22/03/2025
Mentari pagi menyinari dapur kecil rumah Bu Ani. Aroma kopi dan sayur bayam yang sedang dimasak memenuhi ruangan. Bu Ani, seorang ibu rumah tangga berusia 35 tahun, sudah terbangun sejak pukul 4 pagi. Hari ini, seperti hari-hari lainnya, ia harus menyelesaikan segudang pekerjaan rumah tangga.
Setelah menunaikan sholat Subuh, ia langsung memulai aktivitasnya. Mencuci baju kotor yang menumpuk di ember besar adalah pekerjaan pertama. Tangannya cekatan memasukkan baju ke dalam mesin cuci, lalu beralih ke tumpukan piring kotor sisa makan malam. Sambil menunggu mesin cuci selesai, ia mencuci beberapa piring dan gelas, sesekali mengusap keringat yang membasahi dahinya.
Aroma sayur bayam yang sudah matang mengalihkan perhatiannya. Ia segera memindahkan sayur ke dalam mangkuk, lalu menyiapkan nasi dan lauk pauk lainnya untuk sarapan keluarga. Suami dan dua anaknya, yang masih duduk di bangku sekolah dasar, segera menikmati sarapan yang telah disiapkan Bu Ani dengan penuh kasih sayang.
Setelah sarapan, pekerjaan Bu Ani belum selesai. Ia harus mencuci sepatu sekolah anak-anaknya yang kotor terkena lumpur. Kemudian, ia menyapu dan mengepel lantai rumah, membersihkan debu yang menempel di perabotan, dan merapikan kamar tidur. Sore harinya, ia harus pergi ke pasar untuk membeli bahan makanan untuk besok.
Sepulang dari pasar, Bu Ani kembali disambut oleh tumpukan pekerjaan rumah. Mencuci pakaian yang telah dijemur, memasak makan malam, dan menyiapkan keperluan anak-anak untuk sekolah keesokan harinya. Hari-harinya begitu padat dan melelahkan, namun Bu Ani selalu melakukannya dengan ikhlas dan penuh cinta. Ia merasa bahagia bisa merawat dan membesarkan keluarganya. Meskipun lelah, senyum selalu menghiasi wajahnya, karena kepuasan hati tak ternilai harganya. Di penghujung hari, setelah semua pekerjaan selesai, Bu Ani duduk termenung sejenak, menikmati secangkir teh hangat sambil memandang foto keluarga yang terpajang di dinding. Itulah kebahagiaannya.