pohon tumbang," tutupnya, memberikan gambaran betapa dahsyatnya terpaan badai malam itu.

Bagaimana kondisi di lingkungan Anda malam ini? Apakah Anda menyaksikan langsung dampak badai di Medan? Ceritakan pengalaman Anda di kolom komentar!

Skandal Gaji Guru Dairi Memanas: TPG Ke-13 dan THR Raib, Rp10 Miliar Terancam Menguap! Dinas Pendidikan Bungkam, Guru Si...
12/08/2025

Skandal Gaji Guru Dairi Memanas: TPG Ke-13 dan THR Raib, Rp10 Miliar Terancam Menguap! Dinas Pendidikan Bungkam, Guru Siap Geruduk Bupati!

Dtvnews.com | DAIRI MENCEKAM – Situasi genting melanda Kabupaten Dairi, Sumatera Utara. Ratusan pahlawan tanpa tanda jasa, para guru, kini berada di ambang kemarahan. Hak-hak mereka—yakni Tunjangan Profesi Guru (TPG) ke-13, gaji ke-13, dan Tunjangan Hari Raya (THR) tahun anggaran 2024—sampai detik ini belum juga dicairkan oleh Dinas Pendidikan Kabupaten Dairi. Ironisnya, di daerah lain, dana vital ini sudah cair sejak Desember 2024 hingga Januari 2025. Ada apa sebenarnya di Dairi?

Janji Manis Berubah Jadi Mimpi Buruk: Guru Dairi Dikhianati, Dana Rp10 Miliar Jadi Misteri?
Dilansir dari Mistar.id, para guru yang seharusnya menikmati TPG ke-13 sebesar 100 persen gaji pokok, gaji ke-13, dan THR sebesar 50 persen gaji pokok, kini hanya bisa gigit jari. Kondisi ini bukan sekadar mengecewakan, tapi sudah memicu rencana aksi unjuk rasa besar-besaran yang siap mengguncang Kantor Bupati, DPRD, bahkan Kejaksaan Negeri Dairi.

"Karena TPG ke-13, gaji ke-13, dan THR 2024 tidak dicairkan, kami sedang mengkonsep aksi unjuk rasa untuk mempertanyakan alasan dana tersebut tak dibayarkan," ujar seorang guru di Sidikalang yang meminta namanya dirahasiakan, Selasa (12/8/2025). Guru-guru ini bahkan siap menggandeng aktivis, LSM, media, dan pegiat sosial setempat untuk membongkar kebobrokan yang mungkin terjadi di balik penundaan ini.

Kepala Dinas 'Bungkam Misterius', Bau Busuk Tercium di Dinas Pendidikan!
Menurut sejumlah guru, masalah pencairan ini sudah berulang kali ditanyakan ke Dinas Pendidikan, namun jawaban yang didapat selalu kabur dan tidak jelas. Ini bukan cuma bikin kesal, tapi sudah memunculkan spekulasi liar dan asumsi terburuk di kalangan pendidik.

Plt Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Dairi, Mariady Harsoyo Simanjorang, saat dikonfirmasi Mistar melalui WhatsApp, justru memilih bungkam seribu bahasa. Pesan sudah dibaca, namun tak ada satu patah kata pun keluar. Padahal, sebelumnya Mariady sempat mencoba berkelit dengan mengatakan bahwa pembayaran TPG itu urusan pemerintah pusat. “Nanti kita luruskan, karena pembayaran TPG dari pusat langsung ke rekening guru yang bersangkutan,” ujarnya pada Senin (11/8/2025).

Namun, ketika didesak Mistar untuk penjelasan resmi terkait kendala pencairan, jumlah penerima, nominal, dan dugaan pemotongan dana, ia justru kabur dan tak menjawab sama sekali. Ada apa di balik kebungkaman mencurigakan ini, Pak Kepala Dinas? Apakah ada yang berusaha ditutupi?

Guru Menderita, KPK Wajib Turun! Kemana Arah Dana Rp10 Miliar Itu?
Keterlambatan pencairan ini, bukan hanya soal hak, tapi sudah menghantam telak sendi-sendi ekonomi keluarga guru. "Jika uang TPG ke-13 segera dicairkan, otomatis ekonomi meningkat. Kebutuhan sekolah anak dan perdagangan terbantu,” keluh salah seorang guru yang kini hidupnya tercekik.

Puncaknya, pada Jumat (8/8/2025), beberapa guru dengan berani meminta aparat penegak hukum (APH) dan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) untuk segera mengusut tuntas dana TPG ke-13 yang disebut-sebut mencapai angka fantastis: Rp10 miliar! Mereka mencium aroma busuk, menduga keras keterlambatan pencairan ini berpotensi mengarah pada penyalahgunaan atau bahkan korupsi besar-besaran!

Ini bukan main-main! Di saat guru-guru di daerah lain sudah menikmati haknya sejak akhir 2024, guru-guru di Dairi masih harus berteriak dan menuntut! Apakah ada 'tangan tak terlihat' yang sengaja menahan dana puluhan miliar rupiah ini demi keuntungan pribadi? Atau jangan-jangan sudah ada yang menguap?

Rakyat Dairi dan Netizen Indonesia, Jangan Diam Saja! Saatnya Bergerak!
Menurut Anda, ke mana larinya dana TPG ke-13 dan THR guru Dairi yang mencapai Rp10 miliar ini? Apakah kebungkaman Kepala Dinas adalah petunjuk adanya 'permainan kotor' di balik layar? Bagikan pendapat pedas Anda di kolom komentar! Viralkan berita ini sampai ke telinga Presiden dan KPK! Mari kita kawal hak para pahlawan tanpa tanda jasa ini! Jangan biarkan mereka berjuang sendiri!

sumber - Mistar.id.
artikel yang sudah di edit.
foto - Ilustrasi.

SADIS! MENTERI NUSRON WAHID TERKUAK 'MEMPERMAINKAN' HAK TANAH RAKYAT, LALU NGLES SEOLAH TAK BERSALAH! NETIZEN: "INI BUKA...
12/08/2025

SADIS! MENTERI NUSRON WAHID TERKUAK 'MEMPERMAINKAN' HAK TANAH RAKYAT, LALU NGLES SEOLAH TAK BERSALAH! NETIZEN: "INI BUKAN KESELEO LIDAH, TAPI KESELEO OTAK!"

Dtvnews.com | JAKARTA – Waktunya meledak! Skandal terparah di kabinet terungkap! Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (BPN), Nusron Wahid, kini jadi biang kerok permainan kotor di panggung politik! Setelah pernyataannya yang menusuk jantung rakyat soal kepemilikan tanah, Nusron akhirnya DIPAKSA MINTA MAAF dengan dalih 'klarifikasi' yang memuakkan!

MEMALUKAN DAN BERBAHAYA! Omongan Pertama Nusron: Racun Demokrasi!

Ingat jelas bagaimana pernyataan awal Nusron itu mencabik-cabik keadilan? Ia dengan muka tebalnya mengatakan: "Negara lah yang memiliki tanah, bukan rakyat..."

Ini bukan sekadar salah ucap! Ini deklarasi perang pada hak fundamental setiap warga negara! Pernyataan itu menginjak-injak keringat dan darah jutaan rakyat yang sudah mati-matian berjuang demi selembar sertifikat tanah! Seolah-olah kertas berharga itu hanya jadi lelucon di mata menteri ini! Amarah netizen, dari Sabang sampai Merauke, langsung membakar habis jagat maya!

Mendadak Ngeles: Skandal 'Umpan Balik' yang Terencana?
Setelah dihujani sumpah serapah, makian, dan ancaman publik, Nusron Wahid tiba-tiba muncul dengan jurus 'ngeles akut' dan putar balik 180 derajat!

“Yang benar adalah negaralah yang mengatur hubungan hukum antara rakyat sebagai pemilik tanah dengan tanahnya. Hubungan hukum antara rakyat sebagai pemilik tanah dengan tanahnya tersebutlah yang kemudian disebut dengan sertifikat,” dalihnya pada Senin (11/8/2025).

Sumpah! Ini KEBOHONGAN PUBLIK terang-terangan! Penjelasan basi ini, yang seharusnya sudah jadi mantra wajib bagi seorang menteri agraria, malah diucapkan seolah-olah Nusron baru kemarin pagi tahu hukum pertanahan! Apakah ia sedang menguji seberapa bodoh rakyat Indonesia?! Netizen kompak teriak: "Sudah ketahuan 'main api', baru deh ngeles! Cuih! Kami tidak sebodoh itu!"

Makin Dicerca, Makin Belibet! Netizen: "INI BUKAN KESELEO LIDAH, TAPI KESELEO OTAK DAN KESELEO NIAT JAHAT!"
Tidak puas dengan "klarifikasi" yang bikin muak, Nusron masih berani mencoba mengelabui publik bahwa pernyataan pertamanya itu "tidak benar." “Bukan berarti kalau kami menyatakan bahwa sesungguhnya negaralah yang memiliki tanah, bukan berarti rakyat sama sekali tidak memiliki tanah tidak benar,” ucapnya.

BRENGSEK! Kalimat yang super amburadul, memutar-mutar, dan sarat jebakan ini justru makin memancing amarah rakyat! Netizen langsung mencium bau busuk konspirasi: "Ini bukan keseleo lidah, tapi keseleo OTAK dan keseleo NIAT JAHAT! Kenapa baru ngeles setelah TERBONGKAR?! Ada agenda gelap apa di balik ini, Pak Menteri?!"

Pencabutan pernyataan yang terkesan mendadak, penuh paksaan, dan bau rekayasa busuk ini, lengkap dengan permintaan maaf yang terasa jijik dan tidak tulus, jelas menjadi bukti nyata kegagalan total pejabat publik dalam menjaga amanah! Insiden ini bukan lagi sekadar salah ucap, tapi mempertontonkan cacat moral, inkonsistensi, dan mungkin saja niat licik seorang menteri yang punya kuasa atas hajat hidup orang banyak.

PERHATIAN! INI BUKAN HANYA SOAL NUSRON WAHID, TAPI SOAL MASA DEPAN KITA SEMUA! Apakah drama kebohongan publik dan pengkhianatan hak rakyat ini akan terus berlanjut? Apakah pejabat negara kini seenaknya berkata lalu menjilat ludah sendiri?

AYO RAKYAT INDONESIA! JANGAN DIAM! LAWAN KETIDAKADILAN INI! JANGAN SAMPAI ADA LAGI KEJUTAN YANG MENCABUT HABIS HAK-HAK KITA!

TERIAK LEBIH KERAS! BAGIKAN SEKARANG JUGA DAN BONGKAR KEBENARANNYA!

Menurut Anda, apakah ini murni kesalahan atau ada 'skenario busuk' di balik pernyataan dan klarifikasi Menteri Nusron Wahid ini? Apakah Anda merasa hak-hak Anda sebagai pemilik tanah sedang dipertaruhkan? BERI KOMENTAR PEDAS DAN KRITIS ANDA DI BAWAH! JANGAN DIAM! VIRALKAN INI SAMPAI PEJABAT ITU TURUN!

(Libas Sikat Menteri)

BREAKING NEWS PALING HEBOH! MENTERI NUSRON WAHID BIKIN GADUH LAGI, KINI SOAL TANAH RAKYAT! NETIZEN NGAMUK: "INI MENTERI ...
12/08/2025

BREAKING NEWS PALING HEBOH! MENTERI NUSRON WAHID BIKIN GADUH LAGI, KINI SOAL TANAH RAKYAT! NETIZEN NGAMUK: "INI MENTERI SIAPA, SIH?!"

Dtvnews.com | JAKARTA – Siap-siap geleng-geleng kepala dan naik darah! Panggung politik Indonesia kembali diguncang oleh "drama" paling bikin heboh dari Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (BPN), Nusron Wahid! Setelah pernyataannya yang super kontroversial dan bikin panas dingin soal kepemilikan tanah memicu kegaduhan publik yang luar biasa, Nusron akhirnya, terpaksa putar balik dan MINTA MAAF!

WASPADA! Kata-kata Awal Nusron Bikin Jantung Copot:

Awalnya, pernyataan Nusron itu benar-benar kayak petir di siang bolong, bahkan badai di tengah gurun pasir! Ia dengan gamblang dan entengnya bilang: "Negara lah yang memiliki tanah, bukan rakyat..."

Coba bayangkan! Kalimat itu menusuk ulu hati jutaan rakyat Indonesia yang sudah bersusah payah berjuang untuk mendapatkan sertifikat tanah! Ini seolah menginjak-injak hak dasar dan menganulir status kepemilikan yang selama ini kita pahami! Otomatis, api kemarahan netizen langsung membara dan meledak!

Detik-Detik Putar Balik yang Bikin Netizen Bingung Tujuh Keliling!
Setelah dihujani kritik pedas, hujatan, bahkan makian dari seluruh penjuru media sosial, Nusron Wahid tiba-tiba muncul dengan jurus "putar balik 180 derajat!"

“Yang benar adalah negaralah yang mengatur hubungan hukum antara rakyat sebagai pemilik tanah dengan tanahnya. Hubungan hukum antara rakyat sebagai pemilik tanah dengan tanahnya tersebutlah yang kemudian disebut dengan sertifikat,” dalihnya pada Senin (11/8/2025).

Aneh tapi Nyata! Penjelasan ini, yang seharusnya sudah jadi pemahaman dasar sejak zaman bahuela, malah diucapkan seolah-olah penemuan baru dari seorang menteri! Netizen langsung meradang: "Lah, ini menteri ke mana aja? Kok baru sekarang ngejelasin hal beginian setelah bikin gaduh?!"

Makin Ngeles, Makin Bikin Emosi! "Mana yang Benar, Pak?!"
Tidak berhenti sampai di situ, Nusron juga ngotot berusaha meyakinkan publik bahwa pernyataan pertamanya itu "tidak benar." “Bukan berarti kalau kami menyatakan bahwa sesungguhnya negaralah yang memiliki tanah, bukan berarti rakyat sama sekali tidak memiliki tanah tidak benar,” ucapnya.

Gubrak! Kalimat yang berbelit-belit, muter-muter, dan bikin kepala pusing ini malah bikin netizen makin kesal dan frustasi! "Mana yang bener, Pak? Omongan awal atau omongan sekarang?! Kok kayaknya nyari aman doang?!" teriak salah seorang netizen di kolom komentar.

Netizen Curiga: Ada Apa di Balik "Keseleo Lidah" Ini?!

Pencabutan pernyataan yang terkesan mendadak dan dipaksakan ini, lengkap dengan permintaan maaf yang seperti terpaksa keluar dari mulut, jelas jadi sorotan utama! Insiden ini bukan cuma soal "keseleo lidah," tapi mempertontonkan betapa rapuhnya lisan seorang pejabat publik yang punya kuasa atas hajat hidup orang banyak.

Netizen kini ramai berspekulasi: "Apakah ini cuma drama pencitraan? Jangan-jangan memang ada udang di balik batu?" Atau, apakah ini murni "kecelakaan kata-kata" yang kemudian terpaksa ditarik karena amukan publik yang tak terbendung?

SATU PERTANYAAN BESAR UNTUK MENTERI NUSRON DAN PEJABAT LAINNYA: Apakah setelah ini akan ada lagi "kejutan" atau "drama" lain dari pejabat yang mengklaim mewakili negara? Kita tunggu saja kelanjutannya!

JANGAN HANYA DIBACA! BAGIKAN SEKARANG JUGA!

Menurut Anda, apa maksud sebenarnya dari pernyataan awal Menteri Nusron Wahid? Apakah Anda percaya ini murni "lidah terpeleset"? Yuk, tuangkan emosi dan pendapat Anda di kolom komentar! Bikin video reaksi Anda dan tag kami!

Drama Klarifikasi: Menteri Nusron Wahid Putar Balik Setelah Sebut "Negara Punya Tanah, Bukan Rakyat", Netizen Geleng-Gel...
12/08/2025

Drama Klarifikasi: Menteri Nusron Wahid Putar Balik Setelah Sebut "Negara Punya Tanah, Bukan Rakyat", Netizen Geleng-Geleng Kepala 🫢🫢

Dtvnews.com | JAKARTA – Panggung politik kembali dihebohkan dengan "drama" klarifikasi dari Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (BPN), Nusron Wahid. Setelah pernyataannya yang kontroversial soal kepemilikan tanah memicu kegaduhan publik yang luar biasa, Nusron akhirnya, mau tak mau, meminta maaf. Maklum, pernyataannya yang bak petir di siang bolong itu sempat menyebutkan dengan gamblang bahwa "negara lah yang memiliki tanah, bukan rakyat..." sebuah kalimat yang sontak membuat banyak orang mengernyitkan dahi.

Pernyataan yang menohok soal hak dasar rakyat ini, seolah menganulir status kepemilikan sertifikat yang selama ini diperjuangkan banyak orang, tentu saja memicu reaksi keras. Namun, kini, setelah "badai" kritik menerpa, Nusron tampil dengan jurus putar balik.

“Yang benar adalah negaralah yang mengatur hubungan hukum antara rakyat sebagai pemilik tanah dengan tanahnya. Hubungan hukum antara rakyat sebagai pemilik tanah dengan tanahnya tersebutlah yang kemudian disebut dengan sertifikat,” dalihnya pada Senin (11/8/2025). Ya, seolah-olah penjelasannya ini adalah hal baru, padahal sudah menjadi dasar hukum agraria sejak lama.

Tidak berhenti di situ, Nusron juga berusaha keras meyakinkan publik bahwa pernyataannya yang pertama tadi "tidak benar". “Bukan berarti kalau kami menyatakan bahwa sesungguhnya negaralah yang memiliki tanah, bukan berarti rakyat sama sekali tidak memiliki tanah tidak benar,” ucapnya. Kalimat berbelit-belit ini malah bikin netizen makin bingung: mana yang benar, mana yang tidak? Dan kenapa baru sekarang diklarifikasi setelah ramai?

Pencabutan pernyataan yang terkesan mendadak ini, lengkap dengan permintaan maaf yang seolah dipaksakan oleh derasnya arus kritik, tentu saja menjadi sorotan. Insiden ini mempertontonkan betapa rentannya lisan seorang pejabat publik, terutama yang memegang posisi strategis terkait hajat hidup orang banyak. Apakah ini murni "lidah terpeleset" atau memang ada pemahaman yang mendalam yang kemudian terpaksa ditarik karena reaksi publik yang tak terduga? Netizen pun ramai berspekulasi, sembari bertanya-tanya, apakah setelah ini akan ada lagi "kejutan" dari pejabat yang mengklaim mewakili negara?






Polri Peduli: Polres Dairi Bergerak Cepat, Salurkan Bantuan Darurat untuk Korban Puting Beliung di Sidikalangdtvnews.com...
12/08/2025

Polri Peduli: Polres Dairi Bergerak Cepat, Salurkan Bantuan Darurat untuk Korban Puting Beliung di Sidikalang

dtvnews.com | DAIRI, SUMATERA UTARA – Kepolisian Resor (Polres) Dairi menunjukkan respons tanggap dan kepedulian yang mendalam terhadap masyarakat yang tertimpa musibah. Pada Senin sore, 11 Agustus 2025, Kapolres Dairi, AKBP Otniel Siahaan, S.I.K., M.I.K, memimpin langsung penyaluran bantuan sembako kepada warga di Desa Bintang dan Desa Bintang Marsada, Kecamatan Sidikalang, Kabupaten Dairi, yang menjadi korban bencana angin puting beliung.

Bencana alam angin puting beliung tersebut, berdasarkan data kepolisian setempat, telah mengakibatkan kerusakan signifikan pada 16 unit rumah warga. Rinciannya, 5 unit rumah mengalami rusak berat dan 11 unit rumah lainnya mengalami rusak ringan. Seluruh rumah terdampak berlokasi di wilayah Desa Bintang dan Desa Bintang Marsada.

Proses penyerahan bantuan berlangsung di lokasi terdampak dan disaksikan langsung oleh jajaran pejabat utama Polres Dairi, antara lain Kabag SDM Polres Dairi AKP Sintong Simanjuntak, Kasat Binmas Polres Dairi IPTU G. Limbong, Kasi Propam Polres Dairi IPTU S. Panjaitan, dan Kapolsek Sidikalang AKP Hotdiman Hutasoit. Kehadiran para pengurus Bhayangkari Cabang Dairi juga menambah nilai kemanusiaan dalam kegiatan sosial ini.

Dalam sambutannya, AKBP Otniel Siahaan menyampaikan rasa prihatin dan empati yang mendalam kepada seluruh korban. Beliau menegaskan bahwa Polres Dairi hadir sebagai bagian dari masyarakat, siap untuk meringankan beban di tengah situasi sulit ini.

“Kami keluarga besar Polres Dairi turut merasakan duka yang dialami masyarakat. Semoga bantuan ini bisa membantu memenuhi kebutuhan sehari-hari dan menjadi penguat semangat untuk bangkit kembali,” ujar AKBP Otniel Siahaan.

Para warga yang menjadi korban bencana menyambut baik dan menyampaikan rasa terima kasih atas bantuan yang disalurkan. Mereka mengapresiasi kecepatan tanggap serta kehadiran langsung Kapolres Dairi dan jajarannya, yang dinilai sangat membantu di masa-masa sulit pascabencana.

Kegiatan ini merupakan bentuk nyata implementasi komitmen Polri dalam program "Polri Peduli", yang bertujuan untuk selalu hadir di tengah masyarakat, tidak hanya dalam aspek keamanan dan penegakan hukum, tetapi juga dalam memberikan bantuan kemanusiaan dan dukungan sosial. Diharapkan, bantuan ini dapat sedikit meringankan beban dan mempercepat pemulihan kondisi masyarakat terdampak di Desa Bintang dan Desa Bintang Marsada.(Red)

Sang Penjaga Merah Putih: Impian Sang PetaniBab 1: Bisikan Angin AgustusAngin Agustus di Sidikalang selalu punya caranya...
12/08/2025

Sang Penjaga Merah Putih: Impian Sang Petani

Bab 1: Bisikan Angin Agustus

Angin Agustus di Sidikalang selalu punya caranya sendiri untuk membangunkan dunia. Sinar keemasannya merayap perlahan, menyentuh dedaunan kopi yang basah embun di kebun-kebun Sitinjo, hingga menerangi gang-gang sempit, termasuk Gang Multi. Di salah satu rumah sederhana beratap seng, Mahmud Dabutar (25) sudah terjaga. Bukan karena alarm, melainkan naluri seorang petani yang terbiasa bersahabat dengan pagi. Aroma kopi hitam mengepul dari dapur, sementara di luar, ayam jantan berkokok riuh, memecah kesunyian.

Mahmud meneguk kopinya perlahan, pikirannya melayang pada rutinitas hari itu: bercocok tanam di kebun orang tua. Tangannya yang kasar, kapalan akibat cangkul dan arit, adalah saksi bisu perjuangan hidupnya. Namun, di balik fisik pekerja keras itu, tersembunyi sebuah impian yang tak pernah padam, meski redup: menjadi seorang guru. Ia sering membayangkan dirinya berdiri di depan kelas, menjelaskan rumus matematika atau sejarah pahlawan, mata anak-anak berbinar menangkap setiap kata. Namun, realita seringkali lebih keras dari impian. Biaya kuliah yang menjulang tinggi telah mengubur cita-cita itu dalam-dalam, membuatnya pasrah pada takdir sebagai petani.

"Lagi-lagi hari ini… ke kebun," gumam Mahmud pada dirinya sendiri, menghela napas. Mimpi tentang buku dan papan tulis terasa begitu jauh, bagai ilusi di padang gersang.

Bab 2: Pagi di Stadion Panji:

Pagi itu, Sabtu 9 Agustus 2025, Mahmud memutuskan untuk berolahraga di Stadion Panji Sidikalang. Udara segar memeluknya saat ia mulai berlari pelan mengelilingi lintasan. Keringat mulai membasahi dahinya, membasuh sedikit beban pikiran. Di kejauhan, ia melihat sekelompok remaja berseragam rapi, berbaris dan bergerak serempak. Mereka adalah Paskibraka Kabupaten, sedang berlatih keras untuk upacara pengibaran bendera Merah Putih pada 17 Agustus nanti.

Mahmud berhenti sejenak, mengamati mereka. Senyum tipis mengembang di bibirnya. Ada rasa haru melihat semangat mereka, para tunas muda yang akan menjadi ujung tombak perayaan kemerdekaan. Ia membayangkan betapa bangganya mereka saat mengibarkan bendera setinggi-tingginya.

"Wow… semangat sekali mereka," bisik Mahmud pada dirinya sendiri. "Pasti bangga sekali saat mengibarkan Sang Merah Putih nanti."

Namun, perhatian Mahmud teralih pada tiang bendera utama. Sesuatu tampak tidak beres. Salah satu tali atau bagian mekanisnya terlihat kendur, menghalangi bendera untuk bisa naik sempurna. Mahmud mengerutkan kening. Ini bisa jadi masalah besar bagi latihan Paskibraka.

Tiba-tiba, seorang pria paruh baya, penjaga stadion, menghampirinya dengan raut wajah cemas. "Nak Mahmud, tolong sebentar!" panggilnya terengah. "Tiang bendera ini, ada masalah! Anak-anak Paskibraka tidak bisa latihan kalau begini!"

Mata mereka bertemu. Dalam tatapan penjaga stadion, Mahmud membaca keputusasaan. Dan dalam hati Mahmud, muncul desakan untuk membantu. "Tidak mungkin mereka berhenti latihan. Aku harus bantu!" batin Mahmud mantap. Ia tak berpikir panjang, tak peduli pada bahaya, atau pada keringat dan lumpur yang mungkin menempel di bajunya. Ia hanya melihat satu hal: ada masalah yang harus diselesaikan, demi kelancaran persiapan hari kemerdekaan.

"Baik, Pak! Saya akan bantu!" jawab Mahmud tanpa ragu, suaranya mantap.

Bab 3: Aksi Heroik di Ketinggian
Tanpa menunggu aba-aba, Mahmud melangkah mendekati tiang. Ia mengamati struktur tiang, mencari celah, pegangan. Dengan cekatan, tangannya mulai merayap naik, kakinya menjejak kuat pada struktur besi. Ia bergerak seperti tupai, lincah dan tanpa ragu. Setiap inci yang ia panjat adalah pertaruhan, namun adrenalin mengalir deras dalam nadinya.

Di bawah, suasana menjadi hening. Anggota Paskibraka, pelatih, bahkan beberapa warga yang berolahraga ikut menyaksikan. Mata mereka terbelalak, kagum sekaligus cemas. Mereka melihat seorang pemuda berpakaian sederhana, dengan berbekal keberanian dan keikhlasan, memanjat tiang yang menjulang tinggi. Mahmud merasa angin berdesir di telinganya, pandangannya lurus ke atas, fokus pada bagian yang rusak.

Akhirnya, ia mencapai puncaknya. Dengan hati-hati namun cekatan, jari-jemarinya memperbaiki bagian yang kendur. Butuh beberapa menit, namun terasa seperti keabadian. Setelah memastikan semuanya kembali berfungsi dengan baik, Mahmud mulai turun. Perlahan, satu demi satu pijakan, hingga kakinya kembali menyentuh tanah yang kokoh.

Seketika, riuh tepuk tangan membahana. Sorakan dan pujian datang dari segala arah. "Hidup Pak Mahmud!" teriak seorang anggota Paskibraka muda.

Mahmud tersipu, sedikit canggung. Ia tak pernah menyangka aksinya akan mendapat respons sehebat itu. Baginya, itu hanya sebuah tindakan sederhana, bantuan dari hati seorang anak bangsa.

Bab 4: Badai Viral dan Kebaikan Tak Terduga
Kejadian di Stadion Panji cepat menyebar. Ponsel-ponsel mengambil gambar, video pendek diunggah ke media sosial. Dalam hitungan jam, kisah Mahmud Dabutar sang pemanjat tiang menjadi viral. Berita menyebar bagai api, pujian membanjiri kolom komentar, tagar-tagar kebaikan berseliweran. Mahmud sendiri awalnya tak menyadari semua kehebohan itu. Ia kembali ke kebun, melanjutkan rutinitasnya.

Namun, ia tak bisa lari dari takdir. Beberapa hari kemudian, saat sedang beristirahat, sebuah mobil berhenti di depan rumahnya. Seorang wanita anggun keluar, mengenakan seraga coklat (PNS). Dialah Kakak Iis Hamidah Ujung, Pembina Paskibraka Dairi.

"Selamat pagi, Mas Mahmud?" sapa Kak Iis ramah, senyumnya tulus.

Mahmud terkejut, tak menyangka akan dihampiri langsung oleh pembina Paskibraka. Ia bangkit dari duduknya. "Eh, iya… Ada yang bisa saya bantu, Bu?"

"Saya Iis Hamidah Ujung, Pembina Paskibraka Dairi," kata Kak Iis, mengulurkan tangan. "Saya ingin mengucapkan terima kasih atas bantuanmu di stadion waktu itu."

Mahmud menjabat tangan itu, merasa sedikit kikuk. "Wah… saya tidak menyangka akan dihampiri langsung. Saya ikhlas kok, Bu, demi Indonesia."

Kak Iis tersenyum simpul, matanya menatap Mahmud penuh penghargaan. Mereka berbincang lama. Kak Iis mengungkapkan apresiasi yang mendalam, sementara Mahmud menceritakan sedikit kisah hidupnya, termasuk cita-citanya yang tak kesampaian. Dari pertemuan itu, Mahmud merasa ada kehangatan yang menjalar di hatinya. Ia berharap, di momen sakral 17 Agustus 2025 nanti, upacara pengibaran bendera akan berjalan lancar dan aman, tanpa kendala sedikit pun. Doanya tulus, terucap dari lubuk hati seorang patriot sejati.

"Saya berharap, Kak," kata Mahmud, suaranya pelan, "nanti 17 Agustus 2025, upacara bisa berjalan lancar dan aman."

"Amin," jawab Kak Iis. "Terima kasih doanya, Mahmud. Kamu luar biasa."

Bab 5: Impian yang Masih Menunggu
Meskipun kehidupannya sedikit terusik dengan ketenaran mendadak, Mahmud tetap Mahmud yang sama. Ia masih bekerja keras di kebun, membantu orang tuanya. Tanah adalah nafasnya, dan keringat adalah saksi baktinya.

Namun, di sela-sela rutinitas itu, terkadang mata Mahmud memandang jauh ke langit, seolah menembus batas-batas cakrawala. Ia teringat kembali pada impiannya yang terpendam, cita-cita menjadi seorang guru. Sebuah panggilan yang tak pernah benar-benar mati, hanya tertidur.

"Yah dulu, Bang," tuturnya suatu kali, kepada seorang wartawan yang datang mewawancarai, "karena terkendala di biaya, yah tidak tercapai, Bang." Ada nada penyesalan yang samar dalam suaranya, namun tidak ada kepahitan. Hanya penerimaan. Ia tahu, hidup punya jalannya sendiri.

Mahmud Dabutar adalah potret kesederhanaan, keberanian, dan keikhlasan. Ia mungkin tak memiliki gelar sarjana, namun ia memiliki hati seluas samudra dan jiwa yang tangguh. Kisahnya bukan hanya tentang seorang pemuda yang memanjat tiang bendera. Lebih dari itu, ini adalah kisah tentang impian yang terhalang, tentang ketulusan yang menggerakkan, dan tentang bagaimana seorang petani biasa bisa menjadi pahlawan di mata banyak orang, hanya dengan satu tindakan kecil penuh keberanian. Dan di dalam hatinya, impian untuk mengajar, untuk berbagi ilmu, mungkin suatu hari nanti akan menemukan jalannya, menunggu waktu yang tepat untuk kembali menyala.

Karya tulis - Josua Sitohang.
terinspirasi dari Penyelamat Tiang Bendera.

Kakek Berusia Tujuh Puluh Lima Tahun Asal Indonesia dan Putrinya Melakukan Perjalanan Vespa Epik Lintas NusantaraDtvnews...
12/08/2025

Kakek Berusia Tujuh Puluh Lima Tahun Asal Indonesia dan Putrinya Melakukan Perjalanan Vespa Epik Lintas Nusantara

Dtvnews.com,SIDIKALANG,- Dalam sebuah penampilan luar biasa dari semangat yang tak pudar dan ikatan kekeluargaan, Andre, seorang pria Indonesia berusia 75 tahun, bersama putrinya, Ririn, 47 tahun, telah memukau bangsa dengan tur Vespa lintas nusantara yang berani. Duo ini, yang memulai perjalanan mereka dari Bogor, Jawa Barat, pada 16 Mei 2025, kini telah tiba di Sidikalang, Kabupaten Dairi, Sumatera Utara Pada Selasa 12 Agustus 2025, menandai tonggak penting dalam perjalanan panjang mereka.

Andre, menentang ekspektasi konvensional untuk usianya, terus mengemudikan Vespa ikonik mereka dengan semangat dan kelincahan yang mengesankan. Putrinya, Ririn, menemaninya, berfungsi sebagai rekan pengendara sekaligus pendamping dalam petualangan luar biasa ini.

Menurut Andre, keberhasilan dan kelanjutan perjalanan mereka sebagian besar difasilitasi oleh komunitas Vespa yang luas dan suportif di seluruh Indonesia.

"Mengenai biaya, kami kebanyakan dibantu oleh teman-teman kami dari berbagai kabupaten, kota, atau provinsi lain," Andre berbagi, menyoroti persahabatan dan kemurahan hati yang lazim dalam jaringan para penggemar.

Sejak keberangkatan mereka, pasangan ayah dan anak ini telah melintasi lima provinsi, dengan Sumatera Utara menjadi pemberhentian terakhir mereka. Andre mengungkapkan bahwa tur ambisius ini adalah aspirasi pribadi yang ia putuskan untuk dikejar setelah pensiun dari karier panjangnya sebagai office boy. Keputusannya menggarisbawahi pesan kuat tentang merangkul tantangan dan minat baru di masa tua.

Hartono Capah, Ketua Pro Jurnalismedia Siber (PJS) Kabupaten Dairi, menyatakan kekaguman mendalam atas ketekunan Andre.

"Kita lihat bapak ini semangatnya sangat luar biasa; di usianya yang sudah lanjut, beliau masih memiliki energi yang sangat besar untuk melakukan tur dari Bogor hingga ke Sumatera Utara, ditemani oleh putrinya," kata Hartono, menekankan sifat inspiratif dari upaya mereka.

Sebagai pengakuan atas pencapaian luar biasa mereka, Hartono memperpanjang undangan bagi Andre dan Ririn untuk bergabung dalam sarapan bersama dengan jurnalis lokal di Kabupaten Dairi. Perjalanan mereka yang berkelanjutan tidak hanya berfungsi sebagai bukti ketahanan pribadi tetapi juga menyoroti semangat komunitas yang semarak yang berkembang di seluruh kepulauan Indonesia.(Redaksi).

Coba kau ceritakan di kolom komentar ya, apa impianmu yang mau kau kejar, dan macam mana caramu mau mulai mewujudkannya! 👇

Jangan lupa LIKE, COMMENT, sama SHARE postingan ini biar makin banyak yang termotivasi!

Address


Alerts

Be the first to know and let us send you an email when Dtvnews posts news and promotions. Your email address will not be used for any other purpose, and you can unsubscribe at any time.

Contact The Business

Send a message to Dtvnews:

Shortcuts

  • Address
  • Telephone
  • Alerts
  • Contact The Business
  • Claim ownership or report listing
  • Want your business to be the top-listed Media Company?

Share