Auliya

Auliya Welcome To My Page😍😍

“Banyak orang mengira diam itu tanda pasif, kalah, atau tidak tahu apa-apa. Padahal, penelitian menunjukkan, orang yang ...
14/09/2025

“Banyak orang mengira diam itu tanda pasif, kalah, atau tidak tahu apa-apa. Padahal, penelitian menunjukkan, orang yang mampu diam justru punya regulasi emosi yang lebih baik dan bisa membuat keputusan lebih tepat. Dunia modern sering mengagungkan orang yang vokal, padahal tidak semua situasi perlu suara. Kadang, diam adalah kendali tertinggi.

Dalam kehidupan sehari-hari, diam membuat kita terlihat lebih dewasa. Saat konflik, orang yang langsung bereaksi biasanya memperpanjang masalah. Tapi orang yang memilih diam, memberi jeda, justru mampu meredakan situasi dan menemukan waktu tepat untuk berbicara.

Diam melatih kita menahan ego, mempertajam pengamatan, menghemat energi mental, bahkan memberi nilai komunikasi tersendiri. Diam juga mengajarkan kesabaran, mencegah penyesalan, dan menjadi tanda kendali diri yang matang.

Tokoh-tokoh besar sepanjang sejarah sering digambarkan sebagai orang yang tenang—karena mereka tahu, tidak semua hal harus dijawab dengan kata-kata.

Jadi, diam bukan kelemahan. Diam adalah kekuatan. Bagaimana dengan kamu? Apakah kamu termasuk orang yang bisa menahan diri dan memilih diam di saat yang tepat?”

Pernah nggak sih kamu mendengar anggapan bahwa orang yang tenang itu membosankan? Padahal, secara psikologis, justru mer...
13/09/2025

Pernah nggak sih kamu mendengar anggapan bahwa orang yang tenang itu membosankan? Padahal, secara psikologis, justru mereka punya keunggulan kognitif. Penelitian dari University of California menemukan, orang dengan regulasi emosi yang baik punya aktivitas amigdala yang lebih stabil. Artinya, mereka jarang bereaksi berlebihan karena punya semacam “rem mental” yang bekerja lebih cepat. Jadi meskipun terlihat cuek, sebenarnya mereka sedang menganalisis dengan kepala dingin.

Dalam kehidupan sehari-hari, kita bisa lihat contohnya. Ada orang yang kalau berdebat langsung naik pitam, tapi ada juga yang hanya tersenyum, mendengarkan, lalu menjawab dengan tenang. Orang yang seperti ini jarang terseret drama, karena mereka tidak memberi “umpan” reaksi emosional.

Apa rahasia mereka?
Pertama, mereka paham bahwa emosi itu seperti gelombang. Naik, turun, dan pasti reda. Karena itu, mereka tidak terburu-buru merespons.
Kedua, mereka terbiasa memeriksa fakta sebelum bereaksi. Jadi tidak mudah dipermainkan gosip atau tuduhan.
Ketiga, mereka tidak mengambil sesuatu terlalu pribadi. Kritik bagi mereka hanyalah masukan, bukan serangan terhadap harga diri.
Keempat, mereka melatih diri menunda respons. Bahkan jeda beberapa detik sebelum bicara bisa mencegah penyesalan.
Kelima, mereka lebih fokus pada tujuan jangka panjang, bukan memenangkan pertengkaran kecil.
Keenam, mereka punya cara sehat mengelola stres, entah lewat olahraga, meditasi, atau sekadar berjalan kaki.
Dan ketujuh, mereka memilih lingkungan yang mendukung, bukan yang penuh drama.

Jadi, ketenangan bukan bawaan lahir, tapi keterampilan yang bisa dilatih. Pertanyaannya sekarang, kamu tipe yang cepat bereaksi, atau lebih memilih tenang sebelum bertindak?

Banyak yang tidak menyadari, menolak ajakan suami untuk berhubungan terlalu sering bisa membawa dampak besar dalam rumah...
12/09/2025

Banyak yang tidak menyadari, menolak ajakan suami untuk berhubungan terlalu sering bisa membawa dampak besar dalam rumah tangga. Bukan sekadar soal kebutuhan fisik, tapi juga soal hati, perasaan, dan ikatan batin.

Pertama, suami bisa merasa ditolak sebagai pribadi. Bukan hanya tubuhnya yang ditolak, tapi juga keberadaannya sebagai pasangan. Itu bisa melukai harga diri seorang laki-laki.

Kedua, hubungan emosional menjadi renggang. Kedekatan suami istri bukan hanya dibangun lewat percakapan, tapi juga lewat sentuhan dan keintiman. Tanpa itu, jarak hati bisa makin melebar.

Ketiga, suami bisa kehilangan semangat. Istri yang menolak terlalu sering bisa membuat suami merasa tidak dihargai, hingga akhirnya berpengaruh pada mood, bahkan pada pekerjaannya.

Keempat, risiko pertengkaran meningkat. Suami yang menahan rasa kecewa cenderung lebih mudah tersulut emosi. Masalah kecil bisa melebar hanya karena ada luka yang tidak pernah diungkapkan.

Kelima, yang paling berat, godaan dari luar rumah bisa terasa lebih kuat. Bukan berarti semua suami akan berpaling, tapi ketika kebutuhan batin tidak terpenuhi di rumah, pintu celah bisa terbuka.

Intinya, keintiman adalah bahasa cinta yang tak boleh dianggap sepele. Jika ada alasan menolak, bicarakan dengan lembut, carilah waktu yang tepat, dan jangan biarkan kehangatan rumah tangga padam hanya karena enggan membuka hati.

Address

Amerika Serikat
Bandung Satu
298762

Alerts

Be the first to know and let us send you an email when Auliya posts news and promotions. Your email address will not be used for any other purpose, and you can unsubscribe at any time.

Share