Cukup Tahu

Cukup Tahu ✅ Caption Lucu
✅ Video Random
✅ Reels Acak
✅ Foto Acak
✅ SMS/Teks Random Cukup Tahu
(1)

05/12/2025

Terbang ke Jakarta dulu guys

05/12/2025

Pesawat Garuda dari Ambon Menuju Jakarta

05/12/2025

Pesawat Super Air Jet IU 21, Berhasil Mendarat di Bandara Pattimura Ambon (05-12-2026)

05/12/2025

Detik-detik super air jet IU 241, gagal Landing di bandara Pattimura, Ambon (05-12-2025/

Tidak Semua Kuarsa Mengandung EmasKuarsa pembawa emas terbentuk dari fluida hidrotermal yang mengendapkan emas secara ha...
26/11/2025

Tidak Semua Kuarsa Mengandung Emas

Kuarsa pembawa emas terbentuk dari fluida hidrotermal yang mengendapkan emas secara halus dalam uratnya. Namun tidak semua kuarsa mengandung emas karena kondisi suhu, tekanan, dan kimia fluida harus tepat.

Kuarsa si Inang EmasKuarsa pembawa emas terbentuk dari fluida hidrotermal yang mengendapkan emas dalam celah batuan. Ema...
26/11/2025

Kuarsa si Inang Emas

Kuarsa pembawa emas terbentuk dari fluida hidrotermal yang mengendapkan emas dalam celah batuan. Emas hadir sebagai inklusi halus, mikroskopis, atau bersamaan dengan mineral sulfida di dalam urat kuarsa.

Kuarsa sebagai Inang Emas: Faktor yang Mendorong Biaya Pengolahan dan Harga Emas Menjadi MahalDalam dunia pertambangan e...
26/11/2025

Kuarsa sebagai Inang Emas: Faktor yang Mendorong Biaya Pengolahan dan Harga Emas Menjadi Mahal

Dalam dunia pertambangan emas, kuarsa sering disebut sebagai “rumah” atau inang utama tempat emas terperangkap. Pada sistem hidrotermal, fluida panas membawa emas dan mengendapkannya di celah-celah batuan, membentuk urat kuarsa yang kadang mengandung logam berharga seperti emas, perak, hingga sulfida.

Namun di balik hubungan erat ini, kuarsa juga menjadi penyebab meningkatnya biaya operasional pengolahan, yang akhirnya berpengaruh pada mahalnya harga emas di pasaran.

1. Kuarsa Keras, Pengolahan Berat

✅ Kuarsa memiliki kekerasan 7 pada skala Mohs, jauh lebih keras dibanding banyak mineral lain. Untuk memisahkan emas dari kuarsa:

✅ Batu harus dihancurkan (crushing) hingga ukuran kecil.

✅ Lalu digiling halus (milling) sampai ukuran mikron agar emas terbebas.

✅ Proses ini memakan energi dan waktu besar, sehingga biaya listrik, peralatan, dan perawatan alat meningkat drastis.

2. Emas Terikat Halus Dalam Kuarsa

✅ Pada banyak endapan, emas tidak terlihat kasat mata. Emas tersebar:

✍️ mikroskopis

✍️ terjebak dalam butir kuarsa

✍️ atau terkunci dalam mineral sulfida di dalam kuarsa

✍️ Karena itu, untuk mengeluarkan emas:

✍️ Harus dilakukan leaching (perendaman sianida)

✍️ Atau bahkan oksidasi awal jika ada pirit/arsenopirit

Semua proses ini menambah tahapan dan biaya.

3. Rasio Bijih dan Perolehan Emas Rendah

✍️ Sebagian besar urat kuarsa mengandung emas dalam kadar rendah, misalnya 1–5 gram per ton. Artinya:

✅ Untuk mendapatkan 1 gram emas, bisa perlu mengolah 1 ton batuan kuarsa.

✅ Semakin besar volume batuan yang diolah, semakin besar biaya operasional.

✅ Kuarsa yang tampak kaya secara visual pun belum tentu membawa emas ekonomis.

4. Biaya Eksplorasi Tambah Tinggi

✍️ Kuarsa mungkin banyak, tetapi urat kuarsa yang benar-benar membawa emas sangat sedikit dan tersebar tidak merata. Untuk menemukan yang ekonomis, diperlukan:

✅ survei geologi

✅ pemetaan zona alterasi

✅ pengeboran (drilling)

✅ analisis laboratorium

Semua ini memakan biaya besar sebelum produksi bahkan dimulai.

5. Harga Emas Ikut Naik

👉 Karena emas berada di kuarsa dan membutuhkan proses berat untuk memisahkannya:

✅ biaya tambang naik

✅ biaya pengolahan naik

✅ biaya smelting naik

Akibatnya, harga emas global cenderung tinggi dan stabil. Pasokan yang terbatas dan biaya produksi yang tinggi membuat emas tetap menjadi logam berharga dengan nilai istimewa.

Kelangkaan dan Keabadian: Alasan Emas Sangat MahalEmas mahal karena sifat fisik, kimia, kelangkaan, dan perannya dalam e...
26/11/2025

Kelangkaan dan Keabadian: Alasan Emas Sangat Mahal

Emas mahal karena sifat fisik, kimia, kelangkaan, dan perannya dalam ekonomi global. Berikut penjelasan yang paling mudah dipahami:

1. Langka di alam

✅ Kandungan emas di kerak bumi sangat kecil (sekitar 0,004 ppm).

✅ Untuk dapat 1 gram emas, kadang butuh mengolah 1 ton batuan, apalagi kualitas bijih sekarang makin rendah.

2. Sulit ditambang & diolah

✅ Perlu biaya besar: eksplorasi, pengeboran, blasting, crushing, milling, sianidasi, smelting.

✅ Tambang sekarang makin dalam dan lebih keras → biaya operasional naik → harga ikut naik.

3. Tidak bisa rusak

✅ Emas tidak berkarat, tidak bereaksi dengan air atau oksigen.

✅ Nilainya tidak hilang walau disimpan ratusan tahun.

4. Permintaan tinggi

✅ Dipakai untuk perhiasan, industri elektronik, investasi, cadangan bank sentral.

✅ Negara seperti China & India permintaannya sangat besar.

5. Tempat lari saat ekonomi tidak stabil

✅ Saat inflasi tinggi atau ekonomi tidak pasti, orang membeli emas sebagai aset aman (safe haven).

✅ Karena permintaan naik → harga ikut naik.

6. Persediaan terbatas

✅ Tambang besar makin sedikit.

✅ Biaya eksplorasi dan izin makin ketat → supply tidak banyak bertambah.

🐱 “Persaudaraan sejati bukan dari bapak-ibu yang sama, tapi dari tidur siang yang kompak.”With love Bubu n Pupu ❤️🥰     ...
15/09/2025

🐱 “Persaudaraan sejati bukan dari bapak-ibu yang sama, tapi dari tidur siang yang kompak.”

With love Bubu n Pupu ❤️🥰

Manfaat Memasak Ikan dengan Metode Kua dan TersehatMemasak ikan dengan metode "kua" (sebutan di Manado untuk ikan yang d...
06/09/2025

Manfaat Memasak Ikan dengan Metode Kua dan Tersehat

Memasak ikan dengan metode "kua" (sebutan di Manado untuk ikan yang dimasak berkuah dengan bumbu segar) memiliki banyak sekali manfaat, baik dari segi kesehatan, rasa, maupun kepraktisan.

Berikut adalah manfaat-manfaat utamanya:

1. Manfaat Kesehatan yang Optimal

✍️ Menjaga Kandungan Gizi Ikan

Metode memasak dengan kuah ini tidak memerlukan suhu minyak yang sangat tinggi atau waktu memasak yang terlalu lama yang dapat merusak nutrisi.

Asam lemak omega-3 yang sangat penting untuk kesehatan otak, jantung, dan anti-peradangan relatif lebih terjaga dibandingkan jika digoreng.

✍️ Rendah Lemak Jenuh

Karena tidak digoreng, hidangan ini sangat rendah lemak jenuh dan kolesterol jahat, sehingga sangat baik untuk kesehatan jantung dan manajemen berat badan.

✍️ Kaya Cairan

Kuahnya yang segar membantu mencukupi kebutuhan cairan tubuh, terutama jika disajikan hangat.

✍️ Bumbu Alami yang Sehat

Bumbu-bumbu yang digunakan seperti bawang putih, jahe, serai, tomat, dan kemangi kaya akan antioksidan, vitamin, dan mineral.

Jahe dan serai, misalnya, dikenal dapat meningkatkan kekebalan tubuh dan membantu pencernaan.

2. Cita Rasa yang Kaya dan Segar

✍️ Rasa Asli Ikan Tetap Terasa

Kuahnya tidak "menutupi" rasa asli ikan, malah memperkaya dan menyegarkannya.

Kaldu dari ikan itu sendiri larut ke dalam kuah, menciptakan rasa yang gurih alami (umami)

✍️ Perpaduan Rasa yang Seimbang

Metode "kua" menciptakan harmoni rasa antara gurihnya ikan, asam segar dari tomat atau jeruk nipis, pedas dari cabai, dan wangi dari rempah segar. Ini membuat hidangan tidak membosankan.

3. Tekstur Ikan yang Lembut dan Moist

✍️ Ikan yang dimasak dalam kuah cenderung lebih lembut, tidak kering, dan mudah hancur sempurna di mulut. Kuah menjaga kelembaban daging ikan selama proses memasak.

4. Kepraktisan dan Kemudahan

✍️ Proses Memasak Cepat

Ikan adalah protein yang cepat matang. Memasaknya dengan kuah berarti waktu yang dibutuhkan relatif singkat, cocok untuk hidangan sehari-hari yang tidak ribet.

✍️ Satu Panci

Banyak resep ikan kua yang dimasak dalam satu panci saja, yang berarti lebih sedikit peralatan masak yang harus dicuci.

5. Hidangan yang Sangat Versatile

✍️ Bisa Disesuaikan dengan Selera.

Tingkat kepedasan, keasaman, dan kekentalan kuah bisa disesuaikan. Bisa ditambah sayuran seperti kangkung, bayam, atau jagung untuk menambah serat dan nutrisi.

✍️ Cocok dengan Berbagai Jenis Ikan

Hampir semua jenis ikan bisa dimasak kua, baik ikan laut berdaging putih (seperti kakap, kerapu, tenggiri) maupun ikan air tawar (seperti nila, mas, gurame).

6. Mudah Dicerna

✍️ Teksturnya yang lembut dan kuahnya yang hangat membuat hidangan ini sangat mudah dicerna, cocok untuk anak-anak, orang tua, atau mereka yang sedang tidak enak badan.

💃 Kesimpulan:

Memasak ikan dengan cara "kua" adalah salah satu metode terbaik dan tersehat untuk mengolah ikan.

Metode ini memaksimalkan manfaat kesehatan dari ikan dan bumbu-bumbu alami, sekaligus menghasilkan cita rasa yang segar, lezat, dan menggugah selera.

Ini adalah pilihan yang jauh lebih baik dibandingkan menggoreng jika Anda mengutamakan kesehatan tanpa mengorbankan kenikmatan.

Ikan Goreng Gurih Tetap Tinggi ProteinIkan yang digoreng hingga gurih memang masih mengandung protein yang tinggi, tetap...
06/09/2025

Ikan Goreng Gurih Tetap Tinggi Protein

Ikan yang digoreng hingga gurih memang masih mengandung protein yang tinggi, tetapi ada beberapa faktor yang perlu diperhatikan terkait perubahan nilai gizi dan kesehatan.

Berikut penjelasan detailnya:

🐟 1. Kandungan Protein setelah Digoreng

Protein pada ikan relatif stabil terhadap panas, sehingga proses menggoreng tidak secara signifikan mengurangi jumlah proteinnya.

Misalnya, dalam 100 gram ikan kembung goreng terkandung sekitar 19,32 gram protein , sedangkan ikan mujair goreng mengandung 24,55 gram protein per 100 gram .

Namun, penting diingat bahwa metode memasak yang salah bisa mengurangi kualitas protein atau membuatnya kurang efisien diserap tubuh.

⚠️ 2. Dampak Penggorengan pada Nutrisi Lain

Meskipun protein tetap tinggi, menggoreng dapat menambah kalori dan lemak akibat penyerapan minyak. Contohnya:

✅ Ikan kembung goreng memiliki 274 kkal per 100 gram, jauh lebih tinggi daripada ikan kembung segar yang hanya 167 kkal .

✅ Lemak total juga meningkat, seperti pada ikan tongkol goreng yang mengandung 11,41 gram lemak per 100 gram .

✅ Selain itu, suhu tinggi yang tidak terkontrol dapat merusak asam lemak omega-3 yang rentan terhadap oksidasi, sehingga mengurangi manfaat kesehatan jantung dan otak .

🔍 3. Tips Menggoreng Ikan agar Protein dan Nutrisi Tetap Terjaga

Agar ikan goreng tetap sehat dan bernutrisi tinggi:

✅ Gunakan minyak baru: Hindari minyak jelantah karena mengandung lemak trans yang berbahaya .

✅ Kontrol suhu minyak: Jangan terlalu panas (hindari sampai berasap) untuk mencegah kerusakan nutrisi .

✅ Batasi jumlah minyak: Gunakan teknik menggoreng dengan minyak sedikit (shallow frying) agar tidak menyerap terlalu banyak lemak .

✅ Hindari pemasakan terlalu lama:

✍️Goreng hingga matang tetapi tidak kering agar protein tidak rusak .

✍️ Pilih metode memasak alternatif: Jika memungkinkan, pertimbangkan metode seperti panggang, kukus, atau pepes untuk mempertahankan nutrisi tanpa tambahan lemak .

💡 4. Rekomendasi Konsumsi

Untuk mendapatkan manfaat protein tanpa risiko kesehatan berlebihan:

✍️ Konsumsi ikan goreng dalam batas wajar, maksimal 2-3 porsi per minggu .

✍️ Sajikan dengan sayuran segar dan sumber serat lainnya untuk menyeimbangkan asupan nutrisi .

✍️ Pilih ikan yang secara alami tinggi protein dan omega-3 tetapi rendah merkuri, seperti ikan kembung, sarden, atau lele .

📌 Kesimpulan

Ikan yang digoreng hingga gurih memang masih mengandung protein tinggi, tetapi proses menggoreng dapat meningkatkan kalori dan lemak serta berpotensi mengurangi beberapa nutrisi sensitif seperti omega-3.

Dengan teknik menggoreng yang tepat dan moderasi dalam konsumsi, Anda tetap bisa menikmati ikan goreng tanpa kehilangan manfaat proteinnya. Untuk opsi lebih sehat, pertimbangkan metode memasak selain menggoreng.

0,00 Bisa digoreng ini, nyaris sebulan vakum ngonten. Saya dapat Fitur MK sudah sudah 5 bulan lebih, namun pada praktekn...
05/09/2025

0,00 Bisa digoreng ini, nyaris sebulan vakum ngonten. Saya dapat Fitur MK sudah sudah 5 bulan lebih, namun pada prakteknya fitur ini tidak begitu menjanjikan untuk view bawah 1000.

Ayo, pada tetap semangat buat konten dan sukses selalu.

Address


Alerts

Be the first to know and let us send you an email when Cukup Tahu posts news and promotions. Your email address will not be used for any other purpose, and you can unsubscribe at any time.

Contact The Business

Send a message to Cukup Tahu:

  • Want your business to be the top-listed Media Company?

Share