Bangsa Aceh

Bangsa Aceh menyajikan berita terbaru, Aceh, Nasional hingga mancanegara Melalui Sumber-Sumber Media terpercaya

| Sebuah mobil milik eks Warga Negara Asing (WNA) tertimpa pohon akibat angin kencang.Mobil sedang terparkir di kawasan ...
20/07/2025

| Sebuah mobil milik eks Warga Negara Asing (WNA) tertimpa pohon akibat angin kencang.

Mobil sedang terparkir di kawasan Taman Wisata Kuliner, Gampong Kuta Bawah Barat, Kecamatan Sukakarya, Kota Sabang, Minggu siang (20/7/2025).

Insiden terjadi ketika pemilik kendaraan sedang menikmati kopi di sebuah warung dekat lokasi kejadian.

Mobil jenis Toyota Rangga tersebut tertimpa pohon tumbang yang roboh akibat tiupan angin kencang

Robert, pemilik mobil yang kini telah menjadi Warga Negara Indonesia (WNI), mengaku baru saja keluar dari mobil usai mengambil kacamata yang tertinggal.

“Saya baru ambil kacamata di mobil, terus duduk di warkop. Sekitar dua menit kemudian, pohon itu tumbang dan menimpa mobil saya,” ujar Robert saat diwawancarai, Minggu (20/7/2025).

Robert menjelaskan, dirinya berada di lokasi untuk menunggu istrinya yang sedang mengikuti ibadah di Gereja Katolik Simpang Garuda.

Ia mengaku bersyukur tidak berada di dalam mobil saat kejadian dan menyampaikan apresiasi kepada tim BPBD yang sigap mengevakuasi pohon tumbang tersebut.

Pria kelahiran California, Amerika Serikat bernama lengkap Robert Christopher Daigle.

Ia diketahui telah menjadi WNI selama 10 tahun terakhir.

Robert menetap di kawasan Iboih, Sabang, bersama keluarganya.

Tetap waspada saat angin kencang
Sementara itu, Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kota Sabang, Budiman, M.Si, membenarkan peristiwa tersebut

Ia menyebut tim BPBD tiba di lokasi sekitar pukul 14.14 WIB setelah menyelesaikan penanganan pohon tumbang di beberapa titik lainnya di Kota Sabang.

“Ini merupakan titik ke-13 dari rangkaian kejadian pohon tumbang akibat angin kencang sejak kemarin.

Mobil mengalami kerusakan pada bagian atap, namun beruntung tidak ada korban jiwa,” ungkap Budiman.

Pihaknya juga mengimbau masyarakat dan wisatawan agar tetap waspada.

Terutama tidak berteduh maupun memarkir kendaraan di bawah pohon besar selama cuaca ekstrem masih berlangsung.

Selengkapnya dikomentar👇

| Kondisi cuaca ekstrem berupa angin kencang disertai hujan deras melanda wilayah Kabupaten Aceh Barat sejak Sabtu malam...
20/07/2025

| Kondisi cuaca ekstrem berupa angin kencang disertai hujan deras melanda wilayah Kabupaten Aceh Barat sejak Sabtu malam hingga Minggu (20/7/2025).

Akibatnya, sejumlah rumah warga rusak parah tertimpa pohon tumbang di sejumlah gampong.

Berdasarkan data dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Aceh Barat mencatat, rumah warga yang terdampak tersebar di beberapa kecamatan.

Di antaranya di Gampong Cot Buloh dan Gampong Simpang Peut, Kecamatan Arongan Lambalek, Gampong Rambong Pinto, Kecamatan Woyla Timur dan Pasi Lunak, Kecamatan Woyla.

Plt Kepala BPBD Aceh Barat, Teuku Ronal Nehdiansyah, Minggu (20/7/2025) menyampaikan bahwa pihaknya menerima laporan pertama pada Sabtu malam, 19 Juli 2025 pukul 21.52 WIB.

Dua rumah warga dilaporkan rusak parah tertimpa pohon, masing-masing di Gampong Cot Buloh dan Gampong Rambong Pinto.

Pohon tumbang diduga akibat angin kencang yang disertai hujan deras," ungkap Teuku Ronal.

Menindaklanjuti laporan warga, BPBD segera menerjunkan Tim Reaksi Cepat (TRC) ke lokasi kejadian.

Pemadam Kebakaran (Damkar) Arongan Lambalek dan Woyla turut dikerahkan, dibantu personel dari Polsek, Koramil setempat, dan masyarakat untuk menangani dampak angin kencang.

Pada Minggu (20/7/2025), TRC BPBD melakukan penanganan di tiga titik lokasi pohon tumbang.

Tidak hanya merusak rumah, pohon juga menutup badan jalan di Gampong Blang Beurandang, Kecamatan Johan Pahlawan, dan Gampong Pasie Aceh Teungoh, Kecamatan Meureubo.

Berikut identitas pemilik rumah yang mengalami kerusakan akibat tertimpa pohon, yakni milik M Saleh Samidan (50), di Gampong Cot Buloh, dihuni 2 KK dengan 6 jiwa. M Isa (52) di Gampong Cot Buloh, 1 KK dengan 4 jiwa.

– Seorang bocah berusia 9 tahun dilaporkan mengalami kecelakaan serius setelah terjatuh dari jembatan tanpa pengaman per...
20/07/2025

– Seorang bocah berusia 9 tahun dilaporkan mengalami kecelakaan serius setelah terjatuh dari jembatan tanpa pengaman perbatasan di Gampong Alue Bungkoh, Kecamatan Pirak Timu, Kabupaten Aceh Utara, Sabtu (19/7/2025) sore. 

Korban bernama Amar Ridhana, asal Alue Bungkoh, terjatuh bersama sepeda yang didayungnya saat melintasi jembatan penghubung antara Gampong Alue Bungkoh dan Gampong Leubok, Kecamatan Matangkuli, Aceh Utara, sekitar pukul 15.49 WIB.

Jembatan tersebut berada di atas jalur p**a milik PT PEMA Global Energi (PGE) dan diketahui tidak memiliki pengaman di sisi kiri dan kanan.

Jembatan dengan lebar sekitar 8 meter dan ketinggian 6–7 meter dari permukaan pinggir tanah alur, itu telah lama dikeluhkan warga, karena minimnya fasilitas keselamatan.

Menurut keterangan warga, korban langsung dibawa ke Puskesmas Pirak Timu sebelum kemudian mendapatkan perawatan lanjutan secara tradisional di tempat urut.

Saat ini korban menjalani pemulihan di rumah, setelah diketahui mengalami retak pada tulang paha dan pinggang.

Tokoh masyarakat sekaligus Panglima Muda Daerah III KPA Samudera Pase, Sofyan Ismail alias Combet, meminta agar pihak perusahaan pemilik jalur p**a, dalam hal ini PT PEMA Global Energi, segera membangun dinding pengaman pada jembatan tersebut.

“Ini bukan kejadian pertama. Sudah ada empat insiden serupa sebelumnya. Kami minta pihak perusahaan bertanggung jawab dan segera membangun dinding sayap jembatan agar tidak ada lagi korban,” tegas Sofyan.

Warga menyebutkan bahwa mereka sudah beberapa kali melayangkan surat kepada pihak perusahaan agar memperhatikan keselamatan warga yang menggunakan jembatan tersebut. Namun, hingga kini belum ada tanggapan serius yang diwujudkan dalam bentuk pembangunan pelindung di jembatan tersebut.

Masyarakat berharap agar kejadian ini menjadi perhatian semua pihak, terutama perusahaan dan pemerintah daerah, untuk segera mengambil langkah konkret guna mencegah korban jiwa berikutnya. (*)

| Anggota DPD RI asal Aceh, Sudirman atau yang akrab disapa Haji Uma, mendesak Wilayatul Hisbah (WH) untuk menindak tega...
20/07/2025

| Anggota DPD RI asal Aceh, Sudirman atau yang akrab disapa Haji Uma, mendesak Wilayatul Hisbah (WH) untuk menindak tegas pelanggaran syariat Islam yang menjurus ke pornoaksi di media sosial, khususnya di platform TikTok.

Menurutnya, aksi sejumlah pengguna TikTok asal Aceh yang mempertontonkan gerakan dan penampilan tak senonoh saat siaran langsung telah meresahkan masyarakat dan mencoreng nilai-nilai syariat Islam yang berlaku di Aceh.

“Tindakan semacam itu tidak hanya melukai nilai akidah, tapi juga melecehkan norma-norma keacehan. Apalagi kontennya bisa ditonton oleh anak-anak di bawah umur,” kata Haji Uma, Minggu, 20 Juli 2025.

Ia menilai, jika dibiarkan, perilaku tersebut bisa dianggap lazim dan berpotensi merusak moral generasi muda Aceh.

Haji Uma pun meminta WH agar tidak ragu menegakkan hukum sesuai dengan Qanun Syariat Islam yang berlaku. Ia juga mendorong masyarakat untuk ikut aktif melaporkan pelanggaran tersebut kepada pihak berwenang, termasuk kepolisian, karena sudah masuk kategori pelanggaran Undang-Undang Pornografi.

“WH harus bertindak. Ini bukan hanya soal pelanggaran syariat, tapi juga soal penyelamatan moral generasi," kata Haji Uma.***

| Kapolres Aceh Barat, AKBP Yoghi Hadisetiawa menegaskan, akan menindak tegas pihak-pihak yang melakukan praktik pengopl...
20/07/2025

| Kapolres Aceh Barat, AKBP Yoghi Hadisetiawa menegaskan, akan menindak tegas pihak-pihak yang melakukan praktik pengoplosan beras di wilayah hukumnya. 

Hal ini disampaikan Kapolres saat menghadiri panen cabai dan semangka non-biji milik Kodim 0105 di Desa Ujong Tanjong, Kecamatan Meureubo, Sabtu (19/7/2025).

Penegasannya disampaikan AKBP Yoghi kepada wartawan menyusul munculnya informasi adanya dugaan praktik curang dalam distribusi beras di pasaran.

Dikatakan Kapolres AKBP Yoghi, bahwa praktik beras oplosan yang dimaksud bukan mencampur beras dengan bahan berbahaya seperti plastic.

Tapi mencampur beras berkualitas rendah atau tidak layak jual dengan beras bagus.

Beras oplosan itu kemudian dijual kembali dengan harga tinggi seolah-olah berkualitas premium.

Praktik semacam ini, menurutnya, sangat merugikan konsumen dan menyesatkan pasar.

Sehingga, tegas Kapolres, jika ditemukan akan ditindak tegas.

Diterangkan Kapolres, bahwa pihak kepolisian bersama dinas terkait disebut telah rutin melakukan pengawasan dan pengecekan terhadap jalur distribusi bahan pangan, termasuk beras.

Kegiatan pengawasan ini merupakan bagian dari program kepolisian dalam menjaga kelancaran dan keamanan distribusi beras, pupuk, dan bahan pangan di wilayah Aceh Barat.

Meski sejauh ini belum ditemukan kasus besar terkait peredaran beras oplosan, Kapolres menegaskan, bahwa langkah-langkah pencegahan terus dilakukan.

Salah satunya dengan menyasar para pelaku usaha pengepakan atau packing beras yang diduga membeli beras kualitas medium dari Bulog atau sumber lain.

Kemudian mencampurnya dan menjual kembali menggunakan merek berbeda.

Selengkapnya dikomentar👇

– Sejumlah warga menggerebek sebuah rumah di Kampung Kala Kemili, Kecamatan Bebesen, Aceh Tengah, Jumat, 18 Juli 2025. D...
20/07/2025

– Sejumlah warga menggerebek sebuah rumah di Kampung Kala Kemili, Kecamatan Bebesen, Aceh Tengah, Jumat, 18 Juli 2025. Di lokasi, warga mendapati tiga pria dan tiga perempuan diduga sedang menggelar pesta minuman keras (miras).

Penggerebekan sempat memanas. Dua pria yang diduga pelaku melakukan perlawanan hingga terjadi adu mulut dengan warga. Salah satu dari mereka bahkan mengancam akan menembak dan mengaku sebagai anggota. Aksi itu terekam warga dan videonya viral di media sosial.

Dalam video tersebut, seorang pria terlihat naik ke dalam mobil Honda CR-V warna hitam sambil berteriak ke arah warga. Adu mulut nyaris berujung perkelahian.

Kapolres Aceh Tengah AKBP Muhammad Taufiq melalui Kapolsek Bebesen AKP Iskandar Wijaya membenarkan peristiwa itu saat dikonfirmasi AJNN, Sabtu, 19 Juli 2025.

Menurut Kapolsek, penggerebekan terjadi setelah warga merasa resah karena suara musik dari rumah itu kerap terdengar hingga larut malam. 

"Warga terganggu, lalu Jumat kemarin mereka mendatangi rumah itu. Tapi saat pintu diketuk, tidak dibuka, sehingga warga memaksa masuk," jelasnya.

Saat itu, salah satu pria keluar menuju mobil CR-V yang terparkir di pinggir jalan. Warga mencoba mengadang, hingga terjadi ketegangan. Salah seorang warga bahkan mengalami luka di bagian jari karena terjepit pintu mobil dan kini dirawat di rumah sakit.

Terkait ancaman tembak dan pengakuan sebagai anggota, Kapolsek mengatakan mereka tidak bersenjata, mungkin panik saat digerebek. 

Kapolsek menyebut, tiga pria dan tiga wanita yang diduga sedang pesta miras tersebut yakni ABS (28), FH (23), R (23), FNJ (20), RM (21), dan SP (30), seluruhnya warga Aceh Tengah.

Kasus tersebut saat ini diserahkan ke aparatur desa untuk proses perdamaian.

"Jika tidak tercapai kesepakatan, tergantung korban apakah mau melanjutkan ke jalur hukum. Sementara untuk dugaan pelanggaran miras, menjadi ranah Satpol PP-WH. Botol miras sudah diamankan di desa," kata Kapolsek.***

– Ketua Komisi I Dewan Perwakilan Rakyat Aceh (DPRA), Muharuddin, mendesak Tentara Nasional Indonesia Angkatan Laut (TNI...
19/07/2025

– Ketua Komisi I Dewan Perwakilan Rakyat Aceh (DPRA), Muharuddin, mendesak Tentara Nasional Indonesia Angkatan Laut (TNI AL) untuk mengusut tuntas insiden tabrakan antara KM Puga Laut, kapal milik nelayan Aceh dan kapal kargo asal Hongkong Maersk Chilka di perairan Selat Malaka.

“Kami minta TNI AL menyelidiki kasus ini secara menyeluruh,” kata Muharuddin kepada AJNN, Sabtu, 19 Juli 2025.

Insiden terjadi pada Selasa, 15 Juli 2025, sekitar 72,2 mil laut dari Lhokseumawe, wilayah yang masuk dalam Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE) Indonesia. Akibat tabrakan tersebut, KM Puga tenggelam dan dua dari sepuluh awak kapal hingga kini masih dinyatakan hilang. Delapan lainnya selamat, namun sebagian dalam perawatan medis.

Muharuddin menyayangkan musibah ini dan menegaskan bahwa meski berada di luar batas 12 mil laut, lokasi kejadian tetap berada di bawah yurisdiksi Indonesia sesuai UNCLOS 1982, UU Nomor 4 Tahun 1960, serta Perpres Nomor 30 Tahun 2023 tentang Rencana Zonasi Kawasan Antarwilayah Selat Malaka.

“ZEE tetap menjadi wilayah yurisdiksi negara pantai. Artinya, Indonesia punya hak hukum atas peristiwa di sana,” jelas politisi Partai Aceh ini.

Ia juga merujuk UU Nomor 34 Tahun 2004 tentang TNI dan UU Nomor 17 Tahun 2008 tentang Pelayaran sebagai dasar hukum bahwa TNI AL memiliki kewenangan penuh untuk menangani kejadian ini.

“Investigasi perlu dilakukan untuk memastikan ada atau tidaknya pelanggaran hukum yang dilakukan kapal Maersk Chilka,” tegasnya.

Lebih lanjut, ia menekankan pentingnya melindungi keselamatan warga negara Indonesia serta menjaga kedaulatan laut dari potensi pelanggaran oleh kapal asing.

“Konvensi internasional telah mengatur soal pelayaran lintas negara. Tugas kita adalah memastikan kedaulatan laut tetap dihormati,” kata Muharuddin.

Menurut informasi yang diterima DPRA, dua nelayan asal Idi Cut, Aceh Timur, masih belum ditemukan pascakecelakaan tersebut. Ia mendesak semua pihak terkait agar segera mempercepat pencarian korban dan menindaklanjuti proses hukum atas kejadian ini.***

- Prajurit TNI di Aceh Tamiang membantu merampungkan pembangunan rumah anak yatim yang mangkrak lebih dari satu tahun.Ma...
19/07/2025

- Prajurit TNI di Aceh Tamiang membantu merampungkan pembangunan rumah anak yatim yang mangkrak lebih dari satu tahun.

Macetnya progres pembangunan ini menyebabkan Fatimah dan dua anaknya, ATP kelas 3 SMK dan RR kelas 3 SD harus menumpang di rumah kerabat.

Rumah tumpangan yang terletak di Kampung Tupah, Kecamatan Karangbaru, Aceh Tamiang itu belum dilengkapi toilet, sehingga membuat kualitas hidup keluarga ini di bawah standar.

“Selama ini untuk urusan kamar mandi mereka harus menumpang ke sana-ke sini karena memang rumah yang mereka tumpangi belum ada kamar mandi, memprihatinkan, apalagi ada satu anak perempuan yang sudah gadis,” kata Serda Ismail, Babinsa 02/Karangbaru, Sabtu (19/7/2025).

Cerita memilukan ini diketahui Ismail dari akun media sosial dan kemudian dia berinisiatif mencari Fatimah.

Dari pertemuan itu terungkap, kalau kondisi memprihatinkan ini berawal dari meninggalnya sang suami kurang lebih satu tahun lalu.

Sebelum wafat, suaminya sudah merintis membangun rumah.

“Sebelum meninggal, suami ibu itu pelan-pelan sudah membangun rumah. Tiang-tiang sudah ada, atap juga sudah ada. Tapi belum bisa ditempati karena dinding dan kamar mandi belum ada,” ungkap Ismail.

Berdasarkan cerita ini, Ismail kemudian menggagas mengumpulkan donasi untuk membantu menyelesaikan pembangunan rumah itu.

Tidak butuh waktu lama bagi Ismail untuk mendapatkan donasi yang dibutuhkan karena selama ini dia memang eksis membantu keluarga ekonomi lemah.

Ismail sendiri tidak cuma berperan sebagai pengumpul dana.

Bintara ini secara langsung juga ikut menggulung lengan baju untuk mengangkat dan memasang material bangunan.

Awalnya kami hanya ingin membuatkan WC di rumah ibu itu, tapi Alhamdulillah uang yang terkumpul masih cukup untuk menyelesaikan pembangunan rumah,” kata dia.

Letak rumah yang sedang dibangun ini berada persis di samping rumah yang mereka tumpangi.

Jarak yang dekat ini memudahkan proses pindahan dan keluarga kecil ini tidak memerlukan adaptasi lagi dengan masyarakat dan lingkungan.

Fatimah sendiri mengaku, sempat putus asa bisa menyelesaikan pembangunan rumah yang dirintis suaminya.

Selengkapnya dikomentar👇

- Pengurus Pusat Partai Aceh (DPP PA) ternyata telah menunjuk Darwis Jeunieb sebagai Ketua Dewan Pimpinan Wilayah PA Bir...
19/07/2025

- Pengurus Pusat Partai Aceh (DPP PA) ternyata telah menunjuk Darwis Jeunieb sebagai Ketua Dewan Pimpinan Wilayah PA Bireuen, untuk periode masa jabatan 2025-2030.

Ini merupakan periode masa jabatan keempat kalinya yang dipegang Darwis Jeunieb, sejak ia memimpin DPW PA BIreuen tahun 2009 silam.

Penunjukan Darwis Jeunieb sebagai Ketua DPW PA Bireuen itu ditandai dengan dikeluarkannya Surat Keputusan (SK) Nomor: 343/KPTS-DPP/B/PA/VI/2025.

Tentang Struktur dan Susunan Pengurus Dewan Pimpinan Wilayah Partai Aceh (DPW-PA) Kabupaten Bireuen, periode 2025-2030.

SK dikeluarkan pada tanggal 7 Juli 2025, yang ditandatangani oleh Ketua Umum DPP PA, Muzakir Manaf atau Mualem, dan Sekretaris Jenderal, H Aiyub Bin Abbas alias Abuwa.

"Keputusan ini berlaku sejak ditetapkan dan apabila kemudian hari ternyata terdapat kekeliruan, akan diperbaiki seperlunya," bunyi salah satu poin dari SK terebut.

Darwis Jeunib yang ditanyai Serambinews.com, Sabtu (19/7/2025) mengatakan bahwa ia belum sempat melihat SK penunjukkan dirinya tersebut.

Tetapi diakui bahwa Mualem memang telah kembali menunjuk dirinya sebagai Ketua DPW PA Bireuen.

Saya belum sempat melihat suratnya. Kemarin saya dikabari oleh Sekjen Partai Aceh, Abuwa," kata pria yang akrab disapa Bang Darwis ini.

Lantas bagaimana sikap Darwis Jeunieb sendiri atas penunjukan tersebut? Sebab sebelumnya ia sempat mengumumkan tak ingin lagi memimpin PA Bireuen.

Bang Darwis menjelaskan, ia sebenarnya memang sudah tidak ingin lagi memimpin PA Bireuen. Dan hal itu sudah disampaikannya ke seluruh jajaran DPW dan DPP PA.

"Saya sebenarnya sudah tidak ingin lagi memimpin PA Birueun. Sudah cukup lah, sudah sejak Aceh damai saya memimpin PA Bireuen,"

"Sekarang sudah saatnya PA Bireuen dipegang oleh generasi muda, sehingga kaderisasi bisa berjalan," kata Bang Darwis menjelaskan alasannya.

Tetapi melihat keributan yang terjadi di lapangan dan berbagai dinamika yang berkembang lainnya, Darwis Jeunieb mengaku tak punya pilihan lain selain menerima kembali penunjukkannya sebagai Ketua DPW Bireuen.

Selengkapnya dikomentar👇

| Cuaca ekstrem berupa angin kencang melanda Banda Aceh, pada Sabtu, 19 Juli 2025. Atap rumah toko (ruko) milik warga di...
19/07/2025

| Cuaca ekstrem berupa angin kencang melanda Banda Aceh, pada Sabtu, 19 Juli 2025. Atap rumah toko (ruko) milik warga di Gampong Mulia, Kecamatan Kuta Alam, terbang.

“Kejadiannya di Jalan Kuta Bate, Gampong Mulia, sekira pukul 10.15 WIB. Angin kencang yang mengangkat atap ruko milik Ruslan,” kata Kepala Bidang Logistik dan Kedaruratan BPBD Banda Aceh, Ardi Asyadi, kepada AJNN.

Ardi mengatakan atap yang dihantam angin kemudian terbang hingga ke permukiman warga. Jaraknya lebih kurang 50 meter dari ruko tersebut.

Ada tiga unit bangunan yang terkena dampak atap terbang. Di antaranya masing-masing satu unit rumah milik Hasna dan Asmidar serta satu homestay.

“Meski demikian, tidak ada korban jiwa dalam kejadian ini,” ujar Ardi.

Kepala Bidang Logistik dan Kedaruratan BPBD Banda Aceh menyampaikan saat ini tim bersama warga sedang membongkar atap yang terbang tersebut.***

Atap ruko yang terbang hingga menimpa beberapa rumah warga. Foto: Pusdalops BPBD Banda Aceh

– Satuan Polisi Pamong Praja dan Wilayatul Hisbah (Satpol PP dan WH) Kabupaten Aceh Jaya kembali mengamankan seorang pen...
19/07/2025

– Satuan Polisi Pamong Praja dan Wilayatul Hisbah (Satpol PP dan WH) Kabupaten Aceh Jaya kembali mengamankan seorang pencari sumbangan ilegal yang mengatasnamakan sebuah dayah. Penertiban dilakukan pada Kamis (17/07/2025) di Pasar Keudee Teunom.

Kepala Satpol PP dan WH Aceh Jaya, Drs. Supriadi, melalui Kepala Bidang Ketertiban Umum, Ketenteraman dan Perlindungan Masyarakat, Hamdani, menjelaskan bahwa kegiatan patroli dan pengawasan rutin terhadap pedagang kaki lima (PKL), pengemis, dan gelandangan terus dilakukan secara berkala untuk menjaga ketertiban umum dan ketenteraman masyarakat.

“Pada giat kemarin, petugas mendapati seorang pria berusia 55 tahun yang mengaku berasal dari Kabupaten Aceh Barat sedang meminta sumbangan dengan membawa surat keterangan dari salah satu dayah di Labuhan Haji Timur, Aceh Selatan. Namun, saat dimintai keterangan, pria tersebut terlihat gugup dan tidak dapat menjelaskan secara jelas keterkaitannya dengan institusi yang dimaksud,” ujar Hamdani.

Dari hasil pemeriksaan, diketahui identitas pria tersebut berinisial AA, berstatus menikah, dan beralamat di Desa DR, Kecamatan JP, Aceh Barat. Anehnya, dalam dokumen yang dibawanya, tidak terdapat nama yang bersangkutan. Ia mengaku hanya menjalankan tugas yang diberikan oleh pimpinan dayah bernama Tgk. M.NH sebagaimana tertera dalam surat tersebut.

Namun, setelah dilakukan penelusuran, dokumen tersebut diduga kuat bersifat fiktif dan digunakan sebagai kedok untuk menggalang dana dari masyarakat. Menyadari kesalahannya, yang bersangkutan kemudian dibina di tempat, diminta menandatangani surat pernyataan untuk tidak mengulangi perbuatannya, dan diarahkan segera meninggalkan wilayah Aceh Jaya.

Petugas hanya menyita dokumen-dokumen terkait, sementara uang hasil meminta-minta tetap dibawa oleh yang bersangkutan.

Hamdani menambahkan bahwa patroli terus ditingkatkan di sejumlah titik rawan, termasuk wilayah kota Calang, pasar kecamatan, lokasi wisata, serta pemukiman warga yang kerap menjadi target para peminta sumbangan tak resmi.

“selengkapnya dikomentar👇

- Sebanyak 4 satuan baru TNI-AD di jajaran Kodam Iskandar Muda (Kodam IM) diresmikan. Salah satunya berada di Kabupaten ...
19/07/2025

- Sebanyak 4 satuan baru TNI-AD di jajaran Kodam Iskandar Muda (Kodam IM) diresmikan. 

Salah satunya berada di Kabupaten Gayo Lues (Galus), Provinsi Aceh.

Markas TNI Batalyon Teritorial Pembangunan, Yon-TP 855/Raksaka Dharma ini, berada di wilayah Kecamatan Dabun Gelang, Kabupaten Gayo Lues. 

Satuan ini dihuni sebanyak 420 prajurit sebagai pasukan organik, dipimpin seorang Komandan Batalyon Infanteri (Danyonif), Mayor Inf Irvan Nugraha Rodin.

Upacara penyambutan ratusan prajurit dipimpin langsung oleh Bupati Gayo Lues (Galus), Suhaidi selaku inspektur upacara.

Upacara penyambutan berlangsung di Lapangan Kompi B, Yonif 114/SM, Kecamatan Dabun Gelang, Gayo Lues.

Dalam amanatnya, Bupati Gayo Lues, Suhaidi mengatakan, kehadiran para ksatria bangsa di Galus bukan sekedar penempatan tugas, melainkan sebuah kehormatan besar sekaligus penanda era baru kolaborasi yang lebih erat.

“Atas nama pribadi dan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Gayo Lues, serta seluruh masyarakat, saya mengucapkan selamat datang dan selamat bergabung di tengah-tengah kami,” sebutnya.

Suhaidi menyebutkan, para prajurit Raksaka Dharma adalah wajah baru TNI.

Menjadi sebuah kekuatan yang bukan hanya mahir di medan tempur, tetapi juga tanggap terhadap denyut nadi pembangunan dan stabilitas sosial masyarakat.

“Konsep Batalyon Infanteri Teritorial Pembangunan yang diusung menunjukkan TNI kini hadir lebih dekat, bukan hanya sebagai alat pertahanan negara, melainkan juga sebagai mitra pembangunan masyarakat,” ujarnya.

Bupati menguraikan, hadirnya TNI untuk mengawal pembangunan nasional dengan pendekatan teritorial.

Setiap langkah dan setiap program yang jalankan, akan bersinergi dengan upaya pemerintah daerah dan partisipasi masyarakat.

Gayo Lues adalah kabupaten yang kaya akan potensi, namun juga memiliki tantangan mempercepat pembangunan,” papar Bupati Suhaidi.

“Kami percaya, dengan semangat kebersamaan sinergi antara TNI dan pemerintah daerah beserta seluruh elemen masyarakat, kita akan mampu mengatasi setiap tantangan dalam mewujudkan Gayo Lues yang lebih maju, aman, dan sejahtera,” harapnya.

Selengkapnya dikomentar👇

Address

Bandaaceh

Telephone

+6281260669995

Website

Alerts

Be the first to know and let us send you an email when Bangsa Aceh posts news and promotions. Your email address will not be used for any other purpose, and you can unsubscribe at any time.

Share