20/07/2023
Banda Aceh – Dalam rangka Pembahasan rancangan reusam dalam Sidang Raya tahun 2023 yang diadakan oleh Lembaga Wali Nanggroe dilaksanakan di Banda Aceh. Acara ini secara resmi dibuka oleh Wali Nanggroe Aceh, Paduka Yang Mulia Tgk Malik Mahmud Al Haythar, yang diwakili oleh Waliyul 'Ahdi Wali Nanggroe, H Muzakir Manaf atau dikenal sebagai Mualem. Sidang Raya ini berlangsung pada Kamis, 20 Juli 2023, di Pendopo Wali Nanggroe, Aceh Besar.
Mualem, selaku perwakilan Wali Nanggroe, menyampaikan bahwa dalam Sidang Raya ini, terdapat empat rancangan reusam yang menjadi topik pembahasan. Keempat reusam tersebut adalah Reusam Mukim, Reusam Pageu Nanggroe, Reusam Kurikulum Pendidikan Aceh Islami, dan Reusam Pelestarian Khazanah Sejarah Kebudayaan dan Tamadun Aceh dalam dan Luar Aceh.
Hasil dari pembahasan Sidang Raya ini akan diserahkan kepada Wali Nanggroe untuk ditetapkan sebagai reusam yang berlaku. Mualem menekankan pentingnya reusam dalam memaksimalkan kinerja Lembaga Wali Nanggroe, dan mengajukan permintaan agar pembahasan dilakukan dengan serius dan fokus.
Mualem juga menginginkan agar Sidang Raya merumuskan rekomendasi strategis untuk mengatasi berbagai persoalan Aceh secara menyeluruh, termasuk isu pembangunan dan permasalahan lainnya. Ia menggarisbawahi kondisi prihatin Aceh dalam beberapa aspek, seperti ekonomi, kesehatan, pendidikan, dan indeks pembangunan manusia. Misalnya, data dari Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2022 menunjukkan bahwa Aceh menjadi daerah termiskin di Sumatra. Di bidang kesehatan, survey Status Gizi Indonesia (SSGI) tahun 2022 menempatkan Aceh pada posisi kelima dengan angka stunting tertinggi di Indonesia, yaitu 33,2 persen, yang melebihi ambang batas yang ditetapkan oleh WHO sebesar 20 persen.
Masalah pendidikan juga menjadi perhatian serius, dengan data tahun 2021 menempatkan Aceh pada peringkat ke-25 dari 34 provinsi di Indonesia. Mualem menegaskan bahwa berbagai persoalan ini harus menjadi tanggung jawab semua pihak, termasuk tanggung jawab dari Lembaga Wali Nanggroe.