Anto Anto

Anto Anto KONTEN SEDERHANA

Sebuah ladang penuh batu raksasa—dan tidak satu pun yang menjelaskan mengapa mereka ada di sana.Dataran Tempayan (Plain ...
24/04/2025

Sebuah ladang penuh batu raksasa—dan tidak satu pun yang menjelaskan mengapa mereka ada di sana.

Dataran Tempayan (Plain of Jars) di Laos utara adalah salah satu situs arkeologi paling misterius di Asia Tenggara. Terletak di wilayah pegunungan Xieng Khouang, situs ini dipenuhi oleh ribuan tempayan batu besar yang tersebar di berbagai lokasi—beberapa berukuran lebih dari 2,5 meter dan berat hingga beberapa ton. Batu-batu ini dipahat dari granit, pasir, dan batu kapur, dan diyakini telah dipindahkan dari tambang yang berjarak lebih dari 10 kilometer—sebuah pencapaian luar biasa mengingat teknologi kuno yang tersedia pada masanya.

Asal usul dan tujuan dari tempayan-tempayan ini masih menjadi bahan perdebatan di kalangan arkeolog. Teori paling umum menyebutkan bahwa tempayan tersebut digunakan dalam praktik penguburan kuno. Beberapa penggalian telah menemukan sisa-sisa manusia, manik-manik, dan artefak lainnya di dekat atau di dalam tempayan, memperkuat hipotesis bahwa mereka berfungsi sebagai tempat penguburan sekunder. Namun, ada juga spekulasi bahwa tempayan digunakan untuk menyimpan air hujan, menyimpan makanan, atau bahkan minuman fermentasi seperti arak.

Yang menambah kompleksitas adalah kenyataan bahwa banyak situs ini belum sepenuhnya digali atau dipelajari secara mendalam, sebagian karena bahaya ranjau darat yang tersisa dari konflik masa lalu. Namun, seiring berkembangnya teknologi dan penelitian, semakin banyak informasi yang terkuak—meskipun misteri utamanya tetap bertahan.

Dataran Tempayan bukan hanya situs bersejarah, tetapi juga simbol dari betapa dalamnya warisan budaya dan misteri yang masih tersembunyi di bumi. Bagi para arkeolog, tempat ini adalah teka-teki terbuka yang terus menggoda untuk dipecahkan.



Di atas Gunung Tiscali di Sardinia, Italia, tersembunyi sebuah desa kuno yang nyaris tak terlihat oleh dunia. Desa ini m...
23/04/2025

Di atas Gunung Tiscali di Sardinia, Italia, tersembunyi sebuah desa kuno yang nyaris tak terlihat oleh dunia. Desa ini merupakan sisa pemukiman Nuragic berusia 3.000 tahun yang dibangun di dalam lubang besar atau sinkhole alami, menciptakan suasana misterius dan sunyi. Letaknya yang tersembunyi seolah membuat alam bersekongkol untuk menjaganya tetap rahasia selama berabad-abad.

Dibangun pada Zaman Perunggu, rumah-rumah bundar desa ini tersembunyi dari pandangan luar, bahkan sulit terlihat dari udara. Para arkeolog meyakini bahwa tempat ini dipilih sebagai perlindungan, baik dari musuh atau ancaman yang belum diketahui. Suasana yang terbayang adalah kehidupan dalam kesunyian, jauh dari dunia luar, dengan suara langkah kaki yang menggema di dinding batu.

Walaupun diduga sempat dihuni kembali pada era Romawi, tidak ada catatan pasti siapa pembangunnya atau alasan pemilihan lokasi ekstrem ini. Teknik konstruksi yang menyatu dengan alam menjadikan Tiscali bukan hanya situs arkeologi, tetapi juga potongan misteri sejarah. Ia adalah simbol dari peradaban yang mungkin jauh lebih kompleks dan penuh teka-teki daripada yang selama ini kita bayangkan.

adududuh ini kenapa ya 😂😂
23/04/2025

adududuh ini kenapa ya 😂😂

CEO OpenAI, Sam Altman, mengungkap bahwa kebiasaan pengguna ChatGPT yang menyisipkan kata sopan seperti "please" dan "th...
23/04/2025

CEO OpenAI, Sam Altman, mengungkap bahwa kebiasaan pengguna ChatGPT yang menyisipkan kata sopan seperti "please" dan "thank you" ternyata berdampak besar pada biaya operasional. Dalam tanggapannya di X, Altman menyebut hal ini membuat OpenAl merogoh kocek hingga puluhan juta dolar hanya untuk konsumsi listrik tambahan yang diperlukan saat bot memproses permintaan yang lebih panjang atau kompleks karena tambahan kata-kata sopan.

Meskipun terdengar sepele, permintaan sopan tersebut memengaruhi cara Al merespons. Beberapa pakar, seperti Kurtis Beavers dari Microsoft Copilot, menyebut bahwa frasa sopan dapat menghasilkan balasan yang lebih positif dan kolaboratif. Namun, karena Al seperti ChatGPT bergantung pada infrastruktur komputasi berat dan ribuan GPU, permintaan yang lebih panjang berarti konsumsi energi yang lebih tinggi dan ini terjadi miliaran kali setiap hari di seluruh dunia.

Source: New York Post

Bos Meta yg gaji semua konten Kreator...Bos meta menyarankan KLO mau dimonetisasi hrus rajin interaksi dipostingan org t...
22/04/2025

Bos Meta yg gaji semua konten Kreator...
Bos meta menyarankan KLO mau dimonetisasi hrus rajin interaksi dipostingan org termasuk photo ini....

Danau Flathead: Kejernihan Alami dan Sejarah yang TersembunyiDanau Flathead, yang terletak di negara bagian Montana, Ame...
22/04/2025

Danau Flathead: Kejernihan Alami dan Sejarah yang Tersembunyi

Danau Flathead, yang terletak di negara bagian Montana, Amerika Serikat, dikenal sebagai salah satu danau air tawar terjernih di dunia. Selain keindahan visualnya yang memukau, danau ini juga menyimpan kisah sejarah dan budaya yang menarik, sekaligus menjadi simbol keberhasilan pelestarian lingkungan.

Kejernihan yang Menakjubkan

Apa yang membuat Danau Flathead begitu jernih? Kuncinya terletak pada lingkungan sekitarnya yang hampir sepenuhnya alami. Daerah aliran sungai Danau Flathead sebagian besar terdiri dari taman nasional, hutan, dan kawasan alam liar yang tidak banyak tersentuh oleh aktivitas manusia. Populasi manusia di sekitar danau tergolong rendah, sementara curah hujan yang tinggi membantu menjaga keseimbangan ekosistemnya.

Kondisi ini menciptakan lingkungan dengan tingkat polusi yang sangat rendah. Hasilnya adalah air yang begitu jernih hingga dasar danau bisa terlihat dari permukaan di banyak titik, bahkan pada kedalaman yang luar biasa.

Sejarah Nama dan Kesalahpahaman yang Beredar

Sebelum dikenal dengan nama “Flathead,” danau ini sebenarnya disebut “Danau Salish,” merujuk pada Suku Salish, salah satu kelompok penduduk asli Amerika yang tinggal di wilayah tersebut. Nama "Flathead" muncul karena kesalahpahaman dalam menerjemahkan bahasa isyarat yang digunakan oleh penduduk asli Amerika.

Banyak orang secara keliru mengira bahwa nama Flathead berasal dari praktik memipihkan kepala bayi yang konon dilakukan oleh suku setempat. Faktanya, tidak ada bukti bahwa suku Salish pernah melakukan praktik seperti itu. Nama “Flathead” muncul karena pengamat Eropa salah menafsirkan bahasa isyarat yang menunjukkan “rakyat yang tidak meratakan kepala,” yang justru berarti kebalikannya.

Ekosistem yang Kaya dan Terjaga

Danau Flathead tidak hanya menjadi tempat yang indah untuk dilihat, tetapi juga rumah bagi berbagai spesies ikan dan satwa liar. Perairannya menjadi habitat bagi ikan trout, whitefish, dll

Kisah rakit kayu terapung sepanjang 700 kaki yang melakukan perjalanan dari Oregon ke San Diego pada tahun 1914 adalah s...
22/04/2025

Kisah rakit kayu terapung sepanjang 700 kaki yang melakukan perjalanan dari Oregon ke San Diego pada tahun 1914 adalah salah satu contoh paling menakjubkan dari inovasi dan tekad manusia di era awal industrialisasi Amerika. Rakit tersebut terdiri dari jutaan papan kayu (sekitar 5 juta board feet), disatukan dengan rantai-rantai besar, dan dirancang untuk menempuh perjalanan sejauh 1.200 mil melintasi laut lepas.

Tujuannya adalah untuk mengangkut kayu dalam jumlah besar—yang sangat dibutuhkan untuk konstruksi dan kebutuhan industri lainnya—dari wilayah penghasil ke area yang sedang berkembang pesat seperti California bagian selatan. Alih-alih menggunakan metode transportasi konvensional yang mahal atau tidak efisien, para pengusaha kayu pada masa itu menemukan solusi logistik revolusioner: membiarkan kayu itu sendiri menjadi moda transportasi.

Keberhasilan perjalanan ini mencerminkan keberanian, kecerdikan, dan perhitungan teknik yang matang. Mengarungi laut terbuka dengan beban besar seperti itu tentu bukan tanpa risiko—arus, badai, dan tantangan mekanis harus dihadapi demi menjaga agar struktur raksasa ini tetap utuh hingga tujuan.

Meski sering terlupakan dalam buku sejarah, ekspedisi rakit kayu tahun 1914 ini menyimbolkan semangat eksplorasi dan pemecahan masalah pada masa pembangunan ekonomi Amerika yang cepat. Ia tidak hanya penting secara teknis, tetapi juga memperlihatkan bagaimana kebutuhan dan keterbatasan dapat melahirkan solusi yang luar biasa inovatif.



Oyen kalau lagi ngambek 😂😂
21/04/2025

Oyen kalau lagi ngambek 😂😂

Tugu Biawak di Wonosobo ini merupakan patung biawak yang sangat realistis, terletak di pinggir Jalan Raya Nasional Ajiba...
21/04/2025

Tugu Biawak di Wonosobo ini merupakan patung biawak yang sangat realistis, terletak di pinggir Jalan Raya Nasional Ajibarang-Secang, tepatnya di Desa Krasak, Kecamatan Selomerto, Kabupaten Wonosobo, Jawa Tengah.

Patung ini menarik perhatian karena desainnya yang sangat mirip dengan biawak asli, sehingga kerap mengejutkan pengguna jalan yang melintas.

Tugu ini dibangun di dekat Jembatan Krasak, yang dulunya dikenal sebagai Jembatan Biawak. Nama tersebut berasal dari banyaknya biawak yang dahulu sering terlihat di sekitar area tersebut.

Nah, hal lain yang menarik perhatian ternyata pembangunan tugu ini didanai melalui Dana Desa dengan anggaran hanya sekitar Rp50 juta. Tentu terasa 'jomplang' jika dibandingkan dengan berbagai tugu dan monumen ikonik daerah lain dengan anggaran fantastis yaa.

Tugu Biawak ini menjadi ikon baru di Wonosobo dan sering menjadi perbincangan di media sosial karena keunikan dan keindahannya.

20/04/2025

lakukan yang baik, jika itu yang terbaik
lakukan yang benar, jika itu benar
tak ada yang akan memperlambat semua prosesmu
hanya saja jalannya sedikit berbeda dan sedikit lambat.
tapi jangan pernah menyerah pada apa yang selama ini udah kamu pertahankan

semangat terus

woow menyala nyala 🔥
20/04/2025

woow menyala nyala 🔥

Bayar Rp2.000 tiap lewat jembatan, kelihatannya sepele ya?Tapi siapa sangka…Dari situ aja, penghasilan jembatan ini bisa...
20/04/2025

Bayar Rp2.000 tiap lewat jembatan, kelihatannya sepele ya?
Tapi siapa sangka…
Dari situ aja, penghasilan jembatan ini bisa tembus Rp750 juta per bulan sedangkan perharinya omset bisa capai 25jt !

Ini bukan jembatan pemerintah.
Bukan juga proyek CSR.
Jembatan ini dibangun dari uang pribadi milik seorang warga bernama Haji Endang.

Awalnya, dia cuma ingin bantu warga sekitar yang kesulitan akses jalan.
Nggak ada bantuan, dia nekat bangun sendiri.
Modalnya? Murni dari kantong pribadi.

Setelah jadi, jembatan itu jadi akses utama ribuan pengendara motor.
Dan setiap 1x lewat, bayar Rp2.000.

🎥sumber noviatunnuffus

Address

Seoul

Alerts

Be the first to know and let us send you an email when Anto Anto posts news and promotions. Your email address will not be used for any other purpose, and you can unsubscribe at any time.

Share