09/09/2025
10 TENTARA ZIONIS TEWAS DALAM SEHARI
Dalam kurun waktu 24 jam, dua operasi perlawanan Palestina menewaskan sedikitnya sepuluh tentara Israel. Insiden tersebut terjadi di dua lokasi berbeda: penembakan di terminal bus pusat Yerusalem Timur, serta serangan terhadap kru tank Israel di wilayah Jabalia, utara Jalur Gaza.
Menurut laporan Al Jazeera Arabic, penyerangan di Gaza dilakukan oleh tiga orang Palestina yang melempar bahan peledak ke dalam tank, kemudian menembaki komandannya. Ledakan besar membuat kendaraan lapis baja itu terbakar, menewaskan seluruh awak di dalamnya.
Mahmoud Rantisi, analis politik yang diwawancarai Al Jazeera, menyebut kedua serangan ini sebagai jawaban alami atas agresi militer Israel yang terus berlangsung di Gaza dan Tepi Barat. Ia menegaskan, meski perang sudah berjalan lebih dari 700 hari, perlawanan masih mampu menjaga ritme dan bahkan melancarkan operasi skala besar.
Sementara itu, Bisan Shobaki, Kepala Departemen Ilmu Politik Universitas Hebron, menilai bahwa operasi individu maupun kelompok kecil menunjukkan luasnya dukungan rakyat Palestina terhadap perjuangan. Ia juga mengingatkan bahwa kebijakan Israel yang semakin represif justru berpotensi melahirkan “realitas baru” yang lebih berbahaya.
Dari sisi internasional, James Robbins, peneliti senior di Dewan Kebijakan Luar Negeri AS, mengkritik operasi perlawanan dengan alasan dapat merusak peluang perdamaian. Namun, pernyataan ini ditanggapi oleh pengamat Palestina sebagai bentuk standar ganda, mengingat agresi Israel terus menimbulkan korban sipil.
Dua serangan dalam sehari ini semakin mempertegas bahwa lingkaran konflik masih jauh dari akhir, dan ketegangan di Gaza maupun Tepi Barat berpotensi terus meningkat.