Za Pu Kata

Za Pu Kata seniman Kata

https://www.youtube.com/ ko tras**a, ah Itu ko Pu susa�

29/05/2025

Bentuk mungkin beda tapi rasa tu tetap sama saja , lantas mau cari kelamin wanita model bagaimn lagi wahai laki * yang cuma punya 1 kelamin dan 2 buah z***r . ? ☺

29/05/2025

Tra semua Bidadari itu ada di Kayangan, nih.. za saja ada di Dapur🙄😅

29/05/2025

Orang yg cari muka harusnya ketemu sm orng yg bermuka dua, kan bisa tukar tambah 😂

Enggo Sentani dan Cinta dari PaniaiPertemuan di Kelas SosiologiJayapura, 2019.Langit kota itu baru saja diguyur hujan. E...
29/05/2025

Enggo Sentani dan Cinta dari Paniai

Pertemuan di Kelas Sosiologi

Jayapura, 2019.
Langit kota itu baru saja diguyur hujan. Embun masih menggantung di dedaunan kampus Universitas Cenderawasih. Di gedung Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Enggo Sentai duduk sendiri di kursi paling belakang ruang kuliah. Tangannya menggenggam buku catatan yang sudah mulai lusuh, namun tulisannya rapi. Ia datang pagi-pagi, seperti biasa. Bukan hanya karena dia rajin, tapi karena ia tak s**a datang terlambat dan menjadi pusat perhatian.

Enggo baru semester dua. Gadis dari Sentani itu menyimpan banyak hal dalam dirinya. Ia bukan perempuan yang senang bicara panjang lebar. Tapi matanya menyimpan nyala, seperti api kecil yang tak bisa dipadamkan. Orang-orang bilang dia dingin, tapi itu karena mereka belum benar-benar mengenalnya.

Pintu kelas terbuka, dan masuklah seorang pria yang belum pernah Enggo lihat sebelumnya. Dia tinggi, kulitnya cokelat gelap mengilap, dengan ransel besar di punggung dan sepatu kotor berlumpur. Ia melihat sekeliling, tampak gugup, lalu duduk di samping Enggo.

"Maaf, kursi kosong?" tanyanya.

Enggo hanya mengangguk. Ia tidak menoleh. Tapi hatinya berdebar sedikit. Suara pria itu lembut, dan logatnya... logat gunung. Sangat khas.

"Sa baru pindah dari Nabire. Nama sa Yafet. Dari Paniai," katanya lagi, kali ini lebih pelan. Dia seperti mencoba membuka pembicaraan.

Enggo melirik sekilas. Ia menangkap senyum tulus di wajah itu. Tapi dia hanya menjawab, “Enggo. Dari Sentani.”

Sejak hari itu, Yafet dan Enggo mulai sering duduk bersebelahan. Mereka tak langsung akrab, tapi ada percakapan-percakapan kecil yang tumbuh di antara waktu-waktu kosong kuliah. Kadang soal tugas, kadang soal makanan di kantin, kadang cuma soal cuaca yang panas luar biasa.

Tapi Enggo mulai merasakan sesuatu yang berbeda.

Dia s**a mendengar cara Yafet bercerita tentang danau Paniai, tentang perahu kayu yang ayahnya buat sendiri, tentang malam-malam dingin di pegunungan yang tak ada sinyal. Ia s**a mendengar suara Yafet yang tenang, seolah semua beban dunia tak akan mengganggunya.

Namun, Enggo juga tahu satu hal: cinta bukan perkara mudah, apalagi di tanah Papua yang penuh batas dan garis adat.

Lanjut....

W.takapabii Doo

Aneka menu harian buat suami yang gk pernah kasih uang belanja🥘
29/05/2025

Aneka menu harian buat suami yang gk pernah kasih uang belanja🥘

29/05/2025
Sekelompok anak muda menghadiri resepsi pernikahan. Salah seorang di antaranya melihat guru SMA-nya.Murid itu menyalami ...
28/05/2025

Sekelompok anak muda menghadiri resepsi pernikahan. Salah seorang di antaranya melihat guru SMA-nya.

Murid itu menyalami gurunya dengan penuh penghormatan, seraya berkata:
"Masih ingat saya kan, pak guru?”

Gurunya menjawab, “wah maaf, tidak tuh."

Murid itu bertanya keheranan, "Masa sih, pak guru tidak ingat saya."
"Saya kan... murid yang dulu mencuri jam tangan punya salah seorang teman di kelas."

"Ketika anak yang kehilangan jam itu menangis, pak guru menyuruh kita untuk berdiri semua, karena akan dilakukan penggeledahan saku murid semuanya."

"Saat itu saya berfikir, bahwa saya akan dipermalukan dihadapan para murid dan para guru, dan akan menjadi tumpahan ejekan dan hinaan, mereka akan memberikan gelar kepada saya: "pencuri" dan harga diri saya pasti akan hancur, selama hidup saya."

"Bapak menyuruh kami berdiri menghadap tembok dan menutup mata kami semua."

"Bapak menggeledah kantong kami, dan ketika tiba giliran saya, Bapak ambil jam tangan itu dari kantong saya, dan Bapak lanjutkan penggeledahan sampai murid terakhir."

"Setelah selesai, Pak guru menyuruh kami membuka penutup mata, dan kembali ke tempat duduk masing-masing."

"Saya takut Bapak akan mempermalukan saya di depan murid murid lain yang semuanya teman teman saya."

"Bapak tunjukkan jam tangan itu dan Bapak berikan kepada pemiliknya, tanpa menyebutkan siapa yang mencurinya."

"Selama saya belajar di sekolah itu, Bapak tidak pernah bicara sepatah kata pun tentang kasus jam tangan itu, dan tidak ada seorang pun guru maupun murid yang bicara tentang pencurian jam tangan itu."

"Bapak masih ingat saya kan pak?"
"Bagaimana mungkin Bapak tidak mengingat saya??"

"Saya adalah murid Bapak, dan cerita itu adalah cerita pedih yang tak akan terlupakan selama hidup saya."

"Saya sangat mengagumi Bapak. Sejak peristiwa itu saya berubah menjadi orang yang baik dan benar hingga sekarang saya jadi orang sukses.
Saya mencontoh semua akhlak dan sikap, juga perilaku Bapak."

Sang Guru itu pun menjawab,
"Sungguh aku tidak mengingatmu, karena pada saat menggeledah itu, aku sengaja menutup mataku, agar aku tidak mengenalmu."

"Karena aku tidak mau merasa kecewa atas perbuatan salah satu muridku, aku sangat mencintai semua murid-muridku..."


27/05/2025

Ma Pa lapar ?

Judul: "Janji yang Tertinggal di Balik Jeruji"Cerita ini, berawal, saat Sa berjumpa dengan Pace Yan dia di Polres, denga...
26/05/2025

Judul: "Janji yang Tertinggal di Balik Jeruji"

Cerita ini, berawal, saat Sa berjumpa dengan Pace Yan dia di Polres, dengan kasus yang berbeda.
🫂🖤

Nama saya Yan... Dulu saya kerja apa saja—angkut barang di pelabuhan, jaga toko, sampai jadi ojek malam hari. Hidup saya sederhana, tapi penuh harapan, apalagi saya punya Rika, kekasih yang saya cinta sepenuh hati. Kami sudah rencana menikah, saya kerja keras untuk masa depan kami.

Tapi satu malam, semua berubah.

Saya diajak teman-teman lama untuk minum di pantai Hamadi. Awalnya saya ragu, tapi karena mereka teman dekat, saya ikut. Di sana, terjadi perkelahian. Saya terpancing emosi dan memukul salah satu dari mereka. Ternyata pukulan itu merenggut nyawanya. Polisi datang, dan semua teman saya lari. Saya tidak. Saya tanggung semuanya sendiri, bahkan saya bantu pulangkan mereka karena sebagian sudah berkeluarga. Saya yang jalani hukuman. Sendiri.

Saya dijatuhi hukuman 9 tahun 3 bulan dan ditahan di Lapas Abepura. Dalam penjara, hati saya hancur saat dengar kabar bahwa Rika, perempuan yang saya jaga sepenuh hati, menikah... dengan sahabat saya sendiri. Orang yang dulu saya percaya.

Sakit? Iya. Tapi saya tidak balas. Saya hanya belajar bertahan dan berubah. Saya ikut ibadah, kerja di dalam, dan pelan-pelan Tuhan ubah saya dari dalam.

Setelah 9 tahun 3 bulan, saya bebas. Dunia sudah berubah. Tapi saya mulai dari nol—jualan kecil, kerja kasar, sampai akhirnya buka bengkel motor kecil di Jayapura. Berkat ketekunan dan pertolongan Tuhan, saya dapat pekerjaan tetap sebagai teknisi.

Di tempat kerja itu, saya bertemu Maria. Perempuan baik hati yang menerima masa lalu saya tanpa syarat. Kami menikah, dan hidup kami sederhana tapi penuh syukur.

Suatu hari, saya bertemu lagi dengan Rika. Wajahnya sayu, penuh penyesalan. Ia menangis dan berkata:

"Yan... sa salah. Kenapa sa tidak tunggu ko? Ko berubah, ko jadi orang baik. Tapi suami sa sekarang—sahabat ko dulu—dia pukul sa terus, tidak pernah tanggung jawab... sa menyesal.”

Saya tidak balas dendam. Saya hanya bilang pelan, “Sa doakan ko juga dapat hidup baru. Tuhan masih bisa pulihkan siapa saja.”

------- Rika, yang meninggalkan di masa sulit, akhirnya menyesal karena cinta sejati tidak bisa digantikan dengan kenyamanan sesaat. Sahabat yang mengambil kesempatan dalam kesempitan membuktikan bahwa tidak semua yang dekat adalah sahabat sejati.

Maria adalah simbol dari kasih sejati—menerima tanpa menuntut masa lalu. Dan saya, seorang pria yang pernah jatuh karena miras dan ajakan buruk teman, adalah bukti bahwa siapa pun bisa berubah jika mau bertobat dan bangkit.

Untuk teman-teman yang dulu lari dan tinggalkan saya saat masalah datang—biarlah itu jadi pelajaran: setia bukan hanya waktu senang, tapi juga waktu susah.

Jangan sekali-sekali remehkan dampak pergaulan dan mabuk. Satu malam bisa ubah hidup selamanya. Tapi juga, jangan pernah pikir bahwa masa lalu menghancurkan masa depan. Tuhan bisa pulihkan siapa saja yang mau berubah.

Setialah dalam cinta, bertanggung jawablah dalam hidup, dan jangan pernah lari dari kesalahan. Karena dari kehancuran, Tuhan bisa bangun harapan yang baru.

Nikmati perjalanan anda dengan Sivic DORAEMON AIR LINES😎✈️
25/05/2025

Nikmati perjalanan anda dengan Sivic DORAEMON AIR LINES😎✈️

CerpenJudul: Dari Timur untuk IndonesiaNamanya Yonas Wanimbo, seorang pemuda asal Wamena, Papua. Ia datang ke Surabaya u...
24/05/2025

Cerpen

Judul: Dari Timur untuk Indonesia

Namanya Yonas Wanimbo, seorang pemuda asal Wamena, Papua. Ia datang ke Surabaya untuk kuliah di salah satu universitas ternama dengan beasiswa karena prestasinya di bidang matematika dan sains.

Hari-hari pertamanya di Surabaya tidak mudah. Warna kulitnya yang gelap dan logatnya yang khas membuatnya jadi bahan ejekan. “Hitam kayak arang,” begitu ejek beberapa mahasiswa. Bahkan, ada yang menyebutnya “ketinggalan zaman dari pedalaman.”

Namun Yonas tidak gentar. Ia tidak membalas dengan kemarahan. Ia menjawab dengan prestasi. Setiap semester, ia selalu menjadi salah satu mahasiswa terbaik. Ia memimpin proyek-proyek teknologi kampus, membuat aplikasi pertanian berbasis AI yang membantu petani kecil di daerah terpencil.

Lambat laun, beberapa teman yang dulu pernah bersikap rasis mulai melihatnya dengan mata yang berbeda. Mereka mulai menghargai kemampuannya. Salah satunya adalah Raka, seorang mahasiswa teknik yang dulunya paling sering mengejek Yonas. Tapi saat Yonas menolong Raka dalam tugas akhir, hubungan mereka mulai membaik.

Setelah lulus, Yonas mendirikan sebuah perusahaan teknologi sosial bernama TimurTech yang fokus pada solusi digital untuk wilayah terpencil di Indonesia. Perusahaan itu berkembang pesat karena visinya kuat dan produknya benar-benar bermanfaat.

Suatu hari, saat perusahaan Yonas sedang membuka lowongan untuk divisi riset, Raka melamar pekerjaan. Wawancara itu menjadi momen yang mengharukan. Raka menunduk, mengaku bahwa dulu ia bodoh dan menyesal telah bersikap rasis. Yonas hanya tersenyum dan berkata:

> “Kita semua belajar, Rak. Yang penting, kamu sudah berubah.”

Yonas menerima Raka bekerja. Bahkan, beberapa mantan teman yang dulu meremehkannya kini bekerja di bawah kepemimpinannya. Ia tak pernah membalas dendam. Baginya, membuktikan dengan prestasi jauh lebih elegan daripada membalas dengan kebencian.

Pesan moral:
Rasisme tidak akan pernah bisa memadamkan cahaya dari dalam diri seseorang yang terus berjuang dan percaya pada kemampuannya. Dan perubahan bisa dimulai dari pengakuan dan penerimaan atas kesalahan.










Judul: "Cantik, Tapi Luka Cerita dari Entrop"Entrop, 19 Maret 2025, Pukul 21:09 WITMalam itu, sa lagi duduk santai di de...
24/05/2025

Judul: "Cantik, Tapi Luka
Cerita dari Entrop"
Entrop, 19 Maret 2025, Pukul 21:09 WIT

Malam itu, sa lagi duduk santai di depan rumah, main hape sambil buka aplikasi Michat. Sa iseng-iseng cari kenalan, dan muncullah satu profil. Foto hitam manis, rambut keriting, senyum dia itu… manis sekali. Nama dia Maya.

Sa klik, kirim pesan. Akhirnya janjian ketemu, di sekitar Entrop. Dalam hati sa bilang: “Biasa lah, cuma ketemu, siapa tahu bisa jalan.”

Waktu dia datang… sa jujur terdiam. Dia beda dari yang lain. Perempuan dari pesisir, rambut keriting alami, kulit halus, wajah bersih dan bersinar. Cantik betul. Tapi, matanya penuh dengan Kekosongan.

Sebelum sa buat apa-apa, sa tanya, “Adik, ko cantik sekali. Tapi kenapa bisa ada di jalan begini?”

Dia kaget, kayak belum pernah ditanya begitu.

Maya duduk pelan di sisi ranjang, lalu cerita. “Sa asal dari perempuan pante, sa pu Rumah rusak. Paba de kasar, trus mama de lari. Sa tinggal dengan nene d**g, tapi susah juga. Sa capek hidup begini. Sa Cari kerja susah, orang d**g lihat kita dari tampang saja. Akhirnya Sa ikut teman. Teman d**g truss Sa pakai Michat karena cepat dapat uang. Sa tahu ini salah, tapi sa pikir, Tuhan su jauh dari Sa.

Sa cuma dengar. Hati ini pilu. Sa tahu rasa itu… rasa marah dengan hidup, rasa seperti ditinggalkan.

Maya lanjut bicara, “Kadang sa nangis sendiri malam-malam. Sa takut mati dalam dosa, tapi sa juga bingung mau mulai dari mana.”

Waktu itu sa sadar… sa tidak bisa sentuh dia. Sa tidak datang malam itu untuk pakai tubuh orang. Mungkin Tuhan suruh sa datang supaya kasih dia dengar sesuatu yang lain dari biasa.

Sa bilang pelan, “Maya… ko masih bisa pulang. Tuhan itu bukan Tuhan yang tinggal di gereja saja. Dia ada juga di Entrop, malam ini. Sa cuma orang biasa, tapi sa percaya Tuhan sayang ko.”

Dia diam. Air mata jatuh pelan. Sa kasih dia uang 300 ribu. Sa bilang, “Ini bukan bayar ko. Ini supaya ko bisa pulang dulu malam ini tanpa harus jual diri. Sa harap lain kali ko pikir ulang jalan ini.”

Sa berdiri, keluar, dan pake motor balik ke kota raja Angin malam dingin, tapi hati ini hangat. Bukan karena sudah buat sesuatu hebat. Tapi karena malam itu, mungkin satu jiwa sudah dengar suara Tuhan yang lembut.

Kesimpulan untuk Para Hamba Tuhan, Orang Tua, dan Pemerintah:

Kisah Maya ini adalah panggilan nyata bagi para hamba Tuhan untuk lebih peka dan peduli dengan keadaan anak-anak muda yang terluka di sekitar kita. Penginjilan bukan hanya soal kata-kata di mimbar, tapi juga tentang mendekat, mendengar, dan membawa kasih Tuhan ke dalam kehidupan mereka yang terpinggirkan.

Untuk para orang tua, cerita ini menjadi peringatan keras agar memberikan kasih, perhatian, dan kebahagiaan yang nyata kepada anak-anaknya. Jangan sampai anak-anak merasa kehilangan arah dan mencari pelarian di jalan yang salah hanya karena merasa tak dicintai atau diabaikan.

Sementara itu, peran pemerintah sangat penting dalam menyediakan program-program sosial dan ekonomi yang konkret, agar anak muda seperti Maya memiliki pilihan hidup yang lebih baik dan layak. Pendidikan, pelatihan kerja, serta perlindungan sosial harus diperkuat agar tidak ada lagi yang terjerumus dalam kehidupan berbahaya demi sekedar bertahan hidup.

Mari kita semua bersama-sama membangun lingkungan yang sehat, penuh kasih, dan aman bagi generasi muda, supaya mereka tidak lagi merasa harus menjual diri demi sepotong harapan.

Address

Abepura

Telephone

+85254484434

Website

http://www.opmpapuamerdeka.co/

Alerts

Be the first to know and let us send you an email when Za Pu Kata posts news and promotions. Your email address will not be used for any other purpose, and you can unsubscribe at any time.

Contact The Business

Send a message to Za Pu Kata:

Share