05/08/2024
Catatan Sejarah Sepak Bola di Mandar.
Polmas: Kejayaan Sepak Bola dari Tanah Mandar.
=================================
Di antara hiruk-pikuk sepak bola nasional, nama Persatuan Sepak Bola Polewali Mamasa (PS Polmas) sering kali muncul dengan gemilang, membawa harum nama daerah yang kini dikenal sebagai Polewali Mandar. Julukan "Brazil-nya Sulawesi" yang melekat pada tim ini bukan sekadar ungkapan tanpa dasar. Seperti Brazil dengan kehebatan pemainnya, PS Polmas pun menjadi sumber pemain berbakat yang tak henti mengalir ke kancah sepak bola profesional di Indonesia sejak dekade 90-an.
dan Warisan
Pemain seperti Arief Kamaruddin, Ayyub Khan, Irsyad Aras, Jufri Samad, hingga era Fandy Edi yang berjuluk Tim Sandeq, telah menorehkan sejarah dalam lembaran sepak bola nasional. Seperti layaknya perahu Sandeq yang melaju cepat di perairan, demikian p**a para pemain PS Polmas mengarungi lapangan hijau dengan penuh semangat dan ketangguhan.
Terletak di bawah bayangan Stadion S. Mengga, PS Polmas didirikan pada awal 1960-an. Meski Mamasa memekarkan diri menjadi daerah otonomi baru pada tahun 2002, semangat dan identitas PS Polmas tetap utuh, menyatu dengan sejarah dan kebanggaan daerahnya.
Sukri: Pelatih dengan Sentuhan Ajaib
Nama Ahmad Sukri tak dapat dilepaskan dari kejayaan PS Polmas. Lahir di Tinambung pada tahun 1961, Sukri adalah sosok yang membawa tim ini meraih tiga gelar juara besar dalam kurun waktu sebulan pada tahun 1994. Dengan tangan dinginnya, PS Polmas menjuarai Divisi II Liga Indonesia Zona Sulsel, Habibie Cup IV di Pare-Pare, dan Divisi II Liga Indonesia Regional Sulawesi di Kendari. Para pemain seperti Aco Bello, Azis Rahayu, dan banyak lainnya, menjadi bagian dari sejarah gemilang tersebut.
yang Abadi
PS Polmas pertama kali menarik perhatian publik saat mengikuti turnamen "Malunda Cup I" tahun 1994. Dalam turnamen antar kampung ini, PS Polmas menunjukkan kekuatan mereka dengan meraih juara setelah mengalahkan Pelita Utama Pellattoang. Kesuksesan ini membawa mereka ke Divisi II Liga Indonesia Zona Sulsel, di mana PS Polmas kembali berjaya dan menjadi wakil Sulawesi Selatan di tingkat regional.
Habibie Cup: Kemenangan di Pare-Pare
Di turnamen bergengsi yang didedikasikan untuk Presiden ketiga Republik Indonesia, PS Polmas berhasil menaklukkan PSM Makassar dengan skor tipis 1-0, membawa p**ang gelar juara untuk pertama kalinya. Keberhasilan ini menjadi tonggak penting dalam sejarah sepak bola Sulawesi.
Prestasi di Kendari
Tak berhenti di situ, PS Polmas melanjutkan perjalanan ke Kendari untuk berkompetisi di Divisi II Regional Sulawesi. Di sini, mereka menunjukkan ketangguhan dengan menaklukkan Persmin Minahasa dan Persim Maros. Meski harus menghadapi kekalahan dari Persipal Palu, PS Polmas tetap berada di urutan pertama dan melaju ke babak 16 Besar Divisi II Liga Indonesia musim 1994-1995 di Kabupaten Bogor.
yang Nyaris Terwujud
Di babak 16 Besar, Tim Sandeq nyaris saja melaju ke perempat final. Mereka menunjukkan permainan yang impresif dengan kemenangan atas Perseban Banjarmasin dan hasil imbang melawan PSPS Pekanbaru. Namun, mimpi mereka terhenti karena kalah selisih gol dari PSPS Pekanbaru, meski tetap membawa kebanggaan bagi masyarakat Polewali Mandar.
Polmas bukan sekadar tim sepak bola. Ia adalah simbol kebanggaan dan semangat dari Polewali Mandar. Dengan sejarah panjang dan pemain-pemain berbakat yang terus lahir, PS Polmas akan selalu menjadi bintang yang bersinar terang di langit sepak bola Indonesia. Kejayaan mereka adalah inspirasi bahwa dari tanah Mandar, impian besar dapat terwujud dengan kerja keras, semangat, dan dedikasi tanpa henti. (**)
=======================
Liga 3 Sulbar: Derby Sepak Bola yang Menggetarkan Polewali Mandar.
Langit Polewali Mandar tampak cerah di Sabtu, 13 Januari 2024, ketika dua kekuatan sepak bola lokal, PS Polmas dan PS Sandeq Polman, bertemu di Stadion HS. Mengga Sport Center untuk memperebutkan gelar juara Liga 3 Zona Sulawesi Barat.
Pertandingan ini bukan hanya soal adu ketangkasan, melainkan juga sebuah derby yang sarat gengsi dan persaingan, dipimpin oleh dua pelatih tangguh, Azkhar Darno di kubu PS Polmas dan Daeng Masiga di pihak PS Sandeq Polman.
Taktik dan Kecemerlangan di Lapangan
Sejak peluit wasit Nasbir ditiup, PS Polmas langsung menunjukkan agresivitasnya, menerobos pertahanan PS Sandeq dengan serangan cepat yang mematikan. Namun, PS Sandeq dengan tenang mengendalikan situasi, meredam tekanan lawan dan berbalik menekan dari berbagai sisi. Pertandingan pun menjadi ajang adu taktik yang intens, di mana setiap langkah dan gerakan pemain terasa seperti tarian yang mempesona.
Pada menit ke-33, momen magis terjadi. Yusripal, pemain PS Polmas nomor punggung 19, berhasil memperdaya kiper Sandeq, Umar. Dalam kemelut di depan gawang, sebuah sontekan kaki kanannya mengarahkan bola ke sisi kiri gawang yang tak mampu dijangkau oleh Umar. Sorak-sorai penonton bergemuruh, PS Polmas unggul 1-0.
Kedua: Kejayaan dan Ketegangan
Memasuki babak kedua, PS Polmas kembali menunjukkan dominasi. Pada menit ke-63, Hardianto, penyerang nomor punggung 30, melesat melewati beberapa pemain Sandeq dan mengecoh kiper, membuat skor menjadi 2-0. Seakan belum puas, tiga menit kemudian, sebuah kesalahan kiper Sandeq memberikan peluang emas bagi Erwin Alijas. Meski tendangan keras Erwin ditepis, bola memantul ke kaki Yusripal yang dengan mudah menciptakan gol ketiga, mengukuhkan skor 3-0.
PS Sandeq berusaha bangkit, mendapatkan hadiah penalti yang sayangnya hanya membentur tiang gawang. Hingga peluit akhir berbunyi, skor tetap 3-0 untuk kemenangan PS Polmas, menobatkan mereka sebagai juara Liga 3 Sulbar dan memastikan tiket ke babak nasional.
dan Harapan Masa Depan
Panitia menetapkan Erwin Alijas sebagai pemain terbaik, Akbar Aras sebagai kiper terbaik, dan Muh Yusuf Bento dari PS Sandeq sebagai pencetak gol terbanyak. Prestasi ini menambah kemeriahan euforia kemenangan. Juara ketiga diraih oleh Mandar United FC dan PS Matra Pasangkayu, dengan PS Sandeq Polman sebagai runner-up.
Ketua Asprov PSSI Sulbar, Agus Ambo Djiwa, menyampaikan rasa syukur atas pelaksanaan Liga 3 Sulbar yang berlangsung aman dan sukses. Ia berharap PS Polmas dapat mempersiapkan diri sebaik mungkin untuk berprestasi di tingkat nasional, mengangkat nama persepakbolaan Sulbar ke panggung yang lebih besar.
Manager PS Polmas, H Muhammad Sain, juga menyatakan kebahagiaannya atas kemenangan ini. Ia menegaskan kesiapan timnya untuk berlaga di tingkat nasional, dengan dukungan dari lima perusahaan yang siap mensponsori. "Saya menyerahkan sepenuhnya kepada pelatih untuk mempersiapkan tim PS Polmas menjelang berlaga di tingkat nasional. Termasuk menambah kekuatan dengan mengontrak pemain," tandasnya.
Pertandingan final Liga 3 Zona Sulbar antara PS Polmas dan PS Sandeq Polman bukan hanya soal kemenangan, tetapi juga tentang kebanggaan, perjuangan, dan harapan. Dari tanah Polewali Mandar, sebuah kisah gemilang kembali ditorehkan, menginspirasi generasi muda untuk terus bermimpi dan berjuang demi kejayaan sepak bola Indonesia. Dengan persiapan matang dan semangat pantang menyerah, PS Polmas siap mengharumkan nama Sulawesi Barat di kancah nasional. (**)
pengikut