Khazanah

Khazanah Jangan pandang siapa yang menyampaikan ilmu, tapi pandanglah seberapa manfaatnya ilmu tersebut untuk Islam

*Bismillah**BENARKAH GODAAN WANITA LEBIH BESAR DARIPADA GODAAN SETAN ?*Jawaban dari pertanyaan ini dijawab seorang ulama...
09/25/2025

*Bismillah*
*BENARKAH GODAAN WANITA LEBIH BESAR DARIPADA GODAAN SETAN ?*

Jawaban dari pertanyaan ini dijawab seorang ulama, yaitu Asy-Syaikh Muhammad Al-Amin Asy-Syinqithi Rahimahullah. Beliau menjelaskan bahwa bisa jadi godaan (tipu daya) wanita itu lebih besar daripada godaan atau tipu daya setan.

Beliau menjelaskan ayat tentang fitnah/godaan setan yang lemah, yaitu firman Allah Ta’ala :

إِنَّ كَيْدَ الشَّيْطَانِ كَانَ ضَعِيفًا

“Sesungguhnya tipu daya (godaan) setan itu lemah.”
(QS. An-Nisa’ : 76).

Dalam ayat lainnya, Allah Ta’ala berfirman dentang tipu daya/godaan wanita yang dahsyat :

إِنَّ كَيْدَكُنَّ عَظِيمٌ

“Sesungguhnya tipu daya (godaan) kalian wahai para wanita begitu besar.”
(QS. Yusuf : 28).

Lalu beliau menjelaskan :

هَذِهِ الْآيَةُ الْكَرِيمَةُ إِذَا ضُمَّتْ لَهَا آيَةٌ أُخْرَى حَصَلَ بِذَلِكَ بَيَانُ أَنَّ كَيْدَ النِّسَاءِ أَعْظَمُ مِنْ كَيْدِ الشَّيْطَانِ

“Ayat yang mulia ini (QS. An-Nisa : 76), apabila dipadukan dengan ayat yang lain (QS. Yusuf : 28), akan menghasilkan penjelasan bahwa tipu daya (godaan) wanita lebih dahsyat dibandingkan tipu daya (godaan) setan.”
(Adhw’aul Bayan, 3 : 84).

Namun hal ini bukanlah untuk meremehkan godaan dan tipu daya setan sama sekali. Akan tetapi menunjukkan bahwa begitu besarnya godaan dan fitnah wanita bagi kaum laki-laki. Penjelasan beliau di atas dikaitkan dengan berbagai dalil yang menunjukkan bahwa wanita adalah fitnah/godaan terbesar laki-laki dari semua fitnah/godaan yang ada.

Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda :

مَا تَرَكْتُ بَعْدِى فِتْنَةً أَضَرَّ عَلَى الرِّجَالِ مِنَ النِّسَاءِ

“Tidaklah aku tinggalkan sepeninggalanku fitnah (cobaan) yang lebih berbahaya bagi kaum laki-laki, yaitu (fitnah) wanita.”
(HR. Bukhari dan Muslim).

Godaan wanita juga dapat menghilangkan akal sehat laki-laki, walaupun laki-laki itu adalah orang yang kokoh dan istiqamah beragama.

Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda :

مَا رَأَيْتُ مِنْ نَاقِصَاتِ عَقْلٍ وَدِينٍ أَذْهَبَ لِلُبِّ الرَّجُلِ الْحَازِمِ مِنْ إِحْدَاكُنَّ

“Tidaklah aku pernah melihat orang yang kurang akal dan agamanya sehingga dapat menghilangkan akal laki-laki yang teguh selain salah satu di antara kalian wahai wanita.”
(HR. Bukhari).

Semoga laki-laki kaum muslimin dijaga oleh Allah dari fitnah dan ujian wanita, karena ini adalah salah satu cara setan untuk menjerumuskan manusia ke dalam lumpur maksiat.

Perhatikan nasihat dari seorang tabiin senior, yaitu Said bin Mussayyib Rahimahullah. Beliau Rahimahullah berkata :

ما يئس الشيطان من شيء ؛ إلا أتاه من قبل النساء

“Tidaklah setan berputus asa (untuk menaklukkan manusia), kecuali dia akan datang memperdaya (menaklukkannya) dengan wanita.”
(Siyar A’lam An-Nubala’, 4 : 237).

Demikian, semoga artikel singkat ini bermanfaat bagi para pembaca.

Ustadz Raehanul Bahraen Hafizhahullah.

Artikel :
https://muslim.or.id/59952-benarkah-godaan-wanita-lebih-besar-daripada-godaan-setan.html

💦💦💦💦💦💦💦💦💦💦💦💦💦💦

Benarkah godaan wanita lebih besar daripada godaan setan? Berikut penjelasan dari Asy-Syaikh Muhammad Al-Amin Asy-Syinqithi Rahimahullah.

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.بِسْــــــــــــــــــــــم اللّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْم🍂" INDAH UNTUK SIAP...
09/24/2025

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
بِسْــــــــــــــــــــــم اللّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْم

🍂" INDAH UNTUK SIAPA..???

Wanita, jadilah kamu cantik dihadapan Allah karena ketaatanmu, bukan hanya cantik dihadapan manusia karena paras cantikmu semata.

Karena, untuk apa cantik dihadpaan manusia, bila Allah sama sekali tak pernah melihat bahwa kamu cantik.

Lantas bagaimana caranya membuat diri kita cantik dihadapan Allah? Yaitu hiasi diri dengan keimanan, jagalah kehormatan diri dimanapun berada, dan hargailah diri kita sesuai dengan apa yang telah Allah syariatkan kepada kita sebagai muslimah.

BENTUK-BENTUK TABARRUJ

1. Termasuk Tabarruj : Mengenakan jilbab yang tidak menutupi dan meliputi seluruh badan wanita, seperti jilbab yang diturunkan dari kedua pundak dan bukan dari atas kepala [2].

Ini bertentangan dengan makna firman Allah Subhanahu wa Ta’ala:

يُدْنِيْنَ عَلَيْهِنَّ مِنْ جَلاَبِيْبِهِنَّ

“Hendaknya mereka mengulurkan jilbab mereka ke seluruh tubuh mereka” [al-Ahzaab/33: 59].

Karena jilbab seperti ini akan membentuk/mencetak bagian atas tubuh wanita dan ini jelas bertentangan dengan jilbab yang sesuai syariat Islam.

2. Termasuk Tabarruj: Mengenakan jilbab/pakaian yang terpotong dua bagian, yang satu untuk menutupi tubuh bagian atas dan yang lain untuk bagian bawah.

Ini jelas bertentangan dengan keterangan para ulama yang menjelaskan bahwa jilbab itu adalah satu pakaian yang menutupi seluruh tubuh wanita dari atas sampai ke bawah, sehingga tidak membentuk bagian-bagian tubuh wanita yang memakainya.

3. Termasuk Tabarruj : Memakai jilbab yang justru menjadi perhiasan bagi wanita yang mengenakannya.

Hikmah besar disyariatkan memakai jilbab bagi wanita ketika keluar rumah adalah untuk menutupi kecantikan dan perhiasannya dari pandangan laki-laki yang bukan mahramnya, sebagaimana firman-Nya:

وَلاَ يُبْدِيْنَ زِيْنَتَهُنَّ إلا لِبُعُوْلَتِهِنَّ أو آبائِهِنَّ

“Dan janganlah mereka (wanita-wanita yang beriman) menampakkan perhiasan mereka kecuali kepada suami-suami mereka, atau bapak-bapak mereka…” [an-Nuur/24: 31].

Syaikh Muhammad Nashiruddin al-Albani rahimahullah berkata: “Tujuan diperintahkannya (memakai) jilbab (bagi wanita) adalah untuk menutupi perhiasannya, maka tidak masuk akal jika jilbab (yang dipakainya justru) menjadi perhiasan (baginya). Hal ini, sebagaimana yang anda lihat, sangat jelas dan tidak samar” [3]

Termasuk dalam hal ini adalah “jilbab gaul” atau jilbab modis” yang banyak dipakai oleh wanita muslimah di jaman ini, yang dihiasi dengan renda-renda, bordiran, hiasan-hiasan dan warna-warna yang jelas sangat menarik perhatian dan justru menjadikan jilbab yang dikenakannya sebagai perhiasan baginya.

Insya Allah, pembahasan tentang ini akan penulis ulas lebih rinci pada pembahasan berikutnya dalam tulisan ini.

4. Termasuk Tabarruj : Mengenakan jilbab dan pakaian yang tipis atau transparan.
Syaikh Muhammad Nashiruddin al-Albani rahimahullah berkata:

Adapun pakaian tipis maka itu akan semakin menjadikan seorang wanita bertambah (terlihat) cantik dan menggoda. Dalam hal ini,

Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Akan ada di akhir umatku (nanti) wanita-wanita yang berpakaian (tapi) telanjang, di atas kepala mereka (ada perhiasan) seperti punuk unta,

Laknatlah mereka karena (memang) mereka itu terlaknat (dijauhkan dari rahmat Allah Subhanahu wa Ta’ala)”.

Dalam hadits lain ada tambahan: “Mereka tidak akan masuk Surga dan tidak dapat mencium bau (wangi)nya, padahal sungguh wanginya dapat dicium dari jarak sekian dan sekian” [4]

Imam Ibnu ‘Abdil Barr rahimahullah berkata: “Maksud Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam (dalam hadits ini) adalah wanita-wanita yang mengenakan pakaian (dari) bahan tipis yang transparan dan tidak menutupi (dengan sempurna), maka mereka disebut berpakaian tapi sejatinya mereka telanjang” [5]

Dalam sebuah atsar yang diriwayatkan oleh imam Malik dalam “al-Muwaththa’” (2/913) dan Muhammad bin Sa’ad dalam “ath-Thabaqaatul Kubra” (8/72), dari Ummu ‘Alqamah dia berkata:

Aku pernah melihat Hafshah bintu ‘Abdur Rahman bin Abu Bakr menemui ‘Aisyah Radhiyallahu anhuma dengan memakai kerudung yang tipis (sehingga) menampakkan dahinya, maka ‘Aisyah Radhiyallahu anhuma merobek kerudung tersebut dan berkata: “Apakan kamu tidak mengetahui firman Allah yang diturunkan-Nya dalam surah an-Nuur?”. Kemudian ‘Aisyah Radhiyallahu anhuma meminta kerudung lain dan memakaikannya”.

5. Termasuk Tabarruj: Mengenakan jilbab/pakaian yang menggambarkan (bentuk) tubuh meskipun kainnya tidak tipis, seperti jilbab/pakaian yang ketat yang dikenakan oleh banyak kaum wanita jaman sekarang, sehingga tergambar jelas postur dan anggota tubuh mereka.

Syaikh Muhammad Nashiruddin al-Albani rahimahullah berkata: “Karena tujuan dari memakai jilbab adalah supaya tidak timbul fitnah, yang ini hanya dapat terwujud dengan (memakai) jilbab yang longgar dan tidak ketat. Adapun jilbab/pakaian yang ketat,
meskipun menutupi kulit akan tetapi membentuk postur tubuh wanita dan menggambarkannya pada pandangan mata laki-laki. Ini jelas akan menimbulkan kerusakan (fitnah) dan merupakan pemicunya, oleh karena itu (seorang wanita) wajib (mengenakan) jilbab/pakaian yang longgar” [6]

Termasuk dalam larangan ini adalah memakai jilbab/pakaian dari bahan kain yang lentur (jatuh) sehingga mengikuti lekuk tubuh wanita yang memakainya, sebagaimana hal ini terlihat pada beberapa jenis pakaian yang dipakai para wanita di jaman ini [7]

Dalam Fatwa Lajnah Daimah no. 21352, tertanggal 9/3/1421 H, tentang syarat-syarat pakaian/jilbab yang syar’i bagi wanita, disebutkan di antaranya : Hendaknya pakaian/jilbab tersebut (kainnnya) tebal (sehingga) tidak menampakkan bagian dalamnya, dan pakaian/jilbab tersebut (kainnya) tidak bersifat menempel (di tubuh) [8]

Adapun dalil yang menunjukkan hal ini adalah hadits yang diriwayatkan oleh shahabat yang mulia, Usamah bin Zaid Radhiyallahu anhu, beliau berkata: “Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam memakaikan untukku pakaian Qibthiyah (dari negeri Mesir) yang tebal, pakaian itu adalah hadiah dari Dihyah al-Kalbi untuk Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam.

Kemudian pakaian itu aku berikan untuk istriku, maka Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bertanya kepadaku:

Kenapa kamu tidak memakai pakaian Qibthiyah tersebut?”. Aku berkata: “Aku memakaikannya untuk istriku”. Maka Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

Suruh istrimu untuk memakai pakaian dalam di bawah pakaian Qibthiyah tersebut, karena sungguh aku khawatir pakaian tersebut akan membentuk postur tulangnya (tubuhnya)” [9].

Dalam hadits ini terdapat satu pelajaran penting, bahwa pakaian Qibthiyah tersebut adalah pakaian dari kain yang tebal, tapi meskipun demikian Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam memerintahkan bagi wanita yang

mengenakanya untuk memakai di dalamnya pakain dalam lain, agar bentuk badan wanita tersebut tidak terlihat, terlebih lagi jika pakaian tersebut dari bahan kain yang lentur (jatuh) sehingga mengikuti lekuk tubuh wanita yang memakainya.

Imam Ibnu Sa’ad meriwayatkan sebuah atsar dari Hisyam bin ‘Urwah bahwa ketika al-Mundzir bin az-Zubair datang dari ‘Iraq, beliau mengirimkan sebuah pakaian kepada ibunya, Asma’ binti Abu Bakar Radhiyallahu anhuma, pada waktu itu Asma’ Radhiyallahu anhuma dalam keadaan buta matanya. Lalu Asma’ Radhiyallahu anhuma meraba pakaian tersebut dengan tangannya, kemudian beliau berkata: “Cih! Kembalikan pakaian ini padanya!”. al-Mundzir merasa berat dengan penolakan ini dan berkata kepada ibunya: Wahai ibuku, sungguh pakaian ini tidak tipis!

Maka Asma’ Radhiyallahu anhuma berkata: “Meskipun pakaian ini tidak tipis tapi membentuk (tubuh orang yang memakainya” [10].

Read more https://almanhaj.or.id/4270 -berhias-yang-dilarang-bentuk-bentuk -tabarruj.html

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh WAKTU KOSONG “Termasuk perkara yang besar bahayanya bagi hamba adalah waktu ...
09/24/2025

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh

WAKTU KOSONG

“Termasuk perkara yang besar bahayanya bagi hamba adalah waktu kosongnya.

Karena jiwa tidak pernah diam. Jika ia tidak disibukkan dengan perkara yang bermanfaat, maka ia akan sibuk dengan perkara yang mudharat.

Karena sesungguhnya jiwa itu s**a menyuruh kepada keburukan.”

(Ibnul Qoyyim rahimahullah, Thoriqul Hijrotain)

09/24/2025

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh

بِسْــــــــــــــــــــــم اللّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْم

🍂" Dunia ini ibarat setetes air dibandingkan lautan akhirat. Maka janganlah kita terlalu mengejarnya hingga lupa diri.

Apabila engkau tidak mendapatkannya, jangan bersedih hati… karena yang hilang itu hanyalah setetes kecil.

Dan apabila engkau mendapatkannya dengan berlimpah, jangan bangga dan terpedaya… karena semua itu pun hanyalah setetes kecil.

Rasulullah ﷺ pernah bersabda:
"Demi Allah, perbandingan dunia dengan akhirat hanyalah seperti seorang dari kalian mencelupkan jarinya ke laut, maka lihatlah apa yang menempel padanya."
(HR. Muslim)

Itu artinya, dunia hanyalah seperti air yang menempel di jari—sedangkan akhirat adalah lautan yang luas tak bertepi.

Kisah yang Menggetarkan Jiwa
Rasulullah ﷺ bersabda:
"Didatangkan seseorang dari umat manusia yang paling banyak merasakan penderitaan di dunia, lalu ia dicelupkan sekali ke dalam surga.

Kemudian ditanya: 'Wahai anak Adam, apakah engkau pernah merasakan penderitaan?' Ia menjawab: 'Tidak, demi Allah wahai Tuhanku, aku tidak pernah merasakan penderitaan sama sekali.'

Lalu didatangkan seseorang yang paling banyak merasakan kenikmatan di dunia, kemudian ia dicelupkan sekali ke dalam neraka. Ditanya: 'Wahai anak Adam,

apakah engkau pernah merasakan kenikmatan?' Ia menjawab: 'Tidak, demi Allah wahai Tuhanku, aku tidak pernah merasakan kenikmatan sama sekali.'"
(HR. Muslim no. 2807)

Dari kisah ini kita mengerti: semua penderitaan di dunia akan sirna dengan sekejap kenikmatan akhirat, dan semua kenikmatan dunia akan lenyap seketika dengan azab neraka. Maka **dunia jangan sampai menipu kita.

Hadis tentang hakikat dunia
Rasulullah ﷺ bersabda:
Ingatlah, sesungguhnya dunia itu terlaknat dan segala sesuatu yang ada di dalamnya terlaknat,

kecuali zikir kepada Allah, dan apa-apa yang mendukungnya, serta orang yang berilmu dan orang yang menuntut ilmu."
(HR. Tirmidzi no. 2322, hasan)

Maka yang berharga di dunia bukanlah harta, tahta, atau kemewahan… melainkan dzikir kepada Allah, amal shalih, serta ilmu yang bermanfaat.

Jika dunia ini hanya setetes, mengapa kita rela kehilangan lautan akhirat hanya untuk setetes yang sementara?

Jangan tertipu oleh gemerlapnya dunia. Raihlah dunia sekadar bekal, tapi genggamlah akhirat dengan sepenuh hati.

Ummu Aniqah

09/24/2025

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh

بِسْــــــــــــــــــــــم اللّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْم

🍂" Al Qur’an dan Hadits vs Akal.

Sumber utama dalam beragama adalah dalil naqli, Al Qur’an, As Sunnah dan Ijma’.

Adapun akal pikiran manusia maka itu sekedar alat bantu untuk memahami dalil bukan sebagai sumber hukum beragama, apalagi menjadi acuan dalam menerima dalil.

Bila memang harus mamilih pada saat dianggap terjadi bertentangan, maka dalil Al Qur’an dan As Sunnah lebih didahulukan dibanding akal pikiran manusia.

Akal pikiran manusia bisa jongkok, atau konslet, atau kudet, atau kuper atau tulalit, sedangkan dalil Al Qur’an dan As Sunnah pasti benar.

Demikianlah prinsip beragama ummat Islam.

اِنَّمَا كَانَ قَوْلَ الْمُؤْمِنِيْنَ اِذَا دُعُوْٓا اِلَى اللّٰهِ وَرَسُوْلِهٖ لِيَحْكُمَ بَيْنَهُمْ اَنْ يَّقُوْلُوْا سَمِعْنَا وَاَطَعْنَاۗ وَاُولٰۤىِٕكَ هُمُ الْمُفْلِحُوْنَ

Terjemahan
Hanya ucapan orang-orang mukmin, yang apabila mereka diajak kepada Allah dan Rasul-Nya agar Rasul memutuskan (perkara)

Di antara mereka, mereka berkata, “Kami mendengar, dan kami taat.” Dan mereka itulah orang-orang yang beruntung. (An Nur 51)

09/24/2025

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh

*JANGAN KECILKAN NIKMAT ALLAH*

Sering kali kita lebih peka terhadap musibah daripada nikmat yang Allah berikan. Padahal, nikmat-Nya jauh lebih banyak daripada ujian-Nya. Abu Darda’ radhiyallāhu ‘anhu pernah berkata, “Kesehatan adalah kecukupan bagi tubuh.” Coba kita renungkan: berapa hari dalam setahun kita diberi kesehatan dibandingkan dengan hari-hari saat kita sakit? Betapa banyak waktu kita dalam keadaan kenyang dibandingkan dengan lapar? Namun karena terbiasa, kita kerap kali mengecilkan nikmat tersebut.

Allah ﷻ berfirman,

وَاٰتٰىكُمْ مِّنْ كُلِّ مَا سَاَلْتُمُوْهُۗ وَاِنْ تَعُدُّوْا نِعْمَتَ اللّٰهِ لَا تُحْصُوْهَاۗ اِنَّ الْاِنْسَانَ لَظَلُوْمٌ كَفَّارٌ ࣖ

“Dia telah menganugerahkan kepadamu segala apa yang kamu mohonkan kepada-Nya. Jika kamu menghitung nikmat Allah, niscaya kamu tidak akan mampu menghitungnya. Sesungguhnya manusia itu benar-benar sangat zalim lagi sangat kufur.” (QS Ibrāhīm [14]: 34).

Salah satu tipu daya setan adalah membuat kita menganggap remeh nikmat, baik dalam hal pasangan, keluarga, maupun tubuh kita sendiri. Maka, belajarlah membesarkan nikmat yang tampak kecil, karena rasa syukur bermula dari kesadaran bahwa segala sesuatu yang kita miliki adalah karunia dari-Nya.

Semoga Allah ﷻ menjadikan kita hamba yang pandai bersyukur, tidak lalai terhadap nikmat-Nya, dan dijauhkan dari tipu daya setan yang menjerumuskan ke dalam kekufuran nikmat.

Wallāhu Ta‘ālā a‘lam bishawāb.
__

Dari Abu Mas’ud Radhiyallahu ‘anhu ia berkata bahwa Rasulullah ﷺ bersabda, “Barang siapa menunjukkan suatu kebaikan, maka ia akan mendapatkan pahala seperti pahala orang yang melakukannya.” (HR Muslim: 1893)

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh Tidak akan Hasad, Jika Paham Apa itu RezekiRezeki bukan hanya tentang harta ...
09/24/2025

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Tidak akan Hasad, Jika Paham Apa itu Rezeki
Rezeki bukan hanya tentang harta saja, selama ini manusia memahami rezeki hanya uang dan harta saja. Perrhatikan pengertian rezeki, syaikh Shalih Al- Fauzan Menjelaskan,
"Rezeki adalah semua (apa-apa) yang bermanfaat (dimanfaatkan) oleh makhluk (yang diberi rezeki)." [Hushulul Ma'mul Hal. 31]
Sehingga ...
Jodoh yang baik akhlaknya dan shalih juga rezeki
Anak yang shalih juga rezeki
Tetangga yang baik juga rezeki
Mertua yang baik juga rezeki
Rumah tangga yang sakinah dan bahagia juga rezeki
Rumah yang nyaman juga rezeki
Teman-teman yang baik dam shalih juga rezeki
Pekerjaan yang nyaman juga rezeki
Teman kantor yang baik juga rezeki
Kendaraan yang nyaman juga rezeki
kemudahan urusan juga rezeki
Jangan anda iri dan hasad dengan rezeki orang lain
Bisa jadi ...
Dia dapat suami baik dan kaya tapi belum punya anak
Rumah tangganya sakinah tapi (maaf) dapat mertua yang ...
Dia dapat pekerjaan yang baik tapi teman kantornya sering membuat kesal
Dia dapat pekerjaan, pasangan dan harta tetapi anaknya nakal
Dia dapat kemudahan rezeki tetapi sering kali urusan-urusan hariannya sulit dan berbelit
Allah sudah membagi-bagi rezeki kita
Jadi buat apa hasad, Iri dan dengki
Yang membuat malam sulit tidur
Karena mendengar yang dihasadkan
Mendapatkan kebahagiaan dan nikmat terus
Ia pun benci dan tidak s**a
Siangnya menjadi letih dan capek karena hasad
lelah mencari-cari berita tentang orang yang dihasadkan
yaitu berharap berita jelek menimpanya
Bersyukurlah dan berbahagialah
Dengan rezeki yang telah Allah berikan pada kita
Karena Allah tahu yang terbaik bagi kita
Allah tahu jika kita kaya, kita akan sombong
Dan akan menjadi teman iblis yang sombong di neraka
Allah tahu jika kita terkenal, kita akan lupa diri dan kufur nikmat

Inilah yang dimaksud dalam ayat bahwa Allah telah membagi-bagi rezeki, ada yang kaya dan ada yang miskin karena Allah lebih tahu yang terbaik bagi hamba-Nya (lihat Al-‘Ankabuut: 62).

@ Pesawat Batik Air, Yogyakarta - Jakarta

Penyusun: Raehanul Bahraen

Link Artikel:
https://muslimafiyah.com/tidak-akan-hasad-jika-paham-apa-itu-rezeki.html

Semoga setiap orang yang terinspirasi karena ajakan kebaikanmu menjadi ladang amal jariyah

بِسْــــــــــــــــــــــم اللّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْم🍂" KAPAN ADA WAKTUMU..??Adakalanya kita membutuhkan waktu sejen...
09/24/2025

بِسْــــــــــــــــــــــم اللّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْم

🍂" KAPAN ADA WAKTUMU..??

Adakalanya kita membutuhkan waktu sejenak untuk menyendiri. Maka tak perlulah khawatir bila disuatu waktu, raga dan hatimu terasa ingin menjauh dari bisingnya manusia.

Berhentilah menyalahkan diri kala harapan tak berjalan sesuai dengan keinginan hati. Adakalanya kita harus mengenali diri sendiri, berusaha memahaminya, melepaskan segala amarah dalam diri.

Tak apa...
Istirahatlah sampai hatimu benar-benar pulih. Istirahatlah sampai dirimu melepaskan penat dari raga. Lalu setelah itu melangkah lagi.

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh *CARA MENDETEKSI NAIK TURUNNYA IMAN*➖➖➖➖➖➖➖*Cara mendeteksi iman kita sedang...
09/24/2025

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh

*CARA MENDETEKSI NAIK TURUNNYA IMAN*
➖➖➖➖➖➖➖

*Cara mendeteksi iman kita sedang naik atau turun adalah dengan melihat apakah kita mudah melakukan kebaikan atau tidak.*

*Apabila mudah melakukan kebaikan, tandanya iman kita sedang naik. Namun apabila mudah melakukan keburukan, itu tandanya iman kita sedang turun.*

*Sebagian ulama di zaman dahulu, salah satu cara mendeteksi naik atau turunnya iman adalah dengan melihat shalat malam mereka. Mereka menjadikan shalat malam sebagai indikator apakah dimudahkan atau tidak dalam melakukannya.*

*Sebagaimana yang pernah terjadi pada Sufyan Ats Tsauri, beliau mengatakan:*

حرمت قيام الليل خمسة أشهر بذنب أذنبته

*“Aku terhalangi shalat malam selama 5 bulan karena melakukan suatu dosa.” [Qiyaamul Lail, Fadhluhu wa Aadaabuhu]*

*Sufyan Ats Tsauri terhalangi shalat malam karena melakukan suatu dosa. Padahal para ulama sangat memungkinkan mudah bangun di tengah malam untuk melaksanakan shalat, namun tiba-tiba terhalangi selama 5 bulan. Mereka langsung mendeteksi adanya dosa yang mereka lakukan, dan jika melakukan dosa tandanya iman sedang turun, sehingga terhalangi dalam melakukan kebaikan.*

*Demikian juga sebagaimana yang telah dikatakan oleh Hasan Al Bashri. Beliau mengatakan:*

إن الرجل ليذنب الذنب فيحرم به قيام الليل

*“Apabila seseorang melakukan suatu dosa yang menurunkan keimanaannya, dia akan diharamkan atau dihalangi shalat malam oleh Allah Subhanahu Wa Ta’ala.” [Al-Mujalasah wa Jawahirul Ilmi no. 403]*

*Shalat malam adalah indikasi keimanaan kita. Karena shalat malam itu hanya bisa dilakukan karena keimanan di dalam hati dan merupakan kebiasaan orang-orang yang shalih.*

https://muslimafiyah.com/cara-mendeteksi-naik-turunnya-iman.html

بِسْــــــــــــــــــــــم اللّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْم🍂" HEDONISME Lihat orang dengan gaya dan penampilan masing-masi...
09/24/2025

بِسْــــــــــــــــــــــم اللّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْم

🍂" HEDONISME

Lihat orang dengan gaya dan penampilan masing-masing,

Banyak yang menuruti gengsi, rela berhutang demi gengsi, demi bisa terlihat bahwa “saya Sukses”

Dan akhirnya bukan kebahagiaan yang dirasakan, justru malah beban HUTANG yang menumpuk, rela mengorbankan kenyamanan demi sebuah gengsi...

Dari Uqbah bin Amir Radhiallahu ‘anhu, Rasulullah ﷺ bersabda,

“‘Jangan kalian meneror diri kalian sendiri, padahal sebelumnya kalian dalam keadaan aman.’
Para sahabat bertanya, ‘Apakah itu, wahai Rasulullah?’
Rasulullah ﷺ menjawab, ‘Itulah hutang!’
(HR. Ahmad [4/146], At Thabrani dalam Mu’jam Al Kabir [1/59], disahihkan Al Albani dalam Silsilah Ash Shahihah [2420]).

Ash Shan’ani Rahimahullah menjelaskan,

“Karena hutang itu menjadi teror bagi sang penghutang di siang hari.
Dan menjadi kegelisahan baginya di malam hari.

Maka seorang hamba jika dia mampu untuk tidak berhutang, maka janganlah dia meneror dirinya sendiri.

Hadis ini juga berisi larangan bermudah-mudahan untuk berhutang dan menjelaskan kerusakan dari mudah berhutang, yaitu dalam bentuk rasa takut.

Karena Allah jadikan ada hak bagi pemilik harta (untuk menagih hartanya)”
(At Tanwir Syarhu Al Jami’ Ash Shaghir, 11: 92)

Sumber :
👤Yulian Purnama, S.Kom.
🌐muslim.or.id

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh ✦••• ┈•✦┈•••✦✿✦••• ┈•✦✦•••   🪷 *بسم الله.....*    🪷🪴 𝙆𝘼𝙍𝙀𝙉𝘼 𝙒𝘼𝙉𝙄𝙏𝘼 𝙃𝘼𝙍𝙐𝙎 𝘿𝙄 ...
09/24/2025

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh

✦••• ┈•✦┈•••✦✿✦••• ┈•✦✦•••


🪷 *بسم الله.....*

🪷🪴 𝙆𝘼𝙍𝙀𝙉𝘼 𝙒𝘼𝙉𝙄𝙏𝘼 𝙃𝘼𝙍𝙐𝙎 𝘿𝙄 𝙉𝘼𝙎𝙀𝙃𝘼𝙏𝙄

𝙍𝙖𝙨𝙪𝙡𝙪𝙡𝙡𝙖𝙝 𝙨𝙝𝙖𝙡𝙡𝙖𝙡𝙡𝙖𝙝𝙪 '𝙖𝙡𝙖𝙞𝙝𝙞 𝙒𝙖 𝙨𝙖𝙡𝙡𝙖𝙢 𝙗𝙚𝙧𝙨𝙖𝙗𝙙𝙖,

وَاسْتَوْصُوا بِالنِّسَاءِ خَيْرًا فَإِنَّهُنَّ خُلِقْنَ مِنْ ضِلَعٍ وَإِنَّ أَعْوَجَ شَيْءٍ فِي الضِّلَعِ أَعْلاَهُ فَإِنْ ذَهَبْتَ تُقِيمُهُ كَسَرْتَهُ وَإِنْ تَرَكْتَهُ لَمْ يَزَلْ أَعْوَجَ فَاسْتَوْصُوا بِالنِّسَاءِ خَيْرًا

🪷“𝘿𝙖𝙣 𝙗𝙚𝙧𝙞𝙡𝙖𝙝 𝙣𝙖𝙨𝙚𝙝𝙖𝙩 dengan baik kepada para wanita, karena sesungguhnya wanita itu tercipta dari tulang rusuk (yang bengkok), dan tulang rusuk yang paling bengkok itu adalah bagian paling atasnya, jika engkau memaksa untuk meluruskannya engkau akan mematahkannya, namun jika engkau biarkan ia akan tetap bengkok, maka nasihatilah para wanita dengan baik.” [HR. Al-Bukhari dan Muslim dari Abu Hurairah radhiyallahu’anhu]

🪷 𝘽𝙀𝘽𝙀𝙍𝘼𝙋𝘼 𝙋𝙀𝙇𝘼𝙅𝙍𝘼𝙉
1. 𝙆𝙚𝙬𝙖𝙟𝙞𝙗𝙖𝙣 menasihati wanita dengan metode yang lembut dan tidak membiarkannya dalam kebengkokan. Kesalahan wanita hendaklah diluruskan, namun dengan cara yang baik, tidak dengan cara yang kasar dan keras.

2. 𝘽𝙚𝙧𝙨𝙞𝙠𝙖𝙥 kasar dan keras kepada wanita akan mematahkannya, maknanya adalah akan terjadi perceraian.

3. 𝙄𝙨𝙮𝙖𝙧𝙖𝙩 bolehnya menceraikan seorang istri apabila tidak dapat diluruskan.

4. 𝘼𝙣𝙟𝙪𝙧𝙖𝙣 untuk menggunakan metode pendekatan hati dalam menasihati, agar hati orang yang dinasihati lebih mudah menerima kebenaran. Dan sebaik-baik cara menasihati agar menyentuh hati adalah menyampaikan Al-Qur’an dan As-Sunnah.

5. “𝙋𝙤𝙡𝙞𝙩𝙞𝙠” dalam mengatur wanita adalah dengan memaafkan kesalahannya dan bersabar menghadapi kebengkokannya serta tetap memberi nasihat dengan cara yang baik.
[Disarikan dari Fathul Baari, (9/253-254) dan ‘Umdatul Qori, (29/403-405)]

وبالله التوفيق وصلى الله على نبينا محمد وآله وصحبه وسلم

═══ ❁✿❁ ════
Simak Selengkapnya: https://sofyanruray.info/karena-wanita-harus-dinasihati/

┈✦✦┈•••✦🪷🪷✦••• ┈•✦✦┈

09/24/2025

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh

•┈┈••••❊❊🌸🌿🌸❊❊••••┈┈•

*بِسْــــــــــــــــــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ*

🆂︎🆄︎🅳︎🅰︎🅷︎🅺︎🅰︎🅷︎ 🅱︎🅰︎🅲︎🅰︎ 🆀︎🆄︎🆁︎🅰︎🅽︎ 🅷︎🅰︎🆁︎🅸︎ 🅸︎🅽︎🅸︎

*⚠️ AL-QUR'AN OBAT FISIK DAN JIWA*

*💟 AYAT-AYAT AL-QUR'AN SEBAGAI PENYEMBUH*

Semua ayat Al-Qur`an adalah obat yang bisa menyembuhkan. Namun, ada beberapa ayat atau surat dari Al-Qur`an yang lebih dikhususkan karena memiliki keutamaan sebagai obat penyembuh, misalnya surat Al-fatihah. Allah berfirman

ﻭَﻧُﻨَﺰّﻝُ ﻣِﻦَ ﺍﻟْﻘُﺮْﺁﻥِ ﻣَﺎ ﻫُﻮَ ﺷِﻔَﺂﺀٌ ﻭَﺭَﺣْﻤَﺔٌ ﻟّﻠْﻤُﺆْﻣِﻨِﻴﻦَ ﻭَﻻَ ﻳَﺰِﻳﺪُ ﺍﻟﻈّﺎﻟِﻤِﻴﻦَ ﺇَﻻّ ﺧَﺴَﺎﺭﺍً

“Dan Kami turunkan dari Al-Qur`an suatu yang menjadi penawar dan rahmat bagi orang-orang yang beriman dan Al Quran itu tidaklah menambah kepada orang-orang yang zalim selain kerugian” (QS. Al-Israa’: 82).

Syaikh Muhammad Al-Amin Asy-Syinqith menjelaskan bahwa maksud obat dalam ayat ini adalah obat untuk penyakit fisik dan jiwa. Beliau berkata

ﻣَﺎ ﻫُﻮَ ﺷِﻔَﺎﺀٌ ﻳَﺸْﻤَﻞُ ﻛَﻮْﻧَﻪُ ﺷِﻔَﺎﺀً ﻟِﻠْﻘَﻠْﺐِ ﻣِﻦْ ﺃَﻣْﺮَﺍﺿِﻪِ ; ﻛَﺎﻟﺸَّﻚِّ ﻭَﺍﻟﻨِّﻔَﺎﻕِ ﻭَﻏَﻴْﺮِ ﺫَﻟِﻚَ ، ﻭَﻛَﻮْﻧَﻪُ ﺷِﻔَﺎﺀً ﻟِﻠْﺄَﺟْﺴَﺎﻡِ ﺇِﺫَﺍ ﺭُﻗِﻲَ ﻋَﻠَﻴْﻬَﺎ ﺑِﻪِ ، ﻛَﻤَﺎ ﺗَﺪُﻝُّ ﻟَﻪُ ﻗِﺼَّﺔُ ﺍﻟَّﺬِﻱ ﺭَﻗَﻰ ﺍﻟﺮَّﺟُﻞَ ﺍﻟﻠَّﺪِﻳﻎَ ﺑِﺎﻟْﻔَﺎﺗِﺤَﺔِ ، ﻭَﻫِﻲَ ﺻَﺤِﻴﺤَﺔٌ ﻣَﺸْﻬُﻮﺭَﺓٌ

“Obat yang mencakup obat bagi penyakit hati/jiwa, seperti keraguan, kemunafikan, dan perkara lainnya. Bisa menjadi obat bagi jasmani jika dilakukan ruqyah kepada orang yang sakit. Sebagaimana kisah seseorang yang terkena sengatan kalajengking diruqyah dengan membacakan Al-Fatihah. Ini adalah kisah yanh shahih dan masyhur” (Tafsir Adhwaul Bayan).

Kisah Pengobatan Penyakit Jasmani Menggunakan Al Qur’an
Berikut kisah pengobatan penyakit fisik/jasmani dengan menggunakan Al-Fatihah. Kisah ini berasal dari sahabat Abu Sa’id Al-Khudri yang sedang mengobati dengan membacakan bacaan ruqyah kepada orang yang hampir lumpuh karena terkena sengatan kalajengking. Beliau menggunakan Al-Fatihah sebagai bacaan ruqyah dan ternyata atas izin Allah hal tersebut berhasil menyembuhkannya.

Berikut kisahnya dalam hadits,

ﻋَﻦْ ﺃَﺑِﻰ ﺳَﻌِﻴﺪٍ ﺍﻟْﺨُﺪْﺭِﻯِّ ﺃَﻥَّ ﻧَﺎﺳًﺎ ﻣِﻦْ ﺃَﺻْﺤَﺎﺏِ ﺭَﺳُﻮﻝِ ﺍﻟﻠَّﻪِ – ﺻﻠﻰ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ – ﻛَﺎﻧُﻮﺍ ﻓﻰ ﺳَﻔَﺮٍ ﻓَﻤَﺮُّﻭﺍ ﺑِﺤَﻰٍّ ﻣِﻦْ ﺃَﺣْﻴَﺎﺀِ ﺍﻟْﻌَﺮَﺏِ ﻓَﺎﺳْﺘَﻀَﺎﻓُﻮﻫُﻢْ ﻓَﻠَﻢْ ﻳُﻀِﻴﻔُﻮﻫُﻢْ . ﻓَﻘَﺎﻟُﻮﺍ ﻟَﻬُﻢْ ﻫَﻞْ ﻓِﻴﻜُﻢْ ﺭَﺍﻕٍ ﻓَﺈِﻥَّ ﺳَﻴِّﺪَ ﺍﻟْﺤَﻰِّ ﻟَﺪِﻳﻎٌ ﺃَﻭْ ﻣُﺼَﺎﺏٌ . ﻓَﻘَﺎﻝَ ﺭَﺟُﻞٌ ﻣِﻨْﻬُﻢْ ﻧَﻌَﻢْ ﻓَﺄَﺗَﺎﻩُ ﻓَﺮَﻗَﺎﻩُ ﺑِﻔَﺎﺗِﺤَﺔِ ﺍﻟْﻜِﺘَﺎﺏِ ﻓَﺒَﺮَﺃَ ﺍﻟﺮَّﺟُﻞُ ﻓَﺄُﻋْﻄِﻰَ ﻗَﻄِﻴﻌًﺎ ﻣِﻦْ ﻏَﻨَﻢٍ ﻓَﺄَﺑَﻰ ﺃَﻥْ ﻳَﻘْﺒَﻠَﻬَﺎ . ﻭَﻗَﺎﻝَ ﺣَﺘَّﻰ ﺃَﺫْﻛُﺮَ ﺫَﻟِﻚَ ﻟِﻠﻨَّﺒِﻰِّ – ﺻﻠﻰ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ .- ﻓَﺄَﺗَﻰ ﺍﻟﻨَّﺒِﻰَّ – ﺻﻠﻰ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ – ﻓَﺬَﻛَﺮَ ﺫَﻟِﻚَ ﻟَﻪُ . ﻓَﻘَﺎﻝَ ﻳَﺎ ﺭَﺳُﻮﻝَ ﺍﻟﻠَّﻪِ ﻭَﺍﻟﻠَّﻪِ ﻣَﺎ ﺭَﻗَﻴْﺖُ ﺇِﻻَّ ﺑِﻔَﺎﺗِﺤَﺔِ ﺍﻟْﻜِﺘَﺎﺏِ . ﻓَﺘَﺒَﺴَّﻢَ ﻭَﻗَﺎﻝَ ‏« ﻭَﻣَﺎ ﺃَﺩْﺭَﺍﻙَ ﺃَﻧَّﻬَﺎ ﺭُﻗْﻴَﺔٌ ‏» . ﺛُﻢَّ ﻗَﺎﻝَ ‏« ﺧُﺬُﻭﺍ ﻣِﻨْﻬُﻢْ ﻭَﺍﺿْﺮِﺑُﻮﺍ ﻟِﻰ ﺑِﺴَﻬْﻢٍ ﻣَﻌَﻜُﻢْ »

Dari Abu Sa’id Al-Khudri, bahwa ada sekelompok sahabat Rasulullah –shallallahu ‘alaihi wa sallam– dahulu berada dalam perjalanan safar, lalu melewati suatu kampung Arab. Kala itu, mereka meminta untuk dijamu, namun penduduk kampung tersebut enggan untuk menjamu. Penduduk kampung tersebut lantas berkata pada para sahabat yang mampir,

‘Apakah di antara kalian ada yang bisa meruqyah karena pembesar kampung tersebut tersengat binatang atau terserang demam.’ Di antara para sahabat lantas berkata, ‘Iya ada.’ Lalu ia pun mendatangi pembesar tersebut dan ia meruqyahnya dengan

membaca surat Al-Fatihah. Pembesar tersebut pun sembuh. Lalu yang membacakan ruqyah tadi diberikan seekor kambing, namun ia enggan menerimanya -dan disebutkan, ia mau menerima sampai kisah tadi diceritakan pada Nabi

shallallahu ‘alaihi wa sallam. Lalu ia mendatangi Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam dan menceritakan kisahnya tadi pada beliau. Ia berkata, ‘Wahai Rasulullah, aku tidaklah meruqyah kecuali dengan membaca surat Al-Fatihah.’ Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam lantas tersenyum dan berkata,

‘Bagaimana engkau bisa tahu Al-Fatihah adalah ruqyah?’ Beliau pun bersabda, ‘Ambil kambing tersebut dari mereka dan potongkan untukku sebagiannya bersama kalian’” (HR. Bukhari dan Muslim).

Kesembuhan Dari Al Qur’an Tergantung Kadar Keimanan
Keberhasilan pengobatan dengan Al-Qur`an sangat terkait dengan keimanan, kalau tidak sembuh bukan Al-Qur`annya yang salah, tetapi keimanan orang yang menggunakan Al-Quran yang kurang. Bisa jadi ada orang yang terlihat shalih tetapi kita tidak tahu

keimanannya. Hal ini mencakup baik yang mengobati dan yang diobati. Jadi jika ada orang yang terkena penyakit karena disengat kalajengking atau yang lebih ringan misalnya disengat tawon, kemudian ada yang membacakan Al-Fatihah namun ternyata tidak sembuh. Maka jangan salahkan Al-Fatihah jika tidak sembuh, tetapi salahkan tangan lemah yang tidak mahirmemegang pedang tajam. Jika iman, amal, dan tawakkal sebaik Abu Sa’id Al-Khudri maka kita bisa berharap penyakit tersebut sembuh.

Ada beberapa ayat lainnya yang juga memiliki keutamaan sebagai obat dari penyakit fisik dan jiwa, misalnya surat Al-Muwadzatain, Al-Falaq, An-Naas, dan ayat kursi untuk mengobati sihir. Selain itu, masih banyak ayat lain yang memiliki keutamaan masing-masing. Demikian semoga bermanfaat.

Tercinta

Penulis: dr. Raehanul Bahraen
Artikel Muslim.or.id

✿•┈•✿✿•┈•✿✿✿•┈┈•✿

🔉 𝑹𝒂𝒊𝒉 𝒂𝒎𝒂𝒍 𝒔𝒉𝒂𝒍𝒊𝒉 𝒅𝒆𝒏𝒈𝒂𝒏 𝒎𝒆𝒏𝒚𝒆𝒃𝒂𝒓𝒌𝒂𝒏 𝒌𝒊𝒓𝒊𝒎𝒂𝒏 𝒊𝒏𝒊 , 𝒔𝒆𝒎𝒐𝒈𝒂 𝒃𝒆𝒓𝒎𝒂𝒏𝒇𝒂𝒂𝒕

•┈┈••••❊🌸🌿🌸❊••••┈┈•

Address

Gotong Royong
Solo, AR
57124

Telephone

+6285725501679

Website

Alerts

Be the first to know and let us send you an email when Khazanah posts news and promotions. Your email address will not be used for any other purpose, and you can unsubscribe at any time.

Contact The Business

Send a message to Khazanah:

Share

Category