26/10/2025
Haru! Perjuangan Ibu Gendong Anaknya Yang Lumpuh Untuk Cari Nafkah
Nak, Ibumu adalah pasir di sepanjang pesisir pantai yang tidak bisa dihitung pengorbanannya..
Di usianya yang tak lagi muda, Bu Kokom (54 tahun) dengan postur tubuh kecil dipaksa untuk terus kuat menggendong Riyan (19 tahun) kemanapun ia pergi. Mulai dari berjualan, bangun dari tempat tidur, mandi, makan, semuanya harus dibantu oleh Bu Kokom.
Tak ada pilihan lain bagi Bu Kokom selain harus membawa Riyan ikut berjualan sebab tidak ada yang menjaga Riyan di rumah.
“Saya gak pernah malu berjualan sambil gendong Riyan, banyak yang nyangka pengen dikasihani pun gak pernah saya denger, yang penting anak saya aman ada disamping saya,” Lirih Ibu.
Bu Kokom sebenernya tak tega melihat anaknya hanya bisa terbujur kaku seperti sekarang, tapi apa daya, seperti tertampar kenyataan, penghasilannya hanya 15.000 bahkan tidak cukup untuk keduanya makan sehari-hari.
“Jangankan berobat ke rumah sakit, buat makan aja susah Nak,” Keluh Bu Kokom dengan suara gemeter menahan tangis.
Bahkan, tak jarang Bu Kokom menahan lapar demi memastikan perut anaknya kenyang, tanpa mempedulikan dirinya sendiri.
“Hidup Ibu cuman buat Riyan. Sekarang Ibu takut dan bingung, kalau Ibu dipanggil Gusti Allah, siapa yang jagain Riyan? Ibu gak punya siapa-siapa lagi,” cerita Bu Kokom lirih.
Demi anaknya, Bu Kokom memiliki impian sederhana yang ingin diwujudkan yakni memiliki warung kecil-kecilan di rumah agar setidaknya tidak harus berkeliling lagi bersama dengan anaknya untuk mencari sesuap nasi. Karena dengan tubuhnya dan juga kondisi anaknya tentu sudah sangat sulit bagi mereka untuk terus berkeliling menjajakan dagangan seperti saat ini.
Bu Kokom, dengan ketulusan hati seorang ibu, terus merawat Riyan tanpa mengeluh. Ia berharap, suatu hari nanti, langit akan membuka pintu rizki dan kesembuhan bagi anaknya.