05/04/2025
Aceh, Berkurangnya Perang Senjata Mainan dan Maraknya Game Online
Lebaran di Aceh selalu punya tradisi unik yang ditunggu-tunggu, salah satunya adalah perang senjata mainan. Dulu, di hari-hari lebaran, terutama di hari kedua dan ketiga, kita bisa melihat anak-anak dan remaja berkelompok di pinggir jalan, lengkap dengan senjata mainan di tangan, siap "berperang" dengan seru.
Sayangnya, tahun ini pemandangan itu semakin jarang terlihat.
Saat saya berkeliling di hari kedua dan ketiga lebaran, jumlah anak-anak yang bermain perang-perangan di luar rumah bisa dihitung dengan jari. Tidak banyak kelompok yang berkumpul dengan senjata mainan, tidak ada suara tembakan dari pistol plastik atau tawa riang saat mereka berlarian menghindari "tembakan musuh". Yang tersisa hanya beberapa anak kecil dengan senjata mainan seadanya, itu pun tidak seramai dulu.
Lalu, ke mana anak-anak dan remaja ini? Jawabannya ada di game online.
Game Online Menggeser Tradisi?
Dalam beberapa tahun terakhir, game online seperti PUBG Mobile, Free Fire, dan Mobile Legends semakin mendominasi dunia anak-anak dan remaja di Aceh. Hiburan mereka kini lebih banyak di layar ponsel dibanding di lapangan terbuka. Jika dulu mereka harus berlari, bersembunyi, dan menyusun strategi secara langsung, sekarang semua itu dilakukan dalam dunia virtual.
Fenomena ini tidak hanya terjadi di kota-kota besar, tapi juga sudah menjangkau desa-desa. Anak-anak lebih memilih duduk berjam-jam di depan HP, berbicara lewat headset dengan teman-temannya yang mungkin berjarak puluhan kilometer, daripada keluar rumah untuk bermain langsung.
Dampak Positif dan Negatif
Tidak bisa dipungkiri, game online juga memiliki manfaat, seperti melatih strategi, koordinasi, dan kerja sama tim. Namun, ada efek samping yang harus diwaspadai: kurangnya interaksi sosial langsung, minimnya aktivitas fisik, dan berkurangnya kebiasaan bermain di luar rumah.
Bagi anak-anak yang dulu tumbuh dengan tradisi perang senjata mainan, perbedaan ini sangat terasa. Mereka yang pernah merasakan keseruan berlari, bersembunyi, dan tertawa bersama teman-teman di hari lebaran pasti paham betapa berharganya momen itu.