LPM Journo Liberta

  • Home
  • LPM Journo Liberta

LPM Journo Liberta Lembaga Pers Mahasiswa (LPM) Journo Liberta UIN Jakarta

Di balik kemudahan teknologi, kecerdasan buatan atau Artificial Intelligence (AI) mulai memengaruhi cara berpikir mahasi...
05/08/2025

Di balik kemudahan teknologi, kecerdasan buatan atau Artificial Intelligence (AI) mulai memengaruhi cara berpikir mahasiswa dalam menyelesaikan tugas. Teknologi ini bukan hanya mempercepat proses belajar, tapi juga memunculkan kekhawatiran soal penurunan daya pikir reflektif.

Beberapa mahasiswa mengaku sangat terbantu oleh AI untuk memantik ide awal, namun di sisi lain, Dosen Psikologi UIN Jakarta, Ilmi Amalia, mengingatkan bahwa ketergantungan pada AI bisa membuat mahasiswa malas berpikir secara mendalam.

“Kalau digunakan dengan benar, AI bisa membantu pekerjaan mahasiswa maupun dosen, terutama yang sifatnya rutinitas. Tapi untuk hal-hal yang menuntut berpikir mendalam, itu harus dibatasi,” ujar Ilmi Amalia saat diwawancarai via Google Meet, Sabtu (2/8).

Simak informasi selengkapnya melalui tautan dalam bio.

Penulis: Rifqi Titah Gemilang
Desain Grafis: Muhammad Salman Al Farisi
Editor: Oktaviani Rizki Handayani

Aksi nasional bertajuk INDONESIA (C)EMAS digelar ratusan mahasiswa dari berbagai wilayah Indonesia bersama elemen masyar...
29/07/2025

Aksi nasional bertajuk INDONESIA (C)EMAS digelar ratusan mahasiswa dari berbagai wilayah Indonesia bersama elemen masyarakat sipil di kawasan Patung Kuda, Jakarta Pusat, Senin (28/7).

Massa aksi menyuarakan keresahan atas revisi KUHAP, pengaburan sejarah, serta kebijakan yang dinilai merugikan masyarakat kecil.

Aliansi Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI) sebagai penggagas aksi menyampaikan 11 tuntutan, di antaranya penolakan revisi KUHAP, pengesahan RUU Perampasan Aset, hingga penolakan pembangunan fasilitas militer di kampus. Mahasiswa asal Padang, Dedi Irwansyah, menyebut bahwa revisi KUHAP bisa membungkam suara rakyat dan mengancam demokrasi.

Sementara itu, warga sipil yang turut hadir, Tegar Dwi Ilham, menilai pemerintah saat ini semakin otoriter dan cenderung menutup ruang berekspresi. Ia juga mengecam upaya penulisan ulang sejarah tragedi Mei 1998 yang dianggap menjauhkan generasi muda dari kebenaran sejarah.

“Mungkin cukup sulit dalam keadaan sekarang yang dipegang sama Prabowo, presiden kita sekarang,” ujar Tegar saat diwawancara di kawasan Patung Kuda, Jakarta Pusat, Senin (28/7).

Foto: Ahmad Dimas Fachri dan Agung Wahyu Pramudya
Narasi: Rifqi Titah Gemilang

[Resensi Novel]Educated atau dalam bahasa Indonesia “Terdidik” adalah sebuah memoir yang mengangkat kisah nyata sang pen...
27/07/2025

[Resensi Novel]

Educated atau dalam bahasa Indonesia “Terdidik” adalah sebuah memoir yang mengangkat kisah nyata sang penulis bernama Tara Westover. Ia merupakan seorang perempuan yang tumbuh dalam keluarga Mormon fundamentalis di pegunungan Idaho, Amerika Serikat. Tara hidup dalam dunia yang sempit, tanpa pendidikan formal, dan dijauhkan dari layanan publik seperti rumah sakit. Semua itu terjadi karena keluarganya memegang teguh kepercayaan bahwa institusi pemerintah adalah bentuk penyesatan yang tidak sesuai dengan nilai agama.

Baca selengkapnya melalui tautan di bio.

Penulis: Lisda Dwi Nasywa
Editor: Tasya Nurhaliza Putri

PADUAN SUARA MAHASISWA UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTAMempersembahkan... Konser Tahunan & Pra-kompetisi menuju 2nd Thail...
24/07/2025

PADUAN SUARA MAHASISWA UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

Mempersembahkan...
Konser Tahunan & Pra-kompetisi menuju 2nd Thailand International Choral Festival 2025
༻ JIVANA PRATISTHA ༺
"Melodi Perjuangan Harmoni Kehidupan"

Conductor:
GUPA Bayu Agustian.

Akan diselenggarakan pada:
📆 Hari/Tanggal: 9 Agustus 2025
⏰ Waktu: Sesi 1, pukul 15:30 WIB | Sesi 2, pukul 19:00 WIB
📍Tempat: Balai Resital Kartanegara, Jakarta Selatan https://maps.app.goo.gl/xNyzV4K8Ym6oxCZB6

🎫 Harga tiket:
• Reguler 125k
• VIP 150k
Informasi pembelian tiket bisa diakses melalui aplikasi dan website TipTip: 🔗https://tiptip.id/p/psmuinjakarta?tab=event

📞 Narahubung:
• +62 859-3019-6954 (Sunbest)
• +62 814-1008-2512 (Erdonar)

Sampai bertemu! 👋
===========================
Follow us on social media!
Instagram:
Tiktok:
Twitter:
LinkedIn: PSM UIN Jakarta
YouTube: PSM UIN Jakarta
Facebook: PSM UIN Jakarta
Email: [email protected]






Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia (YLBHI), Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Indonesia (BEM UI) hingga aliansi...
23/07/2025

Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia (YLBHI), Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Indonesia (BEM UI) hingga aliansi masyarakat sipil menggelar aksi penolakan terhadap revisi Kitab Undang-Undang Hukum Acara Pidana (KUHAP) di depan Gerbang Pancasila Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), Selasa (22/7). Dalam aksi ini, koalisi sipil mendesak agar proses penyusunan Rancangan Undang-Undang (RUU) KUHAP dilakukan secara partisipatif dan transparan.

Menanggapi hal ini, Asisten Pengabdi Bantuan Hukum (APBH) Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Jakarta, Daniel Winarta menyatakan, bahwa KUHAP perlu adanya reformasi, mengingat belum diperbarui kembali sejak 31 Desember 1981. Namun, ia mengatakan pembaruan KUHAP harus menyesuaikan dengan prinsip-prinsip Hak Asasi Manusia (HAM).

“Kita perlu memang reformasi kuat, karena di dalamnya mengandung muatan pembatasan kewenangan dari aparat penegak hukum dan perlindungan hak asasi manusia. Tapi kita perlu reformasi kuat yang seperti apa? Yaitu yang memuat prinsip-prinsip hak asasi manusia dan memuat sistem check and balances,” ujar Daniel saat ditemui langsung di depan Gerbang Pancasila, Selasa (22/7).

Di sisi lain, salah satu perwakilan mahasiswa dari BEM UI, Pras mengungkapkan perlunya solidaritas kolektif untuk menolak RUU KUHAP yang baru karena bukan hanya bermasalah secara isi, tetapi juga berpotensi membatasi ruang demokrasi. Ia menjelaskan bahwa revisi seharusnya menjadi momentum untuk reformasi, bukan menghidupkan kembali corak otoritarian warisan Orde Baru yang mempersempit kebebasan berpendapat.

Foto: Ahmad Dimas Fachri dan Siti Wardatul Jannah
Reporter: Barokah Meilany Putri
Narasi: Muhammad Iqbal
Editor: Khoirunnisa Maharani dan Lilis Anggraeni

Suku Dinas Kebudayaan Kota Administrasi Jakarta Selatan bersama Simpul Interaksi Teater Selatan (SINTESA) kembali gelar ...
22/07/2025

Suku Dinas Kebudayaan Kota Administrasi Jakarta Selatan bersama Simpul Interaksi Teater Selatan (SINTESA) kembali gelar Festival Teater Pelajar Jakarta Selatan di Gedung Teater Bulungan, Jakarta Selatan, pada 21-27 Juli 2025. Festival ini merupakan kompetisi antar sekolah yang akan menghasilkan tiga penampil terbaik untuk mewakili Jakarta Selatan di tingkat provinsi.

Teater Alpus 1 Sekolah Menengah Atas (SMA) Islam Al Azhar 1 Jakarta menjadi kelompok teater pertama yang tampil pada Senin (21/7). Lakon ASBUN: Apakah Pendidikan Kita Sudah Sepenuhnya Merdeka? yang dibawakan berisi kritik tajam terhadap sistem pendidikan nasional.

Penulis naskah ASBUN, Panji Gozali mengungkapkan, naskah ini berangkat dari keresahan akan kebijakan pendidikan yang selama ini dianggap benar ternyata justru menutup ruang ekspresi dan pemikiran kritis siswa.

“Di balik itu semua ada pemikiran-pemikiran anak yang harusnya berkembang malah jadi mati kutu karena sistem pendidikan atau kesalahpahaman orang tua dan guru dalam memaknai pembelajaran anak,” ungkap Panji saat diwawancarai di Gedung Teater Bulungan, Jakarta Selatan, Senin (21/7).

Masih di tempat yang sama, salah satu aktor drama, Rendy Dwi mengatakan, pertunjukan ini bukan sekadar panggung hiburan, tapi cermin bagi kondisi pendidikan saat ini. Ia menambahkan cerita yang ditampilkan tentang realitas yang mereka alami di sekolah.

“Bukan untuk kita sendiri, tapi untuk teman-teman kita yang lain, terlebih inspirasi untuk teater ini diambil dari dari kondisi pendidikan di Indonesia. Jadi, kita merasa kalau kita berbicara untuk teman-teman kita juga yang di luar sana,” ungkapnya.

Foto: Agustina Dwi Cahyaningrum
Narasi: Lisda Dwi Nasywa
Editor: Raya Rukmana dan Oktaviani Rizki Handayani

Belakangan ini, Kepolisian Negara Republik (Polri) meluncurkan media Police Tube dan robot polisi pada Hari Ulang Tahun ...
19/07/2025

Belakangan ini, Kepolisian Negara Republik (Polri) meluncurkan media Police Tube dan robot polisi pada Hari Ulang Tahun (HUT) Bhayangkara ke-79 kemarin. Meski terlihat berinovasi, hal ini menuai tanda tanya bagi masyarakat di tengah isu kebijakan efisiensi anggaran.

Lalu, apakah inovasi baru tersebut efektif memudahkan pekerjaan kepolisian atau malah sebaliknya?

Simak selengkapnya melalui infografis tersebut!

Narasi: Muhammad Iqbal
Desain Grafis: Tiara Ryani
Editor: Lilis Anggraeni

Ratusan siswa dan siswi Sekolah Rakyat Menengah Atas (SRMA) 10 Margaguna melaksanakan Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah...
17/07/2025

Ratusan siswa dan siswi Sekolah Rakyat Menengah Atas (SRMA) 10 Margaguna melaksanakan Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) di Pusat Pendidikan, Pelatihan dan Pengenbangan Profesi (Pusdiklatbangprof) Kementerian Sosial Republik Indonesia (Kemensos RI), Senin (14/7).

SRMA 10 Margaguna diperuntukkan bagi anak-anak yang berada secara administrasi kependudukannya di wilayah Jakarta Selatan. Kriteria calon siswa dan siswi yang dipilih yakni berasal dari Desil 1 dan Desil 2 yakni masyarakat dari golongan miskin dan miskin ekstrim. Total anak yang diterima di SRMA Marguna berjumlah 100 anak.

Kepala Sekolah SRMA 10 Margaguna, Ratu Mulyanengsih, menjelaskan sekolah ini menerapkan prinsip multi-entry multi-exit. Ia menambahkan pada tahap awal meliputi penilaian talent DNA siswa, tes diagnostik literasi dan numerasi, lalu pengembangan soft skill.

“Jadi anak-anak ini ketika di sekolah rakyat, mereka harus punya mimpi besar bahwa mereka akan melanjutkan ke perguruan yang lebih tinggi. Bahkan mungkin nanti kami akan mengasah kemampuan bahasa Inggrisnya. Jadi dari situ menjadi bekal untuk mereka. Tapi, dari itu semua kami juga akan mengedepankan nasionalismenya,” jelasnya saat diwawancarai, Senin (14/7).

Salah satu orang tua siswa, Junaedi, mengatakan alasan mendorong anaknya masuk ke sekolah rakyat karena faktor ekonomi. Di sisi lain, Junaedi mengaku sosialisasi terlaksananya program ini kurang meluas karena beberapa temannya tidak mengetahui infornasi terkait pendaftaran sekolah rakyat.

Foto: Aditya Purnama Putra
Narasi: Salsabilla Nofianti
Editor: Arya Baihaqi dan Oktaviani Rizki Handayani

Perayaan HUT Bhayangkara ke-79 digelar meriah di berbagai kota dengan tema “Polri untuk Masyarakat”. Namun, di balik par...
15/07/2025

Perayaan HUT Bhayangkara ke-79 digelar meriah di berbagai kota dengan tema “Polri untuk Masyarakat”. Namun, di balik parade dan konser, laporan KontraS mencatat ratusan kasus kekerasan oleh aparat termasuk penembakan dan salah tangkap yang mayoritas berujung impunitas.

Dalam wawancara bersama KontraS, aktivis, mahasiswa, hingga akademisi menyoroti ironi antara citra Polri yang humanis dan luka masyarakat yang tak kunjung disembuhkan. Dari trauma korban, minimnya akuntabilitas, hingga kritik terhadap politisasi institusi, publik menagih perubahan nyata, bukan seremonial simbolik.

Simak selengkapnya dalam tautan di bio.

Penulis: Barokah Meilany Putri
Desain Grafis: Muhammad Dava Fauzy
Editor: Lilis Anggraeni

Kartun yang dimuat majalah satire LeMan edisi 26 Juni 2025 memicu gelombang protes dan penahanan sejumlah staf redaksi. ...
11/07/2025

Kartun yang dimuat majalah satire LeMan edisi 26 Juni 2025 memicu gelombang protes dan penahanan sejumlah staf redaksi. Meski pihak majalah membantah bahwa tokoh yang digambarkan adalah Nabi Muhammad, amarah publik terlanjur tersulut.

Lalu, bagaimana sebaiknya batasan antara kebebasan pers dengan nilai spiritual yang dianut oleh sebuah kepercayaan?

Simak selengkapnya melalui infografis berikut!

Narasi: Alfiyyah Saaddi
Desain Grafis: Ahmad Briyanto
Editor: Oktaviani Rizki Handayani dan Fazarul Pratama

[Jejak Berdaya]Halo, Teman Jejak!Jejak bukan sekadar tapak yang tertinggal. Ia adalah cerita tentang daya dari sebuah ka...
02/07/2025

[Jejak Berdaya]

Halo, Teman Jejak!

Jejak bukan sekadar tapak yang tertinggal. Ia adalah cerita tentang daya dari sebuah kampung yang tumbuh dalam keterbatasan dengan harapan yang tak pernah padam.

Jejak Berdaya
Dengan Bangga mengumumkan keberhasilan penyelenggaraan

ACARA PUNCAK JEJAK BERDAYA

Program ini dilaksanakan pada:
📅 Sabtu, 28 Juni 2025
🕗 08.00 – 13.00 WIB
📍RPTRA MATAHARI - Jalan Rawasari Barat 6 No. 79A, Cempaka Putih Timur, Cempaka Putih, Jakarta Pusat

Lewat acara ini, Teman Jejak akan diajak menelusuri potensi serta petualangan seru yang mengasah kerja tim dan strategi melalui Jelajah Jejak.

Selain itu, ada ruang ekspresi kreatif untuk menyuarakan dukungan terhadap UMKM lewat yang penuh makna bersama Jejak Warna.

Mari kita rayakan pencapaian dan semangat yang membara dalam memberdayakan sesama di tengah keterbatasan.








Address


Alerts

Be the first to know and let us send you an email when LPM Journo Liberta posts news and promotions. Your email address will not be used for any other purpose, and you can unsubscribe at any time.

Contact The Business

Send a message to LPM Journo Liberta:

Shortcuts

  • Address
  • Alerts
  • Contact The Business
  • Claim ownership or report listing
  • Want your business to be the top-listed Media Company?

Share