13/07/2025
Belanja untuk sepekan 315.000, hemat bukan😁
Harga tiap daerah tentu beda-beda ya.
Menu Per Hari Meliputi: sayur, lauk hewani, lauk nabati, buah, dan cemilan (singkong, ubi, dll).
Kenapa harus food prep?
1. Anti mumet tiap hari.
Bunda hanya perlu pusing 1 hari untuk memikirkan menu selama 1 pekan, buat list belanja yang diperlukan (saja) dan preparetion agar lebih rapih dan mudah. Daftar menu ditempel saja di dapur.
2. Hemat waktu dan biaya.
Jika kita belanja tiap hari ke warung. Anggaplah untuk pake jilbab, jalan ke warung, milih-milih, ngantri, jalan pulang dll kita perlu waktu 1 jam. Ini cukup menyita waktu harian. Apalagi kalo dari rumah belum tau mau masak apa. Dengan prinsip "gimana tar yang ada nya di warung aja." bagiku ini kurang efektif. Kadang kalo kesiangan dikit aja sayuran sudah habis, bingung kuadrat. Atau kesiangan dikit udah males melanda buat ke warung. Lalu juga lebih hemat biaya karena belanja sekaligus. Dan aku belanja kepasar biar sekaligus. Sudah bawa list belanja dan perkiraan dana yang diperlukan. Jadi ga perlu bawa banyak uang (emang punya uang banyak...? 😂), takut kalap. Dengan foodprep ini kamu bisa hemat 50% dari biasanya. Dulu pas aku belanja harian. Uang 50.000 rasanya kurang aja. Cuma dapet sayur asem, ikan buah dan beberapa bumbu. Kalo seminggu berarti 350.000. Nah dengan foodprep ini, kamu bisa cukup dengan 150-200ribu per pekan. Sisa uang belanja bisa untuk menabung atau darurat lainnya.
3. Masak jadi lebih asik.
Ya donk.. Bayangkan kulkas jadi lebih rapih. bangun tidur, buka mata, buka kulkas semua sudah tersedia dan siap olah. Udah ga perlu mikir, tinggal action aja. Yakin dan aku sudah buktikan, masak jadi lebih asik dan tidak melelahkan. Kalo kita harus ke warung dulu, duh...mood nya udah kempes. Belum lagi cepak abis ngantri.
Tips Food Preparation:
1. Planning. Emak ketche kan planner handal. Maka di planning menu apa yang akan dimasak selama sepekan. Bisa tanya suami atau anak, tentang masakan apa yang ingin dimakan pekan ini. Atau googling sebagai referensi menunya.
2. Buat daftar belanja. Daftar belanja dibuat berdasarkan menu tentunya. Lalu sebelumnya di cek ulang, di dapur bahan apa saja yang masih ada, jadi tidak over belanja. Jangan ngawang-ngawang yang Bunda. Nanti s**a buyar dan berceceran. Baiknya bener-benar dicatat. Agar tidak ada yang tertinggal suatu apapun. 😀
3. Cari tempat belanja yang murah dg kualitas bagus. Bisa ke pasar, atau jika tidak memungkinkan ya ke warung yang cukup terjangkau.
4. Pastikan belanja sesuai dengan catatan.
5. Bahan makanan disimpan dengan prosedur yang sudah ada. Maksudnya jangan sampai semua belanjaan sekantong kreseknya dimasukin aja ke kulkas. Blebekin aja. Tapi disimpan dengan prosedur sesuai dengan jenis bahannya. Sayuran, lauk, bumbu, buah dll ada banyak web yang membahas prosedur penyimpanan. Hal ini agar yang sudah kita belanjakan awet maksimal. Tidak cepat busuk yang berakhir di tong sampah. Dengan ilmu penyimpanan kita tidak akan membuang bahan makanan.
6. Rapihkan bahan makanan dengan container. Hal ini agar rapih. Kita juga mudah mengambilnya. Lebih aman dan kedap udara.
7. Bersihkan kulkas sebelum container bahan makanan di masukkan. Jadi ada jadwal 1 pekan sekali untuk membersihkan kulkas ya.
8. Masak dan benar-benar aplikasikan menu yang sudah direncanakan. Masalah teknis memasak, waktu dan resep bisa disesuaikan dengan aktifitas masing-masing. Tapi sebisa mungkin tetap mencari trik agar masak bisa lebih efektif. Misal saya masak sekaligus pagi. Sebelum anak-anak bangun. Usahakan jam 7 itu sudah selesai semua, masak pagi-sore. Kalau masakan nantinya perlu dihangatkan tinggal dihangatkan. Karena ketika anak-anak sudah bangun, aku tidak mau lagi sibuk di dapur. Paling mengerjakan pekerjaan rumah yang bisa disambi. Seperti nyici baju, jemur, nyapu dll. Selain itu, aku mempertimbangkan alat-alat masak yang harus dicuci. Kalo aku harus masak pagi, siang, sore. Maka semakin sering juga ritual nyupir alias nyuci piring. Jadi sekalian masak saja. Lalu sekali nyuci perabotan.