Zain al Abid

Zain al Abid Apapun yang penting Bermanfaat Innama Buistu Li Utammima ma kaarimal Akhlak

09/07/2025

5 Golongan Wanita yang Tidak di Anjurkan di Nikahi
Yang merasa G3m0y Aman ya

semua orang

Salah satu sanad amalan yg kami dapat dari al marhum al maghfurlah KH. Ahmad Muzajjad Faqihuddin (Mbah Jad Nganjuk) adal...
27/05/2025

Salah satu sanad amalan yg kami dapat dari al marhum al maghfurlah KH. Ahmad Muzajjad Faqihuddin (Mbah Jad Nganjuk) adalah amalan agar rejeki lancar, yaitu dgn membaca waqiah setiap selesai shalat ashar 3 kali, namun enaknya.. tidak harus mengulang 3 kali, cukup setelah membaca surat Al Waqiah untuk menambah bacaan:
ثلاث مرات
"Tsalaatsa Marrot"
Maka sudah terhitung 3 kali.

Diantara pesan-pesan beliau yg kami kutip dari berbagai sumber:

1. Agar sehat, umur panjang, cerdas: Aqiqah, kalo gak ada kambing bisa diganti ayam jago. Beliau sering mengaqiqahi Santri-santri yang belum diaqiqahi.
Agar sehat: Jangan makan makanan berbahan kimia dan itu beliau lakukan sampai tutup usia.
2. Shodaqah khususnya waktu hari kelahiran.
3. Dermawan Sedekah ke orang tua, tetangga/masyarakat, santri.
4. Puasa 3 hari (Selasa-Rabu-kamis) niat:
نَوَيتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ أَدَاءِ جَمِيْعِ الْعُلُوم
5. Kirim Fatihah tuk orang tua, guru-guru dan yang memberi ijazah : 41x/70x/313x tiap malam (jika ortu masih hidup diniati agar Rizqi lancar tuk membiayai anak), semoga keturunannya Sholih
6. Jangan hutang, jangan zholim
7. Jangan membuat malu kyai/pondok, pelajari dan siapkan bekal untuk bermasyarakat (bisa pimpin barzanji, khutbah, tahlil dll)
8. Termasuk hubbul Wathon, pulang ke kampung halaman dan menyebarkan ilmu dari pondok
9. Doakan masyarakat :
اللهم اهْدِ قَوْمِي فَإِنَّهُمْ لاَ يَعْلَمُون
Bisa dimulai sejak masih di pondok, nanti pulang tinggal menemui hasilnya
10. Manusia diawasi 360 malaikat, yang paling besar roqib dan atid
11. Air sumur lama Lirboyo itu berkah, dibuat oleh kyai Sholeh, beliau itu wali
12. Jangan pulang sebelum umur 30 (khatam Qur'an, tamat sekolah dan Khidmah dulu)
13. Amalkan ijazah dari Masyayikh, terutama dalail Khoirot
14. Agar selamat : jaga amanah Allah dan Masyayikh.
15. Ndungo iku ono toto kromone. Diwiwiti moco fatihah, engko tekan إياك نعبد وإياك نستعين diwoco ping 7 ora usah ambekan. Terus ditambahi إهدنا الصراط المستقيم diwoco ping 3 ora usah ambekan pisan. In sya Alloh nek ngunukui dungone gampang kinabul.

اللهم صل وسلم على سيدنا محمد وعلى آله وصحبه أجمعين

Alhamdulillah
28/04/2025

Alhamdulillah

"As sukut... As sukut... As sukut.."Saya tidak tertarik dan tidak ingin berbicara tentang "Polemik Nasab" karena saya ti...
22/04/2025

"As sukut... As sukut... As sukut.."

Saya tidak tertarik dan tidak ingin berbicara tentang "Polemik Nasab" karena saya tidak ahli dalam bidang itu, biarlah di urus oleh orang - orang yang membidanginya

Saya juga tidak tertarik untuk membicarakan JATMI, JATMA maupun JATMAN karena saya bukan Ahli Thoriqoh dan tidak faham seluk beluk Organisasi Thoriqoh. Biarlah di urus orang2 yang membidanginya.

Saya juga tidak akan berbicara Tentang SEJARAH kuburan dan penyimpangannya, Biarlah di urus mereka yang Ahli di bidang Sejarah.

Saya ngugemi dawuh Mbah Yai Anwar Lirboyo :"Gak usah melu2... Luwih manfaat mulang ngaji".

Saya mendapatkan cerita dari Mbah Yai Ahmad Baghowi, Kyai Sepuh Prambon Nganjuk, Beliau termasuk Santri Mbah Yai Hamid Pasuruan ..,.....

Saat awal2 Polemik Nasab dan Habaib, Mbah Yai Baghowi susah, bersedih, gelisah, resah dan sempat terpengaruh Pro - Kontra yang berkembang di Masyarakat, berseliweran di Medsos...

Suatu malam, beliau bermimpi berjumpa Mbah Kyai Hamid Pasuruhan, dalam mimpinya Mbah Yai Hamid berpesan :" Baghowi... As-sukut... As-Sukut... As-sukuut...! Awakmu menengo", Pesan Mbah Yai Hamid sambil memberikan isyarat dengan menempelkan jari telunjuknya pada bibir.

Kita hanya bisa berharap, baik kepada yang Pro maupun Kontra, Untuk berbicara dan bertindak secara proporsional, Jangan ada caci maki, saling merendahkan satu sama lain.
Jangan ada perpecahan terutama sesama Warga NU.
Jangan terprovokasi adu domba untuk membenturkan sesama Anak Bangsa.


19/04/2025

S4H Secara HUKUM, JATM4N Yang Mendirikan adalah HABIB Lutfi bin Yahya.

19/04/2025

DITEMUKAN MAKAM KUNO DI RERUNTUHAN TEMBOK CHINA (THE GREAT WALL) DI DUGA MAKAM NABI DZULKIFLI 'ALAIHISSALAM

Membuat Ide Konten tidak cukup hanya sebatas menarik, tetapi juga penting agar dapat meningkatkan sumber daya yang Berku...
16/04/2025

Membuat Ide Konten tidak cukup hanya sebatas menarik, tetapi juga penting agar dapat meningkatkan sumber daya yang Berkualitas.
Salam Interaksi

Sunan Bungkul atau yang memiliki nama asli Ki Ageng Supo atau Mpu Supo seorang bangsawan dari Kerajaan Majapahit yang se...
05/04/2025

Sunan Bungkul atau yang memiliki nama asli Ki Ageng Supo atau Mpu Supo seorang bangsawan dari Kerajaan Majapahit yang setelah memeluk Islam. Lalu ia menggunakan nama Ki Ageng Mahmuddin. Ia adalah salah satu penyebar agama Islam di akhir kejayaan Kerajaan Majapahit pada abad ke-15 di antara masa Sunan Ampel pada 1400-1481 M.

Nama Ki Ageng Supo dua kali disebut dalam peristiwa besar dalam kisah para sunan. Kisah pertama saat Ki Ageng Supo menjalih menjadi mertua Sunan Ampel, dan cerita lain behubungan dengan Raden Paku atau yang lebih dikenal dengan Sunan Giri yang juga menjadi menantunya.

Dijelaskan dalam bukunya Kisah Walisongo, ada suatu cerita masyarakat tentang Ki Ageng Supa yang ingin menikahkan puterinya Dewi Wardah. Hingga usia menjelang dewasa, belum juga mendapatkan sosok lelaki yang diinginkan. Lalu Ki Ageng Supo membuat sayembara. “Barang siapa laki-laki yang dapat memetik delima yang tumbuh di kebunnya akan dijodohkan dengan putri Ki Ageng Supa yang bernama Dewi Wardah”.

Sudah banyak orang laki-laki yang mencoba mengikuti sayembara, namun belum ada yang berhasil memetik buah delima yang dimaksud. Bahkan sebagian dari mereka ketika memanjat berusaha untuk mengambil buah delima malah jatuh dan berakhir dengan kematian.

Pada suatu hari Raden Paku yang kurang beberapa hari lagi melangsungkan pernikahan dengan Putri Sunan Ampel Dewi Murthasiah pergi ke Ampeldelta. Secara kebetulan dalam perjalanan itu melewati pekarangan rumah milik Ki Ageng Supo. Saat berjalan melewati bawah pohon delima yang dimaksud, tiba-tiba sebuah buah pohon delima itu jatuh tepat mengenai kepala Raden Paku. Dalam keadaan demikian, tiba tiba saja Ki Ageng Supo muncul menemuhi Raden Paku.

“ Mau kemanakah engkau, dan apa yang sedang engkau ambil,” tanya Ki Ageng Supo.

“ Maaf Ki Ageng, saya tidak bermaksud mengambilnya. Ketika saya lewat buah delima ini jatuh sendiri dan mengenahi kepala saya,” jawab Raden Paku.

“ Itu artinya kau harus kawin dengan putriku yang bernama Dewi Wardah,” kata Ki Ageng Supo.

“Tapi..., sesungguhnya sebentar lagi saya akan dinikahkan dengan putri kanjeng Sunan Ampel,” jelas Raden Paku.

“ Saya sudah dengan kabar itu, namun katakan saja kejadian ini kepada Sunan Ampel,”

Dengan perasaan tidak menentu, Raden Paku segera menemuhi pesantren Sunan Ampel. Dihadapan Sunan Ampel, Raden Paku menceritakan apa yang baru dialaminya.

“ Jika benar yang dikatakan Ki Ageng Supo, berbahagialah engkau, karena sebentar lagi engkau akan diambil menantu oleh Ki Ageng Supo. Engkau akan dijodohkan dengan putri beliau yang bernama Dewi Wardah” kata Sunan Ampel

“Kanjeng Sunan, saya tidak mengerti apa maksudnya, bukankah sebentar lagi saya akan menikah dengan putri kanjeng Sunan” tanya Raden Paku.

“Agaknya ini sudah menjadi suratan takdir bahwa engkau akan mempunyai dua orang istri, putriku Dewi Murtosiah dan putri Ki Ageng Supo, Dewi Wardah”.

Kemudian Sunan Ampel menceritakan perihal sayembara yang telah dibuat Ki Ageng Supo. Banyak peserta sayembara itu dan selalu bernasib naas. Raden Paku mengangguk-angguk mendengar cerita Sunan Ampel.

Address

Bandar Surabaya

Alerts

Be the first to know and let us send you an email when Zain al Abid posts news and promotions. Your email address will not be used for any other purpose, and you can unsubscribe at any time.

Share