21/11/2025
Izin remix repost ya
ini adalah insight yang harus banyak teman-teman netijen mengerti. Jangan asal menyebut “otentik” jika tidak paham maknanya. Malah ada orang-orang yang menjadikan resep otentik (menurut dia) sebagai SENJATA untuk menghina, meremehkan, dan menjatuhkan orang lain hanya karena ada perbedaan bumbu dalam satu masakan.
Aku pernah dijatuhkan soal penambahan kemiri dalam bumbu kuah plik dan tomat dalam kuah tumis Aceh. Dan ada yang bilang aku merusak masakan Aceh hanya karena menambahkan kangkung dalam kuah plik. Padahal tujuan aku menambahkan kemiri dalam bumbu plik untuk menngimbangi rasa plik yang terkadang sangat asam, penambahan tomat biar kuah tumis Aceh aku tidak terlalu kecut asam karena asam sunti, jadi rasa lebih umami. Kangkung di dalam kuah plin juga tujuan ku utk memanfaatkan sayur lokal dan alam. Jadi dimana salahnya? 🤭 Memang udah banyak kali hadir pendekar otentik di era FbB, tapi dia sendiri tidak paham apa itu otentik.
Kita aja orang Aceh di pesisir inu sebenarnya kalau mau belajar akar sejarah, bukanlah asli orang Aceh, kita ini sudah hasil perkawinan penduduk asli Aceh dengan para pendatang dari India jauh dari awal Masehi dulu. Dan aku percaya bahwa indatu Aceh yg paling asli adalah orang Gayo.
