Wadah Persatuan

Wadah Persatuan Dunia dalam keberagaman Stop intoleransi
(3)

Kumpulan realisasi dan renungan universal lintas agama untuk menjadikan kita manusia yang berkodrat nurani dan pribadi yang selalu berusaha selalu melakukan kebaikan dan meningkatkan diri lebih baik dalam segala kepercayaan masing-masing yang kita anut saat ini.

Copas....Neo Feodalisme Berbaju Dresta Bali Tidak mudah menahan agenda NeoFeodalisme berbaju jualan Dresta Bali di Bali....
26/06/2022

Copas....

Neo Feodalisme Berbaju Dresta Bali

Tidak mudah menahan agenda NeoFeodalisme berbaju jualan Dresta Bali di Bali. Siapapun yang tidak sepaham dengan kelompoknya dicap Sampradaya atau pendukung Sampradaya. Padahal belum tentu mereka lebih paham dan menjalani Hindu khas Bali tersebut. Rasanya dengan mereka, Saya masih tidak jauh amat memahami dan menjalani Dresta Bali. Maklum belasan tahun saya mendalami dan keliling Bali untuk membuat materi Tabloid Bali Aga sebuah tabloid yang sangat sangat khas spiritual Bali di masa lalu. Sebab isi tersembunyi gerakannya, ternyata Saya merasa ada gerakan kembali ke dunia feodal di era global dengan bungkusan lain.

Penggunaan nama palsu yang mengagung-agungkan diri atau tidak sama dengan identitas resmi di berbagai surat jabatan publik dalam perspektif hukum kependudukan menjadi contoh nyatanya. Bersyukur sekarang publik sudah bisa melihat langsung, karena ternyata hanya untuk melapor perjuangkan haknya pribadi saja, nama yang diagung-agungkan itu tidak berlaku dimata hukum. Belum lagi untuk di Bank, NPWP, SIM, dan lainnya.

Betapa banyak surat yang menyangkut kepentingan publik menjadi cacat formil karena nama yang punya otoritas menggunakan nama yang tidak sah dan diakui sistem hukum di Indonesia. Untuk urusan memperjuangkan hak pribadinya saja tidak berlaku, kenapa harus seluruh Bali tunduk dengan nama nggak jelas..?

Kasihan nasib desa adat di Bali jika ini dibiarkan begitu lama. Nama yang nggak berlaku di urusan resmi terkait pemerintahan di Indonesia, lalu dipakai untuk kepentingan pengukuhan desa adat di seluruh Bali. Betapa kasihan Desa Adat di Bali kalah wibawa dengan kantor Pajak, Kantor Bank, Kantor Polisi, maupun mungkin kantor Maskapai Penerbangan bahkan aplikasi Peduli Lindungi dan kartu Vaksin Covid. Dulu tidak pernah Desa Adat kita bernasib seperti ini. Belum lagi nasib FKUB dan organisasi lainnya.

Haruskah dibiarkan semua diam terhipnotis..?

Sekali lagi tidak mudah menahan dan menghentikan laju gerakan neo feodalisme yang mendapatkan berbagai fasilitas kekuasaan, tapi Saya bersiap untuk menghentikannya. Feodalisme adalah mirip penjajahan mental dengan membuat hirarki ada yang harus di Ratu Ratu kan dan ada yang harus dianggap panjak panjaknya.

Buih dan gelombang selalu akan hadir ketika ada batu penghadang di aliran sungai yang deras. Tapi dari buih dan gelombang itu orang akan tahu isi dalam airnya.

Satyam Eva Jayate..!!



GPS

Tolak Feodalisme berjubah Dresta Bali dengan menggunakan frame ini twb.nz/tolakfeodalisme

03/12/2021

Baliku 😭😭😭

PHDI PUSAT MEJAYA-JAYA KEABSAHAN PHDI MLB TANDA TANYADenpasar | barometerbali Setelah Parisada Hindu Dharma Indonesia (P...
21/11/2021

PHDI PUSAT MEJAYA-JAYA KEABSAHAN PHDI MLB TANDA TANYA

Denpasar | barometerbali Setelah Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI) Pusat rampung menggelar Mahasabha XII di Jakarta yang memilih Wisnu Bawa Tenaya (WBT) sebagai ketua umum dilanjutkan dengan upacara Mejaya Jaya di Pura Besakih hal ini kemudian menimbulkan pertanyaan tentang nasib PHDI Pusat versi Mahasabha Luar Biasa (MLB) Samuan Tiga ke depan.

Selain mendapat sorotan berkantor di gedung Majelis Desa Adat (MDA) Bali sekarang harus berjibaku melakukan gugatan melawan PHDI versi WBT yang dikabarkan sudah diakui pemerintah.

PHDI MLB terkesan ngotot mengaku berjuang untuk membersihkan pengaruh Sampradaya Non Dresta atau asing yang dianggap telah menggerogoti wadah PHDI.

Dikonfirmasi terpisah Ketut Sumarta sebagai Panyarikan Agung (Sekjen) Majelis Desa Adat Provinsi (MDAP) Bali ditanya mengenai selentingan PHDI MLB berkantor di gedung yang menangani masalah desa adat tersebut mengatakan, surat terakhir dibuat sudah berubah, PHDI MLB tidak memakai alamat gedung MDAP Bali lagi. Ia menegaskan, secara kelembagaan resmi tidak pernah mengizinkan.

“Terkait dengan pihak yang menggunakan alamat gedung kantor MDAP Bali sebaiknya tanya langsung ke pihak bersangkutan. MDAP Bali secara kelembagaan resmi tidak pernah mengizinkan,” tegas Ketut Sumarta kepada wartawan, Jumat ( 19/11/2021)

Sekretaris PHDI Pusat hasil MLB di Pura Samuan Tiga, Pejeng, Kabupaten Gianyar Bali, Komang Priambada, SE tak menampik ketika dikonfirmasi terkait tercantumnya alamat kantor PHDI Pusat di Gedung MDAP Bali.

“Iya itu alamat sementara saja. Karena ini tuntutan umat yang lebih banyak ada di Bali, agar ada juga kantor PHDI Pusat di Bali. Sekarang kita punya dua alamat yakni kantor pusat di Jakarta di Merdeka Utara, Jl. Veteran dan kantor pusat di Bali Jl. Sekar Tunjung, Gatsu Timur, Denpasar,” tegasnya.

Lebih dari itu pihaknya mengklaim sebagai Pengurus PHDI Pusat yang sah dengan Ketua Umumnya Marsekal TNI (Purn) Ida Bagus Putu Dunia.

Komang Priambada juga menyebutkan saat ini pihaknya telah melayangkan gugatan kepada PHDI Pusat hasil Mahasabha XII masa versi WBT yang diselenggarakan pada 28-31 Oktober 2021 di Jakarta dan sudah didaftarkan di Pengadilan Negeri Jakarta Barat pada tanggal 16 November 2021, dengan registrasi no: 984/Pdt G/2021/PN/Jkt.Brt dalam perkara perbuatan melawan hukum.

“Kami anggap PHDI hasil Mahasabha XII tidak sah dan cacat hukum. Gugatannya sudah kami ajukan ke PN Jakarta Barat. Tanggal 8 Desember ini akan sidang perdana. Ada 6 orang yang kita gugat,” tandasnya.

Sebelumnya PHDI Pusat versi WBT telah sukses menggelar Mahasabha (Kongres Nasional) XII di Hotel Sultan, Jakarta pada tanggal 28 hingga 31 Oktober 2021 yang dibuka secara resmi oleh Presiden Republik Indonesia Ir. H. Joko Widodo dan ditutup oleh Wakil Presiden Republik Indonesia Prof. Dr. (H.C) K. H. Ma’aruf Amin.

Dalam sambutan Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) menyampaikan bahwa nilai-nilai luhur agama Hindu yang menyatu dengan kearifan budaya nusantara telah berkontribusi besar bagi upaya membangun fondasi peradaban bangsa. “Saya berharap kepada para pemimpin umat Hindu dari seluruh Indonesia menjadi contoh dan pionir dalam menjaga persatuan, selalu memperkuat modal sosial,” kata Presiden, di Jakarta, Kamis (28/10/2021) lalu.

“Teruslah menyebarkan semangat toleransi dan moderasi beragama ke seluruh penjuru Indonesia dan bahkan ke seluruh dunia,” tandasnya.

Menegaskan keabsahannya secara legal formal dan niskala, Pengurus Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI) Pusat masa bhakti 2021-2026 hasil Mahasabha XII melaksanakan upacara Mejaya Jaya di Penataran Agung Pura Besakih, Karangasem, Bali pada Saniscara Kliwon, Wuku Kuningan, Sabtu (20/11/2021).

“Mejaya Jaya ini sebagai simbol upacara pelantikan pengurus secara niskala sekaligus untuk memohon restu dan waranugraha kepada Ida Sang Hyang Widhi Wasa agar kepengurusan PHDI Pusat dalam waktu lima tahun ke depan dapat menjalankan tanggung jawab dharma agama dan dharma negara dengan baik,” ungkap Ketua Umum Pengurus Harian PHDI Pusat, Mayjen TNI (Purn) Wisnu Bawa Tenaya (WBT).

Dalam keterangannya kepada awak media upacara Mejaya Jaya ini diikuti kurang lebih 40 orang Pengurus PHDI Pusat masa bhakti 2021-2026, baik dari unsur Sabha Pandita, Sabha Walaka, maupun Pengurus Harian. (BB/501)

Sumber: ://barometerbali.com/2021/11/21/phdi-pusat-mejaya-jaya-keabsahan-phdi-mlb-tanda-tanya/

WEBINAR PHDI  #3 Implementasi Dharma Agama dan Dharma Negara Dalam Mewujudkan Moderasi Beragama dan Literasi AgamaHari i...
06/11/2021

WEBINAR PHDI #3
Implementasi Dharma Agama dan Dharma Negara Dalam Mewujudkan Moderasi Beragama dan Literasi Agama

Hari ini jam 09:00 WIB
Link Zoom: https://zoom.us/j/84619673085
Password: dharmaduta

AUDENSI PENERIMAAN PENGHARGAAN PADMA SHRII,  WAGUB COK ACE HUBUNGAN BALI DAN INDIA SEMAKIN KUAT Denpasar (Atnews) - Waki...
04/11/2021

AUDENSI PENERIMAAN PENGHARGAAN PADMA SHRII, WAGUB COK ACE HUBUNGAN BALI DAN INDIA SEMAKIN KUAT

Denpasar (Atnews) - Wakil Gubernur Bali Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati menerima audensi dari Para Penerima Pemghargaan Padma Shrii Award dari Pemerintah India yaitu Ida Rsi Putra Manuaba dan Prof Dr I Wayan Dibia, bertempat di Ruang Tamu Wagub Cok Ace pada Rabu (3/11).

Dalam kesempatan tersebut, Wagub Cok Ace menyampaikan apresiasi atas penghargaan yang diterima oleh Ida Rsi dan Budayawan Prof Dibia atas konsistensi yang telah dilakukan selama ini. Menurut Cok Ace, untuk memperoleh penghargaan tertinggi dari suatu negara tentunya tidak mudah, pasti ada konsistensi dan pengabdian didalamnya. Untuk itu diharapkan, Ida Rsi dan Prof Dibia dapat menjadi contoh masyarakat Bali, sehingga kedepannya akan banyak muncul tokoh-tokoh masyarakat yang memiliki prestasi dalam bidangnya, telebih dapat diakui oleh dunia Internasional.

Baca selengkapnya di bawah

Denpasar (Atnews) - Wakil Gubernur Bali Tjokorda Oka Artha

Urutan jumlah penganut Agama Hindu masing-masing Propinsi di Indonesia.1. Bali :  3.712.7482. Sultra : 1.131.7203. Lampu...
04/11/2021

Urutan jumlah penganut Agama Hindu masing-masing Propinsi di Indonesia.

1. Bali : 3.712.748
2. Sultra : 1.131.720
3. Lampung : 1.086.453
4. Jateng : 1.056.684
5. Kalteng : 1.000.497
6. Jatim : 989.179
7. NTB : 576.119
8. Sulsel : 217.843
9. Sulteng : 205.019
10. DKI Jakarta : 151.158
11. Kalsel : 155.804
12. Jabar : 139.820
13. Sulbar : 139.517
14. Kaltim : 111.057
15. Banten : 107.916
16. Sulut : 91.036
17. Sumsel : 80.538
18. Kalbar : 69.319
19. NTT : 69.267
20. Bengkulu : 60.999
21. Sumut : 60.284
22. Riau : 39.918
23. Papua : 34.697
24. DI. Jogjakarta : 18.634
25. Jambi : 13.240
26. Gorontalo : 11.343
27. Kep. Riau : 8.073
28. Maluku : 7.327
29. Babel : 6.373
40. Papua barat : 2.552
31. Sumbar : 2.199 jiwa
32. Maluku utara : 639
33. Aceh : 545
34. Kaltara : 461
TOTAL : 11,219,158

Sumber : BIMAS HINDU




Revitalisasi kerjasama India dan IndonesiaOleh Jro Gde SudibyaDiberitakan secara luas, dalam pertemuan G 20 yang berlang...
01/11/2021

Revitalisasi kerjasama India dan Indonesia

Oleh Jro Gde Sudibya
Diberitakan secara luas, dalam pertemuan G 20 yang berlangsung di Roma Italia, Presiden Joko Widodo bertemu dengan PM India Narendra Molodi, menyepakati peningkatan kerja sama ekonomi dan investasi antar ke dua negara.

Peningkatan kerja sama kedua negara ini, menarik untuk diberikan catatan:
1. Kerja sama dalam perspektif sejarah telah berlangsung lama, di abad ke 7 pada saat kejayan kerajaan Sriwijaya, dan abad ke 14 pada saat kejayaan kerajaan Majapahit. Kerjasama perdagangan, pengetahuan dan pendidikan di era Sriwijaya. Relasi antar ke dua negara yang telah berlangsung lama, dalam bidang agama dan kebudayaan.

2. Kerjasama ekonomi di masa kini dan di masa depan.

a. Peningkatan perdagangan, Indonesia eksportir minyak sawit, batu bara ke India, dan importir bahan baku industri farmasi dengan perkiraan sekitar 30 persen dari kebutuhan bahan baku industri farmasi nasional diimpor dari India.

b. India tergolong maju dalam teknologi industri manufaktur, sehingga ke depan Indonesia semestinya memanfaatkan keunggulan teknologi mereka untuk mempercepat proses industrialisasi di dalam negeri.

c. India tergolong pioner dan unggul dalam teknologi kecerdasan buatan, sehingga kerja sama di bidang ini akan mempercepat proses ekonomi digital di dalam negeri, dan juga mendorong percepatan modernisasi pertanian berbasis bio dan IT teknologi.

3. Kerja sama di bidang kebudayaan.

Baca selengkapnya dibawah

https://atnews.id/portal/news/10757
https://atnews.id/portal/news/10773

Oleh Jro Gde SudibyaDiberitakan

01/11/2021

Selamat menyambut dan merayakan Dipawali untuk umat Hindu yang merayakan.

Salam toleransi 👍

Selamat atas suksesnya Mahasabha XII yang di dukung oleh Presiden Jokowi, Wakil Presiden, Menteri Agama, Dirjen, DPRD Ba...
30/10/2021

Selamat atas suksesnya Mahasabha XII yang di dukung oleh Presiden Jokowi, Wakil Presiden, Menteri Agama, Dirjen, DPRD Bali dan semua masyarakat Bali dan Umat Hindu. 😙🧐🧐🤓

Berikan dukungan anda terhadap PHDI Pusat dengan menandatangani petisi ini https://chng.it/BWwHJ8Tx

LINK LIVE PEMBUKAAN MAHASABHA PHDI XIIDihadiri oleh Presiden Ir. H. Joko Widodo
28/10/2021

LINK LIVE PEMBUKAAN MAHASABHA PHDI XII
Dihadiri oleh Presiden Ir. H. Joko Widodo

Anggota DPR RI Komisi VIII, I Komang Koheri SE mengaku siap akan maju bila mendapat dukungan dari daerah untuk mencalonk...
25/10/2021

Anggota DPR RI Komisi VIII, I Komang Koheri SE mengaku siap akan maju bila mendapat dukungan dari daerah untuk mencalonkan diri sebagai Ketua Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI) Periode 2021-2026.

Ia putra Bali kelahiran Lampung Tengah, tanggal 25 Nopember 1972 merasa terpanggil untuk turut serta memajukan sumber daya mansuia (SDM) Hindu di Indonesia.

https://www.kilasbali.com/koheri-putra-bali-asal-lampung-akan-maju-calon-phdi-2021-2026/

https://www.nusabali.com/berita/83464/komang-koheri-berharap-anggaran-ditjen-bimas-hindu-capai-rp-1-triliun

Penglingsir International Society of Krishna Consciousness (ISKCON) di Indonesia IGA Jaya Rat,S.Sos menolak tuduhan bahw...
25/10/2021

Penglingsir International Society of Krishna Consciousness (ISKCON) di Indonesia IGA Jaya Rat,S.Sos menolak tuduhan bahwa kegiatan Sampradaya Gaudiya Vaisnava (Hare Krishna) membuat polemik.

Ia sekaligus menolak tuduhan kegiatan Hare Krishna mengancam tradisi dan kebudayaan, khususnya budaya Bali yang adi luhung.

Ia akrab disapa Ajik Long menegaskan para penganut sampradaya tidak makan daging, makannya teratur, sembahyang teratur.

“Sampai hari ini tidak setuju terhadap tuduhan itu, kalau ada orang mengatakan polemik yang terjadi biang keroknya dari sampradaya maka perlu berpikir ulang,” tegas Ajik Long yang juga mantan Anggota DPRD Badung ini saat memberikan keterangan kepada awak media di Puri Kanginan Sading Badung, Senin (25/10/2021).

Ajik Long bahkan mempersilakan kalau ada bukti dan siap akan bertanggung jawab. Ditegaskan ajaran sampradaya yang diterapkan di Bali berkaitan dengan tujuan hidup mencapai moksa. “Saya tertarik belajar sampradaya karena ingin mencapai moksa, tidak ada kepentingan lain,” jelas Ajik Long yang juga Ketua OKK GRIB-Bali (Herkules) 2019 serta kini sebagai Pengurus Gerindra Badung.

http://metrobali.com/tolak-sampradaya-dikambinghitamkan-ajik-long-tidak-benar-sampradaya-bikin-polemik-dan-hilangkan-adat-budaya-dresta-bali/

http://metrobali.com/tolak-sampradaya-dikambinghitamkan-ajik-long-tidak-benar-sampradaya-bikin-polemik-dan-hilangkan-adat-budaya-dresta-bali/

Foto: Penglingsir International Society of Krishna Consciousness (ISKCON) di Indonesia IGA Jaya Rat,S.Sos., yang akrab disapa Ajik Long. Badung (Metrobali...

Akhirnya telah dibuktikan melalui CCTV bahwa bukan umat Hindu yang melakukan pelecehan/ menempatkan Al-Qur'an di bawah D...
21/10/2021

Akhirnya telah dibuktikan melalui CCTV bahwa bukan umat Hindu yang melakukan pelecehan/ menempatkan Al-Qur'an di bawah Dewi Durga.

Hal ini justru dilakukan oleh orangnya dia sendiri, sehingga terjadi kerusuhan yang menewaskan korban jiwa dan kekerasan di Bangladesh terhadap semua minoritas yakni Hindu, Budha, dan Kristen.

Ada pasukan buzzer provokator menjelang Mahasabha yang ingin beragumentasi tentang hal ini ? 😁

Asing-aseng, sampradaya, PKI, HTI, Transnasional, Teroris. Ternyata yang lebih parah dari itu adalah provokator.

Based on CCTV footage, police in Bangladesh's Comilla have identified the man who placed a copy of the Quran at a Durga Puja pandal earlier this month.

Rasanya sulit diterima akal, bahkan dalam imajinasi yang paling liar sekalipun orang yang punya kewarasan akan bersepaha...
17/10/2021

Rasanya sulit diterima akal, bahkan dalam imajinasi yang paling liar sekalipun orang yang punya kewarasan akan bersepaham dengan tindakan brutal dan bar-bar. Tapi ini nyata. Semua seperti untaian benang merah. Mereka bersepaham dengan tuduhan PM Pakistan bahwa salah satu organisasi Hindu terbesar di dunia sebagai kelompok radikal/teroris. Kemudian mereka bersepaham kepada FPI. Dan ini yang paling tidak bisa dinalar, ada saudara (sesama manusia) di Bangladesh mendapat serangan brutal dari kaum ekstrimis, justru yang diapresiasi adalah ekstrimisnya. Dari kejadian di Bangladesh kemudian terselip ancaman akan meniru ekstrimis itu untuk di Bali.

Mereka yang bersepaham dengan ekstrimis dan menjadi terinspirasi olehnya, maka mereka telah jadi ekstrimis. Buktinya sudah ada.

17/10/2021

Pesan Presiden Republik Indonesia di Utsava Dharma Gita kepada Umat Hindu 🙏 Rahayu, Shanti

Rasanya sulit diterima akal, bahkan dalam imajinasi yang paling liar sekalipun orang yang punya kewarasan akan bersepaha...
17/10/2021

Rasanya sulit diterima akal, bahkan dalam imajinasi yang paling liar sekalipun orang yang punya kewarasan akan bersepaham dengan tindakan brutal dan bar-bar. Tapi ini nyata. Semua seperti untaian benang merah. Mereka bersepaham dengan tuduhan PM Pakistan bahwa salah satu organisasi Hindu terbesar di dunia sebagai kelompok radikal/teroris. Kemudian mereka bersepaham kepada FPI. Dan ini yang paling tidak bisa dinalar, ada saudara (sesama manusia) di Bangladesh mendapat serangan brutal dari kaum ekstrimis, justru yang diapresiasi adalah ekstrimisnya. Dari kejadian di Bangladesh kemudian terselip ancaman akan meniru ekstrimis itu untuk di Bali. Mereka yang bersepaham dengan ekstrimis dan menjadi terinspirasi olehnya, maka mereka telah jadi ekstrimis. Buktinya sudah ada. Saya pikir harus segera disampaikan ke yang berwajib sebagai upaya preventif. Ini negara hukum, bukan negara preman. Negara tidak boleh kalah sama preman.

Jangan memikirkan proyek aja.
15/10/2021

Jangan memikirkan proyek aja.

AMLAPURA, BALIPOST.com - Pura Titigonggang yang ada di Desa Besakih, Kecamatan Karangasem sebelumnya terkena dampak penataan kawasan Pura Agung Besakih. Na

Adu domba Agama dengan Misleading Informasi akhirnya dibongkar habis! Seorang Dosen tapi minim research! Satyam Eva Jaya...
15/10/2021

Adu domba Agama dengan Misleading Informasi akhirnya dibongkar habis! Seorang Dosen tapi minim research!

Satyam Eva Jayante 💪💪

MDA harusnya memberikan atensi polemik yg ada di adat saat ini
11/10/2021

MDA harusnya memberikan atensi polemik yg ada di adat saat ini

Iwan Pranajaya: Fitnah Pan Cubling, sebut ada sulinggih di usir. ‘’Ini narasi yang perlu kejujuran orang bernama Pan Cub...
04/10/2021

Iwan Pranajaya: Fitnah Pan Cubling, sebut ada sulinggih di usir.

‘’Ini narasi yang perlu kejujuran orang bernama Pan Cubling untuk memberikan bukti dan saksi, dan data lainnya?’’ kata Iwan Pranajaya, seorang penekun warisan budaya Bali khususnya Pura-pura kuno di Bali di Denpasar, Senin (4/10).
‘’Tidak hanya Pan Cubling, sebelum ini juga beredar di WA-Group, seakan-akan pada Mahasabha VIII tahun 2001 ada pengusiran Sulinggih dari forum Mahasabha. Tidak disebut, siapa nama orang yang mengusir, mengapa diusir, dan sebagainya,’’ lanjut Iwan lagi.

Sebagai pengayah yang ikut dalam kepengurusan PHDI, dia lalu mencari informasi, apa betul ada pengusiran sulinggih dalam Mahasabha PHDI tahun 2001?

‘’Dari orang-orang yang menjadi Saksi Mahasabha 2001 di Sanur, menceritakan apa yang diantaranya terjadi. Mahasabha VIII tahun 2001 tersebut, ada pembaharuan AD/ART. Dimana organ PHDI yang terdiri Sabha Pandita, Sabha Walaka dan Pengurus Harian, diperjelas, bahwa Sabha Pandita menjadi organ tertinggi PHDI, Sabha Walaka sebagai organ pemikir dan pemberi masukan untuk Sabha Pandita membuat bhisama atau keputusan, dan Pengurus Harian sebagai pelaksana keputusan-keputusan PHDI. Sebelumnya, Ketua Umum diposisikan Sulinggih, sementara di draf AD/ART 2001 Ketua Umum dijabat oleh Walaka dan Sabha Pandita dijadikan organ tertinggi dengan kewenangan mandiri dan dipimpin Dharma Adhyaksa.

Nah, rupanya ada yang memprovokasi Sulinggih, seakan-akan dengan walaka menjadi Ketua Umum, itu dianggap membawahkan Pandita. Padahal, Sabha Pandita merupakan organ tertinggi, diatas Pengurus Harian yang terdiri Walaka. Kewenangan Sabha Pandita tidak bisa dicampuri oleh Walaka, berbeda dari AD/ART sebelumnya, dimana kewenangan Sabha Pandita tidak penuh, karena harus dilaporkan lagi dalam Mahasabha.

Denpasar (Atnews) - Dalam akun Facebook dengan nama

YAKIN NUDING MGPSSR DAN JAGABAYA DULANG MANGAP IKUT RUSAK DRESTA BALI ?Komen-komen kasar yang nuduh MGPSSR dan Dulang Ma...
03/10/2021

YAKIN NUDING MGPSSR DAN JAGABAYA DULANG MANGAP IKUT RUSAK DRESTA BALI ?

Komen-komen kasar yang nuduh MGPSSR dan Dulang Mangap pro Sampradaya dan ikut berkhianat merusak dresta Bali karena menolak MLB Samuan Tiga, terus dinarasikan di Medsos.

“Narasi seperti itu main api dan berbahaya. Saya sangat yakin MGPSSR dan Dulang Mangap sangat kuat tindih ngajegang dresta Bali dan tradisi Samuan Tiga yang diwariskan Mpu Kuturan selaku leluhur mereka,” kata Iwan Pranajaya seorang pegiat warisan budaya Bali Kuno yang ngayah juga di PHDI.

Kata Iwan,”jangan main tuduh mereka pro Sampradaya dan secara tidak langsung menuduh juga pengkhianat leluhur dan narasi-narasi provokatif dan sensitif. Apa yakin menuduh MGPSSR dan Dulang Mangap berkhianat dan merusak pada dresta Bali? Yakin menuduh 26 PHDI provinsi , 57 PHDI Kota/ Kabupaten juga pro Sampradaya karena mendukung Mahasabha Oktober?," ujar Iwan sambil mempersilakan umat Hindu mencermati narasi yang dikembangkan oleh orang tertentu dan menyandingkan nya dengan data yang berasal dari PHDI seluruh Indonesia. (GAB/ART/001)

Denpasar (Atnews) - Komen-komen kasar yang nuduh MGPSSR dan

02/10/2021

SRATEGI PROPAGANDA DI KEMELUT PRO KONTRA MAHASABHA LUAR BIASA PHDI

Oleh Gde Suardana (Mantan Wartawan, Akademisi Undiknas Denpasar)

Tiba-tiba wall media sosial dipenuhi dengan foto beberapa orang berjajar di depan angkul-angkul Pura Samuan Tiga, Gianyar dengan narasi “Selamat dan sukses kepada jajaran pengurus PHDI Pusat periode 2021-2026”.

Sontak publik tersentak melihat narasi itu di layar lima inci (smartphone). Terkejut, terkaget-kaget kenapa tiba-tiba ada pihak yang mengklaim sebagai pengurus PHDI yang sah melalui mahasabha luar biasa.

Bagi yang mendukung narasi itu, meluapkan euforia. Membagikan cerita kesuksesan menggelar mahasabha luar biasa karena dilakulan dengan dalih menyelamatkan PHDI dari pengaruh sampradaya, baik Sai Baba, Hare Krisna, atau ISCON. Klaim didukung 2/3 anggota PHDI Provinsi se-Indonesia. Dan sesuai AD/ART PHDI. Selain klaim 2/3 pemilik suara, pihak penggagas mahasabha luar biasa juga memiliki klaim lainnya, yaitu didukung 80 persen umat Hindu

Tentu banyak juga orang yang bertanya-tanya dari mana asal-usulnya tiba-tiba menyeruak ada pihak yang mengklaim kemenangan padahal kompetisi belum dimulai. Mereka mudah menelusuri fakta bahwa PHDI yang sah masih ada. Persiapan mahasabha XII sudah dilakukan. Pelaksanaannya akan dihelat sebulan lagi pada Oktober 2021.

Organisasi keumatan PHDI yang sah langsung merespon dengan menyatakan bahwa mahasabha luar bisa itu tidak sah/ilegal. Mahasabha luar biasa tidak sesuai dengan AD/ART organisasi.

Ormas berskala nasional serentak memberikan dukungan moral kepada PHDI di bawah kendali Mayjen TNI (Purn) Wisnu Bawa Tenaya.

Dukungan kepada PHDI diawali dengan sikap DPP Persadha Nusantara kemudian disusul ormas lainnya, yaitu DPP Majapahid Nusantara, DPP Ikatam Cendikiawan Hindu Indonesia (ICHI), DPP Prajaniti Hindu Indonesia, PP Kesatuan Mahasiswa Hindu Indonesia (KMHDI), PP Pandu Nusa, DPN Peradah Indonesia, FA KMHDI Pusat, PP MGPSSR, dan DPP Dosen Hindu Indonesia (DHI).

Selain dukungan dari ormas, dukungan PHDI provinsi dan kabupaten bergulir deras, diawali oleh PHDI Provinsi Aceh, Sumatera Utara, Jawa Tengah, Kalimantan Selatan, Jambi, Papua, Sulawesi Tengah, Sumatera Barat, Sulawesi Selatan, dan Banten.

Dukungan dari PHDI Kabupaten juga mengalir ke PHDI Pusat, yaitu PHDI Kabupaten Bandung Barat, Kabupaten Cimahi, Kabupaten Bekasi, Balangan (Kalsel), Kabupaten Banyuwangi (Jawa Timur), Kabupaten Tangerang Provinsi Banten.

Dukungan besar dari PHDI provinsi bukti untuk dengan mudah mematahkan klaim bahwa mahasabha luar biasa didukung 2/3 pemilik suara sebagai syarat digelar mahasabha luar biasa.

Klaim dari penggagas mahasabha luar biasa dan fakta dukungan kepada PHDI Pusat periode 2016-2021 biarlah menjadi arena mereka untuk saling membuktikan yang mana legal dan yang mana ilegal.

Yang menarik bagi penulis dari isu kisruh majelis keumatan Hindu menjelang mahasbha XII adalah perdebatan di media sosial dari perspektif strategi komunikasi, yaitu propaganda.

Propaganda, menurut Encylopedia International merupakan strategi komunikasi massa yang dilakukan oleh individun atau kelompok dengan tujuannya untuk menyebarluaskan opini tanpa disertai alasan serta tanpa bukti kebenaran atau ketidakbenaran dari pesan yang disampaikan dengan tujuan untuk mempengaruhi opini publik.

Propaganda untuk memenangkan pertarungan opini dilakukan oleh kelompok yang mendukung mahasabha luar biasa melalui “orkestrasi” dengan cara membangun narasi yang sangat tajam, “siapa yang tidak mendukung mahasabha luar biasa adalah pro sampradaya”.

Dalam strategi propaganda tak jarang dilakukan dengan menghalakan segala cara, seperti menyebarkan kabar bohong (hoak), fitnah, adu domba, ujaran kebencian, perundungan, menuduh tanpa bukti, hingga tuduhan yang menyentuh ranah privat.

Dari perdebatan di media sosial sangat mudah mengenalinya. Pilihan diksi, yaitu sampradaya, Sai Baba, ISCON, terpapar sampradaya, sudah bisa ditebak berasal dari akun baik asli ataupun akun artifisial (tidak jelas pemilik akun) berasal dari akun pro mahasabha luar biasa.

Pemilik akun ini senantiasa menggunakan narasi dan diksi “terpapar sampradaya” untuk menuduh pihak yang mendukung PHDI Pusat. Mereka dituduh sebagai bagian dari Sai Baba, ISCON dan sebagainya.

Pilihan diksi dan narasi “terpapar sampradaya” nampaknya sengaja dibangun oleh “thingtank” dari gerakan pro mahasabha luar biasa. Hal ini tujuannya untuk membuat garis batas pemisah yang tegas bahwa yang pro mahasabha luar biasa adalah si penyelamat Hindu Bali dan nusantara. Sedangkan yang pro PHDI pusat adalah pihak yang tidak peduli Hindu Bali dan Nusantara.

Narasinya di-framing sedemikian rupa dengan tujuan netizen yang merasa memiliki dan menjaga Hindu akan tergerak untuk menentukan pilihannya, yakni membela dan menyelamatkan Hindu dari pengaruh sampradaya dan pada akhirnya mengakui mahasabha luar biasa PHDI sah dan legal.

Narasi yang telah di-framing sedemikian rupa itu kemudian disebar melalui media sosial. Para influencer atau key opinion leader menyebarkan narasi itu ke masing-masing jejaringnya yang telah ada di grup-grup media sosial, seperti facebook.

Mobilisasi pun dimulai. Setiap akun (asli atau palsu) pendukung mahasabha luar biasa menggerakkan jemarinya di layar lima inci (baca smartphone) membagikan narasi itu dengan cepat dan terorganisir. Orkestrasi narasi ini mudah mereka lakukan karena memiliki pendukung yang militan.

Akun-akun ini juga akan menyerang akun siapa saja yang mencoba memberikan argumen yang berbeda dengan memberikan stigma sebagai “pro sampradaya”.

Di awal, saat gerakan ini fokus pada sasaran tunggal yaitu sampradaya, orkestrasi dan mobilisasi memiliki pengaruh sangat kuat. Tak banyak yang mencoba membantah narasi itu.

Namun begitu narasi itu dibangun untuk melegalkan gerakan mahasabha luar biasa, perlawanan mulai bermunculan.

Tokoh-tokoh muda Hindu, ormas Hindu skala nasional, PHDI provinsi dan kabupaten melakukan counter isu terhadap narasi “pro sampradaya”. Perlawanan itu memberikan angin segar karena media sosial tidak lagi dijejali dengan narasi tersebut.

Dalam beberapa hari terakhir, opini nitizen di media sosial pun mulai kembali terpolarisasi. Tidak hanya didominasi oleh narasi yang diorkestrasi dan dimobilisasi oleh satu pihak untuk menyerang pihak yang berbeda pendapat.

Tentu saja, orkestrasi dan mobilisasi narasi dengan menstigma “orang yang tidak mendukung mahasabha luar biasa adalah pro sampradaya” jika berlangsung berlarut-larut akan sangat berbahaya.

Potensi perundungan itu tidak hanya akan terjadi di media sosial namun berpeluang menjadi gesekan di masyarakat. Sudah saatnya orkestrasi dan mobilisasi itu diakhiri.

Persaingan untuk ngayah di lembaga keumatan PHDI lakukanlah secara sehat. Bangun narasi dengan mengedepankan visi dan misi membangun Hindu. Tunjukkanlah kompetensi yang dimilik, karya membangun keumatan yang telah dilakukan, serta legacy akan akan ditorehkan untuk umat.

Bagi siapapun yang memiliki hasrat membangun Hindu melalui lembaga keumatan PHDI lakukanlah kompetisi dengan dengan semangat yang diwariskan tetua kita, “Sagilik-Saguluk Salunglung Sabayantaka, Paras-Paros Sarpanaya, Saling Asah, Asih, Asuh, yang artinya bersatu-padu, saling menghargai pendapat orang lain, dan saling mengingatkan, saling menyayangi, saling tolong-menolong.

Swaha!

01/10/2021

Temple Hindu terbesar sedang dibangun di Arab Saudi. 🙏

Salam Toleransi dan Keberagaman.

24/09/2021

Address

Cheung Sha Wan

Website

Alerts

Be the first to know and let us send you an email when Wadah Persatuan posts news and promotions. Your email address will not be used for any other purpose, and you can unsubscribe at any time.

Contact The Business

Send a message to Wadah Persatuan:

Videos

Share

Category

Nearby media companies


Other Cheung Sha Wan media companies

Show All

You may also like