Hendri Agustin

  • Home
  • Hendri Agustin

Hendri Agustin Mountaineer and Mountaineering book writer

Saat dimana pikiran dikepala cuma ada "Dolan dan mlaku-mlaku. 😁😁😁  *) eh tasnya Alpina lho
17/09/2025

Saat dimana pikiran dikepala cuma ada "Dolan dan mlaku-mlaku. 😁😁😁 *) eh tasnya Alpina lho

Jaman tahun 90an sudah ada kebiasaan memotret perlengkapan yang akan dibawa mendaki. Kalau buat saya kebiasaan ini bukan...
17/09/2025

Jaman tahun 90an sudah ada kebiasaan memotret perlengkapan yang akan dibawa mendaki. Kalau buat saya kebiasaan ini bukan sekedar mebuat fotonya tapi, merupakan bagian dari persiapan kelengkapan peralatan yang akan dibawa, semua peralatan di jejer, di cek kondisinya apakah berfungsi, apakah lengkap item-itemnya. Setelah ok baru difoto untuk dokumentasi yang mungkin akan beguna pada perjalanan selanjutnya. Jadi bukan sekedar foto mejengin peralatan 😊 dan fotoin perlengkapan bukanlah hal yang baru sebenarnya sih.

Jamannya jadi perokok aktif dan tukang ngopi, sarapan di gunung cukup hanya rokok dan kopi 😁 difoto ngga ada jejeran mak...
11/09/2025

Jamannya jadi perokok aktif dan tukang ngopi, sarapan di gunung cukup hanya rokok dan kopi 😁 difoto ngga ada jejeran makanan kan? 😁

Tahun 2000 memutuskan berhenti merokok, karena merokok berhenti ngopi juga stop. Tidak itu saja berhenti juga makan jeroan-jeroan, daging kambing, dan beberapa lauk masakan padang yang nikmat. Tidak ada agenda apapun kala itu hanya berhenti mengkonsumsi makanan-makanan tersebut.

*) Gn. Merbabu, jalur Cuntel tahun 1994.

Dokumentasi dalam sebuah perjalanan merupakan unsur yang sangat penting, karena dokumentasi akan menjadi bukti sejarah d...
09/09/2025

Dokumentasi dalam sebuah perjalanan merupakan unsur yang sangat penting, karena dokumentasi akan menjadi bukti sejarah dari perjalanan tersebut. Ditengah kemajuan zaman sekarang dimana orang banyak yang berpindah pada dokumentasi video, namun kharismatik dokumentasi sebuah foto tetap tak terkalahkan, karena foto mampu memberikan seribu makna dan rasa disaat kita memandangnya.

Kabut turun seperti tirai kelabu, menutup segala riuh dunia yang ditinggalkan di belakang. Setiap langkah terasa bagai m...
24/08/2025

Kabut turun seperti tirai kelabu, menutup segala riuh dunia yang ditinggalkan di belakang. Setiap langkah terasa bagai mengetuk pintu rahasia, dan gunung menjawab dengan bisikan yang dingin, namun penuh kekuatan. Di antara hening hutan yang pekat, udara tipis menyelusup ke dalam dada, menyalakan api kecil yang tak bisa dipadamkan. Gunung bukan sekadar tempat berjalan, ia adalah altar tempat sunyi berubah menjadi nyanyian, tempat malam yang beku berubah menjadi pelukan cahaya.

Di punggung gunung yang tinggi dan jauh dari segala hiruk, aku menemukan wajah lain dari kehidupan: kesederhanaan yang megah, keheningan yang gemuruh. Batu, kabut, dan bintang menjadi bahasa yang hanya bisa dirasakan dengan hati. Dan di situlah gunung menyingkap rahasianya—bahwa di balik dingin dan gelap, selalu ada fajar yang menyalakan jiwa; bahwa dalam langkah seorang diri, ada kidung yang tak henti bernyanyi di dalam dada.

Mendaki gunung di Jepang sangat menyenangkan, semua tertata rapi dan para pendaki juga sangat disiplin menjaga kebersiha...
06/08/2025

Mendaki gunung di Jepang sangat menyenangkan, semua tertata rapi dan para pendaki juga sangat disiplin menjaga kebersihan. Pengelolaannya pun sangat natural friendly, kalau jalur melewati rawa dibuatkan jalan dari kayu yang kuat kena air, bukan jembatan tembok kayak di gubung gede, sehingga tampak sangat menyatu dengan alam. Di sana mountain hut (Yamangoya) ada ditemukan di sepanjang jalur namun bangunannya sangat menyatu dengan alam, jauh dari kesan bangunan glamping, padahal mereka pasti mampu bikin model glamping. Didalam yamagoya sangat homy dan bersih, makanan yang dijualpun sangat simple. Disana medan jakurnya banyak terbuka dan berbatu, pada batu2 akan ketemu coretan panah, lingkaran atau tanda kali berwarna merah atau putih, itu bukan vandalisme tapi penujuk arah, jika kondisi kabut tebal dengan visibility terbatas tanda-tanda tersebut menuntun pendaki agar tidak tersesat.

Foto-foto yang saya tampilkan disini adalah sebagian kecil keindahan dan hal menarik yang bisa ditemukan jika mendaki melalui jalur panjang North Alps Traverse, atau nama Jepangnya Kita Arupusu Juusoo. Jalur ini membentang dari Prefektur Toyama hingga ke Prefektur Nagano., ada lebih dari 20 puncak yang dilewati hari. pendakian, durasi perjalanan 5 hari, atau 6 hari kalau mau santai. Bisa dibilang jalur thru hikenya jepang. Ada banyak sekali pecahan rutenya tinggal pilihan masing-masing, mau dipendekin atau dipanjangin jalurnya.

*) foto by travelzen.

Satu lagi foto lawas sama sahabat, ini tahun 2008 pas kami lagi ngadain Sekolah Gunung Highcamp dengan materi ESAR.  kay...
28/07/2025

Satu lagi foto lawas sama sahabat, ini tahun 2008 pas kami lagi ngadain Sekolah Gunung Highcamp dengan materi ESAR. kayaknya good looking juga dulu ye kite 🤭🤭🤭

Lagi ngubek koleksi foto nyari foto untuk ilustrasi, eee... Nemu foto di Gn. Salak tahun 2004. Kami berlima, yang satu k...
28/07/2025

Lagi ngubek koleksi foto nyari foto untuk ilustrasi, eee... Nemu foto di Gn. Salak tahun 2004. Kami berlima, yang satu kang potretnya. Semua megang payung karena memang mendakinya bulan Desember pas musim hujan lagi lebatnya. Wajah-wajah cupu, setelah dihajar hujan gunung Salak. Dua orang temen gw di foto ini udah sukses bekerja sesuai hoby, yang satu jadi Mountain Guide, yang satu jadi Influencer Taman Nasional. Kalo yang cewek dah ngga tahu rimbanya sekarang. Waktu itu Salak cuma ada 3 puncaknya ngga kayak sekarang banyak beuut puncaknya 😁

Lagi ngubek koleksi foto nyari foto untuk ilustrasi, eee... Nemu foto di Gn. Salak tahun 2004. Kami berlima, yang satu k...
28/07/2025

Lagi ngubek koleksi foto nyari foto untuk ilustrasi, eee... Nemu foto di Gn. Salak tahun 2004. Kami berlima, yang satu kang potretnya. Semua megang payung karena memang mendakinya bulan Desember pas musim hujan lagi lebatnya. Wajah-wajah cupu, setelah dihajar hujan gunung Salak. Dua orang temen gw di foto ini udah sukses bekerja sesuai hoby, yang satu jadi Mountain Guide, yang satu jadi Influencer Taman Nasional. Kalo yang cewek dah ngga tahu rimbanya sekarang. Waktu itu Salak cuma ada 3 puncaknya ngga kayak sekarang banyak beuut puncaknya 😁

Bulan November 2021 lalu saya memperkenalkan cara menghitung tingkat kesulitan sebuah jalur pendakian gunung, lewat blog...
25/07/2025

Bulan November 2021 lalu saya memperkenalkan cara menghitung tingkat kesulitan sebuah jalur pendakian gunung, lewat blog & sosmed saya, yang mana saat itu belum ada satupun grade sistim tersebut di Indonesia dan kemudian saya tulis pada buku Panduan teknis pendakian gunung edisi 3 (terbaru) yang rilis tahun 2025 ini. Tujuannya memberikan panduan praktis pada para pembaca buku tersebut, setelah memahami teknis pendakian maka jg perlu memahami tingkat kesulitan sebuah jalur pendakian. Sehingga bisa mengukur kemampuan diri. Sistim penentuan grade tsb sangat simple.

Hingga sekarang saya terus mencoba memutakhirkan sistim perhitungan grade sistim tsb, dan kali ini saya merilis cara menghitung tingkat kesulitan sebuah jalur pendakian dengan menggunakan metode penilaian indikator. Ada 11 indikator yang digunakan dan masing-masing Indikator memiliki 1 sampai 5 skor penilaian yang menghasilkan total skor dari 11 indikator tersebut. Nilai total skor indikator akan melahirkan tingkat kesulitan jalur pendakian gunung tsb yang tediri dari G1 (Grade 1) hingga G6. Sistim grade ini saya sebut dengan Sistim Penilaian Kesulitan Gunung Indonesia (SPKGI) bisa dibilang versi 2.0 lah dari yang pertama yang saya buat tahun 2021 silam.

Saya sudah membuatkan ebook yang berisi list tingkat kesulitan jalur pendakian gunung berdasarkan sistim SPKGI ini. Gunung-gunung mulai dari Aceh hingga Papua. Selain list tersebut juga di jelaskan cara menggunakan sistim penilaian grade SPKGI ini. Tujuan ebook ini bisa membantu teman-teman yang baru menekuni mendaki atau teman-teman yang ingin tahu tingkat kesulitan jalur pendakian sebuah gunung yang belum dia daki. Bisa di download di link berikut.

https://play.google.com/store/books/details?id=Xj1zEQAAQBAJ

DISCLAIMER
Sistim penilaian tingkat kesulitan jalur pendakian SPKGI ini bukan standar resmi Indonesia, saat ini belum ada yang standar resmi yg diakui pemerintah. Meski sudah ada jg beberapa organisasi Induk mendaki gunung yg membuatnya. Dinegara Eropa satu negara memiliki lebih dari satu sistim penilaian tingkat kesulitan. Jadi tidak ada salahnya jg jika kita di Indonesia memiliki beberapa sistim penilaian, bisa jadi perbandingan.

Address


Alerts

Be the first to know and let us send you an email when Hendri Agustin posts news and promotions. Your email address will not be used for any other purpose, and you can unsubscribe at any time.

Contact The Business

Send a message to Hendri Agustin:

  • Want your business to be the top-listed Media Company?

Share