11/09/2025
Jiang Bin, juru bicara Kementerian Pertahanan Nasional Tiongkok, mengatakan pada hari Rabu bahwa pembangunan militer Jepang yang pesat, termasuk pengembangan senjata dan peralatan ofensif, telah meningkatkan kewaspadaan dan kekhawatiran di antara masyarakat di seluruh dunia.
Pada 29 Agustus, Kementerian Pertahanan Jepang mengajukan permintaan anggaran pertahanan tertinggi sebesar $60,2 miliar (8,8 triliun yen) untuk tahun fiskal 2026. Selain itu, Jepang berencana untuk menempatkan versi yang ditingkatkan dari rudal darat-ke-kapal Tipe-12 milik GSDF di Kyushu, yang jangkauannya mencakup wilayah pesisir Tiongkok.
"Kami mendesak Jepang untuk merenungkan secara mendalam sejarah agresinya, dengan sungguh-sungguh menghormati kekhawatiran keamanan negara-negara tetangganya di Asia dan komunitas internasional, bertindak bijaksana dalam urusan militer dan keamanan, dan menghindari pengulangan kesalahan sejarah," kata Jiang.
Jiang Bin, a spokesperson for China's Ministry of National Defense, said on Wednesday that Japan's rapid military buildup, including the development of offensive weapons and equipment, has raised vigilance and concerns among people worldwide.
On Aug. 29, Japan's Ministry of Defense submitted a record-high defense budget request of $60.2 billion (8.8 trillion yen) for the 2026 fiscal year. In addition, Japan plans to deploy an upgraded version of the GSDF's Type-12 land-to-ship guided missile in Kyushu, which has a range covering China's coastal areas.
"We urge Japan to deeply reflect on its history of aggression, earnestly respect the security concerns of its Asian neighbors and the international community, act prudently in military and security affairs, and avoid repeating the mistakes of history," Jiang said.