01/02/2025
WORLD PARROT
123.
ROSY-FACED LOVEBIRD
Nama lain : Peach-faced Lovebird, Rosy-collared Lovebird
Nama binomial : Agapornis roseicollis
(Vieillot, 1818)
Adalah spesies burung lovebird asli daerah gersang di barat daya Afrika seperti Gurun Namib. Berkicau keras dan konstan, burung ini adalah hewan yang sangat bersosial dan sering berkumpul dalam kelompok kecil di alam liar. Mereka makan sepanjang hari dan sering mandi.
Taksonomi
Burung ini dijelaskan oleh ahli burung Perancis, Louis Jean Pierre Vieillot, pada tahun 1818. Awalnya bernama Psittacus roseicollis tetapi kemudian pindah ke genus Agapornis dengan keluarga spesies lainnya.
Dua subspesies diakui:
Agapornis roseicollis, (Vieillot, 1818)
Agapornis roseicollis catumbella, B.P. Hall, 1952 - Angola
Agapornis roseicollis roseicollis, (Vieillot 1818) - Namibia, Botswana, dan Afrika Selatan
Deskripsi
Burung ini merupakan burung yang cukup kecil, panjang 17–18 cm, dengan panjang sayap rata-rata 106 mm dan panjang ekor 44–52 mm.Burung liar kebanyakan berwarna hijau dengan pantat biru. Wajah dan tenggorokan berwarna merah muda, paling gelap di dahi dan di atas mata. Paruhnya berwarna tanduk, irisnya berwarna cokelat, dan tungkai serta kakinya berwarna abu-abu. Merah muda dari A. r. roseicollis lebih ringan dari A. r. catumbella. Burung remaja memiliki wajah dan tenggorokan merah muda pucat, mahkota dan mahkota depan kehijauan, serta paruh memiliki dasar kecoklatan
Wajah dan tenggorokan berwarna merah muda, paling gelap di dahi dan di atas mata. Paruhnya berwarna tanduk, irisnya berwarna cokelat, dan tungkai serta kakinya berwarna abu-abu. Merah muda dari A. r. roseicollis lebih ringan dari A. r. catumbella. Burung remaja memiliki wajah dan tenggorokan merah muda pucat, mahkota dan mahkota depan kehijauan, serta paruh memiliki dasar kecoklatan.[3]
Habitat
Burung ini mendiami negara yang kering dan terbuka di barat daya Afrika. Jangkauannya membentang dari barat daya Angola melintasi sebagian besar Namibia ke lembah Sungai Orange yang lebih rendah di barat laut Afrika Selatan. Ia hidup hingga 1.600 meter di atas permukaan laut di hutan berdaun lebar, semi-gurun, dan daerah pegunungan. Hal ini tergantung pada keberadaan sumber air tempat mereka berkumpul di sekitar kolam untuk minum.
📷 HBW, Ebird, Joel Sartore, Charles J Sharp, Michael Warner, Nick Dorian, Gordon Karre, Darren Clark.