31/10/2025
Untuk menekan angka kekerasan bagi anak, Dinas Pendidikan Kota Ambon menggelar Bimbingan Teknis (Bimtek) Peningkatan Kapasitas Pencegahan dan penanggulangan kekerasan di lingkungan sekolah bagi siswa Jenjang SD dan SMP Kota Ambon
Kegiatan yang digelar, Selasa (28/10/2025) di Aula Pasifik Hotel, dibuka langsung oleh Ketua TP-PKK Kota Ambon, Ibu Lisa Wattimena
Dalam sambutannya, Ibu Lisa menegaskan pentingnya menciptakan lingkungan sekolah yang aman dan bebas dari kekerasan demi mewujudkan pendidikan yang berkualitas bagi seluruh anak di Kota Ambon.
“Saat ini dunia pendidikan tengah menghadapi tantangan serius terkait isu kekerasan. Banyak siswa yang berpotensi menjadi korban perundungan maupun kekerasan seksual,” ujarnya.
Ia menyebut, kekerasan di sekolah menjadi masalah serius yang mengancam perkembangan anak, baik secara akademis maupun psikologis.
“Dampaknya bisa berupa kekerasan psikis, perundungan, kekerasan seksual, hingga intoleransi. Semua itu dapat menghancurkan rasa aman siswa dan mematikan karakter anak,” tegasnya.
Menurutnya, sekolah seharusnya menjadi tempat yang aman, nyaman, dan kondusif agar siswa dapat belajar, mengembangkan bakat, serta membangun karakter dengan baik.
Namun, realitanya, masih ada sekolah yang belum mampu memberikan rasa aman bagi peserta didiknya.
“Karena itu, sebagai mitra kerja Pemerintah Kota Ambon, PKK akan terus mendukung salah satu program prioritas pemerintah, yakni peningkatan kualitas pendidikan melalui upaya menciptakan lingkungan sekolah yang bebas dari kekerasan,” tambahnya.
Ia menjelaskan, kegiatan bimbingan teknis tersebut bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan para guru dalam membangun komunikasi yang positif dengan siswa dan orang tua.
Selain itu, kegiatan ini juga menjadi langkah memperkuat sinergi antara sekolah dan keluarga dalam mendukung tumbuh kembang anak secara optimal dan aman.
“Anak belajar dari apa yang dia lihat dan dengar. Jika lingkungan sekitarnya positif, maka ia tumbuh menjadi pribadi yang positif p**a. Tetapi sebaliknya, jika anak sering melihat dan mendengar hal-hal negatif, itu akan memengaruhi karakter dan masa depannya,” ucapnya.
Ibu Lisa menegaskan, pendidikan karakter tidak hanya menjadi tanggung jawab sekolah, tetapi juga keluarga. Karena itu, peran guru dan orang tua sangat vital dalam mendampingi anak di era digital yang sarat pengaruh negatif dari luar.
Ia berharap para kepala sekolah yang mengikuti kegiatan ini dapat menjadi perpanjangan tangan pemerintah dalam mewujudkan pendidikan berkualitas di Kota Ambon.
“Melalui kerja sama dan kolaborasi antara sekolah, keluarga, dan masyarakat, kita bisa membentuk generasi Ambon yang cerdas dan berkarakter menuju Indonesia Emas 2045,”